Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

METROLOGI & PENGENDALIAN KUALITAS ( KEMIRINGAN &


KETEGAKLURUSAN)

Disusun Oleh:
NAMA
1. M.HASBI ASHSHIDDIQI
2. MARTIN ANDRE SETYAWAN
3. REZA FAHMI R

NIM
20120130207
20120130214
20120130235

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
2014

BAB. 1
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Makalah ini bertujuan agar para mahasiswa dapat mengetahui procedure
penggunaan alat, proses pembacaan dari hasil pengukuran , kelebihan dan
kekurangan dari alat yang digunakan .
1.2 Latar belakang
Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran
standar.Besaran standar adalah acuan/pedoman yang sudah disepakati bersama
secara internasional. Besaran standar tentunya memerlukan satuan satuan dasar.
Agar dapat digunakan maka besaran standar tersebut harus dapat didefinisikan
secarafisik, tidak berubah karena waktu, dan harus dapat digunakan sebagai
alat pembanding di seluruh dunia.
A. Sistem Satuan Dan Pengukuran
Dalam dunia perindustrian saatini ada dua sistem pengukuran yang
digunakan yaitu sistem inci (English system), dan sistem metric (Metrik System)
1). Sistem Inci (English system)
Sistem inci, secara garis besar berlandaskan pada satuan inci, pound dan
detik sebagai dasar satuan panjang, massa dan waktu. Pada umumnya sistem ini
digunakan di Inggris dan Amerika.
2). Sistem Metrik ( M e t r i k S y s t e m)
Sistem metrik telah dikembangkan oleh para ilmuwan Perancis sejak
tahun1970-an. Sistem ini mendasarkan pada meter untuk pengukuran panjang
dan kilogram untuk pengukuran berat.Satu meter didefinisikan sebagai satuan
panjang yang panjangnya adalah =1.650.763,73 x panjang gelombang radiasi
atom Krypton 86 dalam ruang hampa. Sedangkan satu kilogram didefinisikan
sebagai masa dari satu decimetre kubik airdistilasi pada kekentalan (density)
maksimum yaitu pada temperatur 4 derajatCelcius. Sebetulnya, kalau dikaji
lebih jauh sistem metrik ini mempunyaikeuntungan dibandingkan sistem
inci. Keuntungan keuntungan tersebut antara lain :
a. Konversinya lebih mudah, perhitungannya juga lebih mudah, dan cepat
karena berdasarkan kelipatan sepuluh, dan terminologinya lebih mudah
dipelajari.
b. Dunia industri dari negara negara industri sebagaian besar menggunakan
sistem metrik sehingga hal ini memungkinkan terjadinya hubungan kerja sama
antara industri satu dengan lainnya karena sistem pengukuran yang digunakan
sama, (Ingat prinsip dasar industri untuk menghasilkan komponen
yangmempunyai sifat mampu tukar)

Pengukuran merupakan bagian yang sangat penting dan sangat diperlukan


pada proses pemesinan atau dalam pembuatan peralatanperalatan
teknik,diantaranya :
1. Pengukuran diperlukan untuk memberikan batas batas ukuran pada
bahanyang akan dipotong sebagai langkah awal dari proses pemesinan.
2. Pengukuran diperlukan untuk membentuk bahan sesuai rencana
ukuran berdasarkan gambar rancangannya.
3. Pengukuran diperlukan untuk merakit, menyesuaikan produk satu
dengan produk lainnya sesuai dengan fungsinya.
4. Pengukuran diperlukan untuk memeriksa dimensi suatu produk.
5. Pengukuran diperlukan untuk menentukan kebutuhan stok bahan sesuai
dengan jumlah order yang diperlukan.
Pengukuran diperlukan untuk pertimbangan antara lain,menentukan
luas,massa, kekuatan bahan, dan toleransi.
Untuk pengukuran di atas diperlukan alatalat ukur panjang atau linier, baik
alatukur dasar, sedang, atau alatalat ukur presisi. Alat - alat ukur panjang
tersebut yaitu :
1. Jangka sorong (vernier calliper) jam ukur (dial indicator), serta
2. Mistar geser ketinggian (Height Gauge)
3. Mikrometer luar (outside micrometer)
4. Jam ukur (dial indicator) dll
Karakteristik dari alat alat ukur inilah yang menyebabkan adanya perbedaan
antara alat ukur yang satu dengan yang lainnya. Karakteristik ini bias
menyangkut pada konstruksi dan cara kerjanya. Secara garis besar sebuah
alatukur mempunyai tiga komponen utama yaitu sensor, penggubah
dan pencatat/penunjuk
1.3 Klasifikasi Pengukuran
Geomatris obyek ukur mempunyai bentuk yang bermacam macam.
Oleh karena itu caranya mengukur pun bisa bermacam macam. Agar
hasil pengukurannya mendapatkan hasil yang paling baik menurut standar yang
berlakumaka diperlukan cara pengukuran yang tepat dan benar. Untuk itu perlu
jugadiketahui klasifikasi dari pengukuran. Ada beberapa pengukuran
berdasarkan cara pengukuran yang bisa dilakukan untuk mengukur geometris
obyek ukur yaitu :
1.Pengukuran Langsung
Proses pengukuran yang hasil pengukurannya dapat dibaca langsung
darialat ukur yang digunakan disebut dengan pengukuran langsung.
Misalnyamengukur diameter poros dengan jangka sorong atau mikrometer.
2.Pengukuran Tak Langsung
Bila dalam proses pengukuran tidak bisa digunakan satu alat ukur saja
dantidak bisa dibaca langsung hasil pengukurannya maka pengukuran
yangdemikian ini disebut dengan pengukuran tak langsung. Kadang kadang

