Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT ( PHBS )

Pokok bahasan

Perilaku Hidup Bersih Sehat ( PHBS )

Sub pokok bahasan

Pemberian dan demonstrasi tentang perilaku hidup


bersih sehat ( PHBS )

Waktu & Pelaksana

23 Desember 2014

Pukul

10.00-10.30 WIB

Tempat

TK AL Muhajirin

Pelaksana

Mahasiswa Prodi Keperawatan Universitas Borobudur

Sasaran

Murid TK AL Muhajirin

A. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah

dilakukan

pendidikan

kesehatan

dapat

menumbuhkan

dan

mewujudkan kemandirian anak terutama dalam usia sekolah untuk berperilaku


hidup sehat sejak usia dini.

2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan murid-murid TK AL Muhajirin
dapat memahami tentang :
1. Pengertian PHBS
2.

Manfaat PHBS

3.

PHBS disekolah dan dirumah

4.

Masalah yang ditimbulkan bila tidak ber-PHBS

5.

Demonstari
a) Cuci tangan
b) Gosok gigi

B. MATERI (Terlampir)

C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi - Redemontrasi

D. MEDIA
1. Tisue
2. Sabun
3. Anti septic
4. Video

E. PELAKSANAAN
No
1

Perawat

Waktu

Pendahuluan

Peserta

5 menit

a. Memberi salam

a. Menjawab salam

b. Memperkenalkan

b.

Mendengarkan

diri
c. Menyampaikan

c. Mendengarkan

tujuan

d. Appersepsi

d. Menjawab pertanyaan

e. Menyampaikan topic

e. Mendengarkan

f. Kontrak waktu

f. mendengarkan

Pelaksanaan

15 Menit

a. Menjelaskan materi

a. Mendengarkan

1) pengertian
PHBS
2) Tujuan
PHBS
3) Manfaat
PHBS
4) Dampak
b. Memberikan
kesempatan

b. Peserta bertanya
untuk

bertanya
c. Demonstrasi

cuci

tangan
d. Demonstrasi
gigi

c. Memperhatikan

dan

melakukan
sikat

d. Memperhatikan
melakukan

dan

3.

Evaluasi

5 Menit

a. Mengevaluasi

a. Peserta

penyuluhan

pertanyaan

b. Mengevaluasi

b. Peserta menjawab hasil

demonstrasi
4.

Kesimpulan
a. Menyampaikan hasil

menjawab

pertanyaan
5 Menit
a. Mendengarkan

penyuluhan
b. Menutup salam

b. Menjawab salam

F. SETTTING TEMPAT

: Papan Tulis

: Moderator

: Meja Penyaji

: Penyaji

: Audience

G. EVALLUASI
1. Evaluasi hasil
a.

Peserta bisa mengetahui tentang PHBS

b.

Peserta dapat mengikuti demontrasi yang diberikan dengan baik

c. Manfaat PHBS
d. Masalah yang ditimbulkan bila tidak ber-PHBS

PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS)

1. Pengertian
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalan komunikasi, memberikan
informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku, melalui pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (social support) dan
pemberdayaan masyarakat (empowerman) sebagai suatu upaya untuk membantu
masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam tatanan masingmasing, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga,
memelihara dan meningkatkan kesehatan.
PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta
didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan sekumpulan perilaku


yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil dari pembelajaran yang
menjadikan seseorang dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan
aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya.

2. Manfaat PHBS
Manfaat dari PHBS antara lain :
a. Terhindar dari semua penyakit dan tidak mudah sakit.
b. Terciptanya lingkungan dan suasana yang nyaman.
c. Terciptanya masyarakat yang sadar dan mengerti akan pentingnya penerapan
PHBS dalam kehidupan sehari-hari.
d. Meningkatkan status kesehatan masyarakat, khususnya dalam bidang
kesehatan.
e. Tercapainya kualitas hidup yang tinggi.

