Anda di halaman 1dari 12

LAMPIRAN 1

PERHITUNGAN

Dalam percobaan ini dilakukan perhitungan percepatan beban dan percepatan gravitasi.
1). Percepatan Beban
Dari hasil percobaan maka didapatkan hasil percepatan untuk tiap-tiap percobaan
sebagai hasil berikut :
a. Percobaan 1
Tabel 4. Perhitungan Percobaan 1 (M1 = 60 gram)
No.
1.
2.
3.

s (m)
1
1
1

t (s)
1,54
1,48
1,59

t2 (s2)
2,3716
2,1904
2,5281

a (m/s2)
0,843313
0,913075
0,791108

b. Percobaan 2
Tabel 5. Perhitungan Percobaan 2 (M1 = 70 gram)
No.
1.
2.
3.

s (m)
1
1
1

t (s)
1,18
1,16
1,13

t2 (s2)
1,3924
1,3456
1,2769

a (m/s2)
1,436369
1,486326
1,566293

c. Percobaan 3
Tabel 6. Perhitungan Percobaan 3 (M1 = 80 gram)
No.
1.
2.
3.

s (m)
1
1
1

t (s)
0,9
1,02
1,1

t2 (s2)
0,81
1,04
1,21

a (m/s2)
2,469136
1,922338
1,652893

2). Percepatan Gravitasi


a. Metode Pengukuran Berulang
Dari hasil percobaan maka didapatkan hasil percepatan gravitasi untuk tiap-tiap
percobaan sebagai hasil berikut :
a.) Percobaan 1
M1

= 60 gram = 0,06 kg

M2

= 50 gram = 0,05 kg

= 10 gram = 0,01 kg

b) Percobaan 2
M1

= 70 gram = 0,07 kg

M2

= 50 gram = 0,05 kg

= 10 gram = 0,01 kg

c) Percobaan 3

M1

= 80 gram = 0,08 kg

M2

= 50 gram = 0,05 kg

= 10 gram = 0,01 kg

Sehingga percepatan gravitasi yang didapatkan pada percobaan kali ini sebesar :

LAMPIRAN 2
MODUL PRAKTIKUM
(METODE GRAFIK)

I. JUDUL
Pesawat Atwood
II. TUJUAN :
1. Menentukan percepatan beban dengan menerapkan GLBB pada Pesawat Atwood
2. Menentukan percepatan gravitasi dengan menggunakan Pesawat Atwood
III. DASAR TEORI :
Walfed Tambunan, dkk (2014) menjelaskan bahwa pesawat atwood merupakan
suatu alat fisika yang digunakan untuk mengukur percepatan gravitasi yang bekerja
berdasarkan prinsip Hukum Newton. Alat ini terdiri dari dua sistem beban dengan massa
M1 dan M2 yang mula-mula diam diikatkan pada tali ringan yang melalui sebuah katrol
yang licin.
Adapun gerak yang terjadi pada pesawat atwood yaitu :
1. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Menurut Wasino, dkk (2013), gerak lurus berubah beraturan adalah gerak lurus
dengan kelajuan berubah secara beraturan, dengan percepatan a adalah konstan.
Jarak yang ditempuh oleh benda yang bergerak dengan GLBB dituliskan pada
Persamaan 1, yaitu :
(1)
keterangan

S = jarak yang ditempuh


S0= jarak awal
v0= kecepatan awal
t = waktu
a = percepatan

dimana nilai v0 = 0 karena pada keadaan awal pengamat beban dalam keadaan diam.
2. Hukum II Newton
Dalam sistem ini berlaku Hukum II Newton yang ditunjukkan pada Persamaan 2,
yaitu :
(2)
Sedangkan pada katrol, Hukum II Newton ini dinyatakan dengan Persamaan 3
sebagai berikut :
(3)

Nova Nurfauziawati (2010) menjelaskan bahwa I merupakan momen inersia (katrol


dianggap silinder pejal), sehingga Persamaan 3 menjadi Persamaan 4 sebagai berikut
:
(4)

