SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat
memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Ilmu Tarbiyah
Jurusan Pendidikan Agama Islam ( PAI )
Oleh
MUSRIAH
NIM: 073111170
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
PENGESAHAN
Naskah skripsi dengan:
Judul
: Peningkatan Kelancaran Membaca AL-quran Melalui
Metode Qiraati Pada Peserta Didik Kelas I MI Yaumi
Ringinharjo Kec. Gubug Kab. Grobogan Tahun Ajaran
2010/2011
Nama
: Musriah
NIM
: 073111170
Jurusan
: Pendidikan Agama Islam
telah diujikan dalam sidang munaqosah oleh Dewan Penguji Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.
Semarang, 2 Mei 2011
Ketua,
Sekertaris,
Dr.Musthofa, M.Ag.
NIP: 19710403 199603 1 002
Penguji I,
Penguji II,
Pembimbing,
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau di terbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi
yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Musriah
NIM 073111170
ABSRTAK
MOTTO
( :
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahannya, ( Jakarta : Yayasan Penyelenggaraan
Penterjemah Al-Quran,hlm. 391.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Ayahanda (Sayidi) dan Ibunda (Kastini) tercinta, yang tiada henti-hentinya
mencurahkan kasih sayang dan cinta untuk kami. Dengan penuh keikhlasan kau
bimbing aku, kau berikan semangat kepadaku, dan kau panjatkan doa untuk
kesuksesanku.
2. Suamiku tercinta (Mas Sulaiman), ku ucapkan banyak terimakasih atas semua
pengorbananmu. Kau ikhlaskan materi, tenaga, dan kau bantu dalam
menyelesaikan karya ini. Tak lupa juga semangat yang selalu kau berikan,
sehingga aku bisa menyelesaikan studiku.
3. Ketiga putriku (Titik Hidayati, Tutik Inayati, dan Tatik Ilmiyati) kalianlah
penyemangat terbesar buat mama.
4. Adik-adikku tersayang (Sugiarto, Moh. Roni, Sri Handayani, Shofiatul Istiqomqh,
Misbachul Munir, dan Qoniatun Nikmah), doa kalian telah mengantarkan aku
untuk mewujudkan suatu harapan.
5. Teman-temanku senasib seperjuangan yang selalu menemani dalam keadaan suka
maupun duka, sehingga dapat terselesainya penulisan skripsi ini.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada uswah kita Rasulullah SAW,
sahabat, keluarga dan orang-orang yang senantiasa istiqomah dalam menjalankan
risalah-risalah beliau.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi yang berjudul
Peningkatan Kelancaran Membaca Al-qur an Melalui Metode Qiro ati Pada Peserta
Didik Kelas 1
bimbingan, dan saran-saran dari semua pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis
menyampaikan terimakasih kepada:
1. Dr. A. SujaI, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Ahmad Muthohar, M. Ag, selaku Ketua Program Kualifikasi S.1 Guru R. A. dan
Madrasah di IAIN Walisongo Semarang.
3. Drs. Sajid Iskandar Setyohadi, selaku dosen pembimbing yang telah berkenan
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini
sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
4. Seluruh dosen Fakultas Tarbiyah yang telah membekali ilmu pengetahuan dan
keterampilan selama kuliah di IAIN Walisongo Semarang.
5. Kepala Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang beserta seluruh staf dan
karyawan yang telah memberikan pelayanan kepustakaan yang penulis perlukan
dalam penulisan skripsi ini.
6. Bapak Sulaiman, S.Pd.I, selaku kepala MI Yaumi Ringinharjo, Gubug,Grobogan
yang telah memberikan izin penelitian dan segala bantuannya sampai penelitian
selesai.
7. Keluarga Besar MI Yaumi Ringinharjo yang membantu terlaksanannya penelitian
ini.
8. Ayahanda Sayidi dan Ibunda Kastini yang telah mengasuh, mendidik, mendoakan
dengan tulus ikhlas dan penuh kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
9. Suamiku tercinta Mas Sulaiman, dan ketiga putri ku (Titik Hidayati, Tutik Inayati,
dan Tatik Ilmiyati) yang selalu membantu dan memberikan motivasi.
10. Adik-adik ku tersayang (Sugiarto, Moh. Roni, Sri Handayani, Shofiatul
Istiqomqh, Misbachul Munir, dan Qoniatun Nikmah), syukron katsir atas
pengertian dan doanya, kalian sangat berarti telah mengiringi langkah ini.
11. Ustadz K. Muhlasin atas ilmu yang diberikan selama ini, yang senantiasa
memberikan doa dan motivasinya.
12. Semua teman-teman yang turut serta membantu dalam menyelesaikan skripsi dan
semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu, semoga Allah
membalas dengan pahala yang setimpal.
Pada akhirnya penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan
skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan para
pembaca pada umumnya. Amiien.
Musriah
NIM 073111170
DAFTAR ISI
i
Halaman judul
.
Persetujuan
Pembimbing
ii
.
Pengesahan
iii
.
Deklarasi
iv
.
Abstrak
Motto
vi
.
Persembahan
vii
Kata
Pengantar viii
Daftar
Isi
B. Penegasan Istilah
C. Identifikasi Masalah ..
D. Rumusan Masalah .. ..
F. Manfaat Penelitian . .
13
.
BAB I
BAB II
: PENDAHULUAN
QIRAATI
A.Kelancaran membaca al-Quran
13
13
17
BAB III
B. Metode Qiraati
18
18
20
24
29
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian 31
BAB IV
B. Subyek penelitian .
32
C. Prosedur Penelitian ..
32
1. Model Penelitian ..
32
2. Sikuls kegiatan
33
37
38
5. Indikator keberhasilan .
39
40
1. Keadaan Guru ..
40
42
B. Pelaksanaan prasiklus
43
C. Pelaksanaan Siklus I
47
1. Perencanaan .
47
2. Tindakan .
47
3. Observasi .
48
4. Hasil penelitian
48
5. Refleksi..
52
D. Pelaksanaan Siklus II
53
1. Perencanaan .
53
2. Tindakan .
53
3. Observasi
54
4. Analisis Data ..
54
5. Refleksi
57
58
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan ...
60
B. Saran .
60
C. Penutup .
61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Lampiran : 3
Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran Oleh Guru
Siklus I
Guru Yang diamati
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Hari atau tanggal
Jam Pelajaran
Tindakan Mengajar
No
1
: Muslikhin, S.Pd.I
: MI Yaumi Ringinharjo
: Quran Hadis
: Jumat, 12 Nofember 2010
: 1 dan 2
Aspek Pengamatan
Appesepsi
- Guru melakukan Appersepsi
- Guru memberikan motifasi
- Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai
Penerapan Pembelajaran dengan metode Qiraati
- Guru menjelaskan jalannya pembelajaran dengan metode
Qiraati
- Guru menekankan bagian-bagian terpenting dalam
pembelajaran dengan metode Qiraati
- Guru merubah setting kelas atau farmasi kelas
- Guru membantu peserta didik yang merasa kesulitan dalam
PBM
- Guru melakukan pengembangan materi pembelajaran
Menutup Pelajaran
- Guru menyimpulkan materi yang disampaikan
- Guru mengulang meteri yang telah disampaikan
- Guru melaksanakan evaluasi untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa.
Ya
Tidak
Kesimpulan :
Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I kurang optimal, hal ini
terbukti adanya beberapa langkah penerapan pembelajaran yang belum terlaksanan.