3. PHBS Di Sekolah dan di Rumah


a. PHBS disekolah
PHBS di sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh
peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah
penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan
lingkungan sehat.
Penerapan PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak seiring
munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (6
10 tahun), yang ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. PHBS di sekolah
merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru,
dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan
lingkungan sehat. Penerapan PHBS ini dapat dilakukan melalui pendekatan
Usaha Kesehatan Sekolah .
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai
PHBS sekolah yaitu ;
1) Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun.
2) Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah.
3) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
4) Olahraga yang teratur dan terukur.
5) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan.
6) Membuang sampah pada tempatnya.

b. PHBS dirumah
PHBS di rumah adalah upaya untuk memberdayakan anggota keluarga
agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai
PHBS rumah tangga yaitu ;
1) Menggunakan air yang bersih
2) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, sebelum dan sesudah makan
3) Menggunakan jamban yang sehat
4) Memberantas jentik-jentiek nyamuk dirumah sekali seminggu
5) Menguras bak mandi sekali seminggu
6) Membuang barang-barang bekas
7) Makan buah dan sayur setiap hari.
8) Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
9) Tidak boleh merokok dilingkungan rumah tangga

4. Masalah-masalah yang timbul akibat tidak ber-PHBS


Berbagai masalah atau penyakit dapat timbul bila tidak ber-PHBS, diantaran ;
a. Seperti diare, yang merupakan salah satu penyakit akibat tidak
mencuci tangan dengan benar. Misalnya, seseorang setelah buang air
besar atau kecil, tangannya membawa bakteri, bisa berupa cacing atau
bakteri lainnya.
b. Seperti flu atau batuk ISPA. Bersin, membersihkan ingus di hidung,
atau melakukan kontak tangan dengan orang yang tercemar virus
c. Cacingan

d. TBC
e. Hepatitis
f. Penyakit mematikan seperti SARS
g. Penyakit kulit, dsb.

5. Demonstrasi-Redemonstrasi
a. Cuci tangan
Cuci tangan merupakan salah satu perilaku sehat yang pasti sudah dikenal.
Perilaku ini pada umumnya sudah diperkenalkan kepada anak-anak sejak kecil tidak
hanya oleh orang tua di rumah, bahkan ini menjadi salah satu kegiatan rutin yang
diajarkan para guru di Taman Kanak-Kanak sampai Sekolah Dasar. Tetapi
kenyataannya perilaku sehat ini belum menjadi budaya masyarakat kita dan biasanya
hanya dilakukan sekedarnya, sebagai contoh ketika kita masuk ke sebuah rumah
makan Indonesia, biasanya fasilitas cuci tangan disediakan dalam bentuk kobokan
berisi air bersih dengan sepotong kecil jeruk nipis yang maksudnya untuk
menghilangkan bau amis di tangan. Pemandangan berbeda ketika kita masuk ke
restaurant fast food terkemuka asal negara adi daya, fasilitas cuci tangan sudah sangat
memenuhi syarat, yaitu air bersih mengalir dilengkapi dengan sabun cuci tangan cair
berkualitas dan pengering tangan merk terkenal, sayangnya fasilitas itu belum
digunakan dengan baik, karena biasanya orang hanya mencuci tangan sekedar
menghilangkan bau amis bekas makanan dan lupa atau malas mencuci tangan dulu
sebelum makan. Jika kita sedikit melirik ke masyarakat pedesaan, pada umumnya
masyarakat desa hanya menggunakan air seadanya dan belum banyak yang
menggunkan sabun untuk mencuci tangan sebelum atau sesudah dari jamban.
Beberapa hal di atas menunjukan kenyataan bahwa perilaku cuci tangan pakai sabun
sebagai salah satu upaya personal hygiene belum dipahami masyarakat secara luas
dan prakteknya pun belum banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tangan merupakan pembawa utama kuman penyakit, oleh karena itu sangat
penting

untuk diketahui dan diingat bahwa perilaku cuci tangan pakai sabun

merupakan perilaku sehat yang sangat efektif untuk mencegah penyebaran berbagai
penyakit menular seperti diare, ISPA dan Flu Burung. Diare merupakan penyakit