untuk mengukur satu benda ukur diperlukan dua atau tiga alat ukur, biasanya
ada alatukur standar, alat ukur pembanding dan alat ukur pembantu. Misalnya
mengukur ketirusan poros dengan menggunakan senter sinus(sine
centeryangharus dibantu dengan jam ukur (dial indikator) dan blok ukur.
3.Pengukuran dengan Kaliber Batas
Kadang kadang dalam proses pengukuran kita tidak perlu melihat
berapa besar ukuran benda yang dibuat melainkan hanya untuk melihat apakan
bendayang dibuat masih dalam batas batas toleransi tertentu.Misalnya saja
mengukur diameter lubang. Dengan menggunakan alat
ukur jenis kaliber batas dapat ditentukan apakah benda yang dibuat masuk dala
mkategori diterima (Go) atau masuk dalam kategori dibuang atau ditolak
( NoGo). Dengan demikian sudah tentu alat yang digunakan untuk
pengecekannyaadalah kaliber batas Go dan No Go. Pengukuran seperti ini
disebut pengukurandengan kaliber batas. Keputusan yang diambil adalah :
dimensi obyek ukuryang masih dalam batas toleransi dianggap baik dan dipakai,
sedang dimensiyang terletak di luar batas toleransi dianggap jelek. Pengukuran
cara ini tepatsekali untuk pengukuran dalam jumlah banyak dan membutuhkan
waktu yangcepat.
4.Pengukuran dengan Perbandingan Bentuk Standar
Pengukuran di sini sifatnya hanya membandingkan bentuk benda
yangdibuat dengan bentuk standar yang memang digunakan untuk alat
pembanding.Misalnya kita akan mengecek sudut ulir atau roda gigi, mengecek
sudut tirusdari poros konis , mengecek radius dan sebagainya. Pengukuran
dilakukandengan alat proyeksi. Jadi, di sini sifatnya tidak membaca besarnya
ukurantetapi mencocokkan bentuk saja. Misalnya sudut ulir dicek dengan mal
uliratau alat pengecek ulir lainnya
BAB II
PEMBAHASAN
Pada kesempatan ini kami akan membahas tentang cara pengukuran
alatukur Kemiringan dan Kesemetrisan, meliputi prosedur penggunaan alat,
proses pembacaan hasil pengukuran serta kelebihan dan kekurangan alat.
2.1 Pengukuran Kemiringan
Vernier Height Gauge adalah sebuah alat pengukuran yang berfungsi
mengukur tinggi benda terhadap suatu bidang acuan atau bisa juga untuk
memberikan tanda goresan secara berulang terhadap benda kerja sebagai acuan
dalam proses permesinan. Vernier height gauge memiliki dua buah kolom
berulir dimana kepala pengukur bergerak naik turun akibat putaran ulir kasar
dan halus yang digerakkan oleh pengukur.

