Anda di halaman 1dari 4

NOTULENSI LAPORAN PENDAHULUAN

STUDI KEDALAMAN ALUR SUNGAI-SUNGAI DI KALIMANTAN


DALAM RANGKA MENDUKUNG KELANCARAN ANGKUTAN SUNGAI
Jakarta, Rabu 21 Mei 2014
Pukul: 15.00 17.00
Penanggung Jawab
Studi

Rapat dihadiri oleh Pihak Konsultan, Tim Pengarah dan Tim Pendamping.
Adapun rapat ini akan membahas tentang Studi Kedalaman Alur Sungaisungai di Kalimantan Dalam Mendukung Kelancaran Angkutan Sungai.

Konsultan
Aris Wibowo

Pemaparan dari Pihak Konsultan

Mantan KAPUS
Bpk Moko

Pada awalnya output dari studi ini adalah sebuah peta alur terbaru dengan
menggunakan data terbaru. Dimana data-data tersebut juga tidak berasal
dari data-data sekunder, melainkan menggunakan data primer yang
dihasilkan dari pengukuran langsung di lapangan. Kami memiliki alat yang
dapat digunakan untuk survei tersebut, sehingga Pihak konsultan dapat
memanfaatkanya untuk pengukuran nanti. Alat tersebut berupa sounding
seperti pengukuran bathymetri.

Konsultan
Aris Wibowo

Pemaparan dari Pihak Konsultan

Pemimpin Rapat

Jika dilihat dari pemaparan yang disampaikan, isi pemaparan sudah bagus
dan sudah sesuai dengan TOR yang ada. Bahkan melebih dari yang
diperkirakan sebelumnya. Litbang mempunyai Data Center, dimana harapan
dari studi ini adalah untuk mensupport Data Center di bagian darat. Jadi
harapanya dari studi ini lebih menitikberatkan kepada data alurnya.
Karena output yang diharapkan adalah peta alur, maka sebaiknya Pihak
Konsultan menitik beratkan surveinya pada pengambilan data lapangan
dengan memfokuskan pada daerah-daerah tertentu yang disesuaikan
dengan biaya dan waktu. Harapakan kami adalah seluruh wilayah sungai di
Kalimantan, dimana data ini sangat dibutuhkan untuk Data Center.
Ini berdasarkan pengalaman, dimana pada saat bertugas di Kalimantan.
Kami dari Dinas Perhubungan tidak mengetahui berapa kedalaman setiap
sungai yang berada di bawah wilayah administrasi kami. Bahkan hal ini
memberikan pertanyaan kepada nakhoda kapal yang akan melintasi
perairan tersebut. Dengan adanya Peta ini maka, diharapkan data-data
tersebut akan menjadi lebih jelas. Kebetulan kami juga sudah memiliki alat
untuk melakukan survei kedalaman, sehingga bisa dimanfaatkan oleh Pihak
Konsultan.

Penanggung Jawab
Studi

Pada saat ini Litbang sudah memiliki Data Center, oleh karena itu Pihak
Konsultan dapat memanfaatkan Data Center tersebut sebagai masukan
dalam studi ini. Sehingga dari studi ini akan menghasilkan output berupa
data primer.
Tahun lalu sudah ada beberapa studi-studi yang berkaitan dengan angkutan
sungai, seperti: Studi sungai Batanghari yang memfokuskan pada angkutan
Batu Bara. Studi ini juga dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam

memberikan kesempurnaan kepada studi yang akan kita lakukan.


Pihak Konsultan coba melihat kembali maksud dan tujuan dari studi ini,
karena yang ditampilkan masih bersifat umum dan masih berupa bahasa
TOR. Sebaiknya maksud dan tujuan dapat lebih jelas agar lebih mengena dan
dapat menjadi panduan dalam studi yang dilakukan.
Mantan KAPUS
Bpk Moko

Ide awalnya, studi ini berupa pengukuran alur sungai yang dilakukan di
sungai-sungai besar di Kalimantan. Dimana hasil dari studi ini berupa Peta
Sungai yang dapat digunakan oleh banyak orang. Setalah kita memiliki peta
sungai, maka kita akan mengetahui kapal dengan spesifikasi tertentu dapat
memanfaatkan jalur mana yang dapat dilaluinya. Kemudian sebaiknya studi
ini juga mengsinkronkan dengan data yang dimiliki oleh ASDP, kemudian di
update dengan data terbaru.

