Anda di halaman 1dari 9

: Dody Rachman

Faizal
Unggul
Akbar

Nama/NIM

Literatur/Sumber

(41208120006)
(41208120006)
(41208120006)
(41208120006)

STUDI PUSTAKA

: Warpani, S. 1990. Merencanakan Sistem Perangkutan,


Penerbit ITB

1.Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Semakin majunya masyarakat dunia. Semakin banyak pula fasilitas-fasilitas yang tersedia yang menunjang segala aktivitas manusia. Fasilitas-fasilitas itu seputar sarana
komunikasi, sarana transportasi dan lain-lain. Perkembangan ini berdampak pula pada kehidupan masyarakat Indonesia. Kereta api dalam hal ini memiliki perananan yang sangat
penting. Kereta api merupakan salah satu sarana transportasi yang paling lama ditemukan dan akhir-akhir ini banyak ditinggalkan oleh masyarakat kota. Kereta api merupakan salah satu
sarana transportasi yang menghubungkan satu daerah dengan daerah lainnya, satu kota ke kota lainnya dan satu propinsi ke propinsi lainnya.
Stasiun adalah tempat pemberhentian, menunggu dan transit bagi para penumpang di mana terjadi interaksi, aktivitas dan hubungan social di dalamnya. Stasiun sebagai ruang
budaya yang memiliki sisi komersialnya merupakan tempat yang paling sering dikunjungi oleh masyarakat. Para pengunjung itu adalah para pengantar, penjemput, calon penumpang,
penjaga serta pemilik kios dan pegawai stasiun itu sendiri. Oleh karena itu stasiun amat penting bagi kota itu sendiri.
Stasiun kereta api yang banyak dimanfaatkan di Surabaya ini salah satunya adalah Stasiun Gambir. Stasiun Gambir berada di Daerah Operasi (DAOP) 1 Jakarta dan kini melayani
perjalanan semua jalur kereta api kelas eksekutif dengan tujuan ke hamper seluruh kota besar di Jawa, antara lain Bandung, Solo, Malang, Semarang, juga terdapat kereta-kereta komuter
(Kereta Rel Listrik-KRL ekspres) dari dan menuju Bogor, Depok, dan Bekasi. Stasiun Gambir dikenal mempunyai sejarah yang panjang. Stasiun ini awalnya dibangun kurang lebih pada
tahun 1930-an dan mengalami perombakan total pada tahun 1990-an. Bangunan baru Stasiun Gambir terdiri dari satu massa bangunan yang menjadi satu dengan rel yang terletak di
lantai paling atas dari bangunan. Rel Kereta api di stasiun Gambir merupakan jenis rel kereta api konvensial yaitu menggunakan rel yang terdiri dari dua batang besi yang diletakan di
bantalan dan lokasi rel berada pada lintas kereta api layang.

1.2 Permasalahan
Permasalahan dikategorikan dalam dua tahap pekerjaan :
1. Permasalahan dari dalam
-

Bagaimana sirkulasi manusia baik di dalam maupun di luar bangunan

Bagaimana hubungan antar ruang sehingga tercapai alur yang baik

Bagaimana sirkulasi keluar masuknya kendaraan pribadi maupun umum

Bagaimana penempatan parkir kendaraan pribadi maupun kendaraan umum agar mudah dan nyaman

2. Permasalahan dari luar


-

Bagaiamana stasiun dapat menjadi minat masyarakat dan berfungsi baik sehingga dapat mengatasi masalah transportasi public

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan Penulisan dibagi menjadi dua, yaitu :
I.

Tujuan Proyek :
-

Sebagai salah satu desain stasiun kereta yang modern di Jakarta

Salah satu upaya memecahkan masalah kemacetan di Jakarta

II.

Tujuan Penulisan
-

Membuat konsep perancangan stasiun kereta dengan tema Arsitektur Sirkulasi

Menjadi acuan perancangan stasiun kereta modern di Jakarta

1.4 Metode Penulisan


Dalam menyusun laporan diperlukan data-data dan informasi yang lengkap, relevan serta jelas. Oleh karena itu dalam mengumpulkan bahan-bahan serta mendapatkan data
diperlukan penelitian yang meliputi;
1.4.1 Survey
Riset lapangan dengan melakukan peninjaun langsung untuk mendapatkan data-data yang berhubungan langsung dengan proyek, meliputi:
-

Studi Banding
Data-data dan informasi diperoleh dengan melihat dan mengamati karakter-karakter stasiun

1.4.2 Studi Kepustakaan


Melalui studi literature, buku-buku, majalah dan sebagainya yang berhubungan dengan stasiun kereta sehingga diperoleh data-data sekunder untuk melengkapi
informasi yang dibutuhkan.

Topik

Catatan

Definisi/Pengertian/Penj
elasan

Jenis Perangkutan
Ada tiga jenis perangkutan, yakni perangkutan darat, air dan udara. Angkutan darat misalnya dilakukan dengan kendaraan bermotor, kereta rel dan
gerobak yang ditarik oleh binatang atau oleh orang. Angkutan air dilakukan dengan kapal, tongkang, perahu, rakit, dll. Angkutan udara hanya
dilakukan dengan pesawat terbang, merupakan alat angkut terbaru yang ditemukan pada awal abad 20 ini. Namun kemajuannya sangat menakjubkan,
terutama akhir-akhir ini, mengingat jenis alat angkut ini sudah mampu mengarungi dan menjelajahi ruang angkasa, bahkan sudah mendarat di planet
lain.
Perangkutan Darat
Pengertian perangkutan darat seringkali dirancukan dengan angkutan melalui jalan saja. Sebenarnya angkutan darat mencakup sistem
perangkutan yang lebih luas, yakni angkutan melalui pipa, melalui rel, kabel dan melalui jalan.
Perangkutan Jalan Raya
Dua unsur pokok perangkutan adalah prasarana dan sarana. Dalam perangkutan jalan raya, unsurnya jalab raya dan kendaraan. Jenis perangkutan
ini menjadi semakin penting setelah revolusi industry. Kendaraan yang ditarik binatang pada umumnya telah berganti dengan kendaraan motor yang
daya angkut dan daya jelajahnya berlipat ganda. Peningkatan kedua daya ini pada kendaraan motor mengakibatkan bertambah luasnya jaringan jalan
serta meningkatnya mutu jalan raya sesuai dengan tuntutan teknis kendaraan bermotor.
Perangkutan Kereta Api
Di Indonesia, kereta rel lebih dikenal dengan istilah kereta api. Sebutan ini muncul karena pada masa lalau bahan bakar yang digunakan adalah
batu bara atau kayu yang pada saat berjalan, selain asap yang mengepul dari cerobong asap terbawa pula percikan api yangcukup banyak. Karena
sudah menjadi nama, maka kereta rel kita sebut kereta api meski pun kereta api yang sekarang tidak lagi mengeluarkan api dari cerobong asapnya.
a. Prasarana atau rel
Karena watak pelayanannya dan teknologinya, maka untuk perangkutan kereta api harus tersedia jalan khusus berupa rel. Rel ini dibangun khusus
dan hanya dipergunakan untuk kereta api. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rel adalah jalan bebas hambatan. Bahkan pada sejumlah tempat
perpotongan dengan jalan raya, jalan kereta api diistimewakan; jalan raya ditutup dan kereta api memperoleh prioriras lewat lebih dahulu.
b. Stasiun
Stasiun tempat berkumpulnya penumpang dan barang yang menggunakan moda angkutan kereta api. Di stasiun, orang beristirahat dan
menunggu, baik penumpang maupun bukan penumpang (penjemput, pengantar, pedagang, dll). Selain itu, stasiun juga tempat pengendali dan
pengatur lalu lintas kereta api, serta berfungsi sebagai depot kereta api. Stasiun yang besar sering pula menjadi tempat perawatan kereta dan/atau
lokomotif. Stasiun adalah terminal akhir dan awal perjalanan kereta api, bukan merupakan tujuan atau awal perjalan yang sebenarnya. Dari stasiun
masih diperlukan moda angkutan lain untuk sampai ke tujuan akhir. Karena stasiun selalu berarti terminal antara, maka di sekitarnya harus ada
terminal perangkutan jalan raya sebagai moda terakhir yang akan digunakan oleh penumpang. Dengan demikian maka lokasi stasiun harus memenuhi
syarat akses yang tinggi sebagai simpul pertemuan dengan moda angkutan lain.
Fasilitas lain yang mutlak harus ada pada stasiun kereta api adalah gudang. Para penumpang dapat naik turun kereta api sendiri, dan segera
berpindah ke moda angkutan lain, tetapi tidak demikian halnya dengan barang. Barang yang telah diturunkan dari kereta api tidak segera dapat
diangkut keluar, demikian pula barang yang dating untuk diangkut, tidak selalu dapat segera dimuatkan ke kereta barang. Kawasan stasiun memang
memerlukan lahan yang cukup luas untuk bangunan, pelataran parker, pelataran kereta api (emplasemen), dan lain-lain.
c. Kendaraan
Kereta api pada dasarnya terdiri dari dua bagian pokok, yakni unit tenaga penggerak yang disebut lokomotif dan unit pengangkut atau gerbong.
Pada umumnya satu susunan kereta api terdiri atas satu lokomotif dan beberapa gerbong. Hanya kadang-kadang saja apabila diperlukan, digunakan
dua buah lokomotif sebagai tenaga penarik dan pendorong. Kita mengenal tiga macam unit pengangkut, yaitu (1) gerbong penumpang, dirancang
khusus untuk penumpang dan barang bawaan sekedarnya; (2) gerbong barang, dirancang khusus untuk mengangkut barang dan semacamnya

tergantung jenis barang yang diangkut seperti batang cair, padat, hewan, dll; serta (3) gerbong makan, dirancang khusus untuk melayani makan dan
minum para penumpang. Biasanya gerbong ini dipergunakan sebagai dapur.

: Isian tabel diatas disusun setelah mendapat data dan informasi. Jika diperlukan kutip dan analisis data tersebut.

Program Kebutuhan Ruang

Program Kebutuhan Ruang Stasiun Kereta

Fungsi

Fasilitas

Pemakaian

Pengguna
transportasi
Stasiun
Tiketing

Parkir
Area
kendaraan
umum

Area parkir
Tenant 24
jam
Tenant biasa

Pengguna
transportasi
Karyawan
Pengguna
transportasi

Taxi
Ojek
Pengguna
transportasi
Pengguna
transportasi

Kebutuhan ruang
Jalur pendistrian
Pusat informasi
Klinik
R. ATM Center
R. Telepon umum
R. Tunngu Makan
R. Tunggu Biasa
Taman
Area pembelian
tiket
Area pengecekan
tiket
Area parkir
pengelola
Area parkir umum
Area transit taxi
Area parkir ojek
Space penjualan
Area karyawan
Space penjualan

Jumla
h

Ukura
n

Total
m2

Jumla
h
m2

3
1
1
5
704
1140
10

4x8
3x12
3x15
1x2
1x2
1x2

32
36
45
2
2
2

96
36
45
10
1408
2280

24

1x5

120

12

1x5

60

10

3x5

15

150

100

15

1500

100

100

1
5

3x5
10x1
0
5x10
6x10

60

50
300

10

2x2

40

Analisa Kegiatan

Analisa Pemakai

Program Ruang

Anda mungkin juga menyukai