Abstract
Indonesian mining activities have been increased along with the potential impact of acid mine drainage on
the environment. For this reason, acid mine drainage needs to be treated prior discharged safely into the
environment. In the current work, the coupled of Sand Filter Ultrafiltrtion and Reverse Osmosis were
used for synthetics acid mine drainage treatment with pH of 2.4; 3.74; and 3.93 respectively. The
parameters measured were pH, EC, TDS, sulfate, iron, and manganese. The results shown that the Sand
Filter Ultrafiltrtion and Reverse Osmosis units can increase the pH by 12, 20, and 125 % respectively. It
also found the decrease of TDS and EC up to 90 %; the reduction of sulfate, iron, and manganese by 98,
96.5, and 90 % respectively. The permeates have the good quality an d met the environmental standard.
Nevertheless, the system only increases the permeate acidity to 5.4 when the acid mine has a pH of 2.4
thus it suggested to enhance the operating time greater than one hour.
Key Word : Sand Filter, Ultrafiltration, Reverse Osmosis
1. PENDAHULUAN
Industri pertambangan di Indonesia sudah
sangat
maju
pesat
terutama
industri
pertambangan batubara. Hal ini terjadi karena
besarnya potensi sumber daya batubara yang ada
di Indonesia. Dampak berdirinya perusahaan
pertambangan
batubara
tidak
hanya
menguntungkan tapi ada dampak buruk yang
ditimbulkan akibat kegiatan pertambangan
batubara. Hasil dari kegiatan tambang tersebut
akan menimbulkan air asam tambang (Acid Mine
Drainage). Air asam tambang memberikan
6-9
Suspensi
mg/L
400
Besi (Fe)
mg/L
2. METODOLOGI PENELITIAN
Mangan (Mn)
mg/L
Rangkaian Alat
Rangkaian alat terdiri dari unit sand filter,
ultrafiltrasi, dan reverse osmosis. Pada unit sand
filter bagian dalam tabung sand filter berisi
pasir silika sedang, pasir silika halus, ferrolite,
manganit, dan karbon aktif. Keluaran air dari
tabung sand filter di pasang 3 clear housing
yang berisi adsorben fly ash. Pada sand filter
juga di pasang flow meter untuk mengetahui
laju aliran air asam tambang, kemudian hasil
keluaran sand filter menuju unit ultafiltrasi. Isi
tabung unit ultrafiltrasi berupa membran hollow
fibber dengan pori-pori membran 0,01 mikron.
Pada unit ultrafiltrasi terpasang flow meter dan
ditampung
ke
dalam
tangki
penampungan pada unit ultrafiltrasi.
2) Air asam tambang yang telah
tertampung dialirkan menuju tabung
membran ultrafiltrasi melalui bagian
bawah menggunakan pompa.
3) Keluaran air hasil dari tabung membran
ultrafiltrasi terbagi menjadi dua aliran
yaitu aliran air hasil dan aliran air
buangan.
4) Pada pipa aliran air hasil dibuat
variabel tetap berupa laju aliran air
hasil yaitu 2,5 ; 3,5 dan 4,5 lpm.
5) Laju aliran air buangan di recycle
kembali ke tangki penampungan unit
ultrafiltrasi untuk di proses kembali
6) Air hasil pengolahan ultrafiltrasi di
tampung dengan variabel waktu
pengambilan air keluaran hasil yaitu 15
; 30; 45 ; 60 menit.
7) Selanjutnya aliran air hasil di alirkan
menuju tangki penampungan RO.
C. Unit Reverse Osmosis
1) Air hasil keluaran unit ultrafiltrasi yang
tertampung di tangki unit RO dialirkan
ke tabung membran bertekanan pada
unit reverse osmosis melalui bagian
bawah tabung.
2) Keluaran air dari tabung membran
bertekanan unit RO juga memiliki dua
aliran yaitu aliran air hasil dan aliran
air buangan.
3) Pada aliran air buangan dilakukan
tetapan laju untuk dijadikan variabel
tetap pada penelitian yaitu 6,25 ; 7 dan
7,57 lpm.
4) Aliran air hasil yang keluar ditampung
untuk pengambilan sampel hasil
pengolahan unit reverse osmosis
dengan variabel waktu pengambilan 15
; 30 ; 45 ; 60 menit.
D. Analisa Air Hasil Pengolahan
Air hasil pengolahan pada setiap unit
yang telah ditampung dilakukan analisa.
Anailisa yang dilakukan berupa pengukur
pH menggunakan pH meter digital,
pengukuran total dissolve solid (TDS)
menggunakan TDS metter, pengukuran
nilai electrical conductivity (EC) menggu nakan electrical conductivity metter.
Kemudian Analisa selanjut-nya mengukur
kandungan logam berupa Fe, Mn, Al, dan
mengukur kandungan sulfat (SO4) pada air
hasil pengolahan di laboratorium analisis
dan instrumentasi.