Bpk (yang berbaju


biru)

Kita sepekati dulu batasan studi ini sampai dimana, agar hasilinya dapat
melihat pelayanan sarana yang berada disekitar alur pelayaran. Adapun
batasan yang dapat digunakan, dapat dibagi menjadi 2, yaitu: Kedalaman
alur sungai dan Ukuran Kapal. Jika kedalaman yang akan dijadikan batasan
maka kita harus memberi batasan hingga kedalaman berapa yang akan kita
survei, sehingga studi ini akan lebih baik lagi. Sedangkan untuk ukurannya
kita dapat menggunakan ukuran kapal berupa GT Kapal, dimana kita akan
melakukan survei hingga alur pelayaran yang dapat dilayani oleh GT Kapal
tertentu.
Pada saat ini jalur alur pelayaran sudah berbeda antara eksisting dan peta.
Salah satu contohnya adalah sungai barito, dimana kerena banyaknya
tongkang batu bara yang beroperasi di sungai tersebut hal ini berakibat pada
penggerusan yang terjadi pada dinding sungai. Sehingga saat ini sudah
berbeda dengan alur pelyaran yang ada.

Mantan KAPUS
Bpk Moko

Peta yang akan dihasilakan dapat diabgi-bagi menjadi segmen-segmen.


Sehingga kita dapat mengetahui kapal dengan ukuran tertentu dapat
menggunakan jalur hingga wilayah tertentu dan seterusnya.

Bpk. Agung

Setelah mendapatkan peta kemudian dapat ditambahkan juga sarana sungai


yang ada di alur pelayaran tersebut. Adapun batasannya dapat digunakan
peraturan yang ada dan sudah bersifat Nasional.

Bpk. Amin

Litbang sudah sering melakukan studi-studi yang sejenis. Salah satu


contohnya adalah studi yang dilakukan di Palangkaraya, dimana hasil studi
tersebut diketahui rata-rata kedalaman sungai sekitar 14-15 meter.
Sedangkan untuk lebar berkisar 100 meter.
Pada saat ini pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah cukup besar,
terutaman di insfrastuktur darat seperti jalan raya. Akan tetapi ada satu hal
yang yang membuat rancu, yaitu pembangunan banyak diparalelkan dengan
jalur sungai (seperti jalan raya) dimana hal tersebut lambat laun akan
mengurangi penggunaan angkutan air.
Kembali lagi ke Palangkaraya, di wilayah ini pengaruh hujan cukup besar.
Dimana ada sebuah daerah sungai, pada saat hujan segala jenis kapal dapat
lewat baik tongkang maupun kapan kargo. Akan tetapi pada saat musim
kemarau sungai bisa mengering, bahkan tongkangpun ragu untuk melintas
karena cukup dangkal. Ada sebuah wilayah yang pada saat musim kemarau
sungai tersebut menjadi kering, bahkan tanah yang kering itu dimiliki oleh
penduduk. Dan seringkali dipergunakan untuk bermain bola. Kapal seperti

Bus Air yang berada di Palangkaraya memiliki ukuran sekitar 200 GT. Ini
merupakan salah satu transportasi bagi para penduduk.
Kemudian selain pasang surut yang ada disungai (Palangkaraya) terdapat
juga permasalahan tentang hilangnya rambu-rambu alur pelayaran. Hal ini
juga memberikan tantangan tersendiri bagi kita dalam meningkatkan
angkutan sungai yang ada. Selain itu para pengemudi taxi getek yang sering
kita temui di sungai Kalimantan kebanyakan tidak memiliki surat izin, hal ini
juga menjadi tantangan untuk kita karena para pengemudi tersebut
merupakan pekerjaan turun temurun.
Peraturan Pemerintah yang tercantum di Laporan Pendahuluan pada saat ini
sudah diperbaharui. Tolong Pihak Konsultan mengakaji ulang tentang
peraturan yang akan dijadikan acuan dalam studi ini. Selain itu karena survei
tidak akan dilakukan oleh para tenaga ahli dari Pihak Konsultan, maka
sebaikanya di dalam laporan dicantumkan juga mengenai pedoman survei.
Selain itu Laporan Pendahuluan juga diharapkan dapat dilengkapi dengan
kuisioner dan instrumen yang akan digunakan pada survei lapangan.
ASDP
Bpk. Fredi

