Isi Dan Pembahasan
Isi Dan Pembahasan
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Dalam merancang kapal, bentuk badan kapal dibawah garis air diusahakan
mempunyai
tahanan
yang
rendah
bila
kapal
bergerak.
Sistem
model
matematis
dalam
kaitannya
dengan
ANDI
1 ANGGA PRATAMA
Tahanan Kapal
tahun dipakai pada perkiraan daya yang dibutuhkan kapal agar dapat mencapai
kecepatan tertentu dalam pelayaran percobaan cuaca yang baik. William Froide (
1810 1879 ) adalah orang pertama yang berhasil memakai model untuk
perancangan hidrodinamika kapal.
Kini, ketiga jenis model tersebut dapat dipakai dengan hasil yang baik
dalam prosedur perancangan, tetapi penganalisaan hasil model harus dilakuakn
dalam cara yang benar sebelum menetapkan kapal baru yang akan diusulkan.
I.2. Rumusan dan Batasan Masalah
Masalah peranan tahanan kapal sangat menentukan dalam penentuan
daya efektif mesin penggerak kapal seefisiennya. Faktor tahanan gesek, tahanan
sisa, tahanan gelombang serta tahanan tambahan akan dibahas secara
konseptual dalam laporan ini.
Dalam menyusun laporan ini, penyusun merasa perlu menemukakan
batasan masalah yang disepakati bersama, agar mudah disajikan. Adapun
masalah yang dibahas adalah penentuan tahanan kapal yang dibatasi dalam tiga
metode perhitungan yaitu :
1. Metode Yamagata
2. Metode Holtrop
Secara jelasnya hubungan kecepatan dengan daya maupun kecepatan
dengan tahanan kapal digambarkan dalam grafik.
ANDI
2 ANGGA PRATAMA
Tahanan Kapal
I.3. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud tugas ini yaitu:
1. Mahasiswa memahami bahwa tahanan kapal bergantung pada fungsi
dan faktor tertentu.
2. Mahasiswa mampu menghitung besarnya tahanan kapal serta daya
yang dibutuhkan bagi propulsi dari kapal yang ditentukan.
3. Mahasiswa mengetahui metode-metode perhitungan tahanan kapal.
4. Mahasiswa mampu menarik kesimpulan dari hubungan kecepatan,
tahanan kapal dan daya efektif bagi propulsi kapal.
ANDI
3 ANGGA PRATAMA
Tahanan Kapal
BAB II
LANDASAN TEORI
Vs
gL
R
0,5 xSxV 2
Dimana :
V
= Kecepatan kapal
= Panjang kapal
= percepatan grafitasi
ANDI
4 ANGGA PRATAMA
Tahanan Kapal
II.2. Komponen Tahanan Kapal
Tahanan kapal dalam penentuan daya efektif propulsi adalah nilai tahanan
total, diberi notasi RT, dapat diuraikan menjadi beberapa komponenyang berbeda
yang diakibatkan oleh berbagai macam penyebab dan saling berinteraksi dalam
cara yang benar-benar rumit. Menurut ITTC ( International Towing Tank
Conference ) tahanan kapal dibagi menjadi beberapa komponen sebagai berikut :
a. Tahanan Gesek, RF ( Resistantion Friction ) adalah komponen tahanan yang
diperoleh dengan jalan mengintegralkan tegengan tangensial keseluruh
permukaan basah kapal menurut arah gerakan kapal.
b. Tahanan Sisa, RR ( Residual Resistance ) adalah kuantitas yang merupakan
hasil pengurangan dari tahanan total badan kapal, suatu tahanan gesek yang
merupakan hasil perhitungan yang diperoleh dengan memakai rumus
khusus. Secara umum, bagian terbesar dari tahanan sisa pada kapal niaga
adalah tahanana gelombang ( Wavemaking resistance ).
c. Tahanan Viskos, RV ( Viskos Resistance ) adalah komponen tahanan yang
terkait dengan energi yang dikeluarkan akibat pengaruh viskos/kekentalan.