Oleh karena itu, diharpakna adanya pelaksanaan siklus II sebagai perbaikan untuk
mengoptimalkan penerapan metode Qiraati dalam penyampaian materi al-Quran
Hadis.
Lampiran : 4
Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran Oleh Guru Siklus II
Guru Yang diamati
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Hari atau tanggal
Jam Pelajaran
Tindakan Mengajar
No
1
: Muslikhin, S.Pd.I
: MI Yaumi Ringinharjo
: Quran Hadis
: Jum.at, 26 Nofember 2010
: 1 dan 2
Aspek Pengamatan
Ya
Tidak
Appesepsi
- Guru melakukan Appersepsi
- Guru memberikan motifasi
- Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai
metode
Qiraati
- Guru menekankan bagian-bagian terpenting dalam
pembelajaran dengan metode Qiraati
- Guru merubah setting kelas atau farmasi kelas
- Guru membantu peserta didik yang merasa kesulitan dalam
PBM
- Guru melakukan pengembangan materi pembelajaran
3
Menutup Pelajaran
- Guru menyimpulkan materi yang disampaikan
- Guru mengulang meteri yang telah disampaikan
- Guru melaksanakan evaluasi untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa.
Kesimpulan :
Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan guru pada siklus II sudah optimal, hal
ini terbukti guru sudah melaksanakan semua langkah penerapan pembelajaran.
Lampiran : 5
Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran Oleh Guru
Pra Silkus
Guru Yang diamati
: Muslikhin, S.Pd.I
Satuan Pendidikan
: MI Yaumi Ringinharjo
Mata Pelajaran
: Quran Hadis
Jam Pelajaran
: 1 dan 2
Tindakan Mengajar
No
Aspek Pengamatan
Ya
Tidak
NOTA DINAS
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Dengan ini diberitahukan bahwa, saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan :
Judul
KELAS 1
MI YAUMI RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN
TAHUN AJARAN 2010/2011
Nama
: Musriah
NIM
: 073111170
Jurusan
Saya
Pembimbing ,
Drs.
Sajid
Iskandar
Setyohadi
NIP: 1948021219870
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
( :
metode Baghdadiyah, Abjadiyah, Iqro, Yanbua dan Qiroati. Oleh sebab itu
peserta didik dapat belajar secara cepat dan mudah.
Salah satu kegiatan utama belajar adalah mambaca juga merupakan
sesuatu prinsip dalam pengembangan ilmu pengetahuan maupun ilmu agama.
Asas ini tidak terkecuali kasus, bagaimana agar umat ini kokoh dalam aqidah
maupun syariah dan memiliki akhlakul karimah. Ternyata posisi kokohnya
syariah, menjadikan agama bisa dipahami, dikenal dan diajarkan serta
diwariskan melalui proses awal membaca, dan belajar membaca Al-Quran
merupakan langkah yang tepat.
Mengenai cara mengajarkan membaca Al-Quran seharusnya sudah
dimulai sejak siswa itu mulai bisa lancar berbicara. Membaca Al-Quran pun
tidak begitu saja asal baca, tetapi dianjurkan membaca dengan tartil yaitu
dengan bacaan yang pelan dan tenang sesuai dengan firman Allah
( :
B. Penegasan Istilah
Agar terhindar dari kesalahan terhadap istilah yang terdapat dalam
judul, perlu dipertegas istilah-istilah yang berkaitan dengan masalah-masalah
pokok untuk diambil pengertiannya secara global.
Adapun istilah-istilah yang dimaksud antara lain :
1. Peningkatan kelancaran membaca
a. Peningkatan berasal dari kata tingkat yang berarti proses, cara,
perbuatan.
2
2010/2011.
Jadi yang dimaksud membaca Al-Quran adalah membaca Al-Quran
secara baik dan benar sesuai petunjuk Rasulullah SAW, yang sampai
kepada umatnya secara mutawatir.
3. Metode Qiraati
a. Metode berasal dari bahasa Inggris dikenal term, method dan way yang
terjemahannya dengan metode ( Cara ) dan jalan, dan dalam bahasa
Arab, kata metode diungkapkan dalam berbagai kata seperti kata althariqah,al manhaj,dan al wasilah, Al thariqah berarti jalan, al manhaj
berati sistem dan alwasilah berarti mediatoratau perantar. Dengan
demikian, kata arab yang paling dekat dengan arti methode adalah al
thatiqah.
Dalam Al-Quran banyak sekali ayat yang berhubungan dengan
pembelajaran dan metode pembelajaran. Ayat pertama (5 ayat yang
merupakan
wahyu
pertama),
berbicara
tentang
keimanan
dan
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa, Kamus Besar Indonesia, ( Jaskarta: Balai Pustaka,
2002 ), Ed.3.cet.2.hlm.
4
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, ( Jakarta : PN Balai Pustaka,
1976 ), cet,VIII, hlm.11
Artinya
bimbingan
mengarahkannya
orang
lain
(pendidik)
mengembangkan potensi
yang
untuk
membantu
dimilikinya,
serta
melakukan
penelitian
tindakan
kelas,
peneliti
dapat
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kelancaran membaca
Al-Quran peserta didik kelas I MI Yaumi Ringinharjo Kecamatan Gubug
Kabupaten Grobogan dalam menggunakan metode qiraati, dan untuk
memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik kelas I MI Yaumi
Ringinharjo dalam mata pelajaran Al-Quran khususnya pada materi pokok
surat al-Ikhlas dan surat al-Lahab.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut
1. Bagi peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
kelancaran membaca Al-Quran, dan kompetensi peserta didik di bidang
Al-Quran khususnya materi pokok surat al-Ikhlas dan surat al-Lahab
dapat dicapai.
2. Bagi guru, peneliti ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dalam
meningkatkan kelancaran peserta didik dalam membaca Al-Quran dan
meningkatkan kemampuan dasar guru dalam menerapkan pembelajaran
Al-Quran.
3. Bagi sekolah / Madrasah, diperoleh panduan inovatif metode qiraati yang
diharapkan dapat dipakai untuk kelas-kelas lainnya di MI Yaumi
Ringinharjo.
G. Kajian Pustaka
Untuk menghindari adanya plagiarisme, penulis sertakan beberapa
judul skripsi yang ada relevansinya dengan skripsi penulis. Isi skripsi-skripsi
(3101408)9.
Judul
Skripsi:
Studi
tentang
Evaluasi
menyimpulkan
bahwa
evaluasi
berfungsi
untuk
1. Desain Penelitian
Kemmis dan Tanggart dalam Wiriaatmadja, mengemukakan bahwa
penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui empat rangkaian kegiatan
yang dilakukan dalam siklus berulang yang merupakan ciri penelitian
tindakan. Keempat rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam setiap siklus
tersebut berupa: 1) Rencana tindakan (action plan) 2) Tindakan (action),
3) Pengamatan (observation), 4) Refleksi (reflection).11 Ada beberapa ahli
yang mengemukakan model penelitian Tindakan Kelas dengan bagan yang
10
Achmad Muadib, Studi Komparatif Aktifitas dan Keberhasilan Pembelajaran AlQur'an Antara TPQ 08 Sabilul Huda Karangayu Cepiring yang menggunakan Metode Qiroati
dengan Siswa Pengajian Mushala Miftahul Ulum Kalirejo Kangkung yang Menggunakan Metode
Baghdadiyah, (Semarang: Skripsi Sarjana Tarbiyah IAIN Walisongo, 2000 E.d. )
11
Rochiyati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan
Kinerja Guru dan Dosen, (Bandung: Remaja Rusda Karya, 2007), hlm. 13.
berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim
dilalui sesuai dengan bagan sebagai berikut.12
Perencanaan
Refleksi
Siklus I
Tindakan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Siklus II
Tindakan
Pengamatan
?
