Anda di halaman 1dari 26

Kajian Penyakit Tidak Menular Delapan Puskesmas Kota Palembang

Tahun 2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Penyakit tidak menular menjadi penyebab utama kematian secara global. Data WHO
menunjukkan bahwa dari 57 kematian yang terjadi di dunia pada tahun 2008, sebanyak 36
juta atau hampir dua pertiganya disebabkan oleh penyakit tidak menular. Penyakit tidak
menular juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara dengan
tingkat ekonomi rendah dan menengah, dari seluruh kematian yang terjadi pada orang-orang
berusia kurang dari 60 tahun, 29% disebabkan oleh penyakit tidak menular, sedangkan di
negara-negara maju menyebabkan 13% kematian. Proporsi penyebab kematian akibat
penyakit tidak menular pada orang-orang berusia kurang dari 70 tahun,penyakit
cardiovaