Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

TANGKI PENYIMPANAN
(Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kselamatan Kerja dan Proses)

Disusun Oleh
Rizky Ardias Darmawan
21030112140170

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyimpanan merupakan bagian dari industri proses produksi dalam industri kimia.
Tangki penyimpanan atau storage tank menjadi bagian yang penting dalam suatu proses
industri kimia karena tanki penyimpanan tidak hanya menjadi tempat penyimpanan bagi
produk dan bahan baku tetapi juga menjaga kelancaran ketersediaan produk dan bahan baku
serta dapat menjaga produk atau bahan baku dari kontaminan (kontaminan tersebut dapat
menurunkan kualitas dari produk atau bahan baku). Penyimpanan bahan diperlukan agar
proses produksi tidak tergantung pada pengumpanan dan pengeluaran bahan.
Jumlah bahan yang perlu disimpan disesuaikan dengan konsumsi (keperluan perhari,
stok wajib) atau dengan kondisi pengiriman (tanggal, harga). Cara penyimpanan juga
tergantung pada sifat bahan yang disimpan (misalnya kondisi agregat,daya terhadap udara
dan air, korosivitas, kemudahan terbakar dan beracun ), pada jenis penggunaan dan lamanya
penyimpanan serta jumlahnya.
1.2 Tujuan:
a. Mengetahui jenis-jenis dan karakteristik tangki penyimpanan dalam Industri
b. Mengetahui pemilihan tangki penyimpanan berdasarkan kebutuhan dalam industri
1.3 Manfaat
a. Dapat mengetahui jenis-jenis dan karakteristik tangki penyimpanan dalam Industri
b. Dapat mengetahui pemilihan tangki penyimpanan berdasarkan kebutuhan dalam
industri

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Tangki Penyimpanan Bahan Padat


Penyimpanan zat padat dalam storage sering mengalami kesukaran pada saat

pengeluaran kembali partikel padat tersebut. Beberapa faktor yang harus diperhatikan
terhadap zat padat dalam penyimpanan agar aliran pengeluarannya dapat lancar adalah antara
lain :

Ukuran zat padat yang disimpan


Ukuran partikel merupakan faktor yang paling umum dan dapat dikendalikan
serta merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan alir dari material.
Umumnya, makin besar ukuran partikel, maka makin besar material dari halangan
dan makin mudah material mengalir.

Kelembapan zat padat tersebut


Kebanyakan material menyerap uap air sampai batas tertentu, tetapi penyerapan
uap air lebih lanjut akn menyebabkan masalah yang tak dapat diabaikan pada
aliran zat padat tersebut. Kadar uap air yang terkandung dapat dihilangkan
dengan cara pemanasan.

Temperatur
Temperatur tinggi akan merupakan masalah bagi pengairan material yang
mempunyai titik leleh rendah.

Sifat-Sifat Partikel Padat


a.

Densitas : massa persatuan volume.

b.

Gavitasi spesifik adalah rasio antara densitas material terhadap densitas bahan
referen dan tidak mempunyai satuan.

c.

Densitas nyata adalah total massa per satuan total volume.

d.

Kekerasan adalah ketahanan bahan untuk identitasnya. Kekerasan bahan mineral


atau logam biasanya dinyatakan dalam skala Mohs, dimana makin besar
skalanya, maka semakin tinggi kekerasannya.

a. Coned Fixed Silo


Tempat untuk menyimpan bahan granular terdiri dari dua jenis utama silo dan
bunker. Perbedaan penting antara keduanya adalah dalam perilaku bahan disimpan.
Perbedaan perilaku dipengaruhi oleh geometri dan karakteristik dari bahan yang
disimpan. Tekanan material pada dinding dan lantai biasanya ditentukan oleh salah
satu metode untuk silo atau bunker. Silo dan bunker dibuat dari bermacam-macam
material struktur. Beton merupakan material yang sering dipakai untuk kedua
struktur tersebut. Beton dapat memberikan perlindungan yang diperlukan untuk
bahan disimpan, memerlukan sedikit perawatan, yang estetis, dan relatif bebas dari
bahaya struktural tertentu (seperti tekuk atau berubah bentuk/penyok) yang mungkin
terjadi pada silo atau bunker dengan bahan tipis.
Coned Fixed Silo merupakan bangunan pada umumnya dipergunakan untuk
penyimpanan bahan-bahan granular seperti semen, pasir, tanahliat dan lain-lain.
Perancangan struktur silo ini dibuat dan dibangun dengan fungsi utama adalah sebagai
tempat

penyimpanan semen

sebelum

pendistribusian

kewilayah-wilayah

sekitarnya. Perancangan struktur silo menggunakan material beton bertulang dan


baja. Material beton bertulang dipergunakan mutu K-350 dan mutu baja tulangan
dipergunakan fy 300 MPa.

