Anda di halaman 1dari 4

Nama: Hana Indriyani (8215128230)

Resume Chapter 8,9,13 dan 14 PIK

1. 4 cara menghitung return pengembalian investasi:


Portfolio Return for a Given Internal
Arithmetic Average Rate of Return
Time-Weighted Rate of Return
Dollar-Weighted Rate of Return
2. Teori Portfolio: Harry M Markowitz memperkenalkan teori portfolio pada tahun 1952 dan
mendapatkan hadiah nobel pada tahun 1990. Efisiensi portfolio memberikan return yang
tinggi dengan resiko tertentu.Efisiensi portfolio (markowitz) memaksimalkan return yang
diharapkan dengan tingkat resiko tertentu.
3. Risky assets: return dimasa depan tidak memiliki kepastian seperti perusahaan.
Risk-free assets: kewajiban jangka pendek pemerintah U.S.
4. Expected portfolio return: kemungkinan return portfolio dengan return yang ada.
5. Diversification dapat menurunkan resiko unsystematic tetapi resiko systematic tidak dapat
dihilangkan. Banyak risiko total sekuritas individual dapat dihilangkan dengan diversifikasi.
manfaat diversifikasi timbul dari kombinasi efek yang tidak sempurna berkorelasi (+1).
Systematic risk dapat di turunkan dengan mengkombinasikan saham yang hampir mirip
pergerakannya yang menghasilkan korelasi 1, semakin serupa dan mendekati korelasi 1 maka
diversifikasi rendah, systematic risk dapat berpengaruh terhadap pasar dan pertumbuhan
ekonomi. Unsystematic risk adalah resiko yang berfokus pada perusahaan itu sendiri seperti
resiko manajemen. Total risk adalah penjumlahan dari systematic risk dan unsystematic risk.
6. Memilih portfolio aset beresiko (risky assets):
Menghitung risiko portofolio dengan menggunakan data historis.
Membangun efisiensi portfolio markowitz.
Feasible portfolio adalah portfolio baru yang dapat dibuat. Investor akan memilih
portofolio dengan return tertinggi untuk tingkat resiko tertentu.
Memilih portfolio pada kumpulan markowitz efisiensi.
Perbatasan efisiensi markowitz dan korelasi aset.
7. Pemilihan ukuran resiko ketika berinvestasi di asset keuangan terkait dengan distribusi
probabilitas untuk return, jika distribusi adalah distribusi normal maka deviasi standar dapat
digunakan sebagai mengukur resiko. implikasi penting pengembalian aset mengikuti
distribusi Pareto yang stabil adalah bahwa deviasi standar adalah tak terbatas.
8. Perilaku keuangan melihat bagaimana psikologi mempengaruhi keputusan investor dan
implikasi tidak hanya untuk teori portofolio, tetapi juga untuk teori aset dan teori harga harga
penentuan opsi.
9. Tiga tema dalam litelatur perilaku keuangan:
Tema 1 Perilaku keuangan: investor keliru dalam membuat keputusan investasi karena
mereka bergantung pada aturan praktis.
Tema 2 Perilaku keuangan: investor dipengaruhi oleh bentuk serta substance dalam
membuat keputusan investasi.
Tema 3 Perilaku Keuangan: harga di pasar keuangan dipengaruhi oleh kesalahan dan
frame keputusan.

1. Asumsi tentang perilaku investor:


Asumsi perilaku 1: Risk averse investor, keputusan mereka didasarkan pada
keuntungan yang diharapkan dan varians pengembalian (dua parameter
model). Risk averse menggunakan dua parameter model yaitu return and risk.
Asumsi perilaku 2: Resiko investor menggunakan metodologi markowitz
dengan menggabungkan aset dengan korelasi pengaturan menyeimbangkan.
Asumsi perilaku 3: satu horizon investasi jangka diperlukan untuk
menyederhanakan teori matematika.
Asumsi perilaku 4: investor memiliki harapan homogen mengenai
pengembalian aset, varians dan korelasi.
2. Asumsi tentang pasar modal.
Pasar modal diasumsikan persaingan sempurna dan semua investor diasumsikan
sebagai price taker.
Asumsi pasar modal 1: Persaingan sempurna.
Asumsi pasar modal 2: Tidak ada friction di pasar modal.
Asumsi pasar modal 3: Investor dapat meminjam dana dan meminjamkan dana
pada tingkat yang bebas resiko.
3. Teori Pasar Modal: Investor akan berusaha untuk mendapatkan portofolio yang
ada di perbatasan yang efisiensi markowitz, harus dapat mengkombinasikan
saham pada satu aset yang risk-free seperti surat utang negara 3 bulan. Market
portfolio di dapat dari kombinasi aset berdasarkan nilai pasar. Portofolio yang
merupakan titik pada garis pasar modal intersetting tangensial dengan tapal batas
efisien markowitz.
4. Capital asset pricing model:
resiko sistematis = resiko undiversifiable = resiko pasar
contoh: pertumbuhan ekonomi turun, saham turun.
resiko tidak sistematis = deversifiable = resiko residual = resiko spesific
perusahaan. Bisa turun resikonya dengan menggabungkan beberapa saham.
contoh: tuntutan hukum terhadap perusahaan (demonstrasi buruh).
5. Total resiko= systematic risk + unsystematic risk.
Security return= systematic return + unsystematic return (systematic return:
seberapa sensitif satu saham terhadap pasar).
6. Market model adalah hubungan antara market return dan harga saham.
7. Security market line yaitu mencari hubungan antara return suatu saham dengan
beta.
8. Resiko premi dalam CAPM adalah produk dari kuantitas resiko harga pasar.
CAPM berasumsi bahwa investor khawatir dengan hanya satu sumber resiko:
resiko yang berkaitan dengan keamanan harga masa depan. CAPM multifaktor
mengasumsikan bahwa investor menghadapi sumber pasar tambahan seperti
resiko yang disebut faktor.
9. Teori arbitrase harga dikembangkan murni dari argumen arbitrase, mengartikan
bahwa hasil yang diharapkan dari suatu keamanan portofolio dipengaruhi oleh
beberapa factor. Pendukung model APT mengutip asumsi kurang membatasi
sebagai fitur yang membuatnya lebih menarik daripada CAPM dan multifaktor
CAPM.

