Anda di halaman 1dari 15

TUGAS DEVAIS FOTONIK

SOLUSI NUMERIK PERSAMAAN HELMHOLTZ


DAN APLIKASI PADA PANDU GELOMBANG
Nama: Eko Juarlin
NIM: 20206001

Departemen Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
2007

Tugas terstruktur matakuliah Divais Fotonik - Eko Juarlin (20206001)

I Pendahuluan
Sekarang ini teknologi komunikasi sangat banyak dipergunakan oleh manusia.
Salah satu peralatan penting dalam komunikasi adalah transmisi data melalui serat optik.
Ada satu parameter yang berpengaruh dalam transmisi data serat optik, yaitu pandu
gelombang.
Dalam makalah ini, dibahas dua bentuk pandu gelombang planar. Kedua bentuk
pandu gelombang planar tersebut adalah pandu gelombang dengan distribusi permitivitas
terhadap jarak merupakan fungsi eksponensial dan distribusi indeks bias terhadap jarak
adalah linear.
Misalkan sebuah material seperti gelas atau Litium Niobat yang permukaannya
diberikan berbagai proses untuk memodifikasi permitivitas di permukaan seperti difusi
atau pertukaran ion. Litium Niobat dibungkus oleh lapisan tipis Titanium yang mana bisa
berdifusi ke dalam material pada suhu tinggi. Karena terdapat difusi, permitivitas
material berubah bergantung kedalaman. Ini mengakibatkan fungsi permitivitas berubah
menurut e(-((x/4)^2)) dengan x adalah kedalaman. Daerah x<0 biasanya adalah udara.

Modifikasi permitivitas seperti ini dijelaskan dalam masalah pertama. Masalah kedua
adalah sebuah material inti mempunyai indeks bias 1.5. Di kedua sisi luar material inti
adalah udara yang mempunyai indeks bias 1.

II Dasar Teori

Ada suatu rongga berbentuk sembarang yang terbentang sepanjang sumbu Z dan
gerakan gelombang terbatas pada sumbu X dan Y seperti dalam gambar 1.

Tugas terstruktur matakuliah Divais Fotonik - Eko Juarlin (20206001)

Gambar 1 Bentuk Geometri Material

Persamaan Maxwell mengambil bentuk:


(i) E = i

(1a)

(ii) B = i

(1b)

(iii) E = 0

(1c)

(iv) B = 0

(1d)

Identitas vektor menyatakan:

A = A 2 A

(2)

Melakukan operasi persamaan dua pada persamaan 1a, 1b, 1c dan 1d, diperoleh

E = E 2 E

B = B 2 B


i B = 0 2 E
c

i E = 0 2 B
c


2 E + E = 0
c
2


2 B + B = 0
c
2

(3a)

(3b)

Karena geometri silinder memungkinkan memisahkan variabel ruang z, bentuk


solusi

yang

memungkinkan

pada

persamaan

E ( x, y, z , t ) = E ( x, y ) e i z it
Tugas terstruktur matakuliah Divais Fotonik - Eko Juarlin (20206001)

3a

dan

3b

adalah

(4a)

B ( x, y, z , t ) = B ( x, y ) e i z it
Laplacian

dibagi

(4b).

menjadi

dua

bentuk

yaitu

bentuk

Laplacian

transversal

2 2
2
2

=
+
dan
Laplacian
longitudinal
. Laplacian transversal berkaitan den t

x 2 y 2
z 2

gan gerakan gelombang yang bersifat tidak bebas, yaitu gerakan gelombang pada sumbu
X dan sumbu Y. Laplacian dalam dua suku tersebut disubstitusikan ke dalam persamaan
4a dan 4b, yang menghasilkan

2 2 2 E
t + + 2 = 0
c z B

2 2
E
2
t + = 0
c
B

(5).

Indeks bias dapat dinyatakan sebagai n 2 = dan vektor gelombang dapat



dinyatakan sebagai k 2 = . Persamaan 5 termodifikasi menjadi
c
2


2 + ( nk )2 2 E = 0
t

(6).

Bila konstanta propagasi 2 dipindahkan ke ruas kanan, persamaan 6 menjadi


E
E
t2 + ( nk )2 = 2

B
B

(7).

Dalam masalah di makalah ini berdasarkan gambar 2, Laplacian transversal hanya


ada pada sumbu X saja. Maka, persamaan 7 termodifikasi menjadi
E

2
2
2 E
x 2 + ( nk ) =

B
B

(8).

Nilai-nilai solusi dari persamaan 8 dapat berupa medan elektrik yang disebut medan
transversal elektrik (TE) dan dapat berupa medan magnetik yang disebut medan
transversal magnetik (TM).

Tugas terstruktur matakuliah Divais Fotonik - Eko Juarlin (20206001)

III Metode Numerik

Bentuk umum vektor eigen dan nilai eigen adalah


A = E

(9)

dengan A adalah vektor eigen, E adalah nilai eigen dan adalah fungsi. Dalam pandu
gelombang, suku vektor eigen, suku nilai eigen dan suku fungsi pada persamaan 9
bersesuaian dengan

2
2 2
2
2 +n k E = E
x

dengan

(10)

2
adalah turunan kedua terhadap x, n adalah indeks bias, k adalah bilangan
x 2

gelombang adalah vektor propagasi dan E adalah medan listrik.


Bentuk

2
E dapat didiskritisasi menjadi
x 2

E 2 Ei + Ei +1
2
E i 1
2
2
x
( x )

(11).

Dalam banyak material suku indeks bias (n) dapat diubah menjadi suku permitivitas
melalui hubungan
n=

(12)

dengan 0 adalah permitivitas dalam ruang hampa dan adalah permitivitas material.
Metode nilai eigen dan vektor eigen menggunakan matriks sebagai media untuk
mendapatkan solusi masalah ini. Suku

2
yang telah didiskritisasi menjadi n titik, dapat
x 2

dituliskan dalam bentuk matriks berukuran m*m.


Bentuk matriks

2
, bentuk matriks permitivitas atau matriks indeks bias dan
x 2

bentuk matriks E secara umum dapat dituliskan

Tugas terstruktur matakuliah Divais Fotonik - Eko Juarlin (20206001)

( x )

2 1
1 2

0 1

0 ...
0 ...

0 0

0
1 ... ... 0
... ... ... 0

... ... 1 0
... 1 2 1

0 0 1 2
0

(13a)

1 0 0 0
1 0 0 0

0 ... ... 0
atau n 2 k 2 0 ... ... 0
k2
0 ... ... 0
0 ... ... 0

0 0 0 1
0 0 0 1

(13b)

E1
...

Em

(13c).

Ketiga matriks dalam persamaan tigabelas disubstitusikan ke dalam persamaan sembilan.


Misalkan ada matriks AE= 2 E. Eigenvalue matriks A dapat ditentukan sebagai
berikut
A11 12
A21

A12 ...
... ...

A1m
...

...

...

...

...

Am1

...

... Amm m2

=0

(6)

Eigenvaluenya adalah m buah nilai 2 .


Langkah berikutnya yaitu menentukan matriks vektor eigen yang disebut matriks
V1 dan nilai eigen yang bersesuaian. Lalu, diambil nilai eigen yang lebih besar dari 0,
misalkan ada o buah nilai eigen dan dibuat matriks vektor eigennya yang disebut V2.
Matriks V2 berukuran m*o Proses tersebut menghasilkan

x1 V 211
...

x2 V 221 V 222
... ...
...

... ...
...
xm1 V 2m 1,1
...

xm V 2m1
...

...
...
V 21o
...
...
V 22o
...
...
...

...
...
...
... V 2m 1,o 1 V 2m1,o

...
...
V 2mo

Tugas terstruktur matakuliah Divais Fotonik - Eko Juarlin (20206001)

(7)

Lalu, digambarkan grafik antara x dengan setiap baris matriks dengan komponen matriks
V2 yang disebut grafik kuat medan terhadap jarak (x,E).
III Masalah
Z

MATERIAL
Y

Gambar 2 Geometri Material

Bentuk material adalah papan persegi dan posisi material dalam koordinat dapat
digambarkan dalam gambar 2. Papan terbentang dari negatif tak berhingga sampai positif
tak berhingga pada sumbu Y dan sumbu Z dan terbentang dari 0 sampai 16 pada sumbu
X.