"langganan" yang banyak berjangkit pada masyarakat terutama usia balita. Survei
Kesehatan Nasional tahun 2001 menempatkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA) penyakit pada posisi tertinggi sebagai penyakit paling berbahaya pada balita.
Diare dan ISPA dilaporkan telah membunuh 4 juta anak setiap tahun di negara-negara
berkembang. Sementara Flu Burung atau yang dikenal juga H5N1 merupakan
penyakit mematikan dan telah memakan cukup banyak korban. Penyakit-penyakit
tersebut juga merupakan masalah global dan banyak berjangkit di negara-negara
berkembang, suatu wilayah yang didominasi dengan kondisi sanitasi lingkungan yang
buruk, tidak cukup pasokan air bersih, kemiskinan dan pendidikan yang rendah tetapi
rantai penularan penyakit-penyakit tersebut di atas dapat diputus "hanya" dengan
perilaku cuci tangan pakai sabun yang merupakan perilaku yang sederhana, mudah
dilakukan, tidak perlu menggunakan banyak waktu dan banyak biaya. Perilaku Sehat
Cuci Tangan Pakai Sabun yang merupakan salah satu Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS), saat ini juga telah menjadi perhatian dunia, hal ini karena masalah
kurangnya praktek perilaku cuci tangan tidak hanya terjadi di negara-negara
berkembang saja, tetapi ternyata di negara-negara maju pun kebanyakan
masyarakatnya masih lupa untuk melakukan perilaku cuci tangan.
Penggunaan sabun pada saat mencuci tangan menjadi penting karena sabun
sangat membantu menghilangkan kuman yang tidak tampak minyak/lemak/kotoran
di permukaan kulit serta meninggalkan bau wangi. Sehingga kita dapat memperoleh
kebersihan yang berpadu dengan bau wangi dan perasaan segar setelah mencuci
tangan pakai sabun, ini tidak akan kita dapatkan jika kita hanya menggunakan air saja.
Yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah waktu-waktu kita harus
melakukan perilaku cuci tangan.

Kapan saja harus mencuci tangan?


1) Setiap kali tangan kita kotor (setelah; memegang uang, memegang binatang,
berkebun, dll).
2) Sebelum dan sesudah makan
3) Sebelum dan setelah menyentuh orang sakit
4) Setelah membersihkan dan membuang sampah
5) Sebelum dan setelah buang air kecil dan besar
6) Setelah menceboki bayi atau anak

7) Sebelum makan dan menyuapi anak


8) Sebelum memegang makanan
9) Sebelum menyusui bayi

Praktek CTPS yang benar hanya membutuhkan sabun dan air mengalir. Air mengalir
tidak harus dari keran, bisa juga mengalir dari sebuah wadah berupa gayung, botol,
kaleng, ember tinggi, gentong atau jerigen. Untuk penggunaan jenis sabun dapat
menggunakan semua jenis sabun karena semua sebenarnya cukup efektif dalam
membunuh kuman penyebab penyakit. Untuk memperoleh hasil yang maksimal,
maka CTPS perlu dilakukan dengan cara yang baik dan benar, langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut, yaitu :
1. Bilas tangan dengan air bersih yang mengalir
2. Tangan yang basah disabuni, digosok-gosok bagian telapak tangan dan
punggung tangan,jari-jari, bawah kuku, minimal selama 20 detik.
3. Bilas kembali dengan air mengalir bersih sampai bersih
4. Keringkan dengan kain bersih atau kibas-kibaskan di udara
Menurut kajian yang disusun oleh Curtis and Cairncross (2003) didapatkan
hasil bahwa perilaku CTPS khususnya setelah kontak dengan feses ketika ke jamban
dan membantu anak ke jamban, dapat menurunkan insiden diare hingga 42-47%.
Perilaku CTPS juga dikatakan dapat menurunkan transmisi ISPA hingga lebih dari
30% ini diperoleh dari kajian yang dilakukan oleh Rabie and Curtis (2005). Di lain
pihak, Unicef menyatakan bahwa CTPS dapat menurunkan 50% insidens flu burung.
Praktek CTPS juga dapat mencegah infeksi kulit, mata dan memudahkan kehidupan
Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Beberapa kajian ini menunjukan bahwa
intervensi CTPS dianggap sebagai pilihan perilaku yang efektif untuk pencegahan
berbagai penyakit menular.
( Dewi Sibuea, SKM)

Alat-alat Yang Dibutuhkan :


1. Air bersih ( mengalir )

2. Sabun / antiseptik
3. Lap kering / tissue

a. Cuci Tangan
1. Basahi tangan kanan dan kiri dengan air yang mengalir.

2. Gunakan sabun:

3. Lakukan tehnik ini:

4. Bilas dengan air bersih

5. Keringkan tangan

b. Gosok gigi
Kesehatan gigi dan gusi sering Kita lupakan. Gigi merupakan salah
satu bagian tubuh kita yang apabila sakit maka seluruh bagian tubuh yang lain
akan merasakan sakit juga. Banyak sekali penyakit yang menyerang gigi dan
gusi, beberapa diantaranya yang kerap Kita alami adalah sakit gigi,
pembekakan pada gusi, gigi berlubang hingga gusi atau gigi yang sensitif.
1) Hal-hal yang perlu diketahui sebelum menyikat gigi
a) Pastikan membeli sikat gigi yang bulunya halus dan sesuai
dengan mulut.
b) Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.
c) Menggosok gigi tidak boleh bolak balik harus searah.
d) Menggosok gigi juga sama dengan teknik memijat gusi kita
e) Menggosok gigi 2 kali sehari dan jangan lupa gosok gigi
sebelum tidur

2) Teknik menyikat gigi yang benar


a). Pertama-tama jangan kumur sebelum menggosok gigi, jika
melakukan kumur sebelum menggosok gigi maka fluoride dan
kandungan-kandungan yang ada dalam pasta gigi akan berkurang dan
tidak menempel pada gigi. Gunakan pasta gigi secukupnya.

b). Gosok gigi depan kita dari gusi sampe gigi, kenapa harus di gosok?
asalkan
fungsinya

kita menggosoknya pelan-pelan jangan buru-buru, karena


untuk

melancarkan

aliran

darah

di

gusi.

c). Kemudian menggosok dalam gigi kita (dekat lidah kita) dengan
cara mencungkil, dengan cara pelan-pelan baik yang bagian atas dan
maupun yang bawah.

d). Menggosok permukaan gigi baik yang bagian atas juga yang bagian
bawah dan harus searah.

e). Menggosok lidah, kenapa harus d gosok lidahnya? karena sisa makanan
banyak yang menempel di lidah dan penyebab bau mulut (halitosis) yaitu
lidah.

f). Kemudian berkumur dengan air bersih cukup 2 kali saja, karena kalau kita

kumurnya banyak sekali bisa membuat kandungan pada pasta gigi hilang
semua karena kita kumur kebanyakan.
g). Berkumur setelah menyikat dengan obat kumur yang di anjurkan oleh
dokter, bila perlu. Akan tetapi jika terlalu sering menggunakan obat kumur
akan membuat mulut cepat kering dan bibir menjadi pecah-pecah, untuk itu
berkumurlah dengan obat kumur minimal seminggu 2 kali.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.tabloidnova.com/Nova/Tips/10-Cara-Menggosok-Gigi-YangBaik
http://www.dechacare.com/Tips-Menggosok-Gigi-dengan-BenarI817.html
http://www.promosikesehatan.com/?act=article&id=614
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/tinjauan-usaha-kesehatansekolah.htm
http://www.diskes.jabarprov.go.id/
www.dinkes-sulsel.go.id, 2011
www.promosikesehatan.com
http://www.mediaindonesia.com/

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN


PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT ( PHBS )

DI SUSUN OLEH :
FURIMASI RAMBANISA ( 12141012 )
NANI M SIRAIT

(12141009)

ISTIQOMAH

(12141005)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BOROBUDUR
JAKARTA
2014

Anda mungkin juga menyukai