Kendati pada gambar siklus terdiri dari dua siklus, akan tetapi
banyaknya bukanlah sesuatu yang pasti, karena jumlah tersebut diambil
berdasarkan pertimbangan dalam refleksi apakah sesuatu yang ditargetkan
sudah tercapai atau belum. Dengan demikian, bila target belum tercapai,
dimungkinkan dapat ditambah menjadi 3 siklus dan seterusnya. Sedangkan
untuk langkah-langkah pelaksanaan tiap siklus adalah sebagai berikut.
12
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara 2006), hlm. 16.
10
a. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan
berkaitan dengan pelaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan
bila responden tidak terlalu besar.13 penelitian ini digunakan observasi
partisipan, yakni peneliti terlibat langsung dalam proses kegiatan
pembelajaran dan bekerja sama dengan guru bidang Al-Quran.Metode
ini digunakan untuk mengamati secara langsung dan sistematis seperti
keaktifan dalam menyelesaikan pertanyaan, antusias mengikuti
pelajaran, semangat peserta didik dalam belajar, perhatian saat
pelajaran berlangsung, bertanya pada guru, minat prestasi di depan
kelas, dan hasil dari implementasi metode qiraati.
Indikator minat peserta didik tersebut penulis identifikasi saat
pembelajaran sedang berlangsung. Peneliti membuat lembar observasi
peserta didik sebagai bahan untuk menilai keaktifan peserta didik di
kelas. Melalui lembar observasi ini peneliti dapat diketahui sejauh
mana aktifitas peserta didik.
Berdasarkan beberapa indikator tersebut peneliti membuat
beberapa aspek pengamatan, dengan kriteria penilaian tiap aspek
adalah : 1 (kurang), 2 (cukup), 3 (baik), 4 (sangat baik). Sedangkan
klasifikasi kelancaran membaca peserta didik di kelas dinilai menurut
prosentase pelafalannya yaitu kurang, jika keaktifan peserta didik lebih
< 50%, cukup jika pelafalan peserta didik 50%-70%, dan baik jika
pelafalan peserta didik > 70%.
b. Dokumentasi
Digunakan metode dokumentasi karena sering kali diperoleh
makna lebih sahih kebenarannya, yakni mencari data mengenai hal-hal
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah dan
sebagainya.14
13
11
60).
15
12
16
Sukma Dinata dan Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya, 2006), Cet. II, hlm .155.
17
Suharsimi Arikunto, Op.Cit., hlm. 131.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
BAB II
KELANCARAN MEMBACA AL-QURAN DENGAN METODE QIRAATI
bisa
dalam
bentuk
sarana
membaca,
teks
bacaan
. Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa, Kamus Besar bahasa Inodonesia, ( Jakarta :
Balai Pustaka, 2002 ) Ed. 3 Cet. 2 hlm. 633.
2
. Soedarso, Sistem Membaca Cepat dan Evektif, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993), hlm.4.
13
14
membeda-bedakan,
membandingkan,
menemukan,
. Nur Hadi , Membaca Cepat dan Evektif, ( Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2008)
hlm. 13.
4
Ibid hlm. 19.
5
Mahmud Yunus, Kamas Arab Indonesia , ( Jakarta : Yayasan Penyelenggara Penterjemah/ Penafsiran alQuran,
1973)hlm. 317.
15
Harun
saudaranya
untuk
membantu
dalam
b. Tartil
Tartil yaitu membaca al-Quran dengan pelan-pelan, baik dan
benar sesuai tajwid.
Korcap
Kendal
mengatakan
bahwa
tartil adalah
16
Artinya :
ketahuilah , bahwa tartil itu disunahkan tidak semata-mata
bagai pemahaman artinya, karena bagi orang Ajam yang
tidak mengerti akan arti al-Quran juga disunahkan tartil dan
pelan-pelan dalam membaca . Karena yang demikian itu
lebih mendekatkan pada memuliakan Nya dan menghormati
secara membekas hati dari pada terburu-buru dan cepatcepat .
Dalam pembahasan mengenai tartil ini, tidak lepas dari
pengucapan lisan. Oleh karena itu, guru mempunyai peran yang
sangat penting dalam belajar membaca al-Quran. Karena belajar
membaca al-Quran mengacu pada keterampilan khusus, maka
guru
harus
lebih
banyak
memberikan
contoh,
dan
yang artinya
menjelaskan .
Artinya :
Tajwid adalah ilmu yang berfungsi untuk mengetahui
hak dari masing-masing huruf dan sesuatu yang patut bagi
9
17
. Ustz Islail Tekan, Tajwid al-Quranul Karim, ( Jakarta : Pustaka al Husna baru, 2003) hlm. 13.
18
d. Menanamkan aqidah dab akhlak yang mulia, serta membentuk pribadi anak
yang sholeh, yang beriman, berilmu dan beramal sholeh.
e. Sebagai pengetahuhan dasar yang merupakan penenaman perasaaan
keagamaan, sehingga nantinya dapat mengambil pelajaran dan dapat
mengamalkan semua ajaran-ajaran yang terkandung di dalamkitab suci alQuran.
B. Metode Qiraati
1. Pengertian Metode Qiraati
Yang dimaksud dengan metode qiraati adalah suatu metode dalam
belajar membaca Al-quran yang langsung memasukkan dan mempraktekkan
bacaan tartil sesesuai denagan kaidah ilmu tajwidnya.11 Selain itu metode
qiraati juga merupakan suatu metode yang menggunakan jenis lagu al-Quran
dengan
menempatkan
huruf-huruf
pada
tempatnya,
makhraj
dalam
11
19
sehingga metode Qiraati ini mempunyai gerak yang dinamis sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan.12
Buku metode praktis membaca al Quran Qiraati, diprakarsai oleh
tiga tokoh yaitu KH. Dachlan Salim Zarkasyi, Ustadz ahmad DJunaidi, dan
ustadz Sukri Taufiq. Pengambilan nama Qiraati yang berarti bacaanku
yang bernama inilah bacaanku ( bacaan al Quran ) yang benar sesuai
dengan kaidah tajwid.13 Kata Qiraati diambil dari ayat al Quran tentang arti
kata Qiraati dalam firman Allah dalam surat Al Muzzammil ayat 4,
( almuzzammil.. 4 )
Awal penyusunan buku Qiraati
sumber pengambilannya dari buku Qiraati sepuluh jilid yang disusun pada
tahun 1963. Pada tahun inilah KH. Dachlan Salim Zarkasyi menemukan
metode praktis yang sekaligus memasukkan bacaan tajwid.
Adapun yang membedakan metode Qiraati dengan metodemetode non Qiraati ( Baghdadiyah ) yaitu pada metode Qiraati memasukkan
materi bacaan muskilat (yaitu bacaan yang perlu hati-hati saat membacanya)
14
12
Dachlan Salim Zarkasyi, Empat Langkah Pendirian TKQ/TPQ metode Qiroati, ( Semarang
YPA Raudlatul Mujawidin, 1996 ) , t Hlm.
13
Ibid t.hlm.
14
A. Baduhun Badawi Op.cit, hlm. 53.
20
TKQ/TPQ yang baru harus ditest dulu atau di tashih dan bagi yang belum
lulus diharuskan ikut pembinaan15.
2. Kurikulum Metode Qiraati
Kurikulum merupakan program dan pengalaman belajar serta hasilhasil belajar yang diharapkan, yang diformulasikan melalui pengetahuan dan
kegiatan yang tersusun secara sistematis, diberikan kepada siswa di bawah
tanggung jawab sekolah untuk membantu pertumbuhan atau perkembangan
pribadi dan kompetensi sosial anak didik. 16. Dari pengertian tersebut dapat
diketahui bahwa kurikulum berisi program dan pengalaman belajar atau
proses pengajaran.
Sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan ( pengajaran ),
Kurikulum memilki komponen yang saling terkait dan berinteraksi.
Komponen tersebut meliputi: tujuan, isi ( Materi ), strategi atau model. serta
media17.
Agar lebih transparan dari pengertian komponen kurikulum, maka
di bawah ini akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Tujuan
Tujuan merupakan hal yang ingin dicapai dalam pendidikan
(pengajaran) secara keseluruhan, yang meliputi rumusan tingkah laku
dan kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki oleh siswa setelah
menyelesaikan pengalaman dan kegiatan belajar dalam proses
pengajaran.
Sedangkan tujuan mempelajari al-Quran menurut Prof. Dr. H.
Mahmud Yunus, adalah sebagai berikut.
1. Memelihara kitab suci dan membacanya serta memperhatikan apaapa isinya, untuk jadi petunjuk dan pengajaran bagi kita dalam
kehidupan didunia.
15
21
Perlunya
22
21
21
karenanya
23
22
24
(------- ) =
# # # =
b. Media Audio
Media Audio yaitu media yang berkaitan dengan indra
pendengan, dalam media ini pembelajaran yang akan disampaikan
dalam lambang auditif yang bersifat verbalis, misalnya dalam bentuk
kata-kata atau bahasa lisan.
Untuk pengajaran qiraati, media audio yang dipergunakan
berupa kaset.Kaset tersebut berupa instrument serta contoh dan
panduan dalam membaca huruf arab. 24
3. Guru dan peranannya dalam proses Belajar Mengajar Metode Qiraati
Dalam proses belajar mengajar unsur yang tidak dapat
ditinggalkan adalah adanya guru atau tenaga yang handal. Guru yang
berkualitas akan mengahantarkan muridnya atau santrinya berhasil
dengan baik, karena ketartilan bacaan santri atau anak terletak pada
kemampuan guru dalam penyampaian materi dan ketelitian guru dalam
memberikan nilai kepada anak. Sebagai contoh kalau anak yang belum
mampu membaca dengan tartil tapi sudah dinaikkan pelajarannya maka
24
25
sudah tentu mutu bacaan tidak bertambah baik tetapi sebaliknya. Untuk
itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru antara lain :
1. Sebaiknya guru mengerti dan memahami kemampuan dirinya dalam
hal bacaan al-Quran.
2. Sebaiknya guru mengenal dengan baik dan menguasai, serta bisa
menggunakan metode pengajaran al-Quran yang tepat dan benar.
3. Sabaiknya guru benar-benar menguasai bahan yang akan diajarkan
yakni tahapan-tahapan dan target-target yang mau diajarkan dalam
buku qiraati.
4. Sebaiknya guru tidak gegabah dalam mengajarkan al-Quran. Guru
harus lebih teliti, waspada dan tegas dalam mengajarkan al-Quran
dan memberikan nilai dalam buku prestasi.
5. Guru harus selalu membiasakan bacaan yang benar pada dirinya
sendiri dan juga kepada anak didiknya.
6. Sebaiknya guru memahami kondisi dan kemampuan serta kecerdasan
anak didiknya.
7. Menguasai keadaan kelas dengan baik dan dalam mengajar
hendaknya dilandasi niat yang ikhlas menanamkan jiwa berjuang
dijalan Allah Swt.25
a. Syarat-syarat Menjadi Guru
Guru yang memiliki tugas mengajar tidaklah mudah, karena
profesi ini menutut banyak terhadap posisinya agar system
pengajaran berjalan dengan baik dan siswa mampu menangkap
apa yang disampaikan. Seorang guru juga harus memiliki
kemampuan profesional, kapasitas keilmuan yang memadai dan
mempunyai sifat mendidik atau social educational.
Bahkan untuk menjadi guru yang benar-benar professional
harus memiliki syarat-syarat tertentu :
1. Secara administrative harus mendaftar dengan berbagai syarat
yang dibutuhkan.
25
26
mengganggu
penyakit menular.
26
pekerjaan,
tidak
memiliki
27
Dachlan dalam
26
. Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar ( Jakarta : Raja Wali
Press, 1992) hlm.124-125.
27
. Zakiyah Darojat, Loc.Cit, hlm. 16.
28
Sardiman A.M, Loc. Cit, hlm. 126-129.
27
29
28
untuk
meningkatkan
kegairahan
dan
30
29
30
dalam
membaca al-Quran.
33
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta : BinaAksara, 1987 ) hlm, 23.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
RENCANA KEGIATAN
Observasi awal
Persiapan
Menyusun konsep
WAKTU MINGGU KE
1
pelaksanaan
Menyusun instrumen
Pelaksanaan
Menyiapkan kelas dan alat
x
31
3 3
4 5
6 7
32
Pelaksanaan pra siklus
Pelaksanaan siklus I
Pelaksanaan siklus II
x
x
x
x
x
Pembuatan laporan
Menyusun konsep
Menyelesaikan laporan
X
x
B. Subjek Penelitian
Peserta didik yang diteliti adalah peserta didik kelas 1 MI Yaumi
Ringinharjo semester 1 tahun pelajaran 2009/2010. Yang jumlahnya 20
peserta didik, terdiiri dari 12 Putra dan 8 Putri.
C. Prosedur Penelitian
Suharsimi Arikunto mengatakan Penelitian tindakan kelas adalah
suatu pengamatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.
Penelitian tindakan kelas bukan sekedar mengajar seperti biasanya, tetapi
harus mengandung suatu pengertian, bahwa tindakan yang dilakukan
berdasarkan atas upaya meningkatkan hasil, yaitu lebih baik dari
sebelumnya.Penelitian tindakan kelas (PTK) dalam istilah Inggris adalah
Class Action Research (CAR).1
Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas serta profesionalisme guru dan dalam menangani
proses belajar mengajar, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.
Penelitian ini menggunakan data deskriptif dan kuantitatif yang
menggunakan perhitungan statistik sederhana.
1. Model Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini dipilih model spiral dari
Kemmis dan Taggart yang terdiri dari bebeapa siklus tindakan dalam
pembelajaran berdasarkan refleksi mengenai hasil tindakan-tindakan
1
33
pada siklus sebelumnya. Setiap siklus tersebut terdiri dari empat tahapan
yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi), dan
refleksi.
Perencanaan
SIKLUS I
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
?
Dst.2
2. Siklus kegiatan
Siklus kegiatan dirancang dengan penelitian Tindakan Kelas
(PTK) Kegiatan diterapkan dalam upaya meningkatkan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran membaca al-Quran melalui metode qiraati.
Tahapan penelitian ini disusun melalui siklus penelitian. Setiap siklus
terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Penelitian di rencanakan dalam tiga tahapan yaitu pra siklus, siklus 1
dan siklus 2. Pelaksanaan tiap tahapan akan diambil satu kelas dengan
kolaborator guru pengampu mata pelajaran al-Quran hadist yaitu
Muslikhin, S.Pd.I .
34
a. PraSiklus
Pada tahapan prasiklus ini diteliti pembelajaran al-Quran
hadist secara langsung di kelas I MI Yaumi Ringinharjo. Dalam
pembelajaran al-Quran hadist di kelas I MI Yaumi Ringinharjo belum
menggunakan
model
pembelajaran
secara
aktif
dan
masih
35
untuk guru pengampu dan lembar catatan lapangan aktivitas
selama proses pembelajaran al-Quran hadist.
d) Menjelaskan kepada siswa tentang metode qiraati dan
bagaimana cara melaksanakannya. Hal ini bertujuan agar siswa
siap mengikuti pembelajaran dengan metode qiraati.
2). Tindakan
a) Peneliti
memberikan
informasi
awal
tentang
jalanya
36
b) Mengamati kelancaran membaca, makhorijul huruf dan
kebenaran
tindakan
II
sebagai
penyempurnaan
pelaksanaan
37
4) Refleksi
a) Yang diteliti adalah hasil dari tahapan observasi yang
meliputi
kelancaran
membaca
siswa
selama
proses
berikut
a. Metode observasi
Observasi (pengamatan) adalah alat pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik
gejala-gejala yang diselidiki. 4 Observasi merupakan pengamatan
dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada
obyek penelitian.5
Pengamatan dilakukan pada tiap siklus untuk membuat
kesimpulan pelaksanaan pembelajaran yang akan direfleksikan
pada siklus berikutnya.
b. Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah sekumpulan data yang berupa tulisan,
dokumen, sertifikasi, buku, majalah, peraturan-peraturan, struktur
organisasi, jumlah guru, jumlah siswa, kurikulum dan sebagainya.6
38
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang
jumlah siswa, guru, dan yang lainnya yang menjadi sampel dalam
penelitian tindakan kelas ini.
c. Metode Tes
Tes adalah sejumlah pertanyaan atau latihan yang digunakan
untuk mengukur ketrampilan atau bakat pengetahuan intelegensi
kemampuan individu atau kelompok.7
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes lisan
untuk menilai hasil belajar siswa pada pembelajaran Quran hadist
setelah diterapkan metode qiraati.
d. Metode Driil (Latihan)
Metode driil yaitu metode dalam pendidikan dan pengajaran
dengan jalan melatih anak-anak terhadap bahan pelajaran yang
sudah diberikan. Metode ini merupakan metode ulang pelajaran
yang telah diberikan dan juga melatih anak berfikir secara cepat
serta memperkuat daya tangkap anak terhadap pelajaran .
. Ibid, hlm.127
39
F
dengan menggunakan rumus : P = N x 100 % 8
P : Prosentase jawaban
F : Frekuensi jawaban
N : Jumlah Responden
Dengan menggunakan rumus tersebut dapat diketahui
prosentase peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran Quran
hadis dengan metode qiraati.
5. Indikator Keberhasilan
a. Indikator pelafalan surat al-Ikhlas
SKOR
INDIKATOR
Kefasihan
Tartil
Tajwidnya
Pelafalan ayat
Kelancaran
Indikator
dari
penelitian
ini
adalah
apabila
terjadi
hlm. 46.
. Ana Sujana, Pengantar Statistik Pendidikan, ( Jakarta: Raja Grasindo Persada, 2006 ),
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Situasi dan kondisi Tempat
Madrasah Ibtidaiyah Yaumi Ringinharjo Gubug terletak di desa
Ringinharjo Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan tepatnya terletak di
sebelah utara 10 Km dari jalan raya kota Gubug dengan batas-batas sebagai
berikut.
1. Sebelah selatan desa Tlogomulyo kecamatn Gubug.
2. Sebalah barat desa Trimulyo kecamatan Guntur kabupaten Demak.
3. Sebelah utara desa Solowire kecamatan bonagung kebupatan Demak.
4. Sebelah timur desa Sarimulyo kecamatan Dempet kabupaten Demak.
Dengan lokasi yang demikian, menjadikan MI Yaumi Ringinharjo
kecamatan Gubug kurang strategis karena jauh dari jalan raya sehingga
kurang memadai dan lambat untuk berkembang.
1. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa
a. Keadaan guru
Guru adalah ujung tombak sebuah lembaga pendidikan, karena di
tangan guru keberhasilan proses pembelajaran, baik yang berkaitan
dengan kualitas guru maupun kuantitas guru. Kualitas guru meliputi
kemampuan guru, kompetensi guru sehingga dengan demikian guru
merupakan unsur yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Oleh
karena itu kuantitas dan kualitas tenaga pendidikan selalu diupayakan
oleh setiap lembaga yang mengelola pendidikan yang tujuan akhirnya
meningkatkan kualitas anak didik dan lembaga pendidikan tersebut
melalui out put yang membanggakan. Madrasah Ibtidaiyah Yaumi
Ringinharjo kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan memiliki tenaga
edukatif 10 orang termasuk kepala Madrasah. Guru-guru Madrasah
Ibtidaiyah Yaumi Ringinharjo terbagi mejadi dua kelompok yaitu guru
tetap dan guru tidak tetap. Adapun guru tetap berjumlah 6 orang.
Sedang guru tidak tetep berjumlah 4 orang. Jadi jumlah guru Madrasah
Ibtidaiyah Yaumi Ringinharjo kecamatan Gubug kabupaten Grobogan
sebanyak 10 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel
berikut.
41
TABEL I
DAFTAR GURU MADRASAH IBTIDAIYAH YAUMI
RINGINHARJO GUBUG GROBOGAN.1
NO
NAMA GURU
JABATAN
Sulaiman, S.Pd.I
Kepala Madrasah
Lilik Al Imroh
Guru Kelas
Musriah
Guru Kelas
Guru Kelas
Muniah
Guru Kelas
M.Sutrimulyo, A.Ma
Guru Kelas
Muslikhin, S.Pd.I
Guru Kelas
Guru PAI
Kistanti, S.Pd
Guru Matematika
10
Guru PKN
b. Keadaan Karyawan
Untuk membantu kelancaran unsur administrasi, baik yang
berhubungan dangan guru maupun dengan siswa. Madrasah Ibtidaiyah
Yaumi Ringinharjo kecamatan Gubug mempunyai tenaga administrasi
hanya satu orang dengan tabel sebagai berikut.
TABEL II
DAFTAR KARYAWAN MADRASAH IBTIDAIYAH YAUMI
RINGINHARJO GUBUG 2
NO
1
NAMA GURU
Abdul Fatah, S.E
JABATAN
Tata usaha
c. Keadaan Siswa
Siswa
merupan
subjek
dalam
pendidikan
yang
selalu
1
2
. Dokumentasi MI Yaumi Ringinharjo kec. Gubug. Disalin pada tanggal 5 Januari 2011
.Dokumen tasi MI Yaumi Ringinharjo kec. Gubug, disalin tanggal 5 Januari 2011.
