Anda di halaman 1dari 19

LABORATORIUM UJI TANAH

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266
Bandung

Sondir

I.

No. Uji : II
Halaman

TUJUAN

1.

Menentukan kekerasan tanah pada setiap lapisan dengan mengukur


perlawanan tanah terhadap konus yang ditekan kedalam tanah sehingga
diketahui letak lapisan tanah yang keras.

2. Menentukan hambatan lekat tanah.


3. Mahasiswa dapat menyelidiki, mengetahui lapisan tanah yang memiliki
kestabilan rendah, misalnya lapisan pasir atau tanah yang lembek
II.

DASAR TEORI
Alat sondir adalah alat yang digunakan dalam percobaan penetrasi dikenal
dengan nama penetrometer. Alat ini bekerja dengan cara menekan ujungnya
secara langsung ke dalam tanah dengan kecepatan tertentu dan kita mengukur
gaya perlawanannya (qc dalam Kg/cm2)..
Alat sondir yang dikenal di Indonesia merupakan jenis alat penetrometer
statis (static penetrometer). Alat sondir (Dutch Penetrometer, juga disebut Dutch
deep sounding apparatus), yaitu alat statis yang berasal dari negeri Belanda.
Dengan alat ini ujungnya dapat ditekan secara langsung kedalam tanah sehingga
lubang bor tidak diperlukan. Ujung dari alat ini berbentuk konus (kerucut) yang
dihubungkan pada suatu rangkaian stang-dalam dan casing luar (juga disebut
pipa sondir), kemudian ditekan kedalam tanah dengan pertolongan suatu rangka
dan dongkrak yang dijangkarkan pada permukaan tanah. Ada dua macam ujung
penetrometer yang biasa dipakai, yaitu Standard Type (konus biasa) dan
Friction Sleeve atau Adhesion Jacket Type (bikonus).
Alat penetrometer statis ini (sondir) cukup luas digunakan, ada tiga macam alat
sondir yang umum digunakan, yaitu :

1. Sondir ringan dengan kapasitas 2,50 ton, gaya tusuk maksimal 20 m,


dan bacaan maksimal manometer 150 kg/cm.

18

LABORATORIUM UJI TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266
Bandung

Sondir

No. Uji : II
Halaman

Manometer
Torak diputar

Angker

ALAT SONDIR RINGAN KAPASITAS 2,5 TON

2. Sondir sedang dengan kapasitas 5,00 sampai 10,00 ton, gaya tusuk
maksimal 40 m, bacaan maksimal manometer 350 kg/cm.
3. Sondir berat dengan kapasitas > 10,00 ton, gaya tusuk maksimal 60 m,
dan bacaan maksimal 500 kg/cm.
Dengan melakukan penyondiran dapat diperoleh data kekerasan
tanah yang akan digunakan sebagai pondasi suatu konstruksi. Tanah
merupakan suatu lapisan sedimen lepas seperti kerikil (gravel), pasir
(sand), lanau (silt), lempung (clay) atau campuran bahan bahan tsb. Pada
berbagai macam pekerjaan teknik sipil, tanah berguna sebagai bahan
bangunan dan juga sebagai pendukung dari bangunan, karena itu perlu
diketahui sifat sifat ataupun karakteristik tanah.
Untuk mengetahui kekerasan tanah pada setiap kedalaman tertentu
digunakan sondir yaitu sebuah alat yang ujungnya berbentuk kerucut
dengan sudut 60 dan dengan luasan ujungnya = 10 cm. Secara lebih rinci
alat sondir terdiri dari:
a. Bagian Konus
Bagian yang memiliki ujung berbentuk kerucut dengan sudut 60
derajat. Di atas bagian kerucut ini ada lapisan selimut dengan panjang
19

LABORATORIUM UJI TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266
Bandung

Sondir

No. Uji : II
Halaman

10 cm, bagian ini bisa bergerak naik atau turun akibat gesekan
(friction) dari tanah.
b. Bagian Stang Sondir
Bagian ini terdiri dari casing (selimut yang berbentuk seperti pipa dari
baja) dan bagian rod yang merupakan batang besi yang dimasukkan
ke casing.
c. Bagian Manometer
Bagian yang dihubungkan dengan piston yang berisi oli dan bagian
yang disebut plunger. Bagian pluger ini menghubungkan bagian rod
pada stang sondir dengan piston.