Tugas terstruktur matakuliah Divais Fotonik - Eko Juarlin (20206001)

III.1 Masalah Pertama


5
4.5
4
Permitivitas

3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
-1

11

13

15

17

Gambar 3 Grafik Permitivitas Bahan terhadap Jarak

Berikut ini akan dibahas pandu gelombang yang distribusi permitivitasnya


terhadap jarak dalam medium dijelaskan dalam gambar 3. Posisi material dalam
koordinat dapat digambarkan dalam gambar 2. Permitivitas maerial dapat dituliskan
dalam tabel 1.
X

Permitivitas

X<0
0<X<16

1
4.8+exp(-((x/4)^2))

X>16

Tabel 1 Distribusi Permitivitas Material

Jarak antara titik-titik diskrit adalah 0.1. Grafik yang digambarkan adalah grafik
dengan kuadrat nilai eigen lebih besar dari 4.8.
III. 2 Masalah Kedua

Tugas terstruktur matakuliah Divais Fotonik - Eko Juarlin (20206001)

1.6
1.4

Indeks Bia

1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
-1

11

13

15

17

Gambar 4 Grafik Indeks Bias Material terhadap Jarak

Berikut ini akan dibahas pandu gelombang yang distribusi indeks biasnya
terhadap jarak dalam medium dijelaskan dalam gambar 4. Posisi material dalam
koordinat dapat digambarkan dalam gambar 2. Indeks bias material dapat dituliskan
dalam tabel 2

Indeks Bias

X<0

0<X<16
X>16

1.5
1

Tabel 2 Distribusi Permitivisitas Material

Jarak antara titik-titik diskrit adalah 0.1. Grafik yang digambarkan adalah grafik dengan
kuadrat nilai eigen lebih besar dari 107.

IV Hasil dan Pembahasan

Permasalahan ini diselesaikan secara numerik menggunakan program Matlab.


Daftar progam terdapat dalam lampiran 1 untuk masalah pertama dan daftar progam
terdapat dalam lampiran 2 untuk masalah kedua. Distribusi medan untuk distribusi
permitivitas adalah fungsi eksponensial digambarkan dalam gambar 5 dan distribusi
medan untuk distribusi indeks bias adalah linear digambarkan dalam gambar 6.
Tugas terstruktur matakuliah Divais Fotonik - Eko Juarlin (20206001)

Gambar 5 Distribusi Medan Masalah Pertama

0.15
0.1
0.05

Modus 1
Modus 2

0
-5

10

15

20

25

Modus 3
Modus 4

-0.05
-0.1
-0.15
X

Gambar 6a Distribusi Empat Medan Modus Terendah Masalah Kedua

Tugas terstruktur matakuliah Divais Fotonik - Eko Juarlin (20206001)

0.15
0.1

0.05
Series1

0
-5

10

15

20

25

Series2

-0.05
-0.1
-0.15
X

Gambar 6b Distribusi Medan Modus Pertama dan Banyak Modus Masalah Kedua
0.15
0.1

0.05

Series1
Series2

0
-5

10

15

20

25

Series3
Series4

-0.05
-0.1
-0.15
X

Gambar 6c Distribusi Empat Medan Modus Tertinggi Masalah Kedua

Pada masalah pertama diambil tiga modus terendah medan dan pada masalah
kedua diambil empat modus terendah medan, empat modus tertinggi medan .
Solusi masalah pertama yang terdapat dalam gambar 5, mempunyai distribusi
medan tidak simetris. Solusi masalah kedua yang terdapat dalam gambar 6a sampai
gambar 6c, mempunyai distribusi medan simetris. Dalam gambar 6a tampak bahwa
semakin tinggi modus, semakin banyak gelombang yang terdapat dalam material.
Gambar 6b menginformasikan perbedaan distribusi medan antara modus tertinggi dan
modus terendah. Dalam gambar 6b tampak bahwa pada modus terendah tidak terdapat
atenuasi dan pada modus tertinggi terdapat atenuasi. Gambar 6c menginformasikan
bahwa semakin rendah modus, semakin sedikit kedalaman kulit atenuasi.
Hal ini bisa terjadi karena perbedaan distribusi parameter, yaitu indeks bias atau
permitivitas. Bila distribusi indeks bias linear, medan simetris terhadap posisi tengah

Tugas terstruktur matakuliah Divais Fotonik - Eko Juarlin (20206001)

indeks bias material dan bila distribusi permitivitas adalah fungsi eksponensial, distribusi
medan tidak simetris terhadap posisi tengah indeks bias material.

