Mampu Menahan Beban Tension

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 1

Mampu menahan beban Tension.

Beban tension adalah beban yang ditimbulkan oleh berat


rangkaian casing. Beban tension terbesar terdapat di permukaan, dan mengecil sampai nol,
di suatu titik pada rangkaian casing. Apabila beban casing melampaui minimum
kekuatannya, maka casing akan mengalami deformasi 2) permanen. Deformasi akan terjadi
pada sambungan casing.

Beban Tension
Beban tension sebagaimana diketahui adalah beban dari berat rangkaian casing
yang digantung di dalam sumur. Tetapi dengan adanya lumpur di dalam sumur
tersebut akan memberikan gaya apung terhadap casing tersebut sehingga berat
casing akan lebih ringan bila dibandingkan dengan berat casing di udara. Akibat
lain dari adanya gaya apung ini adalah bahwa pada sebagian rangkaian casing
tepatnya pada bagian bawah, casing berada dalam kondisi kompresif dan
selebihnya pada keadaan tension.
Pada tiap-tiap bagian dari rangkaian casing beban tensile atau beban kompresif
harus dapat diketahui secara pasti. Perhitungan beban tension sangat penting
untuk dilakukan pada bagian-bagian terpisah dari rangkaian casing. Prosedur ini
perlu dilakukan pada saat masing-masing bagian dari casing diturunkan ke
dalam lubang bor serta disemen pada densitas fluida yang berbeda.
Perhitungan beban tension digunakan untuk mengevaluasi kekuatan casing
untuk memilih sambungan (coupling) yang sesuai dan untuk menghitung beban
biaksial. Untuk menghitung beban tension maksimum yang harus ditahan oleh
rangkaian casing pada masing-masing bagian, dapat digunakan langkah langkah sebagai berikut :
1. Menentukan berat rangkaian casing di udara :
.. 3.8
Wia = L P
2. Menentukan buoyancy factor :
3.9
BF =
3. Menentukan desain beban ( maximum tension )
... 3.10
T = W BF
di mana :
W = Berat rangkaian casing, lb.
L = Panjang casing ( kedalaman ), ft.
P = Berat casing / joint, ppf.
BF = Buoyancy factor.
= Berat lumpur pemboran, ppg.
T = Beban tension,lb.

Anda mungkin juga menyukai