Penyondiran merupakan suatu percobaan geoteknik yang bertujuan


untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus (qc), perlawanan geser
setempat (Lf), dan perlawanan geser total (JHP).
Sondir memiliki keuntungan dan kerugian sebagai berikut :
Keuntungan
1. Baik untuk menghitung daya dukung lapisan tanah lempung.
20

LABORATORIUM UJI TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266
Bandung

No. Uji : II
Halaman

Sondir

2. Dapat dengan cepat menentukan letak lapisan tanah keras.


3. Dapat memperkirakan perbedaan lapisan tanah.
4. Dapat dipergunakan untuk menghitung daya dukung tanah
lempung dengan rumus empiris.
Kerugian
1. Tidak dapat digunakan untuk tanah berbutir kasar, terutama lapisan
tanah yang kerikil atau batu.
2. Hasilnya meragukan apabila alat tidak vertikal atau konus bekerja
tidak baik.
Pekerjaan penyondiran diberhentikan pada keadaan sebagai
berikut:

Untuk sondir ringan pada tekanan manometer 3 x berturut turut


melebihi 150 kg/cm2 atau kedalaman max 30 m.

Untuk sondir berat pada waktu tekanan manometer 3 x berturut turut


melebihi 500 kg/cm2 atau kedalaman max 50 m.
Karena tanah terus menerus ditekan oleh konus maka tanah akan

mengadakan perlawanan (qc) terus menerus. Dan perlawanan itu diukur


pada interval 20 cm, bacaan yang diamati adalah (C) sebagai bacaan awal
dan (C+F) sebagai bacaan kedua.
Perlawanan penetrasi konus (qc) dihitung dengan menggunakan rumus :
Gaya konus

Gaya plunger

qc . Ac

Cw . Apl

qc

Dimana :

A plr
Asel

Cw

( kg/cm )

qc = Gaya konus
21

LABORATORIUM UJI TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266
Bandung

No. Uji : II
Halaman

Sondir
Cw = Gaya plunger
Apl = Luas penampang plunger
Ac = Luas penampang konus

Untuk mengetahui tingkat kekerasan pada lapisan tanah digunakan


tabel konsistensi yaitu suatu sifat tanah berbutir halus yang dipengaruhi
oleh tingkat kekerasan akibat kandungan air di dalamnya, tanah tersebut
diklasifikasikan sebagai berikut :

QC( KG/CM2)

KONSISTENSI TANAH

<6
6-12
12-24
24 45
45 75
> 75

Sangat Lunak
Lunak
Sedang
Liat
Sangat liat
Keras

Local friction (Lf) adalah perlawanan vertikal tanah terhadap


kepala konus dan perlawanan/gesekan tanah terhadap selubung
biconus bagian atas dalam gaya per satuan panjang. Dihitung
dengan menggunakan rumus :
Gaya plunger + Gaya selimut = Gaya plunger
Cw . Aplr + Lf . Asel

Lf

= Tw . Apl

Tw Cw Apl
Asel

( kg/cm )
22

LABORATORIUM UJI TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266
Bandung

No. Uji : II
Halaman

Sondir

Dimana : Aplr

= Luas penampang plunger

Asel

= Luas selimut konus

Tw

= Pembacaan manometer kedua

Cw

= Pembacaan manometer pertama

Total friction (Tf) atau jumlah hambatan pelekat (JHP) adalah


perlawanan geser tanah terhadap selubung biconus dengan
mengalikannya pada kedalaman tertentu setiap interval penusukan
konus (dilakukan tiap interval = 20 cm).
n

Tf ( JHP ) ( Lfx20 ) i
i 1

Friction ratio (Fr) adalah perbandingan Local friction (Lf) terhadap


Cone resistant (qc). Dengan didapat nilai Fr maka kita dapat juga
memperkirakan jenis tanah dengan melihat tabel Fr.
Fr

Berdasarkan

hasil

percobaan

Lf
100
qc

sondir

yang

dilakukan

dapat

diperkirakan jenis lapisan tanah seperti pada tabel berikut:

FR (%)

PERKIRAAN JENIS TANAH

< 0,5
0,5 2
25
>5

Kerikil
Pasir
Lanau / Lempung Pasiran
Lempung

Klasifikasi Tanah terhadap nilai qc dan Lf .