V Kesimpulan

Kesimpulan makalah ini adalah distribusi parameter berpengaruh terhadap


distribusi propagasi planar medan di dalam material papan yang mempunyai perubahan
parameter pada satu sumbu. Medan ragam pertama adalah fungsi cosinus, medan ragam
kedua adalah fungsi sinus, medan ragam ketiga adalah fungsi cosinus dan seterusnya.
Kedalaman kulit atenuasi, jumlah gelombang tersalur dapat ditentukan dari modus
gelombang yang bersangkutan pada distribusi indeks bias linear.

VI Daftar Pustaka

Arfken, 2001, Mathematical Methods for Physicists, Academic Press, Amerika Serikat.
Hertel Peter, 2002, Lectures on Theoritical Physics Dielectric Waveguides.
Jackson J. D., 1974, Classical Electrodynamics, second edition,Wiley Eastern Limited,
USA

Tugas terstruktur matakuliah Divais Fotonik - Eko Juarlin (20206001)

LAMPIRAN I
DAFTAR PROGRAM METODE EIGENVALUES DAN EIGENVECTORS
MASALAH KEDUA

clear all, close all;


lambda=0.6328;
k0=2*pi/lambda;
EC=1;
ES=4.8;
ED=0.05;
W=10.00;
xmin=-1.0;
xmax=4*W;
h=0.1;
x=xmin:h:xmax;
dim=length(x);
prm=(x<0).*EC+(x>=0).*(ES + ED*exp(-(x./W).^2));
plot(x,prm)
next= ones(dim-1,1)
next=next./h^2/k0^2
main=-2.0*ones(dim,1)/h^2/k0^2+prm'
L=diag(next,-1) + diag(main,0) + diag(next,1);
[evec, eval]=eig(L)
eff_eps=diag(eval);
guided=evec(:,eff_eps>ES)
plot(x,guided);

Tugas terstruktur matakuliah Divais Fotonik - Eko Juarlin (20206001)

LAMPIRAN II
DAFTAR PROGRAM METODE EIGENVALUES DAN EIGENVECTORS
MASALAH KEDUA
%Eigvalues and Eigvectors Program
xi=-10;
xf=10;
n1=1;
n2=10;
n3=1;
x12=-4;
x23=4;
k=(22/7)/0.3628
l=6;
dx=(xf-xi)/(l-1)
D=zeros(l-2,l-2);
for m=1:l-2;
D(m,m)=-2;
end
for m=1:l-3;
D(m,m+1)=1;
end
for m=2:l-2;
D(m,m-1)=1;
end
D
D1=D*(1/(dx*dx))
x=xi:dx:xf;
n=zeros(1,length(x));
for x1=1:length(x)
if (x(x1) <x12)
n(x1)=n1;
elseif (x(x1)<x23)
n(x1)=n2;
else n(x1)=n3;
end
end
plot(x,n)
F=zeros(l-2,l-2);
for m=1:l-2;
if (d(m) < x12)
F(m,m)=k*k*n1*n1;
elseif (d(m) < x23)
F(m,m)=k*k*n2*n2;
elseif (d(m) > x23)
F(m,m)=k*k*n3*n3;
end
end
F
A=D1+F
d=zeros(length(x)-2,1);
for k2=1:length(x)-2
d(k2)=dx*k2+xi;
end
d
[evec,eval]=eig(A)

Tugas terstruktur matakuliah Divais Fotonik - Eko Juarlin (20206001)

eff_n=diag(eval)
E=evec(:,eff_n>0)
plot(d,E)

Tugas terstruktur matakuliah Divais Fotonik - Eko Juarlin (20206001)

Anda mungkin juga menyukai