d. Tahanan Tekanan, RP ( Pressure Resistance ) adalah komponen tahanan
yang diperoleh dengan jalan mengintegralakan tegangan normal keseluruh
permukaan kapalmenurut arah gerakan kapal.
e. Tahanan Tekanan Viskos, RPV ( Viskos Pressuru Resistance ) adalah
komponen tahanan yang diperoleh dengan jalan mengintegralkan
komponen tegangan normal akibat viskositas dan turbulensi. Kuantitas ini
tidak dapat diukur langsung, kecuali untuk benda yang terbenam seluruhnya;
dalam hal ini sama dengan tahanan tekanan.
f. Tahanan Gelombang, RW ( Wavemaking Resistance ) adalah komponen
tahanan yang terkait dengan energi yang dikeluarkan untuk menimbulkan
gelombang gravitasi.
Teknik Sistem Perkapalan
D331 12 004
ANDI
5 ANGGA PRATAMA
Tahanan Kapal
g. Tahanan Pola Gelombang, RWP (Wave Pattern Resistance ) adalah komponen
tahanan yang disimpulkan dari hasil pengukuran elevesi gelombang yang
jauh dari model kapal; dalam hal ini medan kecepatan bawah permukaan (
subsurface velocity field ), yang berarti momentum fluida, dianggap dapat
dikaitkan dengan pola gelombang dengan memakai teori linier. Tahanan
yang disimpulkan demikian itu tidak termasuk tahanan pemecahan
gelombang ( wave breaking resistance ).
h. Tahanan Pemecehan Gelombang, RWB ( Wave Breaking Resistance ) adalah
komponen tahanan yang terkait dengan pemecahan gelombang yang
berada di buritan kapal.
i.
j.
Tahanan Udara (Air Resistance ) adalah tahanan yang dialmi bagian atas
permukaan air serta bangunan atas ( superstructure ) karena gerakan kapal
yang menyusuri udara.
ANDI
6 ANGGA PRATAMA
Tahanan Kapal
m. Tahanan Daun Kemudi (Steering Resistance ) adalah tahanan akibat gerakan
daun kemudi. Gerakan daun kemudi ditujukan untuk kelurusan lintasan
maupun menufer kapal.
Lingkungan juga berpengaruh pada tahanan. Bila kapal bergerak diair yang
terbatas, dinding pembatas air tersebut akan cukup dekat untuk mempengaruhi
tahanan kapal. Terbatas disini diartikan sebagai dekatnya jarak antara dinding
pembatas air itu sendiri dalam arah horizontal. Kedangkalan air juga mempunyai
pengaruh pada tahanan, yang disebut pengaruh air dangkal ( Shallow Water
Effect). Bila membandingkan katerisrtik untuk kerja kapal umunya karateristik
didaerah perairan yang mempunyai panjang, lebar dan kedalaman yang terbatas.
Selain itu, jika berada dijalur perairan samudera bebas ( sea way ), tahanan kapal
akan mengalami perubahan yang berupa :
1. Adanya Tahanan Tambahan (Added Resistance ) akibat angin yang
bertiup pada bagian superstructure, RAA.
2. Tahanan menjadi lebih besar akibat gerakan kapal.
3. Adanya tahanan tambahan akibat refleksi gelombang pada badan
kapal.
4. Tahanan menjadi lebih besar karena sudut hanyut ( drift angle ) yang
ditimbulkan oleh baik angin dan gelombang maupun gerakan daun
kemudi.
Kenaikan tahanan rata-rata digelombang, RAW, diartikan sebagai kenaikan
tahanan rata-rata diangin dan gelombang dibandingkan terhadap tahanan diair
tenang pada kecepatan rata-rata yang sama.