Gambar 1. Pesawat Atwood


Berdasarkan Gambar 1 di atas, jika massa benda M1 dan M2 sama (M1 = M2),
maka keduanya akan diam. Akan tetapi jika massa benda M1 lebih besar dari pada massa
benda M1 (M1 > M1), maka massa M2 akan tertarik oleh massa benda M1.
Marthen Kanginan (2013) menjabarkan Hukum Newton II yang berlaku dalam
sistem ini menjadi Persamaan 5 dan Persamaan 6 sebagai berikut :
(5)
(6)
Sedangkan penjabaran dari Persamaan 3 ditunjukkan pada Persamaan 7 sebagai berikut :
(7)
Pada Persamaan 7 di atas, dapat disederhanakan menjadi Persamaan 8 sebagai berikut :
(8)
Dengan menjumlahkan Persamaan 5 dan 6 maka diperoleh Persamaan 9 sebagai berikut :

(9)
Apabila Persamaan 9 disubstitusikan ke Persamaan 8, maka dihasilkan Persamaan 10 :
(10)

IV. METODOLOGI EKSPERIMEN


Dalam percobaan ini dilakukan perhitungan percepatan beban dan percepatan gravitasi.
1. Percepatan Beban
Percepatan beban yang bergerak dipercepat dihitung dengan pengukuran berulang
untuk menentukan waktu yang dibutuhkan beban dalam menempuh jarak sejauh
100 cm.Perhitungan percepatan beban dilakukan dengan menerapkan Persamaan 1
sehingga diperoleh Persamaan 11 sebagai berikut :
(11)
Berdasarkan pengukuran berulang, nilai percepatan beban ditentukan dengan
Persamaan 12 berikut :
(12)
2. Percepatan Gravitasi
Percepatan gravitasi ditentukan dengan metode grafik. Sesuai Persamaan (8) dapat
dijabarkan sebagai berikut :
(13)
pada persamaan garis lurus berlaku y = mx, sehingga :
y=
x=
m (gradien) = g
V. ALAT DAN BAHAN
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Pesawat Atwood
Beban gantung (50 gram)
Beban tambahan
Tali
Meteran
Stopwatch

1 set
2 buah
5 buah
secukupnya
1 buah
1 buah

VI. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN


1. Alat pesawat atwood disusun seperti pada Gambar 2 berikut :
M
M2

M1

Gambar 2. Rangkaian Percobaan Pesawat Atwood


///
2. Salah satu ujung tali dipasang beban dengan massa (M 1 ) sebesar 60 gram,
sedangkan ujung tali lain dipasang beban dengan massa (M2 ) sebesar 50 gram.
3. Waktu dicatat ketika beban M1 bergerak ke bawah sejauh 100 cm.
4. Langkah (3) diulangi sebanyak tiga kali.
5. Hasil percobaan dituliskan dalam tabel pengamatan berikut :
Tabel 1. Tabel Data Pengamatan Percepatan Beban
s (m)
1
1
1

t (s)
...
...
...

6. Langkah (1) hingga (5) diulangi dengan mengganti massa M 1 menjadi 70 gram dan
80 gram.
VII.DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, Martheen. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga
Nurfauziawati, Nova. 2010. Fisika Dasar Modul 2-Pesawat Atwood. Universitas
Padjajaran : Bandung
Wasino, dkk. 2013. Pengembangan Pesawat Atwood Berbasis Sensor LDR (Light
Dependent Resistor) sebagai Alat Peraga GLB dan GLBB. Jurnal Radiasi Volume
3 No. 2, hal. 108

LAMPIRAN 3
MODUL PRAKTIKUM
(METODE PENGUKURAN BERULANG)

LAMPIRAN 4
LEMBAR PENGESAHAN OLEH GURU PAMONG

Anda mungkin juga menyukai