Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Semua bagian dari otot jantung dapat menghasilkan potensial aksi melalui transpor ion-ion pada
membran selnya. Atrium dan ventrikel memiliki kemampuan yang berbeda dalam menghasilkan potensial
aksi. Atrium dapat menghasilkan 50-60 mV listrik dalam satu kali siklus jantung sedangkan otot ventrikel
dapat menghasilkan 95-105 mV listrik dalam satu kali siklus jantung. Artinya, kekuatan kontraksi ventrikel
lebih besar daripada atrium.
Proses Dihasilkan Potensial Aksi
Potensial aksi dihasilkan oleh SA Node (Nodus Sinoatrial) karena sinoatrial mempunyai perangsang
otomatis sehingga ia disebut dengan Pacemaker. Perangsang otomatis ini menyebabkan terbukanya
kanal cepat natrium dengan tiba-tiba sehingga dengan cepat pula ion-ion natrium berdifusi ke dalam sel
otot jantung yang ada di SA node. Ion-ion ini memiliki potensial listrik. Perpindahan (difusi) ion-ion ini
tentu menyebabkan selisih potensial antara ion-ion di dalam dengan ion-ion di luar sel, inilah yang
disebut dengan beda potensial yang dapat menghasilkan energi listrik (potensial aksi). Peristiwa ini
disebut dengan depolarisasi. Untuk beberapa saat kemudian, potensial ini akan dipertahankan oleh
aktivitas kanal kalium dimana kanal kalium akan menurunkan permeabilitasnya sampai lima kali lipat.
Akibatnya ion-ion kalium banyak tertahan didalam sel dan potensial listrik pun dapat dipertahankan.
Periode ini dinamakan dengan periode pendataran. Dalam 0,2-0,3 detik, kanal cepat natrium akan
tertutup menyebabkan difusi ion natrium dan kalsium terhenti. Penghentian ini menyebabkan
pengingkatan permeabilitas kanal kalium (untuk homeostasis). Kemudian dengan cepat kalium keluar
dari dalam sel otot jantung sehingga potensial membran akan kembali ke besaran semula. Periode ini
dinamakan dengan periode repolarisasi - hiperpolarisasi - polarisasi.
Konduksi Potensial Aksi
Potensial aksi yang dihasilkan pada SA node akan dihantarkan ke dinding sel otot atrium (menyebabkan
atrium berkontraksi) dan dihantarkan sebagai impuls elektrik oleh jalur internodal ke Nodus
Atrioventrikular (AV Node). Setelah melewati AV node, tepatnya pada jaringan fibrosa Atrioventrikular
terjadi penyembitan jalur hantaran yang menyebabkan waktu hantaran impuls bertambah. Hal ini
menyebabkan ventrikel terlambat berkontraksi dibandingkan Atrium. Impuls kemudian diteruskan oleh
berkas His/Bundel AV/Fasciculus Atrioventrikular yang bercabang mengarah ke kedua ventrikel. Di
ventrikel, impuls elektrik/potensial aksi akan menyebar dengan sangat cepat hingga kecepatan 4 m/s
oleh serat Purkinje dan kemudian masuk ke serabut otot ventrikel dan ventrikel pun berkontraksi.
Selisih kontraksi antara atrium kanan dan atrium kiri adalah 0,02 detik
Selisih kontraksi antara atrium kanan dan ventrikel kanan adalah 0.14 detik
Selisih kontraksi antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri adalah 0.01 detik
Aktivitas Mekanik Jantung
Kata mekanik disini sebenarnya merujuk pada mekanisme kerja jantung sebagai mesin pompa darah.
Akivitas mekanik jantung berupa kontraksi otot jantung. Ini berawal dari dinding atas atrium kanan
jantung. Kontraksi ini merupakan kegiatan memeras sehingga menyebabkan darah terdorong ke
pembuluh.
Otot Jantung
Otot jantung merupakan sinsitium dari serabut sel otot jantung. Sinsitium disini adalah rangkaian sel otot
jantung yang dihubungkan oleh membran yang bernama diskus interkalatus. Konsep mekanis dari
sinsitium ini adalah mempermudah konduksi potensial aksi dari satu sel otot jantung ke sel otot jantung
lainnya. Diskus interkalatus yang sangat permeabel juga mempermudah difusi ion ion sehingga
mempermudah pembentukan potensial aksi.
EKG
Elektrokardiogram (EKG atau ECG) adalah grafik yang merekam perubahan potensial listrik jantung yang
dihubungkan dengan waktu. Elektrodiografi adalah ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan potensial atau
perubahan voltage yang terdapat dalam jantung.
Penggunaan EKG dipelopori oleh Einthoven pada tahun 1903 dengan menggunakan Galvanometer. Galvanometer
senar ini adalah suatu instrumen yang sangat peka sekali yang dapat mencatat perbedaan kecil dari tegangan
(milivolt) pada jantung.
Beberapa tujuan dari penggunaan EKG dapat kegunaan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Perikarditis
Memperkirakan adanya pembesaran jantung/hipertropi atrium dan ventrikel
7.
EKG II
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/01/materi-elektrokardiografi-ekg.html
Pengertian
Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan potensial atau perubahan voltase
yang terdapat dalam jantung.
Elektrokardiogram adalah grafik yang merekam perubahan potensial listrik jantung yang dihubungkan
dengan waktu.
Kegunaan EKG adalah :
Mengetahui kelainan-kelainan irama jantung (aritmia)
Mengetahui kelainan-kelainan miokardium (infark, hipertrophy atrial dan ventrikel)
Mengetahui adanya pengaruh atau efek obat-obat jantung
Mengetahui adanya gangguan elektrolit
Mengetahui adanya gangguan perikarditis
Cara merekam EKG
Persiapan alat
1.
Jelly elektrode/air
Kertas EKG
Kertas tissue
Elektrode ekstremitas atas dipasang pada pergelangan tangan kanan dan searah dengan telapak
tangan
1.
Elektrode ekstremitas bawah pada pergelangan kaki kanan dan kiri sebelah dalam
Pemasangan pada pergelangan tidak mutlak, bisa diperlukan untuk dapat dipasang sampai paha kiri atau
kanan
Kabel yang dihubungkan :
Merah Lengan kanan (RA)
Kuning Lengan kiri (LA)
Hijau Tungkai kiri (LL)
Hitam Tungkai kanan (RL) : ground
1.
Lakukan kalibrasi dengan menekan tombol start/run. Setelah kertas EKG bergerak, tekan tombol kalibrasi
untuk memeriksa apakah gelombang EKG sesuai 10 mm/1MV, dengan memindahkan lead selektor buat
perekaman EKG berturut-turut :
Lead ekstremitas :I, II, III, aVR, aVL, aVF,
Lead prekordial : V1-V6.
Standar lead ekstremitas:
Bagaimana asal dari gel I, II, III, dan aVR, aVL dan aVF?
Lead I
Lead II
No
Kegiatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Dilakukan
Ya Tidak
13
14
15
16
17
18
19
20
21
A. Prinsip Dasar
Aktivitas elektrik ditimbulkan oleh sel jantung sebagai ion yang bertukar melewati membrane sel
Elektroda yang dapat menghantarkan aktivitas listrik dari jantung ke mesin EKG ditempatkan pada posisi yang
strategis di ekstremitas dan precordium dada.
Energi elektrik yang sangat sensitive kemudian diubah menjadi grafik yang ditampilkan oleh mesin EKG. Tampilan ini
disebut elektrokardiogram.
Kontraksi jantung direpresentasikan dalam bentuk gelombang pada kertas EKG, dan dinamakan gelombang P, Q, R,
S, dan T.
Bentuk gelombang ini ditunjukkan pada defleksi terhadap garis isoelektrik (garis yang menunjukkan tidak adanya
energi). Garis isoelektrik dapat ditentukan dengan melihat interval dari T hingga P.
Gelombang P adalah defleksi positif yang pertama dan merepresentasikan depolarisasi atrium.
Gelombang Q merupakan defleksi negative pertama setelah gelombang P. Gelombang R merupakan defleksi
positif pertama setelah gelombang P.
Gelombang S merupakan defleksi negative setelah gelombang R.
Bentuk gelombang QRS biasanya dilihat sebagai satu unit dan merepresentasikan depolarisasi ventrikel.
Gelombang T mengikuti gelombang S dan bergabung dengan kompleks QRS sebagai segmen ST. Gelombang T
merepresentasikan kembalinya ion ke dalam sisi (appropriate) dalam membrane sel. Ini sama dengan relaksasi dari
serabut otot dan menggambarkan repolarisasi ventrikel.
Interfal QT merupakan waktu antara gelombang Q dan gelombang T.
B. Indikasi
Miokardium infark dan tipe penyakit arteri koroner lainnya, seperti angina.
Disritmia jantung
Pembesaran jantung.
Gangguan elektrolit, terutama kalsium dan kalium.
Penyakit inflamasi pada jantung.
Efek obat-obatan pada jantung seperti digitalis (lanoxin) dan Tricyclic antidepressants
Gelombang P yang lebih dari nilai ini diketahui adanya deviasi dari normal.
Interval PR diukur dari naiknya gelombang P ke sambungan QR dan normalnya sekitar 0,12 dan 0,20 detik.
a. Interval PR merepresentasikan waktu transmisi impuls dari nodus SA ke nodus AV.
b. Adanya kelambatan pada nodus AV untuk memungkinkan pengisian ventricular yang adekuat untuk
mempertahankan stoke volume yang normal (jumlah darah yang dikeluarkan setiap kontraksi).
