Anda di halaman 1dari 12

BAB 2 PERKEMBANGAN

AGAMA KRISTEN DI INDONESIA


TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari bab ini, kamu
diharapkan mampu:

mendeskripsikan proses lahir dan


berkembangnya agama Kristen;

mendeskripsikan proses
masuknya pengaruh Kristen
Katolik di Indonesia;

mendeskripsikan proses
masuknya pengaruh Kristen
Protestan di Indonesia.

PETA KONSEP

LAHIR DAN BERKEMBANGNYA


AGAMA KRISTEN

Agama Kristen pertama kali


lahir di Yerusalem yang pada
saat itu bagian dari Kekaisaran
Romawi.
Agama Kristen adalah sebuah
agama yang berdasar pada
ajaran Yesus Kristus atau Isa
Almasih.
Inti ajaran Yesus Kristus adalah
cinta kasih terhadap Tuhan dan
antarsesama manusia.
Para pengikut Yesus disebut
Kristen.
Tempat beribadah agama
Kristen disebut gereja dan Kitab
Sucinya adalah Alkitab atau
Kitab Suci.

LAHIR DAN BERKEMBANGNYA


AGAMA KRISTEN

Perkembangan agama Kristen pada awalnya tidak berjalan


dengan baik. Para penganut Kristen dikejar-kejar oleh
penguasa Romawi.
Agama Kristen mulai berkembang tanpa adanya ancaman
pada masa Kaisar Konstantin I.
Pada masa Kaisar Theodosius I agama Kristen kemudian
dijadikan agama resmi Kekaisaran Romawi.
Agama Kristen berkembang pesat pada Abad Pertengahan di
Eropa.
Kekuasaan gereja mengalami penurunan ketika Eropa
memasuki Abad Pencerahan.
Pada abad tersebut agama Kristen berkembang ke seluruh
wilayah Eropa, yang kemudian diajarkan ke seluruh dunia
bersamaan dengan penjelajahan dunia.
Dalam perkembangan selanjutnya, penganut agama Kristen
terbagi menjadi Kristen Katolik dan Kristen Protestan.

KAISAR THEODOSIUS I
Ilustrasi Kaisar
Theodosius I.
Pada masa
pemerintahannya
agama Kristen
dijadikan agama
resmi kekaisaran.

PERKEMBANGAN AGAMA KRISTEN


KATOLIK DI INDONESIA

Masuknya agama Kristen Katolik ke Indonesia seiring


dengan masuknya bangsa Portugis dan Spanyol ke
Indonesia.
Pada tahun 1321, seorang pastor bernama Odorico de
Pordonone pernah singgah di Sumatra, Kalimantan, dan
Jawa.
Pada tahun 1347, seorang pastor lain bernama Joao de
Marignolli juga pernah datang ke wilayah Indonesia.
Agama Katolik masuk ke Maluku dirintis oleh saudagar
Portugis bernama Gonsalo Veloso dan seorang pastor
bernama Simon Vaz.
Pada bulan juni 1546, seorang pastor asal Spanyol
bernama Fransiskus Xaverius. Ia menyinggahi Malaka
kemudian berkunjung ke daerah Ternate, Tidore, dan
Halmahera. Ia terus berkarya hingga bulan April 1547.

FRANSISKUS XAVERIUS
Fransiskus Xaverius,
seorang pastur asal
Spanyol yang datang
ke daerah Ternate,
Tidore dan
Halmahera untuk
menyebarkan agama
Katolik.

PERKEMBANGAN AGAMA KRISTEN


KATOLIK DI INDONESIA

Masa-masa berikutnya, banyak berdatangan


para misionaris dari kongregasi Fransiskan
(OFM), Dominikan, Jesuit (SJ), dan Serikat
Sabda Allah (SVD).
Selain menyebarkan agama, mereka juga
membangun sekolah-sekolah, gereja, dan rumah
sakit.
Agama Katolik dengan cepat berkembang di
berbagai wilayah terutama daerah-daerah yang
tidak terpengaruh agama Islam. Di antaranya
sebagian Sumatra, Timor, Flores, daerah
pedalaman Pulau Jawa, dan Kalimantan
(Pontianak, Palangkaraya, dan sekitarnya).

PASTOR VAN LITH

Pastor van Lith tiba di Semarang pada tahun 1896


bersama dengan Pastor Petrus Hovenaars S.J.
Pastor van Lith kemudian ditugaskan di Muntilan.
Gerak Pastor van Lith tak hanya di bidang agama saja,
tetapi juga persoalan sosial, ekonomi, dan politik.
Pada tahun 1908, datang empat orang suster
Fransiskanes dari Heythuizen yang ditempatkan di
Mendut untuk membentuk kader-kader missi
perempuan.
Pada tahun 1911, Pastor van Lith mendirikan sekolah
imamat untuk melahirkan imam-imam (pastor-pastor)
bumiputera.

PETA PENYEBARAN AGAMA


KATOLIK DI INDONESIA

PERKEMBANGAN AGAMA KRISTEN


PROTESTAN DI INDONESIA

Penyebaran agama Kristen Protestan (lebih sering disebut


agama Kristen saja) di Indonesia berlangsung setelah
kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia.
Penyebaran agama Kristen di Indonesia dilakukan oleh
kelompok penyebar agama (zending) asal Belanda seperti
NZG (Nederlandsch Zendelings Genootschap).
Sumatra Utara pada tahun 1824 didatangi dua orang
Amerika yang bernama Burton dan Ward. Kedua orang ini
berhasil masuk ke Silindung di Batak Toba.
Pada tahun 1853, seorang pendeta dari Belanda yang
bernama Van der Tuuk berhasil masuk dan menetap di
daerah penduduk Batak.
Pada tahun 1861, seorang Belanda lain bernama G. van
Asselt berhasil masuk ke Tapanuli Selatan.
Pada tahun 1861, Nommensen dari Jerman juga masuk ke
tanah Batak.

PERKEMBANGAN AGAMA KRISTEN


PROTESTAN DI INDONESIA

Di Pulau Nias, agama Kristen baru masuk pada tahun


1861 dan terbatas di sekitar Sitoli.
Di Kalimantan, para penginjil CAMA (Christian
Missionary Alliance) masuk sekitar tahun 1905. Mereka
kemudian masuk ke Kalimantan Timur lalu ke Kapuas
Besar di Kalimantan Tengah pada tahun 1933.
Di Sulawesi dan Maluku, zending Belanda masuk
sekitar tahun 1866. Pada tahun tersebut mereka masuk
Halmahera. Dua tahun kemudian mereka masuk ke
Minahasa. Pada tahun 1879, mereka masuk ke SangirTalaud.
Pada tahun 1891, dua orang ahli bahasa dari
perkumpulan gereja Belanda (NZG), yakni A.C Kruyt
dan N. Adriani masuk Gorontalo. Kruyt kemudian
pindah ke Poso pada tahun 1892.

Anda mungkin juga menyukai