23

LABORATORIUM UJI TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266
Bandung

No. Uji : II
Halaman

Sondir
2

HASIL SONDIR ( KG/CM )


C

KLASIFIKASI

0-6

0,15 0,40

Humus, lempung sangat lunak

6 10

0,20

Pasir kelanauan lepas, pasir sangat lepas

0,20 - 0,60

Lempung lembek, lempung kelanauan lembek

0,10

Krikil lepas

0,10 - 0,40

Pasir lepas

0,40 - 0,80

Lempung atau lempung kelanauan

0,80 - 2,00

Lempung agak kenyal

1,50

Pasir kelanauan, pasir agak padat

1,00 - 3,00

Lempung atau lempung kelanauan kenyal

1,00

Krikil kepasiran lepas

1,00 - 3,00

Pasir padat, pasir kelanuan atau lempung padat dan

10 - 30

30 - 60

60 - 150

kerikil
kelempungan

150 - 300

3,00

Lempung kerikil kenyal

1,00 - 2,00

Pasir padat, pasir kekerikilan padat, pasir kasar


padat, pasir kelanauan sangat padat.

III.

PERALATAN
1. Satu set alat sondir yang terdiri dari :
a. Mesin sondir ringan kapasitas 2.5 ton
b. Stang sondir, panjang @1m sebanyak 10 buah
24

LABORATORIUM UJI TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266
Bandung

Sondir

No. Uji : II
Halaman

c. Manometer kecil untuk tekanan 60 kg/cm2


d. Manometer besar untuk tekanan > 60 kg/cm2
e. Bikonus 1 buah
f. Manometer dengan kapasitas yang sesuai
g. Kop tekan dan kop tarik
2. Satu set jangkar terdiri dari :
a. Angker 2 buah
b. Ambang penahan 2 buah
c. Kunci T + engkol
d. Linggis
e. Kunci pemutar dan kunci Plunger
3. Perlengkapan lainnya :
a. Kunci pas
b. kunci inggeris
c. Obeng
d. Kunci pipa
e. Castrol oil
f. Meteran
g. Palu
h. Alat tulis, dll.

No

Gambar

Nama Alat

Keterangan

25

LABORATORIUM UJI TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266
Bandung

No. Uji : II
Halaman

Sondir
1

Satu set alat sondir, digunakan


Satu set alat sondir

untuk pengujian sondir.

2
Satu set jangkar

Digunakan untuk pengujian


sondir.

3
Kunci pipa

Digunakan sebagai salah satu alat


perlengkapan bantu.

Kunci inggris

Digunakan sebagai salah satu alat


perlengkapan bantu

5
Palu

Digunakan sebagai salah satu alat


perlengkapan bantu penyondiran.

IV.

LANGKAH KERJA
A. Persiapan :
26

LABORATORIUM UJI TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266
Bandung

Sondir

No. Uji : II
Halaman

1. Semua alat diperiksa, dibersihkan dan ditera, kemudian siap untuk


dibawa ke lapangan dimana kita akan melakukan penyondiran.
2. Tentukan dahulu lokasi titik pengujian/pemeriksaan.
3. Pasang angker yang telah dipersiapkan dengan jarak 1,00 meter.
4. Letakkan mesin sondir diantara kedua angker yang telah dipasang.
5. Kaki sondir dipasang diantara 2 batang angker yang telah
ditentukan letaknya dan diikat dengan mur kupu-kupu, setelah
diberi plat baja dan ring serta silinder baja.
6. Pasang manometer, sambil diatur posisinya hingga memudahkan
dalam pembacaan.
7. Usahakan supaya kedudukan mesin sondir tetap vertical terhadap
permukaan tanah. Jika tidak tegak lurus, dapat dilakukan usahausaha antara lain dengan menyetel mur kupu-kupu atau dengan
mengganjalnya.
8. Kontrol oli di dalam plunger (dengan menggunakan kunci
plunger), bila kurang tambahkan secukupnya sambil dikeluarkan
udara yang terperangkap di dalamnya.
9. Stel konus pada stang yang pertama, kemudian pada titik
penyondiran yang telah ditentukan tepat di bawah plunger (posisi
plunger berada paling atas). Posisi konus harus benar-benar
vertikal. Bila perlu titik penyondiran tersebut digali sedikit dengan
linggis.
10. Batang yang terdiri dari mantle tube, rod dan biconus dipasang
pada alat sondir.
B. Pelaksanaan :
1. Handle diputar dengan arah berlawanan jarum jam maka mantel
tube dan rod tertekan turun, posisi sleeve terkunci sehingga piston
menenkan tube masuk kedalam tanah.
2. Menurut standar, pembacaan dilakukan pada interval kedalaman 20
cm

