Anda di halaman 1dari 13

A.

Abstrak
Insulin Aspart (NovoRapid, NovoLog) adalah analog insulin shortacting, yang memiliki durasi lebih cepat onset dan lebih pendek dari tindakan
dari insulin manusia biasa. Insulin Aspart diberikan segera sebelum makanan
yang disediakan perbaikan secara signifikan lebih besar dalam hemoglobin
glikosilasi dan kontrol glikemik postprandial lebih baik dari insulin manusia
biasa diberikan 30 menit sebelum makan, bila digunakan dalam rejimen basalbolus dengan protamine netral Hagedorn (NPH) insulin, di acak, studi nonblind
pada pasien dengan diabetes mellitus tipe 1. Penelitian kecil menunjukkan
bahwa penggunaan aspart insulin dalam kombinasi dengan agen hipoglikemik
oral mungkin bermanfaat. Insulin Aspart, dikelola oleh terus menerus infus
insulin subkutan (CSII) disediakan kontrol glikemik yang lebih baik daripada
aspart insulin beberapa rejimen injeksi harian pada pasien dengan diabetes tipe 1
(tapi tidak 2 jenis), dan memiliki khasiat yang sama dengan CSII dengan lispro
insulin atau insulin manusia biasa dalam diabetes tipe 1. Studi yang terbatas
menunjukkan aspart insulin efektif pada anak-anak, remaja dan dewasa muda
dengan diabetes tipe 1. Insulin Aspart memiliki profil tolerabilitas mirip dengan
insulin manusia biasa dalam uji klinis. Insiden kejadian hipoglikemik besar atau
nokturnal dilaporkan pada pasien yang menerima aspart insulin lebih rendah
dibandingkan dengan insulin manusia biasa dalam beberapa penelitian.
B.

Pendahuluan
Diabetes telah diakui sebagai kondisi medis yang berbeda untuk setidaknya
3.500 tahun, tapi penyebabnya adalah misteri sampai awal abad ini. Pada awal
1920-an, peneliti diduga kuat bahwa diabetes disebabkan oleh kerusakan dalam
sistem pencernaan yang berhubungan dengan kelenjar pankreas, organ kecil
yang duduk di atas hati. Pada saat itu, satu-satunya cara untuk diabetes "kontrol"
adalah melalui diet rendah karbohidrat dan gula, dan tinggi lemak dan protein.
Alih-alih mati tak lama setelah diagnosis, diet ini memungkinkan penderita
diabetes untuk hidup - tapi hanya selama sekitar satu tahun.

Kemajuan di bidang bioteknologi yang lain diantaranya adalah sintesis


insulin dengan bantuan bakteri yang biasa terdapat di usus besar,
namanya Escherichia coli. Teknologi dasar proses ini disebut dengan teknologi
plasmid.
Insulin adalah hormon yang mengubah glukosa menjadi glikogen, dan
berfungsi mengatur kadar gula darah bersama hormon glukagon. Kekurangan
insulin karena cacat genetik pada pankreas, menyebabkan seseorang menderita
diabetes melitus (kencing manis) yang berdampak sangat luas terhadap
kesehatan, mulai kebutaan hingga impotensi.
Sebelum ditemukan teknik sintesis insulin, hormon ini hanya bisa diperoleh
dari ekstraksi pankreas babi atau sapi, dan sangat sedikit insulin bisa diperoleh.
Setelah ditemukan teknik sintesis insulin di bidang bioteknologi inilah, harga
insulin bisa ditekan dengan sangat drastis sehingga bisa membantu para
penderita diabetes melitus.
Terapi dengan insulin analog merupakan cara yang paling tepat untuk
mengendalikan glukosa darah, karena dapat menurunkan glukosa darah dengan
segera dan titrasi dosis dapat dilakukan dengan lebih mudah, sehingga hasil
yang didapat lebih baik. Insulin yang dipakai dalam terapi adalah insulin
analog yang dibuat sehingga menyerupai profil insulin fisiologis tubuh. Pada
insulin analog, dilakukan penggantian salah satu asam amino dalam rantainya.
Hal ini akan menyebabkan perubahan cara kerja, onset, dan duration of action
insulin.
Insulin analog yang dihasilkan melalui teknologi rekombinan DNA
memiliki profil kerja yang lebih fisiologik dibandingkan human insulin
semisintetik yang sebelumnya digunakan. Insulin manusia yang bekerja singkat
(short-acting/regular human insulin) yang bekerja sebagai prandial insulin masih
memiliki berbagai kelemahan, antara lain mula kerja yang lambat (perlu di
berikan 30-45 menit sebelum makan), risiko keamanan bila batal makan, masa

kerja yang panjang, hipoglikemia post-prandial 4-6 jam setelah makan, risiko
hiperinsulinemia.
Dikembakangkannya

insulin

analog

yang

bekerja

cepat (rapid

acting). Seperti insulin lispro, insulin aspart serta insulin glusine menghasilkan
insulin yang memiliki penyerapan di subkutan yang lebih cepat, puncak kerja
yang lebih singkat dan tinggi serta masa kerja yang juga lebih singkat. Akibatnya
waktu pemberian menjadi lebih dekat dengan waktu makan, bahkan dapat
diberikan saat makan, serta risiko hipoglikemia pots-prandial menjadi lebih
kecil.
Insulin aspart adalah bentuk hormon insulin tipe fast-acting. Insulin ini
bekerja dengan cara mengurangi kadar gula dalam darah. Insulin aspart
digunakan untuk mengobati diabetes tipe 1 (insulin-dependent) pada orang
dewasa dan anak-anak yang minimal berusia 2 tahun. Insulin aspart biasanya
diberikan bersamaan dengan long-acting insulin lainnya.
C. Sifat/Karakteristik Bahan Aktif
Sifat atau karakteristik dari insulin aspart adalah sebagai berikut :
1. Insulin aspart memiliki rumus empiris yaitu C 256H381N65O79S6 dengan berat
2.

molekul sebesar 5825,8.


Insulin aspart diproduksi oleh mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae

3.

dengan teknologi DNA rekombinan.


Insulin aspart adalah analog insulin kedua yang berlisensi untuk diabetes

4.

mellitus tipe 1 dan tipe 2.


Pasien dengan diabetes tipe 1, kadar glukosa darah post prandial akan
menurun dengan insulin aspart dibandingkan dengan human insulin. Hal ini

5.

kemungkinan disebabkan oleh mula kerja dari insulin aspart yang cepat.
Pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 kadar glukosa darah bervariasi antara

6.

insulin aspart dan human insulin.


Insulin aspart merupakan insulin golongan kerja cepat (rapid acting) dan
mirip dengan human insulin yang dengan cepat menurunkan kadar glukosa
darah.

7.

Insulin aspart adalah homolog dengan insulin manusia dengan substitusi

8.

asam amino prolin dari asam aspartat pada posisi 28 di cincin B.


Struktur unik dari insulin aspart memungkinkan untuk meningkatkan
kecepatan absorpsi dari jalur pemberian injeksi subkutan, memberikan mula
kerja yang cepat sekitar 15 menit, puncak dari efek yang cepat sekitar 40-60
menit dan durasi kerja yang singkat yaitu 3-5 jam dibandingkan dengan

human insulin.
9. Insulin aspart sebaiknya diberikan segera sebelum makan.
10. Insulin aspart biasanya dikombinasikan dengan insulin kerja menengah
(intermediate acting) atau insulin kerja panjang (long acting).
11. Efek samping hipoglikemik setelah pemberian insulin aspart memiliki
frekuensi yang sama atau lebih kecil daripada human insulin.
12. Mula kerja yang cepat dari insulin aspart harus dipertimbangkan pada
pasien dengan penyakit atau dalam masa pengobatan dimana penyerapan
makanan mungkin diharapkan tertunda.
13. Insulin aspart disimpan pada suhu antara 2 dan 8C. Insulin aspart tidak
boleh disimpan pada lemari pembeku dan tidak boleh terpapar suhu lebih
dari 37C.
D.

Bentuk Sediaan dan Nama Perusahan


1.

Bentuk sediaan
Biasanya untuk sediaan insulin dalam bentuk sediaan parenteral atau
injeksi. Injeksi adalah sediaan steril dapat berupa larutan, emulsi atau
suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu
sebelum digunakan yang disuntikan dengan cara merobek jaringan kedalam
kulit atau melaui kulit atau selaput lendir. Sediaan insulin tersedia dalam
bentuk

injeksi

yang

umumnya

diberikan

injeksi

subkutan

yang

penyuntikannya dilakukan dibawah kulit yang dapat dilakukan pada daerah


lengan atas sebelah luar atau sepertiga bagian tengah dari bahu, paha
sebelah luar, daerah dada dan sekitar umbilicus.
Tetapi saat ini juga tersedia insulin dalam bentuk insulin pen, jet
injector atau pompa insulin yang akan menyemprotkan larutan insulin

secara periodik ke bawah kulit. Insulin pen adalah alat injector yang
memiliki bentuk seperti pulpen yang berisi hormon insulin. Alat ini
diijinkan dibuat untuk menyuntikan secara sendiri dan dimaksudkan
digunakan untuk satu orang. Alat ini sering kali digunakan untuk mengatur
penggunaan insulin bagi seorang pasien. Insulin pen in dibuat untuk
pemakaian beberapa kali untuk satu orang, insulin pen ini tidak digunakan
untuk lebih satu orang.
Pump (pompa) insulin mempunyai reservoir insulin dan pompa. Alat
ini seukuran pager. Reservoir insulin ini menghubungkan infus set dengan
jarum kecil yang ditusukkan ke bawah kulit pasien, biasanya di perut atau
atau bisa juga di lengan atau paha. Cara mengoperasikan Insulin pump
monitoring, pasien harus menggunakan set infus steril yang secara otomatis
memasukkan kanula (suatu tabung yang sangat tipis) di bawah kulit proses
ini mudah dan hampir tanpa rasa sakit. Selanjutnya mengatur tingkat
insulin basal (tingkat nya target glukosa darah rata-rata) pada pompa
insulin lalu isi pompa insulin dengan insulin (petunjuk yang tepat untuk hal
ini adalah termasuk dalam kemasan pompa). Pasang reservoir pompa
insulin untuk cannula tersebut dan cari lokasi yang aman pada tubuh untuk
menyimpan tempat pompa. Insulin pump monitoring menggunakan insulin
kerja cepat sehingga mereka dapat secara efektif.

Pump insulin
2.

pen insulin

Perusahaan (produsen)
Novo Nordisk adalah perusahaan yang fokus pada diabetes. Kami
perusahaan terbesar pembuat insulin. Produk kami ada di 180 negara dan
kami beroperasi di 75 negara, termasuk negara-negara ASEAN, diantaranya

Indonesia. Kantor pusat kami ada di Denmark dan saat ini karyawan kami
berjumlah 40 ribu di seluruh dunia .salah satunya memproduksi insulin
aspart (Novolog), insulin gluslisine (Apidra), insulin Lipsro (Humalog).
Biasanya bentuk sediaan insulin ini dalam bentuk vial 10 mL , penfill 3
mL , flex pen 3 mL.
Penggunaan Pompa insulin untuk pasien diabetes mellitus diluncurkan
oleh PT. Enseval Medika Prima. Dengan alat baru ini, pasien lebih mudah
dan efisien dalam menyuntikan insulin ketubuhnya. Pompa insulin yang
akan didistribusikn oleh PT. Enseval Medika Prima, salah satu anak
perusahaan kalbe group yang bergerak di bidang alat kesehatan ini
merupakan produk dari Sooil Co, Ltd Korea. Alat kesehatan ini diberi nama
Dana Diabecare Insulin Pump.
E.

Aplikasi Insulin Aspartat


Insulin aspart biasanya digunakan untuk diabetes tipe 1 (kondisi dimana
tubuh tidak dapat memproduksi insulin dan tidak dapat mengontrol jumlah
glukosa dalam darah), tipe 2 dan hipoglikemia. Kerja dari insulin aspart cepat,
durasi pendek (hampir sama dengan insulin dalam tubuh manusia), biasanya
digunakan di klinik negara Inggris, dan dapat digunakan secara kombinasi
dengan insulin kerja jangka panjang.