42
Ibtidaiyah Yaumi Ringinharjo kecamatan Gubug berdiri sejak tahun
2003 sampai dengan saat ini mempunyai siswa sebanyak 123 siswa
yang terdiri darai 6 rombongan belajar. Kondisi siswa
Madrasah
TABEL III
DAFTAR JUMLAH SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH
YAUMI RINGINHARJO GUBUG 3
NO
KELAS
JUMLAH
12
20
II
11
11
22
III
11
11
22
IV
11
11
22
15
23
VI
14
68
55
123
TOTAL
2. Sarana Prasarana
Dalam upaya untuk menunjang tujuan pendidikan di Madrasah
Ibtidaiyah Yaumi Ringinharjo kecamatan Gubug , diperlukan sarana dan
prasarana yang memadai serta pemenfaatannya secara optimal.
Adapun sarana dan prasaran yang dimiliki Madrasah Ibtidaiyah Yaumi
Ringinharjo kecamatan Gubug, antara lain :
a. 6 ruang teori /kelas
b. 1 ruang guru
c. 1 ruang kepala Madrasah
d. 1 masjid tempat ibadah
e. 1 ruang perpustakaan
f. 2 ruang WC
g. Lapangan upacara /olah raga
h. Gudang
3
43
Sarana yang dimiliki
B. Pelaksanaan Prasiklus
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti perlu mengetahui kondisi
awal dari subyek yang
yang
digunakan
dalam
membaca
al-Quran
masih
44
1. Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa
TABEL IV
Aktivitas peserta didik dalam mengikuti
PBM Quran Hadis pada tahab Prasiklus
No
Nilai
rata-rata
al-Quran
2
Peserta
didik
mengerjakan
perintah
guru
dengan baik
3
Jumlah
12
prosentase
60 %
Kriteria
Cukup
= Sangat Kurang
40%-55%
= Kurang
56%-65%
= Cukup
66%-76%
= Baik
80%-100%
= Sangat Baik
huruf,
tanda baca dan kemudian pada bunyi lafal yang dikehendaki. Sebagian
45
siswa membacanya tidak lancar, sehingga terlihat jelas bahwa partisipasi
siswa kurang atau dengan kata lain tingkat keaktifan siswa sangat rendah.
2. Hasil pengamatan tindakan guru
Hasil pengamatan terhadap pengelolaan pembelajaran, guru
sebelum
diadakan
tindakan
melakukan
pembelajaran
masih
Kelancaran
No
Nama Siswa
Kefasihan
Skor
Tajwidnya
Skor
Skor
Skor
Nilai
Andri Cahyono
66
77
Saniatul Usma
77
Ahmad Sidik
77
Anisa Rizkiani
66
77
Ari Kurniawan
55
Anisa Setiawati
66
Dimas Ardian
66
10
Lisma Nita
55
11
M. Ainul Yaqin
77
12
M. Abdul Jabar
77
13
M.Nafiil Harir
88
14
Naila Hidayah
55
15
Ngatiah
55
16
77
17
Syarif Hidayatullah
88
18
Tatik Ilmiyati
88
46
19
55
20
Johan Pangestu
44
JUMLAH
1368
RATA-RATA
69.3
dan
47
ditetapkan oleh guru al-Quran Hadist yaitu 70. Dari data di atas terdapat 10
siswa yang belum tuntas.
Dari hasil pengamatan pada proses pembelajaran pada tahap pra
siklus di atas peneliti dan guru kolaborator merefleksi terhadap beberapa
permasalahan di atas, kemudian disepakati beberapa alternatif pemecahan
maslah yang akan diterapkan pada tahapan siklus I, yaitu :
a. Ditetapkan dan disepakati penerapan metode Qiraati sebagai upaya
untuk meningkatkan kelancaran membaca al-Quran.
b. Mengembangkan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran
dengan
48
perindividu untuk melafalkan surat al-Lahab yang tertulis di potongan
ketas. Ketika bacaan-bacaan tersebut di baca, guru menghentikan atau
menyela dibeberapa lafal untuk dibenarkan bacaan-bacaan yang
kurang benar, kemudian guru memunculkan beberapa pertanyaan,
kemudian guru memberikan latihan pendalaman untuk menguji apa
yang ada dalam teks tersebut.
g) Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
h) Guru memberkan tugas atau PR secara individu kepada para peserta
didik tentang materi pokok yang sedang dipelajari.
3. Hasil Observasi
Pada tahap ini peneliti dan guru quran Hadist melakukan
observasi pelaksanaan tindakan untuk mengetahui seberapa jauh efek
kemajuan tindakan pembelajaran dengan metode qiraati. Pengamatan
dilakukan bersama dengan pelaksanan tindakan dengan menggunakan
lembar observasi yang telah dibuat. Hasil analisis data pada tahapan ini
kemudian digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus
berikutnya. Selain itu juga diperhatikan berbagai kendala yang muncul
pada saat pelaksanaan tindakan.
4. Hasil Penelitian
Dalam pelaksanaannya guru melakukan tindakan pembelajaran
dengan hasil sudah cukup baik yakni sesuai dengan prosedur yang
tercantum dalam Rencana Pembelajaran (RP). Tetapi peserta didik
mengikuti pembelajaran kurang begitu antusias dikarenakan peserta
didik belum terbiasa dengan penerapan metode qiraati mulai dari
tindakan kelancaran membaca, melafalkan, dan mengidentifikasi. Faktor
inilah yang menjadi pembelajaran dengan metode qiraati pada silkus I
kurang kondusif. Secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut.
a) Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa
49
TABEL VI
Aktivitas Peserta Didik dalam Mengikuti
PBM Quran Hadist pada Tahap Siklus I
No
1
Nilai
rata-rata
4
al-Quran
2
Peserta
didik
mengerjakan
perintah
guru
dengan baik
3
Jumlah
13
prosentase
65 %
Kriteria
Cukup
= Sangat Kurang
40%-55%
= Kurang
56%-65%
= Cukup
66%-76%
= Baik
80%-100%
= Sangat Baik
50
yang belum lancar dan tartil dalam melafalkanya. Namun dengan
menerapkan metode qiroati, peserta didik merasa senang karena mereka
merasa dilibatkan langsung dalam pembelajaran, lain halnya dengan
metode yang biasa diterapkan oleh guru melalui metode ceramah.
b) Hasih pengamatan tindakan guru
Berdasarkan hasil pengamatan bahwa kinerja guru kurang optimal.
Hal ini terbukti dengan pelaksanaan proses pembelajaran belum
terlaksana sacara utuh, masih terdapat langkah-langkah pembelajaran
dalam rencana pembelajaran yang belum dilaksanakan, yaitu kurang
optimal dalam mengorganisasi kelas dan kemampuan menciptakan
komunikasi dua arah. Guru harus mampu mengelola kelas dengan baik
sehingga kondisi kelas menjadi kondusif. Meskipun guru perlu memberi
kelonggaran kepada peserta didik untuk mengekspresikan diri lewat
bermain, namun guru tetap harus mengontrol kelas sehingga selalu
kondusif. Permasalahan lain yang dihadapi guru adalah dalam
menciptakan komunikasi dua arah. Peserta didik perlu diajak untuk
berkomunikasi secara aktif sehingga tidak terkesan bahwa pembelajaran
berlangsung satu arah.