1. 2 Tipe dasar perdagangan di secondary market:


Tipe 1: Mekanisme perdagangan adalah sistem lelang.
Tipe 2: melalui over-the-counter (OTC) perdagangan (juga disebut beberapa sistem
market maker).
2. Sebuah kategorisasi praktis saham yang diperdagangkan adalah pertukaran saham yang
terdaftar, Nasdaq mencatatkan saham OTC, saham non-Nasdaq OTC.
3. Pasar Transaksi Saham
Pasar pertama: perdagangan yang terjadi terorganisir, pertukaran fisik
Pasar kedua: perdagangan di pasar OTC saham tidak tercatat di bursa
Pasar
Ketiga:
perdagangan
saham
yang
tercatat
di
pasar
OTC
Pasar keempat: transaksi kelembagaan yang terjadi tanpa perantara atau pertukaran.
4. Stock exchange:saham tercatat, broker: member bursa saham, harga seat sesuai permintaan
dan penawaran.
5. Dua jenis saham yang tercatat di bursa regional:
saham yang tidak bisa memenuhi syarat untuk pertukaran nasional.
saham yang terdaftar ganda, yang tercatat di bursa regional dan nasional.
6. New York Stock Exchange: broker khusus satu saham, jual beli saham berdasarkan
komisi. A hybrid market dapat mendaftar melalui broker atau submit via electronic
metwork. Commision broker: lebih kecil komisinya, Independent florr: lebih besar
komisinya.
7. Market maker: specialist, menerima kuantitas (price dari orang lain menjual dengan harga
yang lebih tinggi). Specialist memiliki 4 fungsi utama di bursa:
Sebagai dealer, jual dan beli untuk persediaan, jika ada yang ingin beli hanya tinggal
beli ke specialist karena sudah mempunyai stock(penyedia saham).
Menjadi agen ke member lainnya, penyedia bagi broker.
Mempercepat terjadinya suatu proses jual beli saham.
Menentukan harga jual dan harga beli saham sesuai permintaan, penawaran dan kondisi
pasar.
8. Nasdaq adalah jaringan elektronik yang menghubungkan sistem anggota-dealer di seluruh
negeri. (1) Nasdaq national market system (NNM): Lebih besar cakupannya, harga saham
lebih stabil, (2) small capitalization market: lebih kecil cakupannya, lebih murah harganya.
9. Dealer nasdaq berfungsi sebagai bid-ask, report trading yang terjadi, membantu
mempercepat eksekusi daro order saham, mengintegrasi limit order dengan harga,
memberikan advance ke konsumen untuk memastikan quotes kedalam sistem.
10. Salah satu alternatif pasar OTC lainnya adalah OTC Bulletin Board, dimiliki dan
dioperasikan oleh NASD. Alternatif yang paling populer kedua adalah "pink Lembar"
layanan berlangganan Quotation Biro Nasional.
11. Pasar ketiga adalah perdagangan pertukaran saham yang tercatat di pasar OTC, oleh dealer
(bukan anggota bursa) dan diatur oleh NASD.
12. Pasar keempat adalah perdagangan pertukaran saham yang tercatat di pasar OTC, oleh
dealer (bukan anggota bursa). Sejumlah proprietary sistem perdagangan alternatif (ATS)
yang dioperasikan oleh anggota NASD.
13. Jaringan Crossing adalah proses batch yang perintah agregat untuk eksekusi pada waktu
yang ditentukan.
14. Latar belakang masalah regulasi:
Nasdaq pricing Controversy: menampilkan semua perintah limit yang saat ini
lebih tinggi dari harga dealer.
SEC Cost Study: investor membayar spread yang lebih tinggi di pasar Nasdaq dari
mereka membayar di NYSE
Decimalization: merubah menjual saham dengan penny (1 sen) ebelumnya
memakai pecahan 1/16.
Regulation FD (Fair Disclosure): perusahaan dilarang memberikan pengungkapan
untuk memilih kelompok pelaku pasar
Supermontage: mengurangi jumlah waktu yang investor harus menghabiskan
mencari ECN untuk harga terbaik.
15. ADR dapat dibuat dalam salah satu dari dua cara. Pertama, satu atau lebih bank atau
broker dapat merakit blok besar saham perusahaan asing dan masalah ADR tanpa
partisipasi dari perusahaan-perusahaan asing, yang disebut ADR nonsponsored.

