PENDAHULUAN
yang
mengabaikan
standar
dan
keamanan
makanan
dengan
dari satu sisi menguntungkan karena dengan penambahan asam benzoat, makanan
dan minuman dapat dibebaskan dari serangan mikroba pembusuk dengan cara
mencegah atau menghentikan proses pembusukan. Namun dari sisi lain, asam
benzoat adalah senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang masuk bersama
makanan dan minuman yang dikonsumsi. Meski pemakaian asam benzoat yang
digunakan umumnya tidak terlalu besar, jika dikonsumsi secara terus-menerus
akan menimbulkan efek terhadap kesehatan (Cahyadi, 2008).
Menyadari akan hal ini, bahwa efek yang ditimbulkan oleh bahan
pengawet asam benzoat dapat merugikan konsumen, maka penulis tertarik untuk
mengambil judul tugas akhir Penetapan Kadar Asam Benzoat dalam Saus Cabai
Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Adapun pengujian dilakukan selama
penulis melakukan praktek kerja lapangan di Balai Besar Pengawas Obat dan
Makanan di Medan.
Analisis pengawet asam benzoat dalam saus cabai dapat dilakukan dengan
metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT), karena analisis dengan
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) cepat, daya pisah baik, peka,
penyiapan sampel mudah, dan dapat dihubungkan dengan detektor yang sesuai
(Johnson, 1991).
1.2. Tujuan
i. Untuk mengetahui kadar asam benzoat dalam saus cabai secara Kromatografi
Cair Kinerja Tinggi (KCKT).
ii. Untuk mengetahui kadar asam benzoat dalam saus cabai yang digunakan
memenuhi persyaratan kadar asam benzoat yang diizinkan oleh pemerintah
Indonesia.
1.3. Manfaat
i. Memberikan informasi tentang metode yang digunakan untuk analisis saus
cabai.
ii. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang kadar asam benzoat yang
terdapat dalam saus cabai.