Anda di halaman 1dari 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
PELIKEL YANG DIPEROLEH SEBAGAI PENGATUR EROSI GIGI
Erosi gigi digambarkan sebagai hilangnya jaringan keras gigi karena pembubaran dan
etsa kimia dengan asam dari sumber non-bakteri. Proses pembubaran dalam dentin lebih
kompleks dibandingkan dengan enamel, karena kehadiran dari matriks organik demineral
pada dentin yang menghambat penyebaran ion. Patofisiologi erosi gigi dipengaruhi oleh
beberapa faktor termasuk perilaku pejamu, laju aliran saliva, dan lingkungan mikro di sekitar
gigi.1 Erosi gigi dan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kejadian tersebut diselidiki
dengan pendekatan kasus kontrol. Semua kasus dan kontrol dievaluasi oleh rekaman riwayat
medis dan diet terstruktur dan dengan pemeriksaan gigi beserta saliva.2 Fungsi pelindung dari
saliva juga dapat dikaitkan dengan pembentukan pelikel.1
Dalam kedokteran gigi pelikel adalah lapisan film atau membran tipis dari protein
saliva yang didepositkan pada gigi segera setelah gigi dibersihkan dengan sempurna melalui
penyikatan. Pada tahap ini pelikel tidak mengandung organisme dan menutupi sebagian besar
mahkota gigi.3 Pelikel yang diperoleh dapat melindungi gigi terhadap erosi dengan bertindak
sebagai penghalang difusi atau perm-selektif membran yang mencegah kontak langsung
antara asam dan permukaan gigi, sehingga mengurangi laju disolusi jaringan keras gigi.4
Kandungan didalam pelikel selain protein saliva juga terdapat lipid dan glikoprotein.
Lipid mencapai sekitar seperempat dari berat kering pelikel dan diasumsikan cukup penting
untuk sifat pelindung gigi.5 Pelikel melindungi gigi dari enamel demineralisasi dengan
bertindak sebagai penghalang difusi alami menghambat kontak langsung antara permukaan
gigi dan asam makanan. Akibatnya, terjadi penurunan tingkat difusi fosfat dan ion kalsium ke
dalam cairan sekitarnya termasuk paparan kondisi asam, sehingga melindungi gigi terhadap
demineralisasi. Pelikel secara signifikan menghambat hilangnya microhardness permukaan
dan kekasaran permukaan yang meningkat pada enamel bovine yang terjadi sebagai akibat
dari paparan asam organik.1 Kesimpulannya, pembentukan pelikel yang baru pada permukaan
gigi pasien erosi akan berkurang, hal ini dapat menjelaskan kerentanan mereka yang lebih
besar terhadap erosi asam gigi.6 Sehingga pelikel yang terdapat dipermukaan gigi dapat kita
jadikan sebagai pengatur terhadap terjadinya erosi gigi.

1.

Vukosavljevic D, Custodio W, Buzalaf MAR, Anderson T. Hara WL, Siqueira. Acquired


pellicle as a modulator for dental erosion. Archive Of Journal Biology 2014;59(6):631-38.

2.

Jarvinen VK, Rytomaa II, Heinonen OP. Risk Factors in Dental Erosion. Journal Of Dental
Research 2013;70: 942-47.

3.

J.F H. Kamus Kedokteran Gigi. 1 ed: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1991.

4.

Buzalaf MAR, Hannas AR, Kato MT. Saliva and dental erosion. Journal of Applied Oral
Science 2012;20.

5.

Reich M, Hannig C, Al-Ahmad A, Bolek R, Kmmerer K. A comprehensive method for


determination of fatty acids in the initial oral biofilm (pellicle). Journal Of Lipid Research
2012;53:2226-30.

6.

Carpenter G, Cotroneo E, Moazzez R, et al. Composition of Enamel Pellicle from Dental


Erosion Patients. King's College London Research Portal 2014;48:361-67.

Anda mungkin juga menyukai