Anda di halaman 1dari 19

Chronic Suppurative Otitis Media:

Optimizing Initial Antibiotic


Therapy in a Tertiary Care Setup
Shashidhar Vishwanath Chiranjay
Mukhopadhyay
Nama Jurnal, dan Tahun Terbit : Indian J
Otolaryngol Head Neck Surg
(JulySeptember 2012)
Aditya Faredisto
Didik Suhendro

Latar Belakang
OMSK adalah infeksi telinga tengah yang
sudah umum ditemui dimasyarakat.
Dapat menimbulkan komplikasi dan
meningkatkan morbiditas
Penyebab yg berperan terjadinya

omsk dapat bakteri maupun


jamur Candida/Aspergillus

Preparat topikal yg mengandung antibiotik


dan steroid adalah andalan manajemen
medis otitis media kronis.
Pengetahuan dibidang mikrobiologi jga
penting untuk memulai terapi sambil
menunggu hasil kultur.
Penggunaan obat tidak tepat dapat
meningkatkan resistensi

Tujuan Penelitian
Untuk menyelidiki
mikrobiologi omsk .

profil

clinico

Menganalisis kerentanan pola isolat


bakterierob dipusat perawatan tersier
sehingga
kebijakan
antibiotik
yg
diformulasikan untuk pasien omsk lebih
baik

Metode
Penelitian dilakukan 6 bulan dari januari
2009 -. Juni 2009 dan telah disetujui oleh
komite etik.
Kelompok penelitian yang dipilih secara
acak antara 1 dan 78 tahun
yg secara klinis didiagnosis
dengan omsk.

Kriteria Inkulisi : pasien dengan perforasi


timpani dan ear discharge > 3 bulan
Hanya pasien yg tidak dalam
pengobatan antibiotik dalam 5 hari
sebelumnya yg dilibatkan dalam
penelitian . Inform consen diperoleh
saat pendaftaran

Pengumpulan sampel
Sebelum mengumpulkan discharge
telinga canalis auditori externus
dibebaskan dari serumen
.
Di berikan asam borat dan dibiarkan
hingga kering kemudian diambil
menggunakan kapas steril
Spesimen terkumpul di bawa ke
laboratorium mikrobiologi

Proses spesimen
Di inokulasikan di Sheep blood agar,
agar coklat dan agar mac konkey.

Results
Dari 94 pasien yg terdaftar :
64 tubotimpani
30 atticoantral
Sebagian besar pasien didapatkan laki laki
dengan kisaran umur
21 - 30 th.
Selain discharge berulang dan perforasi
didapatkan riwayat hilang pendengaran (64),
sakit telinga (23) , pusing (15) , tinnitus (14) .
41 pasien memiliki riwayat sakitnya dari kecil

Results

115 organisme termasuk 86 aerobik ,


bakteri anaerob fakultatif 18 dan 11 jamur .

Pertumbuhan monomikrobial terdeteksi 55


sampel sedangkan 28 sampel polimikrobial
dan 11 sampel steril

Diskusi
P. aeruginosa dan S. aureus sebagai isolat yang
paling umum dari infeksi OMSK aktif

Bakteri anaerob membentuk 15,6 % dari semua


isolat
Jamur membentuk 9,6% dari semua isolat, dengan
Aspergillus spp.yang menjadi predominant isolate.
Neomycin, agen topikal yang paling sering
diresepkan dalam pengobatan adalah yang kurang
berkhasiat dengan hanya 3,5% dari semua isolat
sensitif terhadap obat ini

Tobramycin dan gentamisin aktif terhadap 83,8


dan 78,1% dari semua isolat yang diuji
Amikasin aminoglikosida yang paling efektif,
namun tidak tersedianya preparat topikal obat ini
mencegah jadi pengobatan rutin
Kuinolon topikal pilihan yang menjanjikan (75,6%
dari semua isolat sensitif terhadap ciprofloxacin).
ada kekhawatiran untuk tumbuhnya jamur
sekunder yang berlebihan sehingga
menyebabkan terjadinya otitis eksterna (efek
samping)

Piperacillin atau ceftazidime untuk P. aeruginosa dan


asam klavulanat atau amoksisilin cephalosporins
untuk s . aureus antibiotik sistemik yang paling efektif

Kotrimoksazol mengobati infeksi campuran (gram


positif dan gram negatif , tidak untuk P. aeruginosa) .
Ciprofloxacin infeksi bakteri gram negatif campuran,
termasuk P.aeruginosa.
Amikacin efektif ( 100 % ) terhadap multi-drug
resistance, ESBL memproduksi E. coli isolat .
kombinasi Beta laktam - beta laktam inhibitor ( BL /
BLI ) termasuk piperasilin / tazobactam atau tikarsilin /
asam klavulanat akan sesuai untuk mengobati infeksi
dengan bakteri penghasil ESBL

Kesimpulan
tepatnya pilihan antibiotik untuk terapi empirik
tergantung pada kebijakan antibiotik lokal, diikuti
dengan modifikasi dalam terapi berdasarkan pada
budaya dan hasil sensitivitas
Sebelum pemberian antibiotik, baik lokal maupun
sistemik, kultur terhadap discharge telinga harus
dilakukan pada semua pasien CSOM
Neomycin, yang paling sering diresepkan sebaga
agen topical ditemukan sebagai antibiotik yang kurang
efektif.
Tobramycin dan gentamisin ditemukan sebagai agen
empiris yang berguna dalam pengobatan topikal
CSOM

ALHAMDULILLAH

Anda mungkin juga menyukai