ANDI
7 ANGGA PRATAMA
Tahanan Kapal
Dalam metode ini, untuk menetukan tahanan dari suatu kapal dilakukan
dengan cara mengambil suatu contoh kapal dengan type dan ukuran yang
sama sehingga dapat diketahui berapa besar tahanan kapal tersebut.
2. Metode Statistik
Untuk menentukan berapa besar tahanan suatu kapal dengan mengunakan
metode statistik ini dilakukan dengan cara mengambil contoh dari beberapa
kapal pembanding dengan type kapal yang sama. Melalui data statistik maka
akan diperoleh besar tahanan suatu kapal untuk ukuran yang berbeda.
3. Metode Satupersatu
Dalam metode ini, untuk menentukan besar tahanan dari suatu kapal dapat
diperoleh dengan jalan menghitung setiap konponen tahanan yang dad pada
suatu kapal sehingga diperoleh keseluruhan jumlah tahanan kapal tersebut.
Dalam metode satu persatu terbagi lagi menjadi beberapa metode,yaitu :
a. Diagram Taylor dan Gertler
b. Metode Guldhammer
c. Diagram Lapp
d. Metode Yamagata
e. Metode Ayre Rammers
f. Metode Holtrop
Namun dalam tugas tahanan kapal ini untuk perhitungan tahanan kapal
dengan ukuran yang telah diberikan akan menggunakan 2 metode,yaitu :
1. Metode Holtrop
2. Motode Yamagata
ANDI
8 ANGGA PRATAMA
Tahanan Kapal
II.4 .Prosedur Pengerjaan
1. Metode Holtrof.
Komponen sama yang dihitung pada metode Guldhamer memiliki nilai yang
sama pada perhitungan Holtrof.
Ada =1,tidak = 0
Faktor
1,5
Kemudi kembar
2,8
Y Braket
Skeg
ANDI
9 ANGGA PRATAMA
Produk
Tahanan Kapal
Shaft Bossing
Shell Bossing
Shaft telanjang
Sirip Bilga
2,8
Dome
2,7
Lunas Bilga
1,4
1
2 =
= /2.Vs2.As.Cf.(1+k2) (KN)
0,9)
( M 2 cos( / Fn2 )
(KN )
ABT 2 / 3
RB = 0,11 . . g . (3 / Pb)
e
Fni3
(KN )
2
(1 Fn)
ANDI
10ANGGA PRATAMA
Tahanan Kapal
= tahanan gesek
ANDI
11ANGGA PRATAMA
Tahanan Kapal
RR
ANDI
12ANGGA PRATAMA
Tahanan Kapal
BAB III
PENYAJIAN DATA
Ukuran Utama
Type kapal
=GENERALCARGO
Main Dimension
Length of Water Line (Lwl)
= 82,00
= 85,28
Breadth (B)
= 14,00
Draugth (T)
= 6,7
Velocity (V)
= 12,5
knot
Form Coeficient
Blok Coefficient Cb)
= 0,73
Midship Coeficient ( Cm )
= 0,98
= 0,78
= 0,70
= 0,88
ANDI
13ANGGA PRATAMA
Tahanan Kapal
BAB IV
ANALISA PERHITUNGAN TAHANAN KAPAL
= 82,00
= 85,28
= 14,00
= 7,30
5. Sarat Kapal
= 4,80
6. Displasemen ()
= 4154.08
ton
7. Volume kapal ()
= 4183,50
m3
= 2,02
= 233,80
m2
= 3,46o
= 6,43
(T)
8. Jarak titik B ke AP
(XB)
ANDI
14ANGGA PRATAMA
m/s
Tahanan Kapal
12. Luas bagian tambahan (As) = 3%.S
= 636,850
m2
= 5,00
m2
B. Koefisien-Koefisien Utama
1. Harga Cb
= 0,73
2. Harga Cm
= 0,98
3. Harga Cw
= 0,78
4. Harga Cp
= 0,74
Vs.Lwl
6,43 m / s. * .85,28 m
1,180 .10 6 m / s
= 461457881
Vs
g.Lwl
6,43 m/s
9,81.85,28
=0,22
ANDI
15ANGGA PRATAMA
Tahanan Kapal
C. Perhitungan Hambatan Gesek (Rf)
1. Harga Koefisien gesek (formula ITTC 1957)
Cf
= 0,075/(log Rn 2 )2
= 0,075/ (Log461457881 2 )2
=0,001688
(Length of
=C13(0,93 + C12(B/LR)0,92497(0,95-cp)-0,521448(1-cp+0,025Lcb)0,6906)
=1,11(0,93 + 0,526662093(14/21,72352558)0,92497(0,95-0,74)-0,521448(10,74+0,025x(-0,02))0,6906)
= 1,378225
ANDI
16ANGGA PRATAMA
Tahanan Kapal
D.Perhitungan bagian tambahan (RAP)
1. Harga faktor bagian hambatan (1+k2)
Bagian
Ada =1,tidak = 0
Faktor
Produk
1,5
1,5
Kemudi kembar
2,8
Y Braket
Skeg
Shaft Bossing
Shell Bossing
Shaft telanjang
Sirip Bilga
2,8
Dome
2,7
Lunas Bilga
1,4
1,4
1= 4
1 + k2 = 2 1= 1,975
2. Harga hambatan bagian tambahan (RAP)
RAP
= /2.Vs2.As(1+k2)eq.Cf
= 1,446x0,74-0,03x(85,28/14,00)
= 0.8943
ANDI
17ANGGA PRATAMA
2= 7,9
Tahanan Kapal
2. Harga koefisien C1
Jika Fn < 0,55 maka
Untuk 0,11 < B/Lwl 0,25 , maka
C1
= 2223105.(T/B)1,07961/(90-)1,37565
= 2223105.(4,80/14)1,07961/(90-.3,68)-1,37565
= 1,5616
= 0,56.ABT1,5/(B.T(0,31ABT+Tf-hb)
= 0,04483
= 1/[e1,89.
C3
= 0.67018
5.Harga Koefisien M1
Jika fn < 0,55 dan Cp 0,8 maka
M1
= [0,0140407(Lwl/T)]-[1,75254.(1/3/Lwl)]-[4,49323.(B/Lwl)]-[1,73014(0,7067. Cp)]
= [0,0140407(85,28/4,8)] [1,75254.(14)/85,28] [4,49323.(14/85,28)] [1,73014 (0,7067 . 0,74)]
= -2,0794
6.Harga Koefisien M2
Jika Lwl3/< 512 ; maka
dimana : e = 2,718
M2 = -1,69385 [0,4/e(0,034/FN^3,39)]
ANDI
18ANGGA PRATAMA
Tahanan Kapal
= -1,69385. [0,4/2,7180,034/0,2165^3,29]
= -0,1367
7. Harga hambatan akibat gelombang (Rw), dapat ditentukan dengan
formula fn 0,4 atau fn 0,55 maka
Rw
=C1.C2.P5...g.e {M1 / Fn
0,9)
( M 2 cos( / Fn 2 )
=2,054749.0,1620.1652864,404.6528,64kg/m3.9,81.
2,718(-2,0433 )/0,1898^0,9 +(-0,0002) cos (0,9686/0,1898^2)
=12,2507
= 0,56 (ABT)1/2
(TF 1,5.HB)
= 0,56 (8,37)1/2
(6 1,5.4,08)
= -13,389
ANDI
19ANGGA PRATAMA
Tahanan Kapal
3.Harga hambatan akibat adanya haluan gembung (RB)
ABT 2 / 3
RB = 0,11 . . g . (3 / Pb)
e
Fni3
.
2
(1 Fn)
8,37 2 / 3
= 0,11.,1,025kg/m3.9,81m/s2.
(3 / 0)
2,718
1,626 3
.