Insulin aspart sama dengan insulin dalam tubuh manusia kecuali proses
substitusi dari asam amino oleh asam aspartat pada posisi -chain 28. Insulin
aspart

diproduksi

dari

rekombinan

teknologi

DNA

menggunakan

Saccharomyces cerevisiae. Satu unit insulin aspart dapat cocok untuk 6 nmol
pada sediaan, dan insulin aspart 0,035 garam bebas air seperti pada sediaan
NovoRapid (sediaan injeksi). Insulin aspart ini dapat digunakan pada penderita
diabetes mellitus tipe 1 maupun tipe 2, dan dapat pula digunakan pada penderita
hipoglikemia.
Diabetes mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan
metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar
gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein
sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat
disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta

Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel


tubuh terhadap insulin.
1.

Diabetes Mellitus Tipe 1


Diabetes tipe ini merupakan diabetes yang jarang atau sedikit
populasinya, diperkirakan kurang dari 5-10% dari keseluruhan populasi
penderita diabetes. Gangguan produksi insulin pada DM tipe 1 umumnya
terjadi karena kerusakan sel-sel pulau Langerhans yang disebabkan oleh
reaksi otoimun. Namun ada pula yang disebabkan oleh bermacam-macam
virus, diantaranya virus Cocksakie, Rubella, CMVirus, Herpes, dan lain
sebagainya. Ada beberapa tipe otoantibodi yang dihubungkan dengan DM
tipe 1, antara lain ICCA (Islet Cell Cytoplasmic Antibodies), ICSA (Islet
cell surface antibodies), dan antibodi terhadap GAD (glutamic acid
decarboxylase).
Destruksi otoimun dari sel-sel pulau Langerhans kelenjar pancreas
langsung mengakibatkan defisiensi sekresi insulin. Defisiensi insulin inilah
yang menyebabkan gangguan metabolisme yang menyertai DM tipe 1.
Selain defisiensi insulin, fungsi sel-sel kelenjar pankreas pada penderita
DM tipe 1 juga menjadi tidak normal. Pada penderita DM tipe 1 ditemukan
sekresi glukagon yang berlebihan oleh sel-sel pulau Langerhans. Secara
normal, hiperglikemia akan menurunkan sekresi glukagon, namun pada
penderita DM tipe 1 hal ini tidak terjadi, sekresi glukagon tetap tinggi
walaupun dalam keadaan hiperglikemia. Hal ini memperparah kondisi
hiperglikemia. Salah satu manifestasi dari keadaan ini adalah cepatnya
penderita DM tipe 1 mengalami ketoasidosis diabetik apabila tidak
mendapat terapi insulin. Apabila diberikan terapi somatostatin untuk
menekan sekresi glukagon, maka akan terjadi penekanan terhadap kenaikan
kadar gula dan badan keton. Salah satu masalah jangka panjang pada
penderita DM tipe 1 adalah rusaknya kemampuan tubuh untuk mensekresi
glukagon

sebagai

respon

terhadap

hipoglikemia.

Hal

ini

dapat

menyebabkan timbulnya hipoglikemia yang dapat berakibat fatal pada


penderita DM Tipe 1 yang sedang mendapat terapi insulin.
Walaupun defisiensi sekresi insulin merupakan masalah utama pada
DM tipe 1, namun pada penderita yang tidak dikontrol dengan baik, dapat
terjadi penurunan kemampuan sel-sel sasaran untuk merespons terapi
insulin yang diberikan. Ada beberapa mekanisme biokimia yang dapat
menjelaskan hal ini, salah satu diantaranya adalah, defisiensi insulin
menyebabkan meningkatnya asam lemak bebas di dalam darah sebagai
akibat dari lipolisis yang tak terkendali di jaringan adiposa. Asam lemak
bebas di dalam darah akan menekan metabolisme glukosa di jaringanjaringan perifer seperti misalnya di jaringan otot rangka, dengan perkataan
lain akan menurunkan penggunaan glukosa oleh tubuh. Defisiensi insulin
juga akan menurunkan ekskresi dari beberapa gen yang diperlukan sel-sel
sasaran untuk merespons insulin secara normal, misalnya gen glukokinase
di hati dan gen GLUT4 (protein transporter yang membantu transpor
glukosa di sebagian besar jaringan tubuh) di jaringan adiposa.
2.

Diabetes Mellitus Tipe 2


Diabetes tipe 2 merupakan tipe diabetes yang lebih umum, lebih
banyak penderitanya dibandingkan dengan DM Tipe 1. Penderita DM Tipe
2 mencapai 90-95% dari keseluruhan populasi penderita diabetes,
umumnya berusia di atas 45 tahun, tetapi akhir-akhir ini penderita DM Tipe
2 di kalangan remaja dan anak-anak populasinya meningkat.
Etiologi DM tipe 2 merupakan multifaktor yang belum sepenuhnya
terungkap dengan jelas. Faktor genetik dan pengaruh lingkungan cukup
besar dalam menyebabkan terjadinya DM tipe 2, antara lain obesitas, diet
tinggi lemak dan rendah serat, serta kurang gerak badan. Obesitas atau
kegemukan merupakan salah satu faktor pradisposisi utama. Penelitian
terhadap mencit dan tikus menunjukkan bahwa ada hubungan antara gen-

gen yang bertanggung jawab terhadap obesitas dengan gen-gen yang


merupakan faktor pradisposisi untuk DM tipe 2.
Berbeda dengan DM tipe 1, pada penderita DM tipe 2, terutama yang
berada pada tahap awal, umumnya dapat dideteksi jumlah insulin yang
cukup di dalam darahnya, disamping kadar glukosa yang juga tinggi. Jadi,
awal patofisiologis DM tipe 2 bukan disebabkan oleh kurangnya sekresi
insulin, tetapi karena sel-sel sasaran insulin gagal atau tak mampu
merespon insulin secara normal. Keadaan ini lazim disebut sebagai
Resistensi Insulin. Resistensi insulin banyak terjadi di negara-negara
maju seperti Amerika Serikat, antara lain sebagai akibat dari obesitas, gaya
hidup kurang gerak (sedentary), dan penuaan.
Disamping resistensi insulin, pada penderita DM tipe 2 dapat juga
timbul gangguan sekresi insulin dan produksi glukosa hepatik yang
berlebihan. Namun demikian, tidak terjadi pengrusakan sel-sel
Langerhans secara otoimun sebagaimana yang terjadi pada DM tipe 1.
Dengan demikian defisiensi fungsi insulin pada penderita DM tipe 2 hanya
bersifat relatif, tidak absolut. Oleh sebab itu dalam penanganannya
umumnya tidak memerlukan terapi pemberian insulin.
Sel-sel kelenjar pankreas mensekresi insulin dalam dua fase. Fase
pertama sekresi insulin terjadi segera setelah stimulus atau rangsangan
glukosa yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa darah,
sedangkan sekresi fase kedua terjadi sekitar 20 menit sesudahnya. Pada
awal perkembangan DM tipe 2, sel-sel menunjukkan gangguan pada
sekresi insulin fase pertama, artinya sekresi insulin gagal mengkompensasi
resistensi insulin Apabila tidak ditangani dengan baik, pada perkembangan
penyakit selanjutnya penderita DM tipe 2 akan mengalami kerusakan selsel pankreas yang terjadi secara progresif, yang seringkali akan
mengakibatkan defisiensi insulin, sehingga akhirnya penderita memerlukan
insulin eksogen. Penelitian mutakhir menunjukkan bahwa pada penderita

DM tipe 2 umumnya ditemukan kedua faktor tersebut, yaitu resistensi


insulin dan defisiensi insulin. Berdasarkan uji toleransi glukosa oral,
penderita DM Tipe 2 dapat dibagi menjadi 4 kelompok:
a.

Kelompok yang hasil uji toleransi glukosanya normal

b.

Kelompok yang hasil uji toleransi glukosanya abnormal, disebut juga


Diabetes Kimia (Chemical Diabetes)

c.

Kelompok yang menunjukkan hiperglikemia puasa minimal (kadar


glukosa plasma puasa < 140 mg/dl)

d.

Kelompok yang menunjukkan hiperglikemia puasa tinggi (kadar


glukosa plasma puasa > 140 mg/dl).

3.

Hipoglikemia
Sindrom hipoglikemia ditandai dengan gejala klinis penderita merasa
pusing, lemas, gemetar, pandangan berkunang-kunang, pitam (pandangan
menjadi gelap), keluar keringat dingin, detak jantung meningkat, sampai
hilang
Pada hipoglikemia, kadar glukosa plasma penderita kurang dari 50
mg/dl, walaupun ada orang-orang tertentu yang sudah menunjukkan gejala
hipoglikemia pada kadar glukosa plasma di atas 50 mg/dl. Kadar glukosa
darah yang terlalu rendah menyebabkan sel-sel otak tidak mendapat
pasokan energi sehingga tidak dapat berfungsi bahkan dapat rusak.
Hipoglikemia lebih sering terjadi pada penderita diabetes tipe 1, yang dapat
dialami 1 2 kali perminggu. Dari hasil survei yang pernah dilakukan di
Inggeris diperkirakan 2 4% kematian pada penderita diabetes tipe 1
disebabkan oleh serangan hipoglikemia. Pada penderita diabetes tipe 2,
serangan hipoglikemia lebih jarang terjadi, meskipun penderita tersebut
mendapat terapi insulin.

F.

Sistem produksi dan sistem ekspresi sel inang, pemurnian dan karakterisasi
bahan aktif produk bioteknologi insulin aspart (Pro menjadi Asp pada B28)

Hasil dari analog insulin aspart (Asp B28) yang terdapat dalam ragi
ditingkatkan 5 kali lipat oleh rekayasa interaksi spesifik antara asam amino
aromatik dalam peptida dan situs yang mengikat fenol dalam inti hidrofobik dari
molekul. Prekursor insulin ini ditandai dengan stabilitas lipat yang ditingkatkan
secara signifikan. Sifat lipat yang ditingkatkan dapat meningkatkan efisiensi
sekresi insulin prekursor dari 10% sampai 50%.
Analog insulin yang mudah disesuaikan untuk ekspresi dalam ragi sebagai
satu rantai proinsulin seperti prekursor peptida yang terhubung dalam
konfigurasi berikut: residu asam amino 1-29 dari rantai B yang terhubung
dengan rantai A oleh mini-C-peptida pendek dan menyatu dengan faktor ragi
prepro- melalui situs pembelahan berbasa dua tunggal. Penghapusan faktor
prepro- oleh pembelahan endoproteolitik melalui endoprotease Kex2 dalam
kompartemen golgi akhir menghasilkan prekursor insulin rantai tunggal dengan
sifat dan struktur dasar yang mirip dengan dua rantai insulin pada manusia.
Ekspresi prekursor insulin di dalam Saccharomyces cerevisiae dilakukan
dalam konfigurasi berikut: -faktor prekursor leader-KR-spacer-insulin, di mana
KR adalah situs pengolahan endoprotease Kex2 berbasa dua. Untuk
mengoptimalkan pengolahan protein fusi oleh endoprotease Kex2 S. cerevisiae,

peptida spacer, EEAEAEAPK, yang terdapat diantara pencetus dan prekursor


insulin. Prekursor insulin yang matang dilepaskan sebagai satu rantai N-terminal
diperpanjang seperti polipeptida proinsulin dengan peptida sintetik pendek yang
menghubungkan Lys B29 dan Gly A1. Setelah pemurnian prekursor insulin dan
proteolitik mengubah perpanjangan N-terminal dan menghubungkan peptida,
dimana asam amino Thr B30 ditambahkan dengan Lys B29 oleh tripsin yang
dimediasi transpeptidasi untuk menghasilkan insulin.
Kuantifikasi aspart insulin hasil prekursor dalam supernatan kultur
dilakukan dengan analisis pulse-chase yang bekerja selama 2,5 menit dengan
pelabelan metabolik 35S (sistein) menggunakan kultur dengan anA600. Prekursor
insulin ditangkap dari kultur supernatan yang diasamkan dan disaring melalui
adsorpsi pada kolom penukar kation. Protein dielusi, selanjutnya dimurnikan
dengan kromatografi cair tekanan tinggi fase balik preparatif pada silika kolom
C18 dengan gradien etanol : air dalam dapar fosfat pH 3. Puncak protein utama
dikumpulkan dan akhirnya diliofilisasi setelah desalinasi.

Anda mungkin juga menyukai