Anda di halaman 1dari 12

INCREMENTAL MODEL

KELOMPOK 10
ANGGI PRATAMA
TUTY ANDRYYANTI
IQBAL

Bagaimana dengan sejarah


incremental???

Masalah yang terjadi pada model waterfall telah diakui beberapa


kalangan sejak lama, model waterfall menitik beratkan pada dokumen dan penulisan.
Oleh karena itu pada tahun 1971 Harlan Mills (IBM) mengusulkan
semestinya perkembangan dari sebuah software harus lebih tepat daripada saat awal
pembuatanya. Dimulai dengan membangun sebuah sistem sederhana yang mendukung,
memiliki fungsi sederhana, kemudian menambahkan dan mengembangkan software
tersebut supaya memiliki kemampuan yang lebih baik dari awalnya. Seharusnya
pengembangan software itu seperti bunga atau pohon yang melewati tahapantahapan hingga akhirnya menjadi bunga atau pohon yang indah. Model itu dikenal
dengan Incremental Model. Banyak yang beranggapan bahwa increment adalah
perbaikan dari model sebelumnya yaitu waterfall.

APA ITU INCREMENTAL


MODEL ?????

Model incremental menggabungkan elemen-elemen model sekuensial linier


(diimplementasikan secara berulang) dengan filosofi prototype interatif. Model ini
memakai urutan-urutan linier di dalam model yang membingungkan, seiring dengan
laju waktu kalender. Setiap urutan linier menghasilkan pertambahan perangkat
lunak yang kemudian dapat disampaikan kepada pengguna.
Proses akan berhenti jika produk telah mencapai seluruh fungsi yang diharapkan.

Karateristik nya

1.

Kebutuhan user menjadi prioritas tertinggi dimasukkan dalam awal increment.

2.

Merupakan kombinasi dari waterfall model, yaitu dengan melakukan tahap-tahap waterfall model
secara iteratif.

3.

Hasil/produk dari iterasi atau increment menjadi dasar perbaikan untuk iterasi atau increment,
demikian seterusnya hingga produk dianggap sempurna.

4.

Model ini cocok jika anggota tim pengembang perangkat lunak sangatterbatas dan proyek yang
dikerjakan berukuran kecil (tidak lebih dari 200.000 baris coding).

5.

Mampu mengakomodasi perubahan secara fleksibel.

6.

Produk yang dihasilkan pada increment pertama bukanlah prototype tetapimerupakan produk yang

sudah bisa berfungsi dengan spesifikasi dasar.


7.

Mungkin terjadi kesulitan untuk memetakan kebutuhan pengguna kedalam rencana spesifikasi
masing-masing hasil increment

BAGAIMANA
DENGAN
TAHAPANYA????

TAHAPANYA

1.Requirement
Proses tahapan awal yang dilakukan pada model ini adalah penentuan kebutuhan atau
analisis kebutuhan.
2. Specification
Adalah proses spesifikasi dimana menggunakan analisis kebutuhan sebagai acuannya.
3. Architecture Design
Tahap selanjutnya, perancangan software yang terbuka agar dapat diterapkan sistem
pembangunan per-bagian pada tahapan selanjutnya.
4. Code
Setelah melakukan proses desain selanjutnya ada pengkodean.
5. Test
Merupakan tahap pengujian dalam model ini.

Kendala yang sering terjadi adalah sulitnya memetakan


kebutuhan user (konsumen) ke dalam rencana spesifikasi
masing-masing dari hasil increment. Hal ini dipicu karena
seringkali user sulit menentukan kebutuhannya sendiri
secara jelas.

KELEBIHAN

Pihak konsumen dapat langsung menggunakan dahulu


bagian-bagian yang telah selesai dibangun. Contoh:
Pemasukan data karyawan.
Klien dibiasakan perlahan-lahan menggunakan
produknya bagian per bagian.
Memaksimalkan pengembalian modal investasi
konsumen.
Memberikan kualitas produk operasional pada setiap
tahap tetapi hanya satu yang memenuhi persyaratan
dari klien.
Resiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan
lebih rendah.
Merupakan model dengan manajemen yang sederhana.

KEKURANGAN

Setiap tambahan yang dibangun harus


dimasukkan kedalam struktur yang ada tanpa
menurunkan kualitas dari yang telah dibangun
system tersebut sampai saat ini.
Kemungkinan tiap bagian tidak dapat
diintegrasikan.
Mungkin terjadi kesulitan untuk memetakan
kebutuhan pengguna ke dalam rencana spesifikasi
masing-masing hasil increment.

CONTOH KASUS

Contoh Penggunaan Incremental Model


Misalnya, perangkat lunak pengolah kata yang dikembangkan dengan menggunakan paradigma
penambahan akan menyampaikan manajemen file dasar, editing serta fungsi penghasilan
dokumen pada penambahan pertama; kemudian editing dan kemampuan penghasilan dokumen
yang lebih canggih pada pertambahan kedua; pengecekan spelling dan tata bahasa pada
pertambahan ketiga; serta kemampuan pengaturan halaman tingkat lanjut pada tahap
pertambahan keempat. Harus dicatat bahwa aliran proses untuk berbagai pertambahan tersebut
dapat menggabungkan paradigma prototype.
Kelebihan Penggunaan Incremental Model
Merupakan model dengan manajemen yang sederhana
Pelanggan tidak perlu menunggu sampai seluruh system dikirim untuk mengambil
keuntungan dari system tersebut. Inkremen yang pertama sudah memenuhi persyaratan
mereka yang paling kritis, sehingga perangkat lunak dapat segera digunakan
Pelanggan dapat memakai inkremen yang pertama sebagai bentuk prototype dan
mendapatkan pengalaman yang dapat menginformasikan persyaratan untuk inkremen
system berikutnya

LANJUTANN

Resiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan lebih rendah.


Walaupun masalah dapat ditemukan pada beberapa inkremen, bias saja
beberapa inkremen diserahkan dengan sukses kepada pelanggan.
Karena layanan dengan prioritas tertinggi diserahkan pertama dan
inkremen berikutnya diintegrasikan dengannya, sangatlah penting bahwa
layanan system yang paling penting mengalami pengujian yang paling
ketat. Ini berarti bahwa pelanggan akan memiliki kemungkinan kecil
untuk memenuhi kegagalan perangkat lunak pada inkremen system yang
paling kecil.
Kekurangan Penggunaan Incremental Model
Inkremen harus relative lebih kecil (tidak lebih dari 20.000 baris kode)
dan setiap inkremen harus menyediakan sebagian dari fungsional system
Adanya kesulitan untuk memetakan persyaratan pelanggan pada
inkremen dengan ukuran yang benar

PRESENTASI KELOMPOK 10 CUKUP SAMAPI DISINI,


KAMI MOHON MAFF JIKA ADA SALAH DALAM
PENYAMPAIAN.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai