Cemaran, Balai Pengujian Mutu Produk Peternakan (BPMPP), Bogor, Jawa Barat.
Desain Penelitian
Penelitian dibagi menjadi dua tahap, yaitu (1) pengambilan sampel daging
ayam dari pasar-pasar tradisional di Kota Tangerang Selatan dan penjaringan data
tentang pedagang daging ayam serta kondisi higiene melalui wawancara dan
observasi menggunakan kuesioner, dan (2) pengujian sampel daging ayam di
laboratorium terhadap keberadaan Salmonella.
minimum 100 gram. Setiap sampel dimasukkan ke dalam kantong plastik steril,
diberi label, dan disimpan dalam cool box berisi es selama proses transportasi.
Sampel kemudian dipindahkan dan disimpan dalam freezer sebelum dilakukan
pengujian. Secara rinci jumlah sampel yang diambil pada tiap pasar dapat dilihat
pada Tabel 5.
19
Tabel 5
Rincian jumlah sampel daging ayam yang diambil dari tiga pasar
tradisional di Kota Tangerang Selatan
Pasar
20 pedagang
10 sampel
22 pedagang
11 sampel
6 pedagang
3 sampel
Total sampel
24 sampel
(DifcoTM
Lysine
Decarboxylase
Broth),
methyl
red-Voges
20
Pengujian Salmonella
Prinsip pengujian Salmonella di laboratorium meliputi tahap pertumbuhan
Salmonella pada media selektif dengan pre-enrichment (pra-pengayaan) dan
enrichment (pengayaan), dilanjutkan dengan isolasi dan identifikasi serta
konfirmasi melalui uji biokimia dan uji gula-gula. Setiap proses pengujian selalu
disertai dengan menggunakan kontrol positif S. Typhimurium.
Pengujian ini
dilakukan menurut Standar Nasional Indonesia Nomor 2897 Tahun 2008 tentang
Metode Pengujian Cemaran Mikroba dalam Daging, Telur, dan Susu serta Hasil
Olahannya (BSN 2008). Diagram alir pengujian Salmonella spp. dapat dilihat
pada Gambar 1.
Tahap pre-enrichment (pra-pengayaan). Sampel daging ayam ditimbang
sebanyak 25 gram secara aseptik, dimasukkan ke dalam kantong steril, kemudian
ditambahkan 225 ml lactose broth ke dalam kantong steril tersebut, dan
selanjutnya dihomogenkan dengan stomacher selama 1 sampai 2 menit. Suspensi
dipindahkan ke dalam labu Erlenmeyer atau wadah steril kemudian diinkubasi
pada temperatur 36 C selama 24 jam 2 jam.
Tahap enrichment (pengayaan). Biakan pra-pengayaan diaduk perlahan
kemudian diambil dan dipindahkan 1 ml ke dalam 10 ml media tetrathionate
broth dan 0.1 ml ke dalam 10 ml media Rappaport Vassiliadis. Sampel daging
ayam diduga mengandung cemaran Salmonella spp. tinggi, oleh karena itu media
RV dan TTB diinkubasi pada temperatur 43 C 0.2 C selama 24 jam 2 jam.
Tahap isolasi dan identifikasi.
yang telah diinkubasi, diambil 2 atau lebih koloni dengan jarum ose dan
diinokulasikan pada media hektoen enteric, xylose lysin, dan bismuth sulfite agar.
Kemudian biakan diinkubasi pada temperatur 35 C selama 24 2 jam. Untuk
BSA apabila hasilnya belum jelas, dapat diinkubasi kembali selama 24 2 jam.
Koloni Salmonella pada media HE terlihat berwarna hijau kebiruan dengan atau
tanpa titik hitam (H2S), pada media XLD koloni terlihat merah muda dengan atau
tanpa titik mengkilat atau terlihat hampir seluruh koloni hitam, pada media BSA
koloni terlihat keabu-abuan atau kehitaman, kadang metalik, media di sekitar
koloni berwarna coklat dan semakin lama waktu inkubasi akan berubah menjadi
hitam.
21
Identifikasi dilakukan dengan mengambil koloni yang diduga dari ketiga
media tersebut kemudian diinokulasikan ke triple sugar iron agar, dan lysine iron
agar dengan cara menusuk ke dasar media agar, selanjutnya digores pada agar
miring. Kemudian media diinkubasi pada temperatur 35 C selama 24 2 jam.
Hasil reaksi koloni spesifik Salmonella terdapat pada Tabel 6.
2. Seleksi pengayaan
1 ml dalam
10 ml tetrathionate broth (TTB)
0.1 ml dalam
10 ml Rappaport Vassiliadis (RV)
4. Identifikasi
inokulasi pada TSIA dan LIA
inkubasi pada temperatur 35 C selama 24-48 jam
5. Konfirmasi
uji biokimia dan uji gula-gula
(uji urease, uji indole, uji Voges-Proskauer, uji methyl red, uji citrate, uji lysine
decarboxylase broth, phenol red dulcitol broth atau purple broth base dengan
0.5% dulcitol, uji malonate broth, uji phenol red lactose broth, dan uji phenol red
sucrose broth)
22
Tabel 6
Hasil uji Salmonella sp. pada triple sugar iron agar (TSIA) dan lysine
iron agar (LIA) (BSN 2008)
Media
Agar miring
(slant)
Dasar agar
(buttom)
H2S
Gas
TSIA
Alkalin/K
(merah)
Asam/A
(kuning)
Positif
(hitam)
Negatif/Positif
LIA
Alkalin/K
(ungu)
Alkalin/K
(ungu)
Positif
(hitam)
Negatif/Positif
23
Uji citrate. Koloni dari TSIA diinokulasikan ke dalam Simmons citrate
agar dengan ose dan diinkubasi pada temperatur 35 C selama 96 2 jam. Hasil
positif ditandai dengan adanya pertumbuhan koloni yang diikuti perubahan warna
dari hijau menjadi biru. Umumnya Salmonella memberikan hasil positif untuk uji
citrate.
Uji lysine decarboxylase broth (LDB).
24
Tabel 7 Reaksi biokimia Salmonella (BSN 2008)
Hasil reaksi
Uji substrat
Salmonella
Positif
Negatif
Glukosa (TSI)
Tusukan kuning
Tusukan merah
Lysine decarboxylase
(LIA)
Tusukan ungu
Tusukan kuning
Hitam
Tidak hitam
Urease
Tetap kuning
Lysine decarboxylase
broth
Warna ungu
Warna kuning
Warna kuning
dengan/tanpa gas
a)
Malonate broth
Warna biru
b)
Uji indol
Permukaan warna
merah
Permukaan warna
kuning
Warna kuning
dengan/tanpa gas
Warna kuning
dengan/tanpa gas
Uji Voges-Proskauer
Merah menyebar
Warna kuning
menyebar
Simmons sitrat
Pertumbuhan warna
biru
Analisis Data
Hasil pengujian laboratorium terhadap Salmonella yang berupa data
kualitatif dan data kuesioner terhadap pedagang daging ayam dianalisis secara
deskriptif.