Material beton bertulang dipergunakan pada elemen

dinding silo, balok dan kolom. Material baja yang dipergunakan ialah material baja
dengan mutu BJ-37 sedangkan untuk struktur Cone dipergunakan baja mutu BJ-41.
Bentuk struktur silo berbentuk bulat. Beban-beban yang bekerja dalam perancangan
struktur silo meliputi beban mati, beban hidup, beban gempa dan beban temperature.
Beban temperature pada silo ini dapat mencapai 70O C. Diameter silo umumnya
berukuran 20000 mm, elevasi puncak silo +44,800. Ketebalan dinding silo 400 mm,
kolom utama berukuran 2000 x 3000 mm. Pile Cap 35600 x 34400 x 2700 dengan
tiang pancang diameter 450 mm dan 600 mm. Dilengkapi dengan ventilasi pada
bagian atasnya untuk menjaga kestabilan tekanan karena penambahan atau
pengurangan padatan dalam tangki.

2.2

Tangki Penyimpanan Bahan Cair


Semua alat dan bahan lambat laun akan mengalami kerusakan karena dimakan usia,

karena lamanya bahan- bahan tersebut, baik lama pemakaian maupun lama disimpan, atau
disebabkan oleh keadaan lingkungan. Sumber-sumber kerusakan yang disebabkan

keberadaan alat-alat dan bahan-bahan kimia di dalam lingkungannya dapat digolongkan


menjadi tujuh golongan, yaitu sebagai berikut:
a.

Udara
Udara mengandung oksigen dan uap air. Bahan-bahan kimia yang sifatnya
higroskopis harus disimpan di dalam botol yang dapat ditutup rapat. Bahan-bahan
kimia semacam ini jika menyimpannya tidak benar, maka akan berair, bahkan
dapat berubah menjadi larutan. Bahan-bahan yang mudah dioksidasi, dengan
adanya oksigen di udara akan mengalami oksidasi. Misalnya bahan kimia Kristal
besi(II) sulfat yang berwarna hijau muda, akan segera berubah menjadi besi(III)
sulfat kristal berwarna coklat muda. Hal itu terjadi bila tempat penyimpanan tidak
segera ditutup atau tidak rapat menutupnya.

b.

Cairan: air, asam, basa, cairan lainnya


Usahakan semua bahan kimia dalam keadaan kering. Tempatkan bahan dalam
tempat yang kering. Bahan mudah rusak bila dibiarkan dalam keadaan basah.
Bahan-bahan kimia harus disimpan dalam tempat yang kering. Apalagi bahan
kimia yang reaktif terhadap air. Logam-logam seperti Na, K, dan Ca bereaksi
dengan air menghasilkan gas H2 yang langsung terbakar oleh panas reaksi yang
terbentuk. Zat-zat lain yang bereaksi dengan air secara hebat, seperti asam sulfat
pekat, logam halideanhidrat, oksida non logam halide harus dijauhkan dari air
atau disimpan dalam ruangan yang kering dan bebas kebocoran di waktu hujan.
Kebakaran akibat zat-zat di atas tak dapat dipadamkan dengan penyiraman air.
Cairan yang bersifat asam mempunyai daya merusak lebih hebat dari air. Asam
yang sifatnya gas gas, misalnya asam klorida. bersama udara akan mudah
berpindah dari tempat asalnya. Cara yang paling baik adalah dengan mengisolir
asam itu sendiri, misalnya menempatkan tangki asam yang tertutup rapat.

c.

Mekanik
Bahan-bahan kimia yang harus dihindarkan dari benturan maupun tekanan yang
besar adalah bahan kimia yang mudah meledak, seperti ammonium nitrat,
nitrogliserin, trinitrotoluene (TNT).

d.

Sinar
Sinar, terutama sinar ultra violet (UV) sangat mempengaruhi bahan-bahan kimia.
Sebagai contoh larutan kalium permanganat, apabila terkena sinar UV akan
mengalami reduksi, sehingga akan merubah sifat larutan itu. Oleh karena itu

untuk menyimpan larutan kalium permanganat dianjurkan menggunakan tangki


yang berwarna coklat.
e.

Api
Api/kebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama pada suatu
saat, dikenal dengan segitiga api
Ketiga komponen itu ialah:

Adanya bahan bakar (bahan yang dapat dibakar)

Adanya panas yang cukup tinggi, yang dapat mengubah bahan baker menjadi
uap yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)

Adanya oksigen (di udara, di sekitar kita)


Maka pada saat yang demikian itulah, oksigen yang mudah bereaksi dengan
bahan bakar yang berupa uap yang sudah mencapai titik bakarnya akan
menghasilkan api. Api inilah yang selanjutnya dapat mengakibatkan
kebakaran. Maka untuk menghindari terjadinya kebakaran haruslah salah
satu dari komponen segitiga api tersebut harus ditiadakan. Cara termudah
ialah menyimpan bahan-bahan yang mudah terbakar di tempat yang dingin,
sehingga tidak mudah naik temperaturnya dan tidak mudah berubah menjadi
uap yang mencapai titik bakarnya.

f.