Kelancaran
No
Nama Siswa
Kefasihan
Skor
Tajwidnya
Skor
Skor
Skor
Nilai
Andri Cahyono
77
77
Saniatul Usma
77
Ahmad Sidik
88
Anisa Rizkiani
77
77
Ari Kurniawan
55
51
8
Anisa Setiawati
66
Dimas Ardian
77
10
Lisma Nita
55
11
M. Ainul Yaqin
77
12
M. Abdul Jabar
77
13
M.Nafiil Harir
99
14
Naila Hidayah
77
15
Ngatiah
55
16
77
17
Syarif Hidayatullah
88
18
Tatik Ilmiyati
88
19
77
20
Johan Pangestu
55
JUMLAH
1496
RATA-RATA
74.8
52
- Kriteria Hasil Belajar
< 70 = tidak tuntas
70 = Tuntas dengan ketentuan belajar adalah 80 %
- Ketuntasan Belajar ( % ) = Ftb x 100 %
N
Peserta didik yang tuntans belajar ( Ftb ) = 15
Peserta didik yang hadir ( N ) = 20
Ftb x 100 % = 15 x 100 % = 75 %.
N
20
53
c) Memaksimalkan pembelajaran melalui metode qiraati.
d) Memberikan kesempatan kepada siswa yang masih belum aktif
dalam pembelajaran untuk bertanya, menjawab dan memberi
tanggapan.
D. Pelaksanaan siklus II
Seperti pada tahapan prasilkus dan siklus I, observasi dilakukan oleh
peneliti dan guru kolaborator untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang
berdampak pada pemahaman terhadap materi pelajaran. Pada silkus II ini
dilakukan dikelas I MI Yaumi Ringinharjo dengan materi ajar surat al
Lahab ( nyala api ) yang dilaksanakan pada tanggal 26 Nofember 2010.
Tindakan yang telah dirumuskan pada silkus I di atas akan diterapkan pada
silkus II yaitu :
1. Perencanaan
Perencanaan ini, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan
dalam skenario pembelajaran yang telah direncanakan.
Kegiatan yang dilakukan antara lain :
a)
b)
c)
Guru
Rumah.
d)
2. Tindakan
Kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan skenario yang telah
direncanakan adalah sebagai berikut.
a) Guru memberikan apersepsi tentang melafalkan surat al Lahab ayat
pertama sampai dengan ayat ke lima siswa disuruh menirukan
b) Guru memberikan motivasi mengenai pentingnya berbuat jujur
c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
d) Guru menerangkan secara garis besar tentang pokok bahasan Qs.al
Lahab ( Nayala api )
e) Kemudian guru menyuruh anak untuk menyusun potongan ayat-ayat
yang telah disediakan oleh guru, sehingga menjadi susunan ayat
yang sempurna
54
f) Guru memberikan latihan pendalaman untuk menguji apa yang ada
dalam tek tersebut
g) Guru besama peserta didik
dipelajari.
3. Observasi
Observasi pelaksanaan tindakan ini untuk mengetahui seberapa
jauh kemajuan tindakan II dengan metode qiraati. Pengamatan dilakukan
bersama dengan pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar
observasi yang telah dibuat. Faktor-faktor yang diamati adalah keaktivan
siswa, dalam proses belajar Quran hadist.
4. Analisis Data
Dari tindakan siklus II ini secara garis besar guru sudah mampu
melaksanakan pemebelajaran dengan baik sehingga siswa dapat menikuti
pembelajaran secara antosiasi. Secara rinci dapat diuraikan sebagai
berikut
a) hasil pengamatan aktivitas belajar siswa
TABEL VIII
Aktivitas Peserta Didik dalam mengikuti
PBM Quran Hadist pada Silkus II
No
1
Nilai
rata-rata
4
Quran
2
baik
3
Jumlah
16
prosentase
Kriteria
80 %
Sangat
Baik
55
Nilai = Skor yang dicapai x 100 %
Skor maksimal
= 16 x 100 %
20
= 80 %.
Kriteria penilaian :
0%-39%
= Sangat Kurang
40%-55%
= Kurang
56%-65%
= Cukup
66%-76%
= Baik
80%-100%
= Sangat Baik
56
c) Hasil Evaluasi
TABEL IX
Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Silkus II
Kelancaran
No
Nama Siswa
Kefasihan
Skor
Tajwidnya
Skor
Skor
Skor
Nilai
Andri Cahyono
77
77
Saniatul Usma
77
Ahmad Sidik
88
Anisa Rizkiani
77
77
Ari Kurniawan
66
Anisa Setiawati
77
Dimas Ardian
77
10
Lisma Nita
66
11
M. Ainul Yaqin
77
12
M. Abdul Jabar
77
13
M.Nafiil Harir
99
14
Naila Hidayah
77
77
15
Ngatiah
77
16
77
17
Syarif Hidayatullah
88
18
Tatik Ilmiyati
88
19
77
20
Johan Pangestu
66
JUMLAH
1562
RATA-RATA
78.1
57
Keterangan :
Penilaian pelafalan surat al-Ikhlas
a. Lancar
Skor 3 : Semua bacaan makhorijul huruf dan tajwid benar
Skor 2 : Sebagian besar makhorijul huruf dan tajwid benar
Skor 1 : Sebagian kecil makhorijul huruf dan tajwid benar
b. Fasih
Skor 3 : Semua bacaan makhorijul huruf benar
Skor 2 : Sebagian besar makhorijul huruf benar
Skor 1 : Sebagian kecil makhorijul huruf benar
c. Tajwid
Skor 3 : Semua bacaan tajwidnya benar
Skor 2 : Sebagian besar tajwidnya benar
Skor 1 : Sebagian kecil tajwidnya benar
5. Refleksi
58
Pada siklus II ini terjadi peningkatan yang signifikan baik pada
aspek nilai belajar peserta didik, aktivitas peserta didik maupun aktivitas
guru. Indikasinya dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik pada akhir
silkus. Padasiklus ini, nilai rat-rata hasil belajar peserta didik sebesar
78.1 dengan kategori baik. Berarti siklus II lebih baik dari pada siklus I
yang rata-ratanya hanya 74.8. Hal ini juga menunjukkan bahwa
kelancaran membaca al Quran peserta didik sudah baik.
dalam membaca.
Berdasarkan refleksi pada siklus I, pelaksanaan tindakan pada silkus
II oleh guru sudah baik dengan bukti pengelolaan waktu yang sudah sesuai
dengan rencana pembelajaran dan pemberian semangat oleh guru kepada
siswa sudah merata. Pemberia semangat ini berupa motivasi kepada siswa
untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Di samping itu, siswa juga sudah
mampu melaksanakan tahapan-tahapan pembelajaran metode Qiraati dengan
baik. Terbukti dengan peningkatan aktivitas siswa dalam mengikuti
pembelajaran.
Dalam penelitian ini siswa ketika mengikuti proses belajar mengajar
melelui metode qiraati terjadi peninggkatan. Dari data pengamatan
aktivitas, hal ini terbukti dengan peningkatan aktivitas siswa yang terjadi
dari 60 % sebelum tindakan meningkat menjadi 65 % pada siklus I, dan
pada siklus II sebesar 80 %.
59
Selain peningkatan yang terjadi terhadap aktivitas siswa, dalam
penelitian ini juga terjadi terhadap hasil belajar siswa dengan bukti nilai
rata-rata pra siklus 69.3 dengan ketuntasan belajar 50 % yang masih di
bawah KKM. Maka setelah diberi tindakan melalui metode qiraati
meningkatan menjadi 74.8 dan ketuntasan belajar 75% pada siklus I dan
pada siklus II nilai rata-rata 78.1 serta ketuntansan belajar 85 %.
