Anda di halaman 1dari 3

DAFTAR MAKANAN ANAK-ANAK YANG MENGANDUNG BAHAN PENYEBAB KANKER

1. Okky Jelly Drink


2. Okky Bolo Drink
3. Inaco Jelly
4. Happydent White
5. Alloy Jelly
6. Donna Jelly
7. Lotte Juicy Fresh
8. Hore
9. Jas Jus
10. Disney SegarSari
11. Nutrisari Hangat
12. Segar Dingin
13. Frutilo Magic
14. Fortiplus
15. Vidoran Freshdrink
16. Hemaviton Jreng 17. Pop Ice
18. Ice Milk Juus
19. Naturade Gold
20. MariMas
21. Finto
22. Buah Sari
23. MariTeh Instan
24. Teh Sisri
25. Marimas degan
26. Kola-Kola
27. Sparta
28. Pop Drink
Si Manis Peracun Anak
Nyaris 1 juta dolar AS uang riset digelontorkan, sementara lebih dari 1.900 ekor
tikus dilibatkan. European Ramazzini Foundation on Oncology and Enviromental, l

embaga riset terkemuka di Italia itu, ingin membuktikan, apakah betul Aspartam s
ejenis pemanis buatan itu berbahaya bagi kesehatan.
Ramazzini tidak keliru. Bahkan, fakta yang mereka kantongi jauh lebih lebih meng
erikan ratusan tikus telah siap menunggu ajal. Aspartam, pemanis nonkalori yang
memiliki tingkat kemanisan 200 kali gula itu, membikin tikus-tikus tadi langsung
dihajar kanker mematikan. Riset yang digelar pertengahan 2005 lalu itu membuat
Uni Eropa kian yakin dengan keputusan mereka melarang penggunaan pemanis buatan
pada produk makanan. Jajanan anak-anak, terutama. Jepang, Malaysia, Brunei, Viet
nam, langsung mengekor langkah Uni Eropa. Mereka haramkan pula Siklamat, jenis p
emanis buatan yang diduga dapat memicu kanker.
Bagaimana Indonesia?
Alih-alih dilarang beredar, produk-produk ini sejak lama menjadi kawan akrab ana
k-anak SD. Mudah ditemui di warung-warung, bahkan dijajakan secara besar-besaran
di supermarket. Survei Lembaga Konsumen Jakarta (LKJ) sepanjang Juni hingga Jul
i di sejumlah titik di DKI Jakarta membuktikan hal itu.
''Dari 49 sampel yang kami ambil, lebih dari separuhnya mengandung pemanis buata
n dalam konsentrasi tinggi,'' kata Lies Permana Sari. Anggota tim peneliti LKJ i
tu, kemarin (9/8), membeberkan temuan mereka yang telah dikonfirmasi laboratoriu
m Sucofindo.
Disebut berkonsentrasi tinggi, sebab produk ini memuat kadar gula berlipat-lipat
. Selain mengandung gula murni, produk tadi juga ditambahi pemanis. Padahal Bada
n Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) jelas-jelas mengatakan, pemanis buatan hanya
digunakan pada pangan rendah kalori dan pangan tanpa penambahan gula. Adapun sam
pel-sampel yang disisir LKJ meliputi produk jelly, permen, dan minuman. Ini prod
uk jajanan anak-anak. ''Kami sengaja memilih jenis itu,'' dia menambahkan. Ada 2
5 merek jelly, 16 merek minuman serbuk, dan delapan merek permen. Kelebihan zat
pemanis ditemukan bukan hanya pada merek-merek tak terkenal, tetapi juga brand-b
rand yang sering nongol di layar televisi.
Bukan cuma mengandung konsentrasi pemanis tinggi, produk itu juga seperti berupa
ya menyembunyikan sesuatu. Beberapa produk, seperti Okky Jelly Drink, Okky Bolo
Drink, Happydent White, Yulie Jelly, Donna Jelly, Lotte Juicy Fresh, Vidoran Fre
shdrink, Naturade Gold, dan Mariteh Instant, tidak mencantumkan batas maksimum p
enggunaan pemanis buatan Aspartam.
Ini, menurut Lies, menyangkut perkara cukup penting. Riset European Ramazzini Fo
undation tahun silam membuktikan bahwa pemanis buatan Aspartam berisiko memicu k
anker dan leukimia pada tikus percobaan bahkan pada dosis pemberian Aspartam han
ya 20mg/kg BB.
''Secara anatomis tikus mirip dengan manusia. Apa yang terjadi tikus amat mungki
n terjadi pula pada manusia,'' kata dr Nurhasan, anggota tim riset LKJ. Karena i
tu pencantuman komposisi pemanis pada produk amat penting, sebab ada acceptable
daily intake (ADI) atau batas jumlah pemanis yang boleh dikonsumsi seseorang sep
anjang hidup.
Bahkan, kata dia, jauh-jauh hari riset BPOM pada November-Desember 2002 sudah me
nunjukkan bahwa konsumsi Siklamat sudah mencapai 240 persen ADI, sementara Sakar
in pemanis buatan pemicu kanker kemih sebanyak 12,2 persen nilai ADI. Tak pelak,
kata Lies, anak-anak merupakan konsumen yang paling rentan terhadap dampak nega
tif dari pemanis buatan. ''Otak mereka masih berkembang,'' terang dia. Beragam r
iset menunjukkan bahwa pemanis buatan, terutama Aspartam, berpotensi memicu kete
rbelakangan mental akibat penumpukan Fenilalanin menjadi Tirosin pada jaringan s
yaraf.

Berbeda dengan tikus, efek dari pemanis buatan pada manusia memang tak mewujud s
eketika. Ia terus berakumulasi dan akan dipanen setelah si anak beranjak dewasa.
''Karena itu, ini boleh dibilang silent disease,'' tutur Lies seraya mengutip r
iset di Italia yang menunjukkan bahwa sudah ada bukti serangan kanker akibat kon
sumsi pemanis buatan.
Apa alasan produsen menaburi pemanis makanan? Sulit dipungkiri, terang Lies, ini
terkait dengan upaya mereduksi ongkos produksi. ''Kalau dengan sedikit pemanis
saja sudah bisa menggantikan konsentarasi gula, kenapa tidak dipakai?,'' kata Li
es seraya mengatakan bahwa Aspartam, Sakarin, dan Siklamat memiliki tingkat kema
nisan dari 30 hingga 300 kali gula.
Menurut tim LKJ, As'ad Nugroho, BPOM hingga saat ini berkeras pemanis buatan mas
ih aman dikonsumsi umum asalkan memenuhi komposisi. Apalagi ada 50 negara yang m
asih memperbolehkan meski soal aman tidaknya pemanis buatan masih diperdebatkan
hingga detik ini. Pada kenyataannya, terang dia,soal komposisi aman ini banyak p
rodusen yang membandel.
''Saat minta izin BPOM, mereka memberikan produk yang komposisinya tepat. Ke pas
ar, mereka meluncurkan produk yang lain,'' kata dia.
MASIH BERANI NGASIH JAJAN ANAK SEMBARANGAN...??

Anda mungkin juga menyukai