Oleh
NAMA
KELAS
: 2-A
131411014
dari
tidak
berwarna
sampai
berwarna
putih.
Asam
asetilsalisilat stabil dalam udara kering tapi terdegradasi perlahan jikaterkena uap air
menjadi asam asetat dan asam salisilat. Nilai titik lebur dari asam asetil salisilat adalah
1350C.
Asetilasi adalah terjadinya pergantian atom H pada gugus OH dan asam salisilat
dengan gugus asetil dari asam asetil anhidrat. Karena asam salisilat adalah desalat phenol,
maka reaksinya adalah asetilasi destilat phenol. Asetilasi ini tidak melibatkan ikatan C-O
yang kuat dari phenol, tetapi tergantung pada pemakaian, pemisahan ikatan OH. Jika
dipakai asam karboksilat untuk asetilasi biasanya rendemen rendah. Hasil yang diperoleh
akan lebih baik. Jika digunakan suatu derivat yang lebih reaktif menghasilkan ester
asetat. Nama lain aspirin adalah metil ester asetanol (karena doperoleh dari esterifikasi
asam salisilat sehingga merupakan asam asetat dan fenilsalisilat).
http://annandaanna119.blogspot.com/2013/02/pembuatan-aspirin.html
ASA ) atau aspirin. Kemudian Bayer mematenkan dan memasarkan produk aspirin ini
mulai 1899. Dan kesuksesannya membuat perusahaan Bayer merupakan perusahaan
farmasi pertama di dunia. Akan tetapi yang menarik dari penemuan aspirin ini adalah
mekanisme kerjanya sebagai penghilang rasa nyeri baru ditemukan pada tahun 1970-an.
Secara komrsial aspirin digunakan dengan dosis ASA kurang lebih 300 400 mg
dicampur bersama amilum sebagai pengikat dan kadang-kadang bersama kafein dan
buffer. Kondisi basa di dalam instin membuat. ASA pecah dan menghasilkan asam
salisilat, yang kemudian diserap ke dalam pembuluh darah. Reaksi pembentukan aspirin
adalah reaksi asetilasi, yang mewakili reaksi asetilasi lainnya seperti pada pembentukkan
parasetamol dari paraminophenol dan asam asetat anhidrida.
Proses asetilasi adalah antara asam salisilat dengan asam asetat anhidrida dan
menggunakan asam pekat sebagai katalis. Dapat juga aspirin disintesa dari asam salisilat
dengan asetilklorida menghasilkan aspirin. Bayer meupakan perusahaan pertama yang
berhasil menciptakan senyawa aspirin (asam asetilsalisilat). Ide untuk memodifikasi
senyawa asam salisilat dilatarbelakangi oleh banyaknya efek negatif dari senyawa ini.
Pada tahun 1945, Arthur Eichengrun dari perusahaan Bayer mengemukakan idenya untuk
menambahkan gugus asetil dari senyawa asam salisilat untuk mengurangi efek negatif
sekaligus meningkatkan efisiensi dan toleransinya.[6] Pada tahun 1897, Felix Hoffmann
berhasil melanjutkan gagasan tersebut dan menciptakan senyawa asam asetilsalisilat yang
kemudian umum dikenal dengan istilah aspirin. Aspirin merupakanakronim dari:
A : gugus asetil
Spir : nama bunga dari bahasa latin
Spiraea : suku kata tambahan yang sering kali digunakan
In : untuk zat pada masa tersebut
Aspirin adalah zat sintetik pertama di dunia dan penyebab utama perkembangan
industri farmateutikal. Bayer mendaftarkan aspirin sebagai merek dagang pada 6 Maret
1899. Felix Hoffmann bukanlah orang pertama yang berusaha untuk menciptakan
senyawa aspirin ini. Sebelumnya pada tahun 1853, seorang ilmuwan Perancis bernama
Frederick Gerhardt telah mencoba untuk menciptakan suatu senyawa baru dari gabungan
asetil klorida dan sodium salisilat. Aspirin dijual sebagai obat pada tahun 1899 setelah
Felix Hoffmann berhasil memodifikasi asam salisilat, senyawa yang ditemukan dalam
kulit kayu dedalu.
Bayer kehilangan hak merek dagang setelah pasukan sekutu merampas dan
menjual aset luar perusahaan tersebut setelah Perang Dunia Pertama. Di Amerika Serikat
(AS), hak penggunaan nama aspirin telah dibeli oleh AS melalui Sterling Drug Inc., pada
1918. Walaupun masa patennya belum berakhir, Bayer tidak berhasil menghalangi
saingannya dari peniruan rumus kimia dan menggunakan nama aspirin. Akibatnya,
Sterling gagal untuk menghalangi "Aspirin" dari penggunaan sebagai kata generik. Di
negara lain sepertiKanada, "Aspirin" masih dianggap merek dagang yang dilindungi.
= -589,9 kj/mol
= -624,4 kj/mol
= -758,19 kj/mol
C7H6O3 + C4H6O3
C9H8O4 + CH3COOH
: Aspirin
DAFTAR PUSTAKA
Andriyanto, Eko. Asetilasi (Pembuatan Aspirin). Modul Praktikum Satuan Proses II. Bandung:
Politeknik Negeri Bandung
Bulan, Rumondang. 2004. Reaksi Asetilasi Eugenol dan Oksidasi Metil Iso Eugenol.
Universitas Sumatera Utara: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Study
Teknik Kimia