Dari observasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan dari tahap pra siklus, siklus I, dan siklus II terjadi peningkatan
hasil belajar siswa darai tahapan pra siklus, siklus I dan siklus II yang dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut.
TABEL X
Perbandingan Tes Hasil Belajar
No
Jenis Penilaian
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Nilai tertinggi
88
99
99
Nilai terendah
44
55
66
Nilai Rata-rata
69.3
74.8
78.1
Prosentase
Ketuntasan
50 %
75 %
85 %
TABEL XI
Perbandingan Prosentase aktivitas Siswa
No
Aktivitas Siswa
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
10
13
16
60 %
65 %
80 %
60
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang penerapan metode
qiraati untuk meningkatkan kelancaran membaca al-Quran peserta didik kelas
I MI Yaumi Ringinharjo Kecamatan. Gubug Kabupaten Grobogan dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut .
1. Penerapan metode qiraati dalam meningkatkan kelancaran membaca
alquran mempermudah bagi guru dalam mencapai tujuan belajar yang
diinginkan dan mengoptimalkan belajar peserta didik hal ini dapat dilihat
dari nilai rata-rata hasil belajar secara klasikal pada siklus I sebesar 72,5
dan pada siklus II meningkat menjadi 82,25.
2. Dengan penerapan metode qiroati dapat meningkatkan kelancaran
membaca al-Quran siswa di Kelas I MI Yaumi ditunjukkan dengan
adanya perubahan dalam proses pembelajaran dan juga adanya
peningkatan nilai skor tes akhir siklus. Hal ini dapat dilihat dari siklus I
dan siklus II. Secara berurutan sebesar 75 % dan 85 %.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, serta mengingat pentingnya metade
qiroati yang dapat mengaktifkan siswa dalam belajar, penulis mengajukan
beberapa saran
1. Kepada guru pelajaran al-Quran Hadits atau guru lainnya.
a. Peran guru sebagai fasilitator dan pengontrol dalam pembelajaran
perlu ditingkatkan dengan baik, agar siswa benar-benar dapat
memanfaatkan waktunya dengan baik untuk memahami materi.
b. Sebaiknya membiasakan model pembelajaran yang aktif, inovatif,
kreatif dan menyenangkan dalam setiap pembelajaran yang dapat
menstimulus keaktifan siswa, sehingga para siswa pun akan merasa
senang dan tidak jenuh mengikuti kegiatan belajar mengajar.
61
c. Pelajaran aktif qiroati dalam KBM sebaiknya terus dikembangkan
dan digalakkan, tidak hanya sebatas pada penelitian ini saja, akan
tetapi di setiap proses pembelajaran agar terjadi perubahan yang
progresif.
2. Kepada sekolah atau pengelola sekolah
a. Mendorong dan memfasilitasi peran guru mata pelajaran untuk selalu
meningkatkan dan mengembangkan proses pembelajaran salah satunya
dengan workshop atau pelatihan.
b. Melengkapi sarana prasarana atau fasilitas penunjang yang dibutuhkan
agar tercapai selalu proses pembelajaran aktif.
C. Penutup
Demikian tulisan ini diakhiri dengan mengucap syukur alhamdulillah,
mudah-mudahan tulisan ini berguna dan bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi siapapun yang dapat memetik ilmu, hikmah dan pengetahuan tulisan
ini.
Penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penelitian ini dari awal hingga akhir. Semoga bantuan yang
telah diberikan mendapat balasan dan dapat diterima sebagai amal baik di
hadapan Allah SWT.
Meskipun telah berusaha semaksimal mungkin, namun penulis
menyadari bahwa penulis skripsi ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Hal ini semata-mata keterbatansan penulis milki untuk itu kritik
dan saran selalu penulis harapkan demi kesempurnan penulisan skipsi ini.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita memohon ampun atas segala dosa
dan kehidupan, dan hanya kepada-Nya kita berserah diri, teriring doa
sehingga usaha dan amal baik kita selalu berbuah keridhaan-Nya.
DAFTAR PUSTAKA
: Musriah
NIM
: 073111170
: Tarbiyah /PAI
Alamat
Gubug, Grobogan
Riwayat Pendidikan :
1. SD Negri Ringinharjo II
3. MA Yaumi Gubug
Musriah
Lampiran : 3
Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran Oleh Guru
Siklus I
Guru Yang diamati
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Hari atau tanggal
Jam Pelajaran
Tindakan Mengajar
No
1
: Muslikhin, S.Pd.I
: MI Yaumi Ringinharjo
: Quran Hadis
: Jumat, 12 Nofember 2010
: 1 dan 2
Aspek Pengamatan
Appesepsi
- Guru melakukan Appersepsi
- Guru memberikan motifasi
- Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai
Penerapan Pembelajaran dengan metode Qiraati
- Guru menjelaskan jalannya pembelajaran dengan metode
Qiraati
- Guru menekankan bagian-bagian terpenting dalam
pembelajaran dengan metode Qiraati
- Guru merubah setting kelas atau farmasi kelas
- Guru membantu peserta didik yang merasa kesulitan dalam
PBM
- Guru melakukan pengembangan materi pembelajaran
Menutup Pelajaran
- Guru menyimpulkan materi yang disampaikan
- Guru mengulang meteri yang telah disampaikan
- Guru melaksanakan evaluasi untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa.
Ya
Tidak
Kesimpulan :
Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I kurang optimal, hal ini
terbukti adanya beberapa langkah penerapan pembelajaran yang belum terlaksanan.
Oleh karena itu, diharpakna adanya pelaksanaan siklus II sebagai perbaikan untuk
mengoptimalkan penerapan metode Qiraati dalam penyampaian materi al-Quran
Hadis.
Lampiran : 4
Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran Oleh Guru Siklus II
Guru Yang diamati
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Hari atau tanggal
Jam Pelajaran
Tindakan Mengajar
No
1
: Muslikhin, S.Pd.I
: MI Yaumi Ringinharjo
: Quran Hadis
: Jum.at, 26 Nofember 2010
: 1 dan 2
Aspek Pengamatan
Ya
Tidak
Appesepsi
- Guru melakukan Appersepsi
- Guru memberikan motifasi
- Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai
metode
Qiraati
- Guru menekankan bagian-bagian terpenting dalam
pembelajaran dengan metode Qiraati
- Guru merubah setting kelas atau farmasi kelas
- Guru membantu peserta didik yang merasa kesulitan dalam
PBM
- Guru melakukan pengembangan materi pembelajaran
3
Menutup Pelajaran
- Guru menyimpulkan materi yang disampaikan
- Guru mengulang meteri yang telah disampaikan
- Guru melaksanakan evaluasi untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa.
Kesimpulan :
Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan guru pada siklus II sudah optimal, hal
ini terbukti guru sudah melaksanakan semua langkah penerapan pembelajaran.
Lampiran : 5
Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran Oleh Guru
Pra Silkus
Guru Yang diamati
: Muslikhin, S.Pd.I
Satuan Pendidikan
: MI Yaumi Ringinharjo
Mata Pelajaran
: Quran Hadis
Jam Pelajaran
: 1 dan 2
Tindakan Mengajar
No
Aspek Pengamatan
Ya
Tidak