PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sejak reformasi terjadi tahun 1998 yang berakibat berakhirnya masa
pemerintahan orde baru, mulailah terjadi perubahan (Amandemen) konstitusi Undangundang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebanyak empat kali. Perubahan
tersebut
berimplikasi
terhadap
perubahan
ketatanegaraan
sekaligus
susunan
faktor
tersebut
muncullah
berbagai
lembaga-lembaga
Negara
sebagai
1.2
Masalah
1.
2.
1.3
Tujuan
1.
2.
2.
3.
ISI
2.1
dibentuk pada tanggal 29 April 1945 adalah badan yang menyusun rancangan UUD
1945. Pada masa sidang pertama yang berlangsung dari tanggal 28 Mei hingga 1 Juni
1945, Ir. Soekarno menyampaikan gagasan tentang "Dasar Negara" yang diberi nama
Pancasila. Pada tanggal 22 Juni 1945, 38 anggota BPUPKI membentuk Panitia
Sembilan yang terdiri dari 9 orang untuk merancang Piagam Jakarta yang akan menjadi
naskah Pembukaan UUD 1945. Setelah dihilangkannya anak kalimat "dengan
kewajiban menjalankan syariah Islam bagi pemeluk-pemeluknya" maka naskah Piagam
Jakarta menjadi naskah Pembukaan UUD 1945 yang disahkan pada tanggal 18 Agustus
1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pengesahan UUD 1945
dikukuhkan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang bersidang pada tanggal
29 Agustus 1945. Naskah rancangan UUD 1945 Indonesia disusun pada masa Sidang
Kedua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI). Nama Badan ini
tanpa kata "Indonesia" karena hanya diperuntukkan untuk tanah Jawa saja. Di Sumatera
ada BPUPKI untuk Sumatera. Masa Sidang Kedua tanggal 10-17 Juli 1945. Tanggal 18
Agustus 1945, PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia.
2.2
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
pembentukan,
pemekaran
dan
penggabungan
daerah,
hubungan pusat dan daerah, sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama
[pasal 22D (3)]
12.
13.
Membahas
dan
menindaklanjuti
hasil
pemeriksaan
atas
15.
16.
17.
Memilih
tiga
orang
calon
anggota
hakim
konstitusi
dan
2.2.2 Fungsi
1.
perubahan
kedua
UUD
1945).
2.
3.
2.3
2.
3.
4.
2.3.2 Fungsi
1.
2.3.3 Kewenangan
1.
2.
3.
2.4
berkedudukan sebagai lembaga negara. Anggota DPR berasal dari anggota partai
politik peserta pemilu yang dipilih berdasarkan hasil pemilu. Oleh karena itu Presiden
tidak dapat membubarkan DPR yang anggota-anggotanya dipilih oleh rakyat melalui
pemilihan umum secara berkala lima tahun sekali. Meskipun demikian, Presiden tidak
bertanggung jawab kepada DPR. DPR berkedudukan di tingkat pusat, sedangkan yang
berada di tingkat provinsi disebut DPRD provinsi dan yang berada di kabupaten/kota
disebut DPRD kabupaten/kota.sedangkan sesudah diamademen DPR diperkuat dan
dikukuhkan keberadaannya terutama diberikannya kekuasaan membentuk UU yang
memang merupakan karakteristik sebuah lembaga legislatif. Hal ini membalik rumusan
sebelum perubahan yang menempatan Presiden sebagai pemegang kekuasaan
membentuk UU. Dalam pengaturan ini memperkuat kedudukan DPR terutama ketika
berhubungan dengan Presiden.
3.
PENUTUP
Penulisan
makalah
ini
telah
menguraikan
perubahan-
negara
yang
benar-benar
berjiwa
kenegerawanan,
sangatlah
dan
sempurna
pun,
bagian
sejarah
perjalanan
bangsa
ke
depan.
Saya
h a n y a berharap, semoga perubahan itu membawa perjalanan bangsa dan negara kita
ke arahyang lebih baikDaftar Pustaka
4.
Daftar pustaka
http://nugraha07wiguna.blogspot.com/2011/10/makalah-tentang-fungsi-dantugas.html, diunduh 16 Mei 2012 (online)
http://www.to-sidrap.com/2011/03/perubahan-amandemen-dan-konstitusi.html,
d i u n d u h 1 6 Mei 2012 (online)
http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/03/lembaga-negara-pasca-amandemen1945.html, diunduh 16 Mei 2012 (online)
Azyumardi
Azra,
Prof.
Dr.
Komarudin
Hidayat,
Prof.
Dr.
Pendidikan