Sebelumnya kita hendaknya melihat dulu judul dari studi ini, dimana judul
ini memberikan pengertian yang sangat luas. Sehingga hal inipun
memberikan harapan yang besar pula. Dimana outpun yang dihasilkan pun
akan luas pula.
Selanjutnya, Output berupa Peta Alur Pelayaran adalah output yang dapat
kita setujui bersama. Karena inilah yang kita inginkan dari adanya studi ini.
Kemudian pada pemaparan yang sudah dilakukan oleh Pihak Konsultan
dimana, pihak Konsultan akan memberikan rekomendasi berupa
pengerukan di wilayah-wilayah tertentu. Sebaiknya tidak hanya itu, Pihak
Konsultan juga dapat menambahkan rekomendasi berupa pemasangan
rambu, rekayasa arus, pemasangan turap dan lain-lain.
Adapun hal yang kita harus ketahui, dimana dengan pesatnya pembangunan
dan semakin banyaknya pembangunan jalan maka lama-lama kapal
penumpang akan menurun. Oleh karena itu kita juga harus melakukan
klasifikasi kapal yang diproyeksikan akan digunakan hingga waktu yang
cukup lama, seperti angkutan barang. Selain itu tambahannya adalah sungaisungai di Kalimantan memiliki pasang surut yang tidak dipengaruhi oleh air
laut. Melainkan pasang surut yang terjadi dipengaruhi oleh cuaca.

DIREKTORAT
SARANA
Bpk. Dharmawanto

Studi yang pernah dilakukan oleh direktorat sarana dan berkaitan dengan
studi ini ada beberapa, yaitu: Studi Pelayaran di Sungai Barito dan Studi
Angkutan Air di Sungai Mahakam. Studi-studi ini dapat dijadikan masukan
untuk studi ini.
Harapanya peta yang digunakan adalah Peta dari Bakosurtanal, dan tidak
menggunakan Peta Satelit.
Harapanya peta yang dihasilkan yang berupa Peta Alur Pelayaran dapat
memperlihatkan jenis kapal yang dapat dilaluinya.
Masukanya adalah laporan yang diberikan sebaiknya berukuran A4, karena
untuk sistem pelaporan sebuah karya ilmiah sudah ditentukan dan memiliki
standar bakunya.
Selain itu untuk diketahui bersama, bahwa Balai DLLAJ yang terletak di
Palangkaraya merupakan Bagian yang mengurusi Operasional seluruh
sungai-sungai yang ada di Kalimantan.

Bpk. Besar

Peta yang dihasilkan sebaiknya sudah dilengkapi dengan karakteristiknya.


Seperti kedalaman, lebar dan lain-lainya. Selain itu ada beberapa pertanyaan
untuk studi ini, yaitu:
1. Sungai melewati beberapa daerah, seperti kabupaten atau kota. Misal
sungai barito yang melewati kota Banjarmasin maka pemerintah kotanya
memeliharanya dengan serius, sedangkan di daerah lain belum tentu.
Apakah studi ini juga membahas tentang kebijakan yang mempengaruhi
dengan pemeliharaan dan lain-lainnya.
2. Selain itu studi ini juga diharapkan dapat menghasilkan data berupa data
endapan atau sedimen yang ada di sungai-sungai yang di survei.
3. Anak sungai, apakah studi ini juga akan membahas anak-anak sungai
yang ada di Kalimantan?

Bpk. Purwoko

Apakah studi ini juga akan membahas tentang prasarana pendukung, seperti
dari segi aksesibilitas? Selain itu apakah studi ini juga membahas tentan
aspek keselamatan?, seperti pada studi-studi yang sudah ada.

Bpk. Hutapea

Jika dilihat pada laporan pendahuluan yang sudah ditampilkan oleh Pihak
Konsultan, kita belum melihat ada bagian yang membahas tentang pedoman
untuk pengukuran. Baik berupa pemaparan tentang alat yang digunakan,
waktu yang akan digunakan metoda yang digunakan dan lain-lain.
Selain itu ada tambahan untuk penulisan karya ilmiah yang disampaikan,
yaitu: untuk setiap rumus yang ditampilkan dalam laporan sebaiknya
dilengkapi dengan sumbernya. Selain itu juga setiap rumus disertakan
dengan penomeran persamaan selayaknya penulisan karya ilmiah. Dan di
dalam laporan ini belum disertakan daftar pustakan dan abstraksi.

Ibu. Rini

Untuk tata cara penulisan diharapkan Pihak Konsultan kembali melihat


pedoman yang sudah pernah diberikan. Agar penulisan laporan sesuai
dengan standar dari Litbang.
Selain itu tambahan dari untuk studi ini adalah, Pihak Konsultan
memaparkan tentan metode yang akan digunakan dalam survei lapangan,
selain itu juga di dalam laporan juga diharapkan dapat dicantumkan kondisi
eksisting lapangan yang akan disurvei.

Konsultan
Aris Wibowo

Tanggapan dari Pihak Konsultan

Pemimpin Rapat
Agus Santoso

Pentupan

Anda mungkin juga menyukai