Anda di halaman 1dari 1

Kembali ke Pangkal, Mengkaji Hari Depan

Limau Manih, cuaca berkisar 28 derajat celcius di luar sana. Namun, tidak di ruangan ini
karena ada pendingin yang dapat mengigilkan tubuh. Kamis 14 Agustus 2014, jam menunjukkan
pukul 13:04 ketika selesai shalat luhur. Lain daripada itu terkenang janji yang belum terlunasi.
Menari jemari ini mengetikkan tulisan dan angan melintasi batas pemikiran. Adapun
yang hendak dituliskan adalah kembali ke pangkal, mengkaji hari depan. Saat itu, pertengah
bulan juli ketika saya melaksanakan ibadah puasa tulisan ini mulai saya tulis. Duduklah saya
bersandar di komplek medan bapaneh yang tidak berapa langkah kaki jaraknya dari kediaman
menetap selama berkegiatan dalam pengabdian masyarakat. Medan nan bapaneh sendiri
merupakan Padang atau tempat yang lapang dipelihara dengan baik. Sekeliling medan nan
bapaneh atau tempat tertentu diberi batu tempat duduk. Batu ini disusun sedemikian rupa
sehingga memenuhi kebutuhan tempat untuk sidang saat itu. Adakalanya dahulu ditanam pohon
beringin agar tempat sidang itu menjadi sejuk. Saat duduk disana akhirnya saya mencoba
meresapi dan mencari makna. Angan lalu paham sampailah kiranya, dapatlah oleh saya beberapa
pokok pemikiran.

Anda mungkin juga menyukai