Sifat bahan kimia itu sendiri


Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing. Misalnya asam
sangat mudah bereaksi dengan basa. Reaksi-reaksi kimia dapat berjalan dari yang
sangat lambat hingga ke yang spontan. Reaksi yang spontan biasanya
menimbulkan panas yang tinggi dan api. Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi
pada ruang yang tertutup.

Jenis tangki yang digunakan tergantung dari sifat bahan kimia cair yang akan
disimpan. Jika karakteristik bahan bersifat seperti air dapat menggunakan tangki jenis
Atmospheric Tank sedangkan jika yang disimpan merupakan bahan yang peka terhadap
pengaruh lingkungan seperti suhu, cahaya, udara dapat menggunakan Pressure Tank.
Atmospheric Tank merupakan jenis tangki yang digunakan untuk menyimpan bahan kimia
cair yang tidak mudah rusak oleh pengaruh lingkungan. Jenis Atmospheric Tank dapat
menggunakan Fixed Cone Roof Tank, jenis tangki ini dilengkapi dengan Vent yang berfungsi
untuk menjaga kestabilan tekanan pada saat penambahan atau pengeluaran larutan.

Dilengkapi dengan level indicator, untuk mengetahui volume cairan pada tangki. Serta
drainage yang berfungsi sebagai jalur pada saat melakukan pembersihan. Volume tangki
dapat mencapai 2000 m3, diameter dapat mencapai 300 ft (91.4 m) dan tinggi 64 ft (19.5 m)
Sedangkan untuk jenis bahan kimia cair yang memiliki sifat korosif, volatile, titik
didih rednah, peka terhadap cahaya, bereaksi dengan udara atau cahaya. Dapat menggunakan
tangki jenis Pressure Tank. Dapat menyimpan fluida dengan tekanan uap lebih dari 11,1 psi
dan umumnya fluida yang disimpan adalah produk-produk minyak bumi. Jenis Pressure Tank
yang digunakan ialah Spherical Tank. Speherical Tank merupakan pressure vessel yang
digunakan untuk menyimpan gas gas yang dicairkan seperti LPG, O2, N2 dan lain lain
bahkan dapat menyimpan gas cair tersebut hingga mencapai tekanan 75 psi, volume tanki
dapat mencapai 50000 barrel, untuk penyimpanan LNG dengan suhu -190 ( cryogenic ) tanki
dibuat berdinding double dimana diantara kedua dinding tersebut diisi dengan isolasi seperti
polyurethane foam, tekanan penyimpanan diatas 15 psig. Tangki jenis Spherical memiliki
keunggulan yaitu volume kapasitas penyimpanan yang besar.

Gambar . Spherical Tank


Tangki Silinder Horizontal Tank ini umumnya digunakan untuk kebutuhan dengan
spesifikasi khusus atau karena dimensi yang lebih kecil dari tempat kerja . Tank horisontal
umumnya digunakan oleh perusahaan air minum dan perusahaan minyak sawit mentah untuk
penyimpanan air, penyimpanan minyak , dan sebagai tangki angkut Untuk permintaan
dengan spesifikasi khusus , tank ini digunakan untuk pengelolaan air limbah ( WWM ) yang
membutuhkan proses panjang yang harus dilakukan dalam satu tangki tunggal . Selain itu,
tank ini juga digunakan sebagai tank tanah untuk menyimpan air , limbah , atau minyak.

Tangki vertikal terutama memiliki 2 fungsi : sebagai tangki penyimpanan , atau tangki
pengolahan. Ketika digunakan sebagai tangki penyimpanan , tangki biasanya vertikal
digunakan untuk penyimpanan air atau penyimpanan bahan kimia ( HCl , H2SO4 , H3PO4 ,
dan asam berbagai lainnya ), dan juga untuk makanan penyimpanan bahan food grade. .
Seperti tangki pengolahan, tangki Paus tidak hanya memiliki fungsi penyimpanan, tetapi juga
sebagai wadah pengolahan berbagai , seperti fermentasi , pencampuran , kompartemen
pengelolaan limbah dll
2.3

Tangki Penyimpanan Bahan Gas


Gas, sebagai salah satu sifat dan bentuk alam, memiliki karakteristik yang khas.

Berbeda dengan bentuk zat lainnya, karakteristik gas sangat erat kaitannya dengan tekanan,
temperatur dan volume. Karakteristik Umum Gas :

Ekspansibilitas (dapat dikembangkan)


Gas dapat mengembang untuk mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya.