(0,2 m).
27

LABORATORIUM UJI TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266
Bandung

No. Uji : II
Halaman

Sondir

3. Kran yang menghubungkan alat dengan manometer yang


berkapasitas 0 60 kg/cm2 dibuka untuk mengetahui nilai Cw dan
Tw.
4. Pembacaan pada setiap interval kedalam tertentu dilakukan sebagai
berikut :
a. Tracer ditekan, kemudian turunkan plunger dengan memutar
engkol searah dengan putaran jarum jam. Pada posisi ini,
plunger akan menekan casing stang melalui tracer, sehingga
stang bersama konus akan turun sampai kedalaman yang
diinginkan.
b. Naikkan plunger sedikit (dengan memutar engkol berlawanan
arah dengan jarum jam), tarik tracer kemudian turunkan
plunger (seperti pada 4a). Pada

posisi ini, plunger akan

menekan stang rod sehingga ujung konus bergerak turun


sedangkan casing diam.
c. Pada gerakan pertama konus akan memberi perlawanan dan
terbaca pada manometer sebagai nilai perlawanan konus (Cw),
kemudian bila tekanan diteruskan, konus akan tertekan
bersama-sama dengan mantel tube dan bacaan manometer akan
naik yang merupakan nilai perlawanan total (Tw)

d. Naikkan plunger, lakukan seperti langkah 4a, untuk melakukan


pembacaan pada kedalaman berikutnya, dst. Sampai kedalaman
yang diinginkan.
Catatan : Bila satu stang telah masuk ke dalam tanah maka
disambung dengan berikutnya.
5. Pekerjaan sondir dapat dihentikan apabila :
a. Pembacaan

pada

manometer

tiga

kali

berturut-turut

menunjukkan harga > 150 kg/cm2.


b. Alat sondir terangkat keatas, sedangkan pembacaan manometer
belum menunjukkan angka yang maksimum.
28

LABORATORIUM UJI TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266
Bandung

Sondir

No. Uji : II
Halaman

6. Setelah penyondiran selesai, mantle tube dan rod dicabut kembali,


kemudian bersihkan semua perlatan yang telah digunakan dalam
praktikum.

V.

DATA DAN PERHITUNGAN


a. Data Hasil Pengujian
Terlampir
b. Perhitungan :
Diketahui: Da

= 3,6 cm

Db

= 3,6 cm

Dplr

= 3,57 cm

= 10 cm

Ditanya: qc, Lf, Lf, Fr

29

Gambar dimensi Biconus

LABORATORIUM UJI TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266
Bandung

Sondir

No. Uji : II
Halaman

Jawab:
Aplr

=10,1736

1 Dpl 2
4

Asel. = Da l

2
= 1 3,57

= 3,6 10
=113,04 cm2

= 10,0047 cm2
Ac = 1 Db

= 1 3,6

Untuk : Cw = 4 kg/cm2
Tw = 6 kg/cm2
Kw = (Tw-Cw)
= 2 kg/cm2

30

LABORATORIUM UJI TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung

No. Uji : II
Halaman

Sondir
Maka :
qc

A plr
Ac

Cw

10,0047

Lf

Tw C w
Asel

Apl r

( 6 4)
10,0047
113,04

= 10,1736 4

= 3.933 kg/cm2

= 0,177 kg/cm2

Lf x 20 = 0,177 x 20
= 3.54 kg/cm

Fr

Lf
100
qc

0,177
100
3.933

= 4.50 %
Catt :

Menurut tabel, jika Fr = 4.5 %, maka tanah tersebut jenis Lanau atau Lempung

pasiran

VI.

KESIMPULAN
31

LABORATORIUM UJI TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung

No. Uji : II
Halaman

Sondir

Dengan percobaan sondir ini diperoleh data :


1.

Tanah keras pada percobaan ini didapat pada kedalaman 7.80 meter dengan nilai Qc
>150 kg/m dan nilai JHP sebesar 766.8 kg/cm

2.

Telah ditemukan muka air tanah pada kedalaman -6.60 m.

3.

Tanah tersebut merupakan jenis tanah lempung dengan nilai Fr > 5 %

Fr ( % )

Perkiraan Jenis Tanah

0 0.5

Kerikil

0.5 2

Pasir

25

Lanau/Pasir kelempungan

>5

Lempung

LABORATORIUM UJI TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL - POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

32

LABORATORIUM UJI TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung

No. Uji : II
Halaman

Sondir

Fr
(%)

Da =

3.6

cm

Dc =

3.58

cm

Ac =

10.066

cm2

0-0,5

Kerikil

Dpl =

3.58

cm

Apl =

10.066

cm2

0,2-2

Pasir

L =

10

cm

2,0-5

Lanau

>5

Lempung

No.

Depth

Cw

Tw

qc
2

Perkiraan Jenis Tanah

Lf

Lf x 20

JHP

Fr

Perkiraan

(%)

Jenis Tanah

(m)

(kg/cm2)

(kg/cm2)

(kg/cm )

(kg/cm)

(kg/cm)

(kg/cm)

0.2

7.12

Lempung

0.4

5.000

0.356

7.120

14.24

7.12

Lempung

0.6

12

5.000

0.623

12.460

26.70

12.46

Lempung

0.8

10

4.000

0.534

10.680

37.38

13.35

Lempung

5.000

0.356

7.120

44.50

7.12

Lempung

1.2

6.000

0.267

5.340

49.84

4.45

Lanau

1.4

13

5.000

0.712

14.240

64.08

14.24

Lempung

1.6

14

5.000

0.801

16.021

80.10

16.02

Lempung

10

1.8

11

4.000

0.623

12.460

92.56

15.58

Lempung

11

5.000

0.356

7.120

99.68

7.12

Lempung

12

2.2

12

5.000

0.623

12.460

112.14

12.46

Lempung

13

2.4

13

5.000

0.712

14.240

126.38

14.24

Lempung

14

2.6

5.000

0.356

7.120

133.50

7.12

Lempung

15

2.8

10

5.000

0.445

8.900

142.40

8.90

Lempung

16

10

6.000

0.356

7.120

149.52

5.93

Lempung

17

3.2

5.000

0.356

7.120

156.64

7.12

Lempung

18

3.4

5.000

0.356

7.120

163.77

7.12

Lempung

19

3.6

10

5.000

0.445

8.900

172.67

8.90

Lempung

20

3.8

10

5.000

0.445

8.900

181.57

8.90

Lempung

21

13

6.000

0.623

12.460

194.03

10.38

Lempung

22

4.2

11

5.000

0.534

10.680

204.71

10.68

Lempung

23

4.4

5.000

0.356

7.120

211.83

7.12

Lempung

24

4.6

15

4.000

0.979

19.581

231.41

24.48

Lempung

25

4.8

16

5.000

0.979

19.581

250.99

19.58

Lempung

26

19

5.000

1.246

24.921

275.91

24.92

Lempung

27

5.2

26

5.000

1.869

37.381

313.29

37.38

Lempung

28

5.4

20

5.000

1.335

26.701

339.99

26.70

Lempung

29

5.6

10

5.000

0.445

8.900

348.89

8.90

Lempung

30

5.8

10

4.000

0.534

10.680

359.57

13.35

Lempung

31

21

5.000

1.424

28.481

388.05

28.48

Lempung

33

LABORATORIUM UJI TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung

No. Uji : II
Halaman

Sondir
32

6.2

14

5.000

0.801

16.021

404.07

16.02

Lempung

33

6.4

26

5.000

1.869

37.381

441.45

37.38

Lempung

34

6.6

15

5.000

0.890

17.801

459.25

17.80

Lempung

35

6.8

17

5.000

1.068

21.361

480.62

21.36

Lempung

36

30

50

30

1.780056

35.60111

516.22

5.93

Lempung

37

7.2

36

45

36

0.801025

16.0205

532.24

2.23

Lanau

38

7.4

29

34

29

0.445014

8.900278

541.14

1.53

Pasir

39

7.6

50

154

50

9.256289

185.1258

726.26

18.51

Lempung

40

7.8

150

170

150

1.780056

35.60111

761.86

1.19

Pasir

34

LABORATORIUM UJI TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung

Sondir

No. Uji : II
Halaman

35

LABORATORIUM UJI TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung

Sondir

No. Uji : II
Halaman

36

Anda mungkin juga menyukai