Secara keseluruhan alat ukur ini dapat digunakan untuk mengukur


tinggi,menggambar garis, membandingkan ketinggian, mengukur
kemiringan,mengukur jarak senter lubang (dengan bantuan peraba senter), dan
membandingkan kedalaman.
1 Macam-Macam Mistar Geser Ketinggian
Dilihat dari pembacaan skala ukuran, maka Height Gauge dibagi menjadi
2 yaitu:
1. Mistar geser ketinggian/Height gauge dengan pembacaan skala ukuran
denganskala nonius/analog
2. Mistar geser ketinggian/Height gauge dengan pembacaan skala ukuran
dengan elati digital.

skala digital

skala analog

Gambar2.12 Bagian-bagian umum mistar ingsut pengukur ketinggian


Pada gambar 2.13 ditunjukkan caranya mengukur ketinggian. Sebelum
digunakan, posisi nol harus disetel terlebih dahulu. Untuk mengukur
ketinggian,rahang ukur harus diletakkan secara perlahanlahan di atas muka ukur,
agar kerusakan rahan ukur dan kesalahan pengukuran dapat dihindari. Pada
gambar2.14 menunjukkan cara melakukan penggoresan pada bidang ukur.
Gambar 2.15 menunjukkan cara pengukuran perbandingan dengan mistar ingsut
ketinggian.
Gambar 2.16 menunjukkan cara mengukur kemiringan.

Gambar 2.13. Mengukur tinggi

Gambar 2.14. Menggores

Gambar 2.15. Membandingkan


Gambar 2.16. Mengukur Kemiringan
Mistar ingsut mempunyai banyak macam bentuk yang disesuaikan
dengan kondisi dari benda yang akan diukur. Walaupun banyak macam bentuk
akan tetapi cara pembacaannya mempunyai prinsip yang sama. Perbedaan
bentuk ini hanya pada konstruksi dari rahang ukurnya saja. Oleh karena itu, bila
menjumpai mistar ingsut yang konstruksinya agak berbeda dengan yang dipakai
sehari-hari tidak perlu ragu dalam memakainya karena prinsip pembacaan
skalanya adalah sama.
Mistar ingsut digital elektronik dibuat oleh Perusahaan Starret . Alat
ukur ini mempunyai kemampuan jarak linier sepanjang 0 sampai 6 inchi (0
sampai 150mm). Bekerja secara elektronik dan hasil pengukuran secara cepat
dan mudah untuk dibaca karena adanya sistem pencatat digital. Data
pengukuran bias langsung dihubungkan ke komputer dan printer untuk
dianalisis lebih lanjut. Jenis komputer yang khusus ini dibuat oleh
Stareet dengan nomor produksi Starret 720QC Computer.

LANGKAH PENGUKURAN DAN CARA KERJA


Langkah pengukuran dengan menggunakan peralatan ini adalah sebagai
berikut:Langkah pengukuran benda kerja adalah benda kerja yang akan diukur
dan alat ukurnya ditempatkan pada suatu bidang datar (meja perata). Alat ukur
ketinggian tersedia dalam beberapa ukuran dari 300 mm sampai 1000 mm atau
dari 12 inchi sampai 72 inchi dengan ketelitian 0,02 atau 0,001 inchi.
Bersihkan meja perata
Bersihkan benda kerja yang akan diukur
Bersihkan alat ukur dengan menggunakan kain bersih dan kering
Kendorkan baut pengikat untuk dapat menggerakkan sensor ukur
Naikkan atau turunkan sensor ukur mendekati benda kerja yang akan diukur
Tempatkan sensor ukur pada bagian sisi kanan benda kerja kemudian
singgungkan sensor ukur pada benda kerja, yakinkan dengan menggunakan baut
pengatur.
Gerakkan sensor dari kanan pada benda kerja atau sebaliknya dan mur agarsen
sor menyinggung benda kerja secara baik (gunakan baut pengatur). Lakukan
secara berulang-ulang agar dapat diyakini pengukuran telah benar.
Setelah benar-benar diyakini penyinggungan sensor dengan benda kerja
sama, baru kuncikan baut pengikat.
Lepaskan benda kerja dan lakukan pembacaan ukuran yang ditunjukkan.
Catatan: Setiap melakukan pengukuran hendaknya pada daerah
dengan penerangan cukup, agar tidak terjadi salah dalam pembacaan atau terjadi
kesalahan pengukuran akibat pembiasan.
Pembacaan ukuran dan penggunaan mistar geser ketinggian/He i g h t
gauge
Cara mencari tingkat ketelitian dan cara melakukan pembacaan
ukurandari Height Gauge sama persis dengan pembacaan pada Vernier Caliper.
Bedanyahanyalah pada posisinya. Kalau Vernier Caliper untuk posisi
pembacaannya cenderung horizontal ( geser ke samping ), sedangkan
untuk Height Gauge posisinya vertikal ( naik - turun ).Prosedur penggunaan
Height Gauge juga sama persis dengan penggunaanVernierCaliper . Yaitu
dimulai dari membersihkan sensor/ probe/ rahang ukur, kemudian
melakukan zero setting , membersihkan benda kerja dan melakukan pengukuran.
MERAWAT HIGHT GAUGE
Tingkat ketelitian Hight gauge harus dijaga agar saat digunakan Untuk
control /pemeriksaan demensi benda kerja hasil kerja dengan
penggunaan perkakas tangan, hasil kerja dengan mesin bubut, hasil kerja

dengan mesin frais dan hasil kerja dengan mesin gerinda sesuai
dengan tuntutan kualitas ukuran mengacu batas penyimpangan yang diijnkan.
Semua alat ukur Hight gauge baik yang masih baru dan sudah lama
harusselalu dirawat dengan cara cara yang benar baik dengan perawatan
sederhana maupunn dengan perawatan khusus, dengan tujuan agar terjaga
karakteristik ketelitian, umur alat ukur lebih lama dan menjaga Investasi biaya
pengadaan.
Setiap pemakai Hight gauge harus memiliki sikap tanggung jawab rasa
memiliki dengani ciri-ciri mengecek kondisi alat ukur saat dipinjam,
menidentifikasi bagian bagian penting alat ukur yang ada penyimpangan,
melaporkan kondisi kepada guru pembimbing, mengelola pemggunaan
berdasarkan buku panduan penggunaan.Diperlukan Alat bahan yang digunakan
untuk perawatan Hight gauge Kain pembersih/ kain katun , Cairan pembersih
(spiritus, alcohol ,bensin pencuci,solar) ,Vaselin putih/ pasta vaselin putih, oli
SAE 10, Kuas halus
a. Prosedur Perawatan dan penyimpanan H i g h t g a u g e :
1). Bersihkan sensor dan bagian penting alat ukur dengan alat pembersih yangdi
sediakan sampai gilap,bersih.
2) .Bersihkan surface table (meja rata) dan probe atau rahang ukur dengan kain
lap yang sudah ditetesi alkohol. Pastikan bahwa probe dalam posisi terikat kuat
oleh ulir pengikat rahang ukur.
3) .Lakukanlah setting nol/ zero setting. Caranya adalah dengan menyentuhkan
probe atau rahang ukur pada surface table yang sudah dibersihkan dengan
cairan alkohol. Apabila Height Gauge menunjukkan angka nol tepat, maka zero
setting berhasil dengan baik. Apabila Height Gauge belum menunjukkan angka
nol, maka kencangkan baut pengunci kasar lalu aturlah posisi nol dengan
memutar ulir penyetelan halus. Setelah posisi nol tercapai cobalah lakukan
Zerro setting berulang kali sampai kita yakin bahwa zero setting yang kita
lakukan sudah mantap.
4) .Lakukan pengukuran terhadap blok ukur sebanyak n buah. Misalnya
15 blokukur secara bertingkat dari 1 mm sampai 150 mm. Pengukuran dimulai
dari blokukur yang paling tipis/ kecil hingga blok ukur yang paling tebal.
5) .Catatlah nilai kesalahan ukur yang terjadi. Kesalahan ukur adalah
selisih besarnya harga yang ditunjukkan oleh alat ukur dengan ukuran standar
blok ukur. Nilai kesalahan ( deviasi nilai pengukuran ) ini bisa positif ( + ) dan
bisa negatif (- ).
6) .Setelah pengukuran blok ukur selesai, pindahkan nilai kesalahan ukur ke
dalam bentuk grafik seperti tersebut di bawah.
7) .Setelah proses pengukuran selesai, bersihkan blok ukur dengan kain yang
sudahditetesi alkohol kemudian kembalikan ke tempatnya msing-masing
denganterlebih dahulu diolesi vaselin.

8) .Bersihkan Height Gauge pada seluruh sisinya, terutama bagian probe


ataurahang ukur. Olesi dengan sedikit vaselin kemudian kembalikan ke
kotaknya dansimpan di tempat yang telah disediakan.
LANGKAH KERJA MEMBUAT GARIS SEJAJAR PADA BENDA
KERJA
Bersihkan terlebih dahulu meja perata menggunakan kain/gombal bila perlu
ditambahkan pelumas
Letakkan benda kerja diatas meja perata
Kendorkan dulu baut pengikat kemudian Atur skala utama pada Height Gauge
Goreskanlah ujung pernggores Height Gauge ke benda kerja
LANGKAH KERJA MENGUKUR KEMIRINGAN BENDA KERJA
1. Bersihkan terlebih dahulu meja perata menggunakan kain/gombal bila
perluditambahkan pelumas
2. Letakkan benda kerja diatas meja perata
3. Kendorkan dulu baut pengikat kemudian Atur skala utama pada Height
Gauge
4. Letakkan ujung Height Gauge diatas benda kerja
5. Kunci baut pengikat,kemudian bacalah ukurannya
PEMBACAAN VERNIER HEIGHT GAUGE

1.Skala Utama = 21
2.Skala Nonius= 85
3. Hasil
= 21,85

1. Skala Utama = 11.


2. Skala Nonius = 8.
3. Hasil
= 11,80

KELEBIHAN ALAT
Memiliki tingkat keakurasian tinggi
Memiliki tingkat kepekaan tinggi
KEKURANGAN ALAT
Sedikit susah dalam menggunakan karena alat ukurnya besar

2.2PENGUKURAN KETEGAKLURUSAN
Pengukuran ketegaklurusan suatu produk adalah antara bidang vertikal
produk dengan dasar permukaan produk yang diletakkan diatas meja rata. Pada
proses pengukuran ketegaklurusan produk yang sering dilakukan adalah
membandingkan produk dengan blok siku atau blok sudut maka proses
pengukuran yang dilakukan kurang memenuhi untuk mendapatkan hasilnya dan
hasil pengukuran tidak dapat langsung diketahui setelah proses pengukuran
selesai.
Berikut adalah cara pengukuran yang sudah digunakan untuk mengetahui
penyimpangan ketegaklurusan dengan beberapa metode, yaitu :
a.Perbandingan dengan standar siku
Sensor jam ukur ditempelkan pacta standar siku dengan posisi tegak lurus
kemudian di set nol, setelah itu standar siku digantikan benda ukur apabila jam
ukur menunjukkan penyimpangan berarti tidak tegak lurus.
b.Perbandingan dengan batang paralel
Dengan memakai klem batang parallel disatukan pada plat siku, satu batang
ditempelkan pada benda ukur kemudian klem dikencangkan, benda ukur
dibawa ke sisi yang lain untuk mengukur penyimpangannya.
c.Ketegaklurusan dari dua bidang parallel
Jam ukur dipasang pada dudukan pemindah kemudian diletakkan pada satu
pennukaan benda ukur dan di set nol setelah itu jam ukur di pindah pada
pennukaan benda ukur yang parallel dan pada kedudukan ini dicatat
penyimpangan dari jam ukur.
d.Pengukuran ketegaklurusan dengan autokolimator(autocollimator).
Prinsip pengukuran dengan reflector ini menggunakan batang ukur yang
disatukan dengan dua silinder, batang digantungkan pada poros yang diatur
ketinggiannya diatas meja rata, kemudian melalui okulernya terlihat garis
pantul. Setelah itu posisi benda kerja dibalik untuk melihat posisi garis pantul,
selisihnya merupakan kesalahan atas ketegaklurusan.

