Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Peramalan merupakan cara untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa

yang akan datang. Banyak cara yang dipelajari dalam matematika untuk meramalkan
suatu kemungkinan salah satunya adalah dengan menggunakan analisis deret berkala.
Analisis deret berkala adalah peramalan yang didasarkan pada data kuantitatif masa
lalu dimana hasil ramalan yang dibuat tergantung dengan metode yang digunakan.
Tahapan yang harus dilalui dalam perancangan suatu metode peramalan adalah
melakukan analisis pada data masa lampau agar mendapatkan gambaran pola dari
data yang bersangkutan dengan tujuan memperoleh metode yang paling sesuai,
sehingga dengan adanya peramalan tentu saja suatu perencanaan akan lebih efektif
dan efisien (Siswanti, 2011).
Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar selama
periode tertentu yang diukur dengan satuan tinggi milimeter (mm) di atas permukaan
horizontal. Dalam penjelasan lain curah hujan juga dapat diartikan sebagai
ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap,
tidak meresap dan tidak mengalir. Indonesia merupakan negara yang memiliki
angka curah hujan yang bervariasi dikarenakan daerahnya yang berada pada
ketinggian yang berbeda-beda. Curah hujan 1 (satu) milimeter, artinya dalam luasan
satu meter persegi pada termpat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter
atau tertampung air sebanyak satu liter.
Pada daerah-daerah dengan populasi yang padat, informasi cuaca menjadi
sangat penting untuk diketahui, salah satunya adalah informasi curah hujan
karena apabila ketersediaan air hujan berlebihan atau terlalu sedikit maka akan
menimbulkan permasalahan yang serius. Mataram

sebagai ibu kota Provinsi

Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan pusat pemerintahan di Provinsi NTB. Ini
ditandai dengan semakin banyaknya kantor-kantor pemerintahan dan swasta yang
1

dibangun sebagai representasi dari organisasi yang berskala nasional. Berbagai


aktifitas semua segmen masyarakat tentu sangatlah padat sehingga membutuhkan
kelancaran dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu begitu pentingnya masyarakat di
Kota Mataram mengetahui informasi curah hujan agar dapat mengantisipasi dampak
yang ditimbulkan lebih dini.
Curah hujan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah kelembaban
udara. Besarnya curah hujan biasanya tidak lepas dari pengaruh kelembaban udara
yang memacu jumlah titik-titik air yang terdapat pada udara. Sehingga dengan
mengetahui besarnya kelembaban udara maka dapat diprediksi besarnya curah hujan.
Untuk itu perlu diketahui pola hubungan antara curah hujan dengan kelembaban
udara sehingga dapat diketahui metode yang paling sesuai untuk memprediksi curah
hujan di suatu daerah untuk periode yang akan datang.
Curah hujan merupakan data deret berkala, demikian pula dengan kelembaban
udara. Sehingga untuk memodelkan keduanya diperlukan model deret berkala yang
melibatkan lebih dari satu deret berkala, yaitu model-model deret berkala mutivariat.
Ada beberapa model deret berkala multivariat salah satunya adalah model fungsi
transfer, yaitu model yang melibatkan analisis regresi dan analisis deret berkala
(Fathurahman, 2009).
Berdasarkan uraian di atas, pada peneitian ini akan dilakukan analisis hubungan
kelembaban udara dan curah hujan di kota mataram menggunakan model fungsi
transfer dan selanjutnya akan diprediksi curah hujan berdasarkan model yang
diperoleh.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah:
1. Bagaimanakah model fungsi transfer antara curah hujan dengan kelembaban
udara di Kota Mataram?

2. Bagaimanakah hasil prediksi curah hujan di Kota Mataram menggunakan


model fungsi transfer yang diperoleh?

1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini berdasarkan rumusan masalah di atas adalah :
1. Menentukan model fungsi transfer antara curah hujan dengan kelembaban
udara di Kota Mataram.
2. Menentukan hasil prediksi curah hujan di Kota Mataram menggunakan model
fungsi transfer yang diperoleh.

1.4

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1.

Bagi Pemerintah
Diharapkan dapat membantu pemerintah kota dalam merencanakan atau
mengambil kebijakan mengenai suatu masalah yang akan terjadi yang berkaitan
dengan curah hujan di suatu daerah. Misalnya saja di bidang kesehatan,
pemerintah lebih aktif dalam menggalakkan betapa pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan terutama di musim penghujan sebab banyak penyakit
yang muncul pada musim penghujan. Di bidang penanggulangan bencana
misalnya banjir, pemerintah dapat lebih cepat mengambil suatu tindakan
pencegahan guna menghindari dampak buruk dari bencana banjir tersebut, dan
lain-lain.

2.

Bagi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika


Memberikan cara atau metode alternatif bagi BMKG dalam memprediksi curah
hujan di suatu daerah.

3.

Bagi Peneliti
Menerapkan ilmu pengetahuan yang selama ini dipelajari dalam perkuliahan
dan tentunya dapat menambah wawasan terutama dalam penggunaan statistik di
bidang peramalan.
3

4.

Bagi Masyarakat umum


Memberikan informasi curah hujan kepada masyarakat agar masyarakat lebih
mempersiapkan diri menghadapi musim penghujan sehingga tidak mengganggu
aktifitas masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai