Rapat dihadiri oleh Pihak Konsultan, Tim Pengarah dan Tim Pendamping.
Adapun rapat ini akan membahas tentang Studi Kedalaman Alur Sungaisungai di Kalimantan Dalam Mendukung Kelancaran Angkutan Sungai.
Konsultan
Aris Wibowo
Mantan KAPUS
Bpk Moko
Pada awalnya output dari studi ini adalah sebuah peta alur terbaru dengan
menggunakan data terbaru. Dimana data-data tersebut juga tidak berasal
dari data-data sekunder, melainkan menggunakan data primer yang
dihasilkan dari pengukuran langsung di lapangan. Kami memiliki alat yang
dapat digunakan untuk survei tersebut, sehingga Pihak konsultan dapat
memanfaatkanya untuk pengukuran nanti. Alat tersebut berupa sounding
seperti pengukuran bathymetri.
Konsultan
Aris Wibowo
Pemimpin Rapat
Jika dilihat dari pemaparan yang disampaikan, isi pemaparan sudah bagus
dan sudah sesuai dengan TOR yang ada. Bahkan melebih dari yang
diperkirakan sebelumnya. Litbang mempunyai Data Center, dimana harapan
dari studi ini adalah untuk mensupport Data Center di bagian darat. Jadi
harapanya dari studi ini lebih menitikberatkan kepada data alurnya.
Karena output yang diharapkan adalah peta alur, maka sebaiknya Pihak
Konsultan menitik beratkan surveinya pada pengambilan data lapangan
dengan memfokuskan pada daerah-daerah tertentu yang disesuaikan
dengan biaya dan waktu. Harapakan kami adalah seluruh wilayah sungai di
Kalimantan, dimana data ini sangat dibutuhkan untuk Data Center.
Ini berdasarkan pengalaman, dimana pada saat bertugas di Kalimantan.
Kami dari Dinas Perhubungan tidak mengetahui berapa kedalaman setiap
sungai yang berada di bawah wilayah administrasi kami. Bahkan hal ini
memberikan pertanyaan kepada nakhoda kapal yang akan melintasi
perairan tersebut. Dengan adanya Peta ini maka, diharapkan data-data
tersebut akan menjadi lebih jelas. Kebetulan kami juga sudah memiliki alat
untuk melakukan survei kedalaman, sehingga bisa dimanfaatkan oleh Pihak
Konsultan.
Penanggung Jawab
Studi
Pada saat ini Litbang sudah memiliki Data Center, oleh karena itu Pihak
Konsultan dapat memanfaatkan Data Center tersebut sebagai masukan
dalam studi ini. Sehingga dari studi ini akan menghasilkan output berupa
data primer.
Tahun lalu sudah ada beberapa studi-studi yang berkaitan dengan angkutan
sungai, seperti: Studi sungai Batanghari yang memfokuskan pada angkutan
Batu Bara. Studi ini juga dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam
Ide awalnya, studi ini berupa pengukuran alur sungai yang dilakukan di
sungai-sungai besar di Kalimantan. Dimana hasil dari studi ini berupa Peta
Sungai yang dapat digunakan oleh banyak orang. Setalah kita memiliki peta
sungai, maka kita akan mengetahui kapal dengan spesifikasi tertentu dapat
memanfaatkan jalur mana yang dapat dilaluinya. Kemudian sebaiknya studi
ini juga mengsinkronkan dengan data yang dimiliki oleh ASDP, kemudian di
update dengan data terbaru.
Kita sepekati dulu batasan studi ini sampai dimana, agar hasilinya dapat
melihat pelayanan sarana yang berada disekitar alur pelayaran. Adapun
batasan yang dapat digunakan, dapat dibagi menjadi 2, yaitu: Kedalaman
alur sungai dan Ukuran Kapal. Jika kedalaman yang akan dijadikan batasan
maka kita harus memberi batasan hingga kedalaman berapa yang akan kita
survei, sehingga studi ini akan lebih baik lagi. Sedangkan untuk ukurannya
kita dapat menggunakan ukuran kapal berupa GT Kapal, dimana kita akan
melakukan survei hingga alur pelayaran yang dapat dilayani oleh GT Kapal
tertentu.
Pada saat ini jalur alur pelayaran sudah berbeda antara eksisting dan peta.
Salah satu contohnya adalah sungai barito, dimana kerena banyaknya
tongkang batu bara yang beroperasi di sungai tersebut hal ini berakibat pada
penggerusan yang terjadi pada dinding sungai. Sehingga saat ini sudah
berbeda dengan alur pelyaran yang ada.
Mantan KAPUS
Bpk Moko
Bpk. Agung
Bpk. Amin
Bus Air yang berada di Palangkaraya memiliki ukuran sekitar 200 GT. Ini
merupakan salah satu transportasi bagi para penduduk.
Kemudian selain pasang surut yang ada disungai (Palangkaraya) terdapat
juga permasalahan tentang hilangnya rambu-rambu alur pelayaran. Hal ini
juga memberikan tantangan tersendiri bagi kita dalam meningkatkan
angkutan sungai yang ada. Selain itu para pengemudi taxi getek yang sering
kita temui di sungai Kalimantan kebanyakan tidak memiliki surat izin, hal ini
juga menjadi tantangan untuk kita karena para pengemudi tersebut
merupakan pekerjaan turun temurun.
Peraturan Pemerintah yang tercantum di Laporan Pendahuluan pada saat ini
sudah diperbaharui. Tolong Pihak Konsultan mengakaji ulang tentang
peraturan yang akan dijadikan acuan dalam studi ini. Selain itu karena survei
tidak akan dilakukan oleh para tenaga ahli dari Pihak Konsultan, maka
sebaikanya di dalam laporan dicantumkan juga mengenai pedoman survei.
Selain itu Laporan Pendahuluan juga diharapkan dapat dilengkapi dengan
kuisioner dan instrumen yang akan digunakan pada survei lapangan.
ASDP
Bpk. Fredi
Sebelumnya kita hendaknya melihat dulu judul dari studi ini, dimana judul
ini memberikan pengertian yang sangat luas. Sehingga hal inipun
memberikan harapan yang besar pula. Dimana outpun yang dihasilkan pun
akan luas pula.
Selanjutnya, Output berupa Peta Alur Pelayaran adalah output yang dapat
kita setujui bersama. Karena inilah yang kita inginkan dari adanya studi ini.
Kemudian pada pemaparan yang sudah dilakukan oleh Pihak Konsultan
dimana, pihak Konsultan akan memberikan rekomendasi berupa
pengerukan di wilayah-wilayah tertentu. Sebaiknya tidak hanya itu, Pihak
Konsultan juga dapat menambahkan rekomendasi berupa pemasangan
rambu, rekayasa arus, pemasangan turap dan lain-lain.
Adapun hal yang kita harus ketahui, dimana dengan pesatnya pembangunan
dan semakin banyaknya pembangunan jalan maka lama-lama kapal
penumpang akan menurun. Oleh karena itu kita juga harus melakukan
klasifikasi kapal yang diproyeksikan akan digunakan hingga waktu yang
cukup lama, seperti angkutan barang. Selain itu tambahannya adalah sungaisungai di Kalimantan memiliki pasang surut yang tidak dipengaruhi oleh air
laut. Melainkan pasang surut yang terjadi dipengaruhi oleh cuaca.
DIREKTORAT
SARANA
Bpk. Dharmawanto
Studi yang pernah dilakukan oleh direktorat sarana dan berkaitan dengan
studi ini ada beberapa, yaitu: Studi Pelayaran di Sungai Barito dan Studi
Angkutan Air di Sungai Mahakam. Studi-studi ini dapat dijadikan masukan
untuk studi ini.
Harapanya peta yang digunakan adalah Peta dari Bakosurtanal, dan tidak
menggunakan Peta Satelit.
Harapanya peta yang dihasilkan yang berupa Peta Alur Pelayaran dapat
memperlihatkan jenis kapal yang dapat dilaluinya.
Masukanya adalah laporan yang diberikan sebaiknya berukuran A4, karena
untuk sistem pelaporan sebuah karya ilmiah sudah ditentukan dan memiliki
standar bakunya.
Selain itu untuk diketahui bersama, bahwa Balai DLLAJ yang terletak di
Palangkaraya merupakan Bagian yang mengurusi Operasional seluruh
sungai-sungai yang ada di Kalimantan.
Bpk. Besar
Bpk. Purwoko
Apakah studi ini juga akan membahas tentang prasarana pendukung, seperti
dari segi aksesibilitas? Selain itu apakah studi ini juga membahas tentan
aspek keselamatan?, seperti pada studi-studi yang sudah ada.
Bpk. Hutapea
Jika dilihat pada laporan pendahuluan yang sudah ditampilkan oleh Pihak
Konsultan, kita belum melihat ada bagian yang membahas tentang pedoman
untuk pengukuran. Baik berupa pemaparan tentang alat yang digunakan,
waktu yang akan digunakan metoda yang digunakan dan lain-lain.
Selain itu ada tambahan untuk penulisan karya ilmiah yang disampaikan,
yaitu: untuk setiap rumus yang ditampilkan dalam laporan sebaiknya
dilengkapi dengan sumbernya. Selain itu juga setiap rumus disertakan
dengan penomeran persamaan selayaknya penulisan karya ilmiah. Dan di
dalam laporan ini belum disertakan daftar pustakan dan abstraksi.
Ibu. Rini
Konsultan
Aris Wibowo
Pemimpin Rapat
Agus Santoso
Pentupan