Gambar Alat Autokolimotor


autocollimator adalah suatu alat optik untuk-menghubungi pengukuran
non sudut . Mereka biasanya digunakan untuk menyelaraskan komponen dan
mengukur defleksi atau mekanis sistem optic.autocollimator Sebuah bekerja
dengan memproyeksikan gambar ke target cermin. dan mengukur defleksi dari
gambar kembali terhadap skala, baik secara visual atau dengan sarana detektor
elektronik. Sebuah autocollimator visual dapat mengukur sudut sekecil 0,5 detik
busur , sementara autocollimator elektronik bisa sampai 100 kali lebih akurat.
autocollimators Visual sering digunakan untuk berbaris laser
rod berakhir dan memeriksa paralelisme wajah jendela optik dan potongan.
Elektronik dan digital autocollimators digunakan sebagai standar pengukuran
sudut, untuk memantau pergerakan sudut selama jangka waktu yang lama dan
untuk memeriksa pengulangan posisi sudut pada sistem mekanis
autocollimators Servo adalah bentuk khusus kompak autocollimators elektronik
yang digunakan dalam kecepatan tinggi loop servo-umpan balik untuk aplikasi
platform yang stabil.
Prinsip operasi
autocollimator Proyek seberkas cahaya collimated. Reflektor eksternal
mencerminkan seluruh atau sebagian dari balok kembali ke instrumen mana
balok difokuskan dan dideteksi oleh sebuah photodetektor. autocollimator
mengukur deviasi antara balok balok yang dipancarkan dan dipantulkan. Karena
autocollimator menggunakan cahaya untuk mengukur sudut, itu tidak pernah
datang ke dalam kontak dengan permukaan uji.
Jenis-jenis Autocollimator
1. Digital Autocollimators
autocollimators digital menggunakan photodetektor elektronik untuk
mendeteksi sinar tercermin. Radian autocollimators Mikro mengambil
keuntungan dari teknologi pendeteksi terbaru termasuk photodetectors berbasis
silikon canggih dan berbasis detektor germanium. Detektor mengirimkan sinyal
ke Micro-Radian pengendali digital yang mendigitalkan dan proses sinyal
dengan menggunakan DSP elektronik berbasis proprietary. pengolahan akan
membuat sudut keluaran dikalibrasi yang dapat dilacak ke AS Institut Nasional
Standar dan Teknologi. Data sudut diambil dengan menggunakan layar LCD
touchscreen, antarmuka RS-232, atau keluaran analog yang semuanya dibangun
ke controller. autocollimators digital cocok untuk aplikasi termasuk kalibrasi
meja putar, standar pemeriksaan sudut, terpencil atau sudut pemantauan jangka
panjang, pengukuran kerataan atau kelurusan, dan untuk memberikan umpan
balik yang dikuasai sudut pada sistem servo

Gambar Digital Autocollimator Diagram


2. Visual Autocollimators
autocollimators Visual mengandalkan mata operator untuk bertindak
sebagai photodetektor tersebut. Radian visual autocollimators-Micro proyek
gambar lubang jarum. Operator pandangan gambar lubang jarum tercermin
melalui sebuah lensa mata. Karena mata manusia bertindak sebagai
photodetektor, resolusi akan bervariasi antar operator. Biasanya, orang bisa
menyelesaikan 3 sampai 5-detik busur. Karena mata manusia mampu
membedakan gambar secara bersamaan, autocollimators visual yang cocok
untuk mengukur permukaan secara bersamaan. Hal ini membuat mereka
instrumen keselarasan ideal dalam aplikasi seperti menyelaraskan batang
berakhir laser atau memeriksa paralelisme antara optik. autocollimators visual
juga dapat dilengkapi dengan reticle lensa mata untuk membantu dalam berbaris
optik tes untuk referensi master. Semua Radian visual autocollimators-Mikro
yang difokuskan pada tak terhingga untuk digunakan sesuai pada jarak kerja.
Contoh Aplikasi Visual Autocollimator:
1. Pengukuran non-paralelisme di windows, batang laser berakhir, dan potongan
optik oleh wajah refleksi metode-dua.

2.

Pengukuran kuadrat dari sisi luar dengan berbagi aperture.

3.

Sudut perbandingan dengan berbagi aperture.

4.

Memeriksa prisma sudut yang tepat untuk dan piramida kesalahan sudut.

Khusus Autocollimators
Laser Autocollimators
Micro-Radian adalah satu-satunya perusahaan yang memproduksi
autocollimators dengan sumber sinar laser. Radian laser autocollimators-Mikro
telah dipancarkan sinar sekecil 1,0 mm. Instrumen ini khusus dirancang untuk
mengukur bagian tes kecil termasuk komponen silikon, cermin miniatur dan
lensa, dan komponen serat optik. Mereka juga ideal saat pengukuran kebisingan
sangat rendah yang diinginkan.
Sistem servo yang dikontrol
Radian autocollimators Mikro yang tersedia dalam sebuah "Servo" versi
analog cocok untuk menyediakan pemantauan sudut dalam OEM Komentar
servo-dan-feedforward sistem servo. Biasanya, servo-versi T40 kepala optik
dipilih karena ukurannya yang ringkas ringan dan bidang luas pandang. Data
rates sampai 2 kHz yang tersedia.

Anda mungkin juga menyukai