1. Upstairs market= market makers, adalah member bursa saham yang melihat saham-saham
tertenatu.
2. Pasar efisien adalah pasar yang menyediakan banyak informasi yang merefleksi harga saham
pada pasar yang tersebar secara merata ke seluruhnya. Pasar yang efisien dinilai dari profit
yang didapatkan investor selalu lebih kecil dari profit yang didapatkan pasar.
Market order: pada harga terbaiknya dengan waktu instan.
Buy limit order: saham dibeli pada harga tertentu, certain limit or buyer, tetap

memilih pada saat harga cocok.


Buy stop order: Dilakukan untuk mencegah kerugian dan hilangnya opportunity
cost dengan ekspektasi harga saham akan naik terus.
Market if touch order: digunakan apabila ingin keluar dari posisi dengan ekspektasi
harga saham akan mengalami penurunan terus-menerus.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Round lot: 100 saham.


Odd lot: jumlah saham dibawah round lot (0-99 saham).
Block Trade: lebih dari $200.000 (Rp.2.000.000.000) saham dalam sekali perdagangan.
Margin Transaction: Investor dapat membeli sekuritas dengan meminjam uang dari broker
dan menggunakan saham sendiri sebagai jaminan, jika saham yang kita beli harganya terus
turun sampai melampaui batas margin berarti klien harus membayar (top up) sampai batas
margin minimum yang sudah ditetapkan.
Short selling: aturan short selling berbanding terbalik dengan margin transaction karena
ekspektasi short selling yaitu harga saham yang turun dan harus melakukan top up jika saham
turun melampaui batas margin yang telah ditetapkan sebelumnya.
Transaksi biaya:
Explicit costs: Biaya perdagangan eksplisit yang paling penting adalah komisi,
sepenuhnya dinegosiasikan, dan mungkin tergantung harga dan ukuran transaksi.
Soft dollar: biaya yang dibayar broker dalam bentuk free service/ informasi untuk klien
(langsung). Hard dollar: broker membayar pihak yang memberikan informasi, jadi
informasi yang didapat klien langsung dari service provider.
Implicit costs: tidak langsung terlihat harganya, menurunkan impact cost jadi jika
membeli dalam jumlah besar biaya akan dinaikkan.
Retail stock trading : trading yang dilakukan perseorangan. Karena retail stock trading terus
menurun makan retail stock trading sudah jarang lalu digantikan dengan reksa dana
Full service brokers: komisi mahal karena full service.
Discount broker: hanya jual saham tanpa penambahan informasi dan fasilitas lainnya.
Peraturan 80B Circuit:
Level One: Penurunan 1250 poin di DJIA menghentikan perdagangan selama 1 jam jika
penurunan terjadi sebelum 14:00, selama 30 menit jika sebelum 02:30, dan tidak
memiliki efek jika penurunan terjadi pada 14:30-04:00.
Tingkat Dua: A 2450 titik penurunan menghentikan perdagangan selama 2 jam jika
penurunan terjadi sebelum 13:00, selama 1 jam jika sebelum 14:00, dan untuk sisa hari
jika setelah 2 siang.
Tingkat Tiga: A 3700 titik penurunan menghentikan perdagangan untuk sisa hari terlepas
dari ketika penurunan terjadi.
Trading collar rule: menstabilkan harga saham, melarang trading jika DJIA turun 2%. Harga
stock index dan future index tidak boleh terlalu jauh berbeda.
Weak form: pasar yang mengincorporate informasi masa lalu kepasar saham. Apabila
memprediksi historical charge dengan informasi public masa lalu tidak akan
mendapatkan untung, dapat untung jika menggunakan laporan keuangan.
Semi strong: pasar menggunakan informasi masa lalu dan masa datang, analisis laporan
keuangan dan charge.Untung bisa didapatkan oleh CEO perusahaan yang memiliki private
informasi.
Strong form: pasar merefleksi informasi publik/priate, prof money manager/CEO paar
saham tidak akan mendapatkan keuntungan melalui strategi pasar.
Global diversification: diversifikasi secara negara lebih untung daripasa diversifikasi secara
sektor.

Anda mungkin juga menyukai