Kompleks QRS mengandung gelombang dan segmen yang berbeda, yang dapat dievaluasi secara terpisah.
Kompleks QRS normalnya sekitar 0,06 dan 0,10 detik.
a. Gelombang Q, penurunan pertama setelah gelombang P, biasanya dalamnya kurang dari 3 mm. Gelombang Q
yang sangat defleksi merupakan keadaan yang tidak normal pada jantung yang sehat. Gelombang Q patologis
biasanya mengidentifikasi adanya old MI.
b. Gelombang R merupakan gelombang defleksi positif pertama setelah gelombang P, normalnya memiliki tinggi
sekitar 5-10mm. Peningkatan dan penurunan amplitude menjadi sangat signifikan pada beberapa kondisi penyakit.
Hipertropi ventricular akan menimbulkan gelombang R yang sangat tinggi karena hipertropi otot memerlukan arus
listrik yang sangat kuat untuk depolarisasi.
Segmen ST dimulai di akhir gelombang S, merupakan defleksi negative pertama setelah gelombang R dan berakhir
pada peningkatan gelombang T.
Gelombang T mereprentasikan repolarisasi serabut miokardium atau keadaan istirahat dari kerja miokardium,
gelombang T harus selalu ada. Gelombang T normal tidak boleh lebih dari 5 mm pada semua lead, kecuali lead
precordial (V1-V6), dimana disini dapat setinggi 10 mm.
PENYEBAB ARYTHMIA
1. Kontraksi premature dari ectopic foci
Ectopic focus : tempat dimana timbul impuls spontan
Penyebabnya : daerah yg sangat peka rangsang, yg diakibatkan oleh :
* ggn aliran koroner
* Terlalu banyaknya zat perangsang (caffein / nicotin)
* Kurang tidur dll
2. Heart Block
>> di AV node
Penyebab : Infeksi, Rangsang >> syaraf vagus, Rusaknya AV bundle oleh infarc jantung / Plaque aterosclerosis dll
3. Flutter & fibrilasi
Sering kali atrium & ventrikel berdenyut sangat cepat & tak
terkoordinasi
HR diantara 200-300/ mnt yang disebut flutter
HR dg frekwensinya yang lebih tinggi yang disebut fibrilasi
Sebab timbulnya fibrilasi ini adalah sbb :
Ectopic yg menghasilkan impulse yang timbul berurutan & cepat
Gerakan lingkaran (Circus movement) yaitu keadaan dimana
impuls menjalar terus berputar tanpa henti (ex : Block, ectopic focus)
Dlm keadaan fibrilasi :
Ventrikel tak dpt kontraksi bersamaan
Kontraksi menjadi tdk sinkron
Pemompaan tdk terjadi
PENANGANAN FIBRILASI
Memberikan arus kuat dlm waktu pendek (DEFIBRILASI)
Menimbulkan refrakter ke semua bag. Jantung
3-5 dtk, timbul kontraksi dr SA Node & bag. Lain
Pemompaan jantung dg tangan (cardiac massage)
Menggerakkan sejumlah aliran darah ke aorta
Aliran darah koroner bertambah
KELAINAN KATUP ? ? ?
STENOSIS MITRALIS
STENOSIS TRICUSPIDALIS
INSUFISIENSI MITRAL
INSUFISIENSI TRICUSPIDALIS
STENOSIS KATUP AORTA
INSUFISIENSI KATUP AORTA
KELAINAN KONGENITAL
PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
PENUTUPAN TAK SEMPURNA FORAMEN OVALE
SEPTUM ANTAR VENTRIKEL MENUTUP TAK SEMPURNA
# Menyebabkan aliran darah dari kiri ke kanan (right to left shunt)
TETRALOGI FALLOT (menyebabkan aliran dari kanan ke kiri):
Aorta berasal dr ventrikel kanan / diatas septum
Stenosis A. Pulmonalis
Aliran drh dr ventrikel kiri melalui lubang antar ventrikel ke bag. Kanan
Pembesaran jtg krn beban bertambah
GANGGUAN KEMAMPUAN KONTRAKSI JANTUNG & KEGAGALAN JANTUNG
Setiap keadaan yg dpt mengurangi kemampuan jantung utk memompa darah dlm jml yg cukup dpt digolongkan
ke dlm kegagalan jantung
Penyebabnya :
Kontraksi myocard menurun (ex :ggn koroner)
Kurang mampunya memompa drh dlm jml yg cukup ( ex : ggn katup, deficiency vit dll)
Kegagalan jantung ditandai dg :
Kurangnya COP dan atau
Penambahan tekanan dr atrium kiri / kanan
FISIOLOGI
Jantung memompa darah secara terus menerus melalui sistim sirkulasi. Setiap hari jantung (miokard) akan
berdenyut kurang lebih 100.000 x & sekitar 7,000 liter darah dipompa ke seluruh tubuh.
Dalam melaksanakan fungsinya miokard mendapat suplai nutrisi dan oksigen melalui arteri koronaria
Left-sided heart failure menyebabkan cairan menetap dan terkumpul di paru. Gejalanya:
sesak nafas,
perlu bantal tambahan sewaktu tidur
terbangun sewaktu tidur malam
nafas terasa berat
sesak ketika beraktivitas
sesak ketika sedang istirahat
pada kasus berat batuk dengan dahak ada percikan darah (FROTHY SPUTUM)
KULIT PUCAT, BERKERINGAT
S 3 (GALLOP), TERABA THRILL, TAKIKARDI
RR, BATUKCRACKLES (RONCHI),
kelainan fungsi, semakin memburuknya gagal jantung.kekuatan yang lebih besar3. Pembesaran otot jantung
(hipertrofi)
Signs and tests:
PEMERIKSAAN FISIK:
irregular pulsasi cepat, distensi vena jugularis, heptomegali, peripheral edema, efusi pleura.
crackles.
Tekanan darah.
Pembesaran jantung
LABORATORIUM TEST
ELEKTROLIT: HYPONATREMIA, HYPOKALEMIA, HYPOCHLOREMIA, ASIDOSIS-ALKALOSIS METABOLIK.
KIMIA DARAH: PENINGKATAN BUN, KREATININ, HASIL TEST FUNGSI LIVER, GLUKOSA.
SATURASI QXYGEN, ALKALOSIS RESPIRATORY, HYPERCARBIA , HYPOXIA.ANALISA GAS DARAH:
HYPOXEMIA,
URIN OUT PUT, PROTEINURIA, GLUKOSURIA.URIN:
KLASIFIKASI FUNCTIONAL (NYHA)
NYHA I berupa penyakit ringan dan tidak ada gejalanya pada aktivitas biasa;
NYHA II dalam aktivitas normal menimbulkan lelah dan aktivitas fisik sedikit terbatas;
NYHA III ditandai dengan lelah, palpitasi atau angina, dan keterbatasan melakukan aktivitas
NYHA IV di mana keluhan sudah timbul waktu istirahat dan semakin berat pada aktivitas ringan.
Treatment:
Tujuan penanganan Gagal Jantung:
aktifitas fisik.Mengurangi beban jantung: bed rest atau
Mengontrol retensi kelebihan air & garam
Meningkatkan fungsi jantung
PENATALAKSANAAN FARMAKOLOGI/ PENCEGAHAN PRIMER
1. DIURETIK:
PENGELUARAN AIR DAN NATRIUMVOL. PLASMA
GOUTACIDUM URICUME.S.: HYPOKALEMIA,
2. VASODILATOR
BLOCKER:a.
E.S:BRADIKARDI,ASTHMA, ALUSINASI, DEPRESI,
b. Ca ANTAGONIST
E.S.: INOTOPIK & KRONOTROPIK (-), SKT KPL, BERDEBAR, Edema
c. ACE Inhibit
E.S.:BATUK, SAKIT KEPALA, HIPOTENSI, SKIN RASH.
BLOCKERd.
E.S.:HIPOTENSI POSTURAL, PALPITASI, SKT KEPALA
DIURETICS
UNTUK MENGURANGI CAIRAN TUBUH : FUROSEMIDE (LASIX)
MENINGKATKAN
URIN OUT PUT DAN
BERAT BADAN
EFEK SAMPING:
TEKANAN DARAH
HYPOKALEMIA
KREATININ & BUN
Ace Inhibitors
TEK. DARAH, VASOKONSTRIKSI, RETENSI GARAM)MEMBLOK PEMBENTUKAN ENZIM ANGIOTENSIN II (
http://fpk.unair.ac.id/webo/kuliahpdf/FISIOLOGI%20PEREDARAN%20DARAH%20%5BCompatibility%20Mode%5D.pdfSIFAT OTOT
JANTUNG :
RHYTMICITY
RANGSANG SENDIRI
EXCITABILITY
RANGSANG DR LUAR DALAM
BTK KONTRAKSI
CONDUCTIVITY
RANGSANG
CONTRACTILITY
BILA DIRANGSANG
ENERGI UTK KONTRAKSI
JANTUNG BERASAL DARI :
KEADAAN ANAEROB
GLIKOGEN
KEADAAN AEROB (LAKTAT +
GLIKOGEN)
AS. LAKTAT
ATP
BERPERAN PD KONTRAKSI JANTUNG
SYARAF
CHOLINERGIK
ADRENERGIK