1.
2.
Setelah enam bulan digunakan, sebuah penukar kalor hanya dapat memberikan laju
perpindahan panas 95% dari kondisi barunya untuk penggunaan fluida yang sama.
Andaikan alat tersebut bekerja dengan diferensi temperatur yang sama serta
pembentukan kerak dapat dianggap belum mengubah luas permukaan efektif
penukar kalor, hitung tahanan termal pengotoran kerak tersebut, bila koefisien
keseluruhan perpindahan panas penukar kalor dalam kondisi baru adalah 90
W/(m2K).
3.
Sebuah sirip pendingin yang lebar terpasang pada posisi vertikal. Sirip ini dapat
didekati sebagai pelat rata dengan ketinggian 0.25 m. Sirip dijaga pada temperatur
90oC dengan air dingin. Oleh karena sirip terkena uap pada tekanan atmosfir
sehingga terjadi kondensasi. Hitung laju perpindahan panas dan laju kondensat per
satuan lebar sirip.
4.
Air panas pada 2,5 kg/s dan 100oC memasuki penukar kalor pipa ganda dengan
aliran berlawanan arah. Penukar kalor mempunyai luas total 25 m2. Air dingin
masuk 20oC masuk pada 5 kg/s, dan koefisien keseluruhan perpindahan panas
adalah 1000 W/ (m2K). Hitung laju perpindahan panas total dan temperatur
keluaran air panas dan dingin.
5.
Pelat vertikal 2 m 2 m terekspose pada satu sisinya dengan uap jenuh pada
tekanan atmosfir dan satu sisinya dikenakan air pendingin untuk menjaga
temperaturnya adalah 50oC. Hitung laju perpindahan panas ke air pendingin dan
laju kondensasi uap pada pelat vertikal tersebut.
6.
Gas buang panas digunakan dalam penukar kalor shell-and-tube untuk memanaskan
2,5 kg/s air dari 30oC menjadi 80oC. Gas buang diasumsikan mempunyai sifat-sifat
sama dengan udara. Gas masuk pada temperatur 200oC dan keluar pada 90oC.
Radiator mobil dapat dipandang sebagai penukar kalor aliran silang dengan kedua
fluidanya tidak campur. Air dengan laju aliran 0,05 kg/s memasuki radiator pada
400 K dan keluar pada 330 K. Air didinginkan dengan udara yang masuk pada 0,75
kg/s dan 300 K. Jika koefisien perpindahan panas keseluruhan 200 W/(m2K),
hitung luas permukaan perpindahan panas yang diperlukan.
8.
9.
Gas buang panas digunakan dalam penukar kalor shell-and-tube untuk memanaskan
2 kg/s air dari 25oC menjadi 85oC. Gas buang diasumsikan mempunyai sifat-sifat
sama dengan udara. Gas masuk pada temperatur 185oC dan keluar pada 90oC.
Koefisien keseluruhan adalah 150 W/(m2K). Hitung luas permukaan bidang
pemanas penukar kalor dengan metode LMTD.
10.
Sebuah penukar kalor terdiri atas 1200 pipa tipis dengan udara menyilang lewat
berkas pipa tersebut. Pipa-pipa disusun segaris dan terdiri atas 40 baris longitudinal
dan 30 baris transversal. Masing-masing pipa berdiameter 0,07 m dan panjang 2 m.
Pitch transversal dan longitudinalnya adalah 0,14 m. Pipa-pipa berisikan uap jenuh
pada 400 K. Nilai koefisien konveksi kondensasi jauh lebih besar dari konveksi
pada sisi udara. Jika udara masuk penukar kalor pada 12 kg/s, 300 K dan 1 atm,
hitung temperatur keluaran udara tersebut.