Anda di halaman 1dari 6

DERMATITIS PERIORAL

Oleh:
Erin Triana
030.09.078

Pembimbing:
dr. Suswardana, M.Kes, Sp. KK

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN PENYAKIT KELAMIN


RUMAH SAKIT TNI-AL Dr. MINTOHARDJO JAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
PERIODE 1 DESEMBER 2014 3 JANUARI 2015
0

Dermatitis Perioral
Erin Triana1, Suswardana2
1

Dokter Muda Fakultas Kedokteran Trisakti di

SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSAL dr. Mintohardjo


2

SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSAL dr. Mintohardjo

PENDAHULUAN

dan periocular. Pada subtype centrofasial

Perioral dermatitis adalah bentuk


inflamasi kulit (dermatitis) yang tampak
sebagai papuloeritema, vesikel, pustul yang
distribusinya

terletak

pada

periorifisial,

terjadi pada pipi bagian dalam, kelopak mata


bagian dalam, hidung, dan dahi. Pada
subtype diffuse terjadi pada seluruh wajah
dan seringkali meluas ke leher.

terutama di sekitar mulut. Perioral dermatitis

Idiopathic

perioral

dermatitis

sering tampak seperti akne vulgaris, rosacea,

biasanya lebih sering terjadi pada pasien

dan dermatitis seboroik.1

wanita berusia 20-45 tahun meskipun dapat

Dermatitis perioral secara garis besar


dapat dibedakan menjadi perioral dermatitis
yang

berhubungan

kortikosteroid

dengan

topikal

yang

penggunaan
merupakan

subtype dari CIRD (Corticosteroid-Induced


Rosacea Like Dermatitis) maupun tidak
berhubungan

dengan

penggunaan

kortikosteroid topikal (Idiopathic Perioral


Dermatitis).2 CIRD mempunyai tiga subtype
yang dibagi berdasarkan lokasi anatomi
antara lain perioral, centrofacial dan diffuse.
Perioral dermatitis yang merupakan

juga terjadi pada pria. Terdapat varian


lainnya dari Idiopathic Perioral Dermatitis
atau

Facial

Afro-Caribbean

Eruption

(FACE).

Childhood

Granulomatous

Periorificial Dermatitis paling sering terjadi


pada anak-anak ras Afrika-Amerika dan
mungkin

juga

penggunaan
Idiopathic

berhubungan
kortikosteroid

perioral

dengan
topikal.

dermatitis

dapat

dipengaruhi oleh penggunaan pasta gigi


berflourin,
pelembap,

pemakaian

kosmetik

dan

stress emosional, dan agen

mikrobiologi.2

subtype dari CIRD merupakan yang paling


sering terjadi pada dewasa dan anak-anak.
Pada beberapa kasus juga terjadi perinasal
1

Gambar 1. Idiopathic perioral dermatitis


pada pasien Afrika-Amerika, tidak ada
pemakaian kortikosteroid topikal3

LAPORAN KASUS
Seorang anak laki-laki, 3 tahun
datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin
RSAL dr. Mintohardjo mengeluh muncul
bercak kemerahan pada daerah sekitar

QuickTime and a
decompressor
are needed to see this picture.

mulutnya terutama pada bagian kulit mulut


bagian atas sejak 4 hari yang lalu. Bercak
kemerahan itu pun menyebar sampai ke pipi
kanan pasien.

Granulomatous

periorificial

dermatitis lebih sering terjadi pada anak-

Pasien

menyangkal

adanya

rasa

anak prapubertas. Pada pasien dengan

gatal, hanya terkadang pasien merasa kulit

granulomatous

dermatitis

mulut bagian atasnya terasa panas. Ibu

terdapat lesi erupsi papular yang biasanya

pasien mengaku bahwa keluhan ini baru

berukuran 1-3 mm terdapat di sekitar mulut,

pertama kali dirasakan pasien dan keluhan

hidung,

ini baru muncul ketika pasien mengganti

periorificial

dan

mata.

Granulomatous
self

jenis pasta giginya. Sebelumnya pasien tidak

limited dan tidak terlalu membutuhkan

pernah mengkonsumsi obat apapun dan baru

terapi khusus.

pertama kali datang ke poliklinik kulit.

periorificial

dermatitis

merupakan

Tidak ada keluarga yang mengalami hal


Gambar

2.

Granulomatous

Dermatitis4

Periorificial

sama seperti pasien dan tidak ditemukan


riwayat alergi obat dan makanan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan
lesi kulit berupa lesi papuloeritema yang

QuickTime and a
decompressor
are needed to see this picture.

terlokalisir di sekitar mulut.

Gambar 3

Gambar 4

DISKUSI
Berdasarkan
pemeriksaan

anamnesis

fisik

pasien,

diagnosis

dermatitis

anamnesis

didapatkan

dan

didapatkan

perioral.
adanya

Dari
keluhan

Penatalaksanaan non medikamentosa

muncul bercak kemerahan pada daerah

yaitu diedukasikan untuk mengganti pasta

sekitar mulut terutama pada bagian kulit

gigi

mulut bagian atas. Selain itu, pasien pun

menjadi

mengandung

pasta

gigi

yang

flouride.

tidak

Sedangkan

mengaku

kulit

sekitar

mulutnya

yang

topikal;

mengalami kemerahan terasa panas. Ibu

eritromisin gel dua kali sehari selama 7

pasien mengaku sebelumnya pasien sempat

hari.1

mengganti pasta giginya. Hal tersebut

medikamentosa

diberikan

obat

Pasien pun datang kontrol seminggu


kemudian dan didapatkan perbaikan sebagai
berikut:
Gambar 4

menunjukkan terjadinya dermatitis perioral


yang dipicu oleh penggunaan pasta gigi
yang

mengandung

flouride.

Diagnosis

pasien ditegakkan berdasarkan lesi kulit


Gambar 5

yang

muncul

serta

tempat

predileksi

terdapatnya lesi.
3

Penatalaksanaan
secara

pasien

menyeluruh,

dilakukan

tidak

hanya

Prinsip
perioral

ini

pengobatan
adalah

dermatitis

dengan

menekan

medikamentosa seperti yang diatas, juga

inflamasi dan infeksi dengan pemberian

dilakukan edukasi pasien bahwa penyakit ini

antibiotik topikal pada lesi. Selain itu,

disebabkan karena penggantian pasta gigi

diperlukan

yang mengandung flouride.

menghilangkan

Terapi yang diberikan bertujuan untuk

pula

edukasi

faktor

resiko

untuk
dermatitis

perioral.

menekan inflamasi dan infeksi. Pasien pun


diberikan

eritromisin

gel

2%

untuk

pengobatan antibiotik topikal. Mengingat


usia pasien yang masih anak-anak di bawah
5 tahun maka tidak diberikan pengobatan
antibiotik sistemik.
Anti histamin pun tidak diberikan
karena pasien menyangkal adanya rasa gatal
pada bercak kemerahan di daerah sekitar
mulutnya.
KESIMPULAN
Perioral dermatitis adalah bentuk
inflamasi kulit (dermatitis) yang tampak

KEPUSTAKAAN
1.

Goldsmith

LA,Katz

SI,Gilchrest

sebagai papuloeritema, vesikel, pustul yang

BA,Paller AS,Leffell

distribusinya

Perioral Dermatitis in Fitzpatricks

terletak

pada

periorifisial,

Dermatology in General Medicine.

terutama di sekitar mulut.


Diagnosis

dapat

DJ,Wolff K.

ditegakkan

Seventh Edition; New York: Mc Graw

dengan

Hill; 2009. p.710-1


2. Reilly KEH, McCarthy LH. Toothpaste

memperhatikan lesi yang ada serta tempat

Allergy With Intractable Perioral Rash

predileksinya.

in a 10-year old boy. Journal of the

berdasarkan

gambaran

klinis

American Board of Family Medine.


2008;13(1)
4

3. Latessa R, Babaoff M. Erythematous


rash on face. The Journal of Family
Practice. 2010; 59(10):585-588
4. Vanderweil SG, Levin A. Perioral
Dermatitis: Its not every rash that
occurs

around

Dermatology

the

Nursing.

mouth.
2009;21(6):

317-21

Anda mungkin juga menyukai