Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 10

Syamsurijal Basri (08)


M. Yusuf abduh (20)
Laely Wahyuli (24)
Tammy Trilestari (30)

APLIKASI PEMBERANTASAN KORUPSI

A. TINDAK PIDANA KORUPSI


Tindak pidana korupsi di Indonesia telah sampai pada kategori
membahayakan stabilitas dan keamanan masyarakat, membahayakan
pembangunan sosial ekonomi dan juga serta dapat merusak nilai-nilai
demokrasi dan moralitas karena lambat laun perbuatan ini seakan menjadi
budaya. Tindak pidana yang dilakuka semakin sistematis dan lingkupnya
juga telah memasuki seluruh bidang kehidupan masyarakat. Hal ini terlihat
dari hasil survey yang dilakukan oleh Transparency Internastional
menyebutkan bahwa di tingkat negara ASEAN berturut-turut Indonesia
berada pada peringkat 10 besar. Berikut tabel Indeks Persepsi Korupsi (IPK)
Indonesia dari tahun 2005 2008:
Tahun
Peringkat
2005
9
2006
8
2007
6
2008
5
Walaupun posisi Indonesia membaik dalam hal peringkat IPK hal ini masih
sangat jauh dari menggembirakan.
Upaya pemberantasan korupsi tampak masih belum efektif hal ini sangat
ironis mengingat tujuan reformasi adalah pemberantasan KKN.
Berdasarkan hasil survey Integritas Sektor Publik (ISP) yang dilakukan oleh
KPK menunjukan skor ISP Indonesia masih tergolong rendah jika
dibandingkan dengan negara lain. ISP dapat dijadikan sebagai alat kontrol
dalam meingkatkan layanan publik.

B. PENEGAKAN HUKUM
Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang pemberantasan tindak
pidana korupsi terlalu luas jangkauannya dan pelaksanaannya dinilai tidak
efektif, maka kemudian diganti dengan UU No.31 Tahun 1999 yang
mengatur tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Diberlakukannya
peraturan perundang-undangan tentang korupsi dimaksudkan untuk
menanggulangi dan memberantas korupsi. Akan tetapi kenyataannya

hingga saat ini korupsi tidak banyak berkurang, bahkan cenderung


meningkat. Korupsi tambah merajalela sekalipun telah banyak perangkat
hukum yang mengaturnya.
Untuk menegakkan supremasi hukum perlu dilakukan hal-hal berikut:
1. Negara harus konsisten dalam menerapkan aturan bagi aparatnya.
2. Aparat hukum di lapangan harus bertindak konsisten.
3. Berbagai lembaga ormas atau LSM melakukan pengawasan kerja dan
kinerja negara dan mendorong perubahan budaya masyarakat kearah
egaliter, meritokratis, dan disiplin.
4. Pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggu
menjadi perangkat dasar dalam pembentukan karakter (character
building).
5. Peranan masyarakat dalam membantu kontrol menuju negara
demokrasi.
6. Budaya menerima kritik yang membangun.
7. Budaya oposisi partai politik.
8. Semua penyelenggara negara menyadari perilaku yang amanah.

C. ADA KORUPSI, LAPORKAN


Hal yang perlu diperhatihan ketika melaporkan sebuah dugaan korupsi
kepada KPK adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Uraikan kejadiannya
Pilih pasal-pasal yang sesuai
Penuhi unsur-unsur tindak pidana
Serahkan bukti awal apabila ada
Sertakan identitas apabila tidak keberatan

Fokuskan pengaduan dugaan korupsi pada korupsi yang melibatkan orang


yang memiliki pengaruh yang besar, terkait aspek strategis, dan
menyangkut uang yang banyak.

***

Anda mungkin juga menyukai