2
(1 0,22)
= 29,04039285kN
G. Perhitungan Hambatan Akibat Korelasi Model (RM)
1.Harga koefisien (C4)
Jika TF/LWL 0,04,dimana TF/LWL = 6/99,425 = 0,060347
Maka nilai :
C4 = 0,04
= /2.Vs2.S.Ca
Rm
ANDI
20ANGGA PRATAMA
Tahanan Kapal
H.Perhitungan hambatan total (RT)
Harga hambatan total ditentukan dengan formula ;
RT
EHP = (RT.Vs)/0,7355
= (12,392 KN.6,43 m/s ) / 0,7355
= 1089,854 HP
IV.2. PERHITUNGAN DAYA EFEKTIFBERDASARKAN DIAGRAM YAMAGATA
Perhitungan tahanan metode Yamagata diperkenalkan oleh seorang ilmuan
Jepang bernama Dr. Yamagata. Beliau mengistimasi daya efektif kapal demgan
terlebih dahulu menghitung tahanan kapalnya. Ada empat hambatan kapal yang
dihitung dalam estimasi daya yaitu : Hambatan gesek, hambatan bentuk,
hambatan gelombang dan hambatan udara. Berikut format perhitungan tahanan
kapal dalam penenrtuan EHP metode ini :
1. Kecepatan Kapal (Knot).
Vk
=12,5 Knot
= 6,43 m/s.
=
=
Vs.Lwl
6,43 m / s.85,28 m
1,188 .10 6 m / s
ANDI
21ANGGA PRATAMA
Tahanan Kapal
= 461457881
4. Koefisien Tahanan Gesek (Cf).
Cf = 0,075/(log Rn 2 )2
= 0,075/ (Log61457881 2 )2
=0,001688
5. Nilai EHPfo
EHPfo = /2.Vs2.S.(Cfa +Cf)
= 651,338HP
Dimana,
Cfa
1,689
0,00024
= 651,338HP
Vs
g.Lwl
=
6,43 m/s
9,81.85,28
=0,22
ANDI
22ANGGA PRATAMA
Tahanan Kapal
9. Koreksi tahanan sisa akibat Ratio Lebar dan Panjang Kapal (rR)B/L.
Diperoleh dari grafik pada gambar 5.3 2 yang merupakan fungsi dari Fn dan
Cb.
(rR.B/L)/(B/L-0,135) = 0,06
(rR)B/L3
10. Koreksi tahanan sisa akibat Ratio Lebar dan Sarat Kapal (rR)B/T.
Diperoleh dari grafik 5.2 yang merupakan fungsi dari Fn dan Cb.
(rR .B/T)/(B/T-2,25) = 0,00093
(rR)B/T3
T)/(B/T-2,25) . (B/T2,25)
= 0,00093 . (14/4,802,25)
=0,00062
CR
= CR + (rR)B/L + (rR)B/T
=0,00495+0,00175+0,00062
=0,0072
0,6973 x V2/3 x v3 x Cr
347,7833 HP
Dimana,
Cr
=
0,0072
ANDI
23ANGGA PRATAMA
Tahanan Kapal
13. Nilai EHPa.
EHPa =
=
a/2 A.v3
48,836 HP
Dimana,
A
0,8
1047,958 HP
ANDI
24ANGGA PRATAMA
Tahanan Kapal
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan Tahanan Kapal Metode Guldhammer,
Metode Holtropdan Yamagta diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Penganalisaan dasar dalam menentukan tahanan kapal dengan menggunakan
Metode Guldhammer dipengaruhi oleh-oleh fakror-faktor sebagai berikut :
4. Secara Umum, tahanan suatu kapal dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu :
Teknik Sistem Perkapalan
D331 12 004
ANDI
25ANGGA PRATAMA
Tahanan Kapal
Variabel gelombang.
Variabel cuaca.
Perbedaan
jumlah
dan
macam
komponen
tahanan
kapal
yang
diperhitungkan.
ANDI
26ANGGA PRATAMA
Tahanan Kapal
DAFTAR PUSTAKA
ANDI
27ANGGA PRATAMA
Tahanan Kapal
L
A
M
P
I
R
A
N
Teknik Sistem Perkapalan
D331 12 004
ANDI
28ANGGA PRATAMA
Tahanan Kapal
Tabel Perhitungan Tahanan Kapal Metode Holtrop dengan Variasi 5 Kecepatan
V
10,50
11,50
12.50
13,50
14,50
Cp
0.693877551
0.693877551
0.693877551
0.693877551
0.693877551
Am
65.856
65.856
65.856
65.856
65.856
Rn
387624620
424541250.5
461457881
498374511.5
535291142
L/B
6.091428571
6.091428571
6.091428571
6.091428571
6.091428571
B/L
0.164165103
0.164165103
0.164165103
0.164165103
0.164165103
Lr
26.07332788
26.07332788
26.07332788
26.07332788
26.07332788
C12
0.526662093
0.526662093
0.526662093
0.526662093
0.526662093
10
10
10
10
10
1.11
1.11
1.11
1.11
1.11
1.327496429
1.327496429
1.327496429
1.327496429
1.327496429
1515.912525
1515.912525
1515.912525
1515.912525
1515.912525
0.001727825
0.001707288
0.001688784
0.00167197
0.001656583
151.5912525
151.5912525
151.5912525
151.5912525
151.5912525
1.975
1.975
1.975
1.975
1.975
7.734201428
9.167258402
10.71349398
12.37180731
14.14119659
39.16051356
46.41649824
54.24553914
62.64206231
71.60099539
0.9616
0.9616
0.9616
0.9616
0.9616
0.820604082
0.820604082
0.820604082
0.820604082
0.820604082
0.164165103
0.164165103
0.164165103
0.164165103
0.164165103
1.220488418
1.220488418
1.220488418
1.220488418
1.220488418
-0.9
-0.9
-0.9
-0.9
-0.9
1.26309832
1.26309832
1.26309832
1.26309832
1.26309832
-2.123914932
-2.123914932
-2.123914932
-2.123914932
-2.123914932
0.186737766
0.204522315
0.222306865
0.240091414
0.257875963
159.1535014
159.1535014
159.1535014
159.1535014
159.1535014
-1.811273586
-1.811273586
-1.811273586
-1.811273586
-1.811273586
Cstern
C13
1+k1
S
CF
Sapp
(1+K2)eq
Rapp
Rf
C5
C7
ie
d1
C16
m1
Fn
L3/
C15
ANDI
29ANGGA PRATAMA
Tahanan Kapal
m2
-0.049558461
-0.079854135
-0.115285043
-0.153865161
-0.1938543
C3
0.044837122
0.044837122
0.044837122
0.044837122
0.044837122
1.562494022
1.562494022
1.562494022
1.562494022
1.562494022
0.670183781
0.670183781
0.670183781
0.670183781
0.670183781
2.631825739
5.284605981
11.41342387
18.69140664
24.57603444
2.653344095
2.906043532
3.15874297
3.411442408
3.664141845
0.093866236
0.083758259
0.073650281
0.063542304
0.053434326
0.04
0.04
0.04
0.04
0.04
0.000551948
0.000551948
0.000551948
0.000551948
0.000551948
C1
c2
Rw
Fnt
C6
C4
CA
Fni
1.45367938
1.544042025
1.626362959
1.701211968
1.769181407
PB
-13.389349
-13.389349
-13.389349
-13.389349
-13.389349
Rtr
7.213487145
7.721124949
8.021428104
8.072122664
7.830934685
RA
12.50970379
15.00597122
17.72917204
20.67930627
23.8563739
RB
6.85974E-05
1.82921E-05
4.80862E-06
1.27198E-06
3.4425E-07
Rt
82.07472863
594.4777672
98.79671452
783.7493711
119.8882823
1033.769259
142.9717582
1331.43782
165.4546057
1654.945612
EHP
ANDI
30ANGGA PRATAMA