Kompresibilitas (dapat dimampatkan)


Gas sangat mudah dimampatkan dengan memberikan tekanan.

Mudah berdifusi
Gas dapat berdifusi dengan cepat membentuk campuran homogen.

Tekanan
Gas memberikan tekanan ke segala arah.

Pengaruh suhu
Jika gas dipanaskan maka tekanan akan meningkat, akibatnya volume juga
meningkat.

Pada umumnya gas yang disimpan dalam bentuk cairan karena memiliki keunggulan
dari Volume gas dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat
yang sama. Karena itu gas disimpan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam
bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan
yang dikandungnya, tangki tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya.
Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung
komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya sekitar 250:1. Tekanan di mana gas
berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga bervariasi tergantung komposisi dan
temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa (2,2 bar) bagi butana murni

pada 20 C (68 F) agar mencair, dan sekitar 2,2 MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55
C (131 F). Gas yang biasa disimpan dalam bentuk cairan dapat menggunakan tangki
bertekanan yang terbuat dari loga campuran. Jenis tangki yang digunakan yaitu Spherical
Tank atau Bullet Tank.
Bullet Tank merupakan jenis tangki bertekanan yang biasa digunakan untuk
menyimpan gas dalam bentuk cairan. Bullet Tank berbetuk seperti tabung yang diletekkan
secara horizontal. Pada tangki jenis ini memiliki kekurangan yaitu luas penempatan yang
terlalu besar untuk volume penyimpanan yang tidak terlalu besar. Untuk mengatasi hal
tersebut beberapa pihak industri menimbunnya dalam tanah. dengan volume maksimum 2000
barrel biasanya digunakan untuk menyimpan LPG, LNG, Propane, Butane ,H2, ammonia
dengan tekanan diatas 15 psig.

Gambar 7. Bullet Tank

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penyimpanan merupakan bagian dari industri proses produksi dalam industri kimia.
Tangki penyimpanan atau storage tank menjadi bagian yang penting dalam suatu proses
industri kimia karena tanki penyimpanan tidak hanya menjadi tempat penyimpanan bagi
produk dan bahan baku tetapi juga menjaga kelancaran ketersediaan produk dan bahan baku
serta dapat menjaga produk atau bahan baku dari kontaminan. Penyimpanan zat padat dalam
storage sering mengalami kesukaran pada saat pengeluaran kembali partikel padat tersebut.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan terhadap zat padat dalam penyimpanan agar aliran
pengeluarannya dapat lancar adalah antara lain Ukuran zat padat yang disimpan Kelembapan
zat padat tersebut Temperatur. Jenis tangki yang digunakan tergantung dari sifat bahan kimia
cair yang akan disimpan. Jika karakteristik bahan bersifat seperti air dapat menggunakan
tangki jenis Atmospheric Tank sedangkan jika yang disimpan merupakan bahan yang peka
terhadap pengaruh lingkungan seperti suhu, cahaya, udara dapat menggunakan Pressure
Tank. Atmospheric Tank merupakan jenis tangki yang digunakan untuk menyimpan bahan
kimia cair yang tidak mudah rusak oleh pengaruh lingkungan. Pada umumnya gas yang
disimpan dalam bentuk cairan karena memiliki keunggulan dari Volume gas dalam bentuk
cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu gas
disimpan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan.

3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat memberikan informasi tentang
karakteristik jenis tangki penyimpanan, yang dimaksudkan agar tidak ada kekeliruan dalam
membedakan jenis tangki penyimpanan berdasar kondisi operasi yang ada dan kebutuhan,
maka disarankan agar mengetahui betul jenis tangki dan karakteristik tangki penyimpanan
yang ada agar mempermudah dalam melakukan perancangan pabrik kimia yang berprinsip
pada keselamatan kerja dan proses

DAFTAR PUSTAKA
Mark Fintel, 1985. Handbook of Concrete Engineering Second Edition
Claudius Peters, 1978. Silo Technology
Ibau Hamburg, 1976. Silo Conversions and Modifacations for the Cement Industry
Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, 2002. Tata Cara Perencanan Struktur
Beton Bertulang untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847-2002.
Departemen Pemukimandan Prasarana Wilayah, 2002. Standard Perencanaan Bangunan
Baja Indonesia SNI 03-1729-2002.
Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, 2002. Standar Perencanan Ketahanan
Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung SNI-1726-2002.
Sri Widharto, 2004. Inspeksi Teknik Buku 2. Pradnya Paramita.
D Cendana, 2011. Repository USU Tipe - Tipe Tangki Penyimpanan Bahan. Universitas
Sumatera Utara.
Anonim, 2012. Tipe Tipe Tanki Penyimpanan http://tentang teknikkimia. wordpress.
com / 2012/06/06/ tipe-tipe-tanki-penyimpanan/

Anda mungkin juga menyukai