Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seiring berkembangnya aneka jenis makanan, saat ini penggunaan saus
cabai di masyarakat terus meningkat. Saus cabai dibutuhkan untuk berbagai jenis
makanan antara lain mi ayam, mi bakso, mi goreng, ayam goreng, pizza, aneka
pasta, dan olahan sea food.
Namun banyak pula produsen yang membuat saus tetapi tidak memenuhi
standar yang ditetapkan, sehingga dapat mengganggu kesehatan konsumen. Hal
ini terjadi karena produsen berusaha memenuhi permintaan pasar yang
menginginkan saus cabai dengan harga yang murah, sehingga tidak sedikit
produsen

yang

mengabaikan

standar

dan

keamanan

makanan

dengan

menambahkan bahan pengawet pada proses pengolahan saus cabai.


Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan makanan dan
minuman yang mempunyai sifat mudah rusak. Bahan ini dapat menghambat atau
memperlambat terjadinya kerusakan atau pembusukan makanan dan minuman.
Tetapi tidak jarang produsen pangan menggunakannya dengan tujuan untuk
memperpanjang masa simpan atau memperbaiki tekstur. Penggunaan pengawet
dalam makanan harus tepat, baik jenis maupun dosisnya (Cahyadi, 2008).
Asam benzoat adalah salah satu bahan pengawet yang sering digunakan
untuk mengawetkan berbagai makanan dan minuman, seperti sari buah, minuman
ringan, jeli, kecap, saos tomat, saus cabai, dan lain-lain. Pemakaian asam benzoat

dari satu sisi menguntungkan karena dengan penambahan asam benzoat, makanan
dan minuman dapat dibebaskan dari serangan mikroba pembusuk dengan cara
mencegah atau menghentikan proses pembusukan. Namun dari sisi lain, asam
benzoat adalah senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang masuk bersama
makanan dan minuman yang dikonsumsi. Meski pemakaian asam benzoat yang
digunakan umumnya tidak terlalu besar, jika dikonsumsi secara terus-menerus
akan menimbulkan efek terhadap kesehatan (Cahyadi, 2008).
Menyadari akan hal ini, bahwa efek yang ditimbulkan oleh bahan
pengawet asam benzoat dapat merugikan konsumen, maka penulis tertarik untuk
mengambil judul tugas akhir Penetapan Kadar Asam Benzoat dalam Saus Cabai
Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Adapun pengujian dilakukan selama
penulis melakukan praktek kerja lapangan di Balai Besar Pengawas Obat dan
Makanan di Medan.
Analisis pengawet asam benzoat dalam saus cabai dapat dilakukan dengan
metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT), karena analisis dengan
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) cepat, daya pisah baik, peka,
penyiapan sampel mudah, dan dapat dihubungkan dengan detektor yang sesuai
(Johnson, 1991).

1.2. Tujuan
i. Untuk mengetahui kadar asam benzoat dalam saus cabai secara Kromatografi
Cair Kinerja Tinggi (KCKT).
ii. Untuk mengetahui kadar asam benzoat dalam saus cabai yang digunakan
memenuhi persyaratan kadar asam benzoat yang diizinkan oleh pemerintah
Indonesia.

1.3. Manfaat
i. Memberikan informasi tentang metode yang digunakan untuk analisis saus
cabai.
ii. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang kadar asam benzoat yang
terdapat dalam saus cabai.

Anda mungkin juga menyukai