Pengolahan
Air
Asam
Kenaikan pH (%)
120
110
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
2.4
3.74
3.93
pH sampel
Gambar 2. Persentase Kenaikan pH
Pada grafik hasil analisa terlihat
persentase kenaikan pH keluaran unit sand
filter, ultrafiltrasi dan reverse osmosis semakin
meningkat. Pada hasil analisa terlihat bahwa
kerja setiap unit memilki kemampuan yang
berbeda untuk menaikkan kandungan pH. Pada
unit sand filter terjadi kenaikan pH dari
kandungan pH awal. Pada sampel pH 2,4
meningkat menjadi 2,7 untuk sampel pH 3,74
meningkat menjadi 4,2 dan untuk sampel pH
3,93 meningkat menjadi 4,4. Dari hasil tersebut
didapatkan persentase kenaikan pH di unit sand
filter sebesar 12%. Unit ultrafiltrasi didapatkan
kenaikan pH yang lebih tinggi dari unit sand
filter dimana pH 2,4 meningkat menjadi 2,9, pH
3,74 meningkat menjadi 4,5 dan pH 3,93
meningkat menjadi 4,3.
Diagram Proses
Tambang
2.4
3.74
3.93
pH sampel
Gambar 3. Persentase Penurunan TDS
Pada hasil pengolahan didapatkan
kenaikan persentase penurunan TDS semakin
meningkat untuk hasil pengolahan dari unit
yang memiliki pori-pori yang lebih rapat.
Ditunjukkan pada unit reverse osmosis memiliki
persentase penurunan TDS yang lebih tinggi.
Semakin rapatnya pori-pori membran maka
semakin baik kerja membran untuk menyaring
kandungan logam. Pada hasil pengolahan
Penurunan EC (%)
2.4
3.74
3.9
pH Sampel
Gambar 4. Persentase Penurunan EC
Unit SF
dengan
laju 11
LPM
Unit UF
dengan
Laju 2,5
LPM
Unit RO
dengan
Laju 7
LPM
Unit UF
dengan
Laju 2,5
LPM
Unit RO
dengan
Laju 7
LPM
2.4
3.74
3.93
pH sampel
Gambar 5. Persentase Penurunan Kandungan
Sulfat
Dari
grafik
didapatkan
persentase
penurunan sulfat keluaran unit ultrafiltrasi. Pada
pH 3,93 kandungan sulfat turun menjadi
68,5714 mg/L, pada pH 3,74 kandungan sulfat
turun menjadi 65,7149 mg/L dan pada pH 2,4
kandungan sulfat turun menjadi 246,8027 mg/L.
Dari hasil analisa tersebut didapatkan persentase
penurunan kandungan sulfat di unit utrafiltrasi
sebesar 81% sampai 95 %. Kerja membran
hollow fibber dengan pori-pori sebesar 0,01
mikron pada unit ultrafiltrasi masih dalam
peforma yang baik karena penurunan sulfat
yang cukup tinggi. Sedangkan untuk hasil
penurunan sulfat pada unit reverse osmosis
dengan membran CSM pori-pori 0,0001 mikron
didapatkan penurunan yang lebih tinggi dari
unit pengolahan ultrafiltrasi. Pada pH 3,93
kandungan sulfat turun menjadi 0,2604 mg/L,
pada pH 3,74 kandungan sulfat turun menjadi
1,5625 mg/L dan pada pH 2,4 kandungan sulfat
turun menjadi 1,8229 mg/L. Dari hasil analisa
tersebut didapatkan persentase kandungan sulfat
pada unit reverse osmosis sebesar 98 % sampai
99,9%. Pada hasil tersebut terlihat untuk unit
pengolahan dengan pori-pori membran lebih
rapat sebesar 0,0001 mikron mampu menyaring
kandungan sulfat lebih optimal sehingga dari
hasil pengolahan air asam tambang didapatkan
air asam tambang yang telah sesuai baku mutu
lingkungan.
Hasil Analisa Kandungan Besi
Analisa air hasil keluaran unit ultrafiltrasi
dan reverse osmosis didapatkan penurunan
kandungan besi. Gambar 6 menampilkan
persentase penurunan besi pada unit pengolahan
air asam tambang.
100
90
Penurunan Besi (%)
Unit UF
dengan
Laju 2,5
LPM
80
70
Unit RO
dengan
Laju 7
LPM
60
50
40
2.4
3.74
3.93
pH sampel
Gambar 6. Persentase Penurunan Kandungan
Besi
Hasil analisa kandungan besi pada air
hasil pengolahan unit ultrafiltrasi dan reverse
osmosis didapatkan penurunan yang cukup
Unit UF
dengan
Laju 2,5
LPM
Unit RO
dengan
Laju 7
LPM
100
99
98
97
96
95
94
93
92
91
90
89
88
87
86
85
2.4
3.74
3.93
pH sampel
Gambar 7. Persentase Penurunan Kandungan
Mangan
Pada analisa air hasil pengolahan
keluaran unit ultrafiltrasi didapatkan persentase
penurunan mangan dari kandungan mangan
awal sebesar 10,35 mg/L. pada pH 3,93
kandungan mangan turun menjadi 0,3585 mg/L,
pada pH 3,74 kandungan mangan turun menjadi
1,0293 mg/L dan pada pH 2,4 kandungan
mangan turun menjadi 1,1024 mg/L. Dari hasil
analisa
tersebut
didapatkan
persentase
penurunan mangan di unit ultrafiltrasi sebesar
89,5% sampai 97%. Sedangkan untuk
persentase penurunan kandungan mangan pada
air asam tambang keluaran unit reverse osmosis
penurunan lebih tinggi dibandingakan hasil
keluaran unit ultrafiltrasi. Pada pH 3,93
kandungan mangan turun menjadi 0,0235 mg/L,
pada pH 3,74 kandungan mangan turun menjadi
0,0556 mg/L dan pada pH 2,4 kandungan
mangan turun menjadi 0,0769 mg/L. Dari hasil
analisa
tersebut
didapatkan
persentase
penurunan mangan di unit reverse osmosis
sebesar 99% sampai 99,5%. Hasil tersebut
menunjukkan membran yang memiliki pori-pori
yang lebih rapat yaitu pada unit reverse osmosis
sebesar 0,0001 mikron mampu menyaring
kandungan mangan lebih optimal. Namun pada
proses pengolahan di unit ultrafiltrasi dan
reverse osmosis tetap menghasilkan air keluaran
yang telah sesuai baku mutu lingkungan untuk
kandungan mangan.
DAFTAR PUSTAKA
Adinitya,Vetty.2011.(Teknologi
Reverse
Osmosis).(http://www.Qwaterindonesia.c
om/airberkualitas/teknologi-reverse
osmosis-ro).(Diakses 7 maret 2013 Pukul
16.25 WIB).
Akcil. Ata, Soner. Koldas. 2006. Journal of
Acid Mine Drainage. Vol. 14. Hal 11391145.
Department
of
Minning
Engineering.
Suleyman
Demirel
University.
Anonim.2003.(Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup/Air
limbah
Batubara.pdf).
(http://www.hpli.org). (Diakses pada
tanggal 25 april 2014 pukul 13.55 WIB).
Anonim.2012.(ferrolite).(http://www.purewater
care.com/ferrolite.php).(Diakses tanggal
2maret 2014 pukul 17.15 WIB).
Anonim.(ultrafiltration.pdf).(http://www.desalit
e.com).(Diakses pada tanggal 4 maret
2014 pukul 08.25 WIB).
B.Bayat. (2002). Journal of Hazardous
Materials. Vol. 95(3). Hal 275-290.
Costello, Christine. 2003. Acid Mine Drainage:
Innovative Treatment Technologies.
National Network of Enviromental
Management Studies. Washington DC.
Fahruddin,M.2010.(Tinjauan Pustaka Fly Ash).
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123
456789/19919/10/Chapter%20II.pdf.txt).
(Diakses pada tanggal 14 maret 2014
Pukul 12.15 WIB)
Nunez.S.P, K.F.Peinemann. 2001. Memrane
Technology in The Chemical Industry,
Federal of Germany, Germany.
Panjah, Najib A. (2012). Studi Pengolahan Air
Asam Tambang pada Penambangan
Batubara di PT Kaltim Prima Coal
Sangatta Kaltim. Proposal Tugas Akhir.
Teknik Pertambangan. Fakultas Teknik.
Universitas Sriwijaya. Indralaya.
Penta,andi.2009.(multimedia-sandfilter).(http://
pentawaterfilter.wordpress.com).(Diakses
pada tanggal 3 maret 2014 pukul 21.05
WIB)
Putra, Sodikin Mandala. (2011). Teknologi
Pengolahan Air Asam Tambang dengan
Metode
Elektrolisa.
Teknik
Pertambangan. Universitas Sriwijaya.
Indralaya.
Putri,marinda.2008.(abu
terbang
batubara
sebagai
adsorben).(http://majarimaga
zine.com/abu-terbang-batubarasebagaiadsorben/).(Diakses pada tanggal
31 april 2014 pukul 09.15 WIB)
Skausen. J, A.Rose, G.Geidel, J.Foremen,
R.Evans, W.Hellier. 1998. A Hand of
Technologies
for
Avoidance
and
Remediation of Acid Mine Drainage.
West Virginia University. Margontown.
West Virginia.
Solu,T.A.2014.(Tugas2
manfaat
silica).
(http://www.scribd.com/doc/199279009/
Tugas2-manfaat-silika).(Diakses
pada
tanggal 20 maret 2014 Pukul 13.25 WIB)
Tangkuman, H.D dan Henky F Aritonga.(2009).
Karbon Aktif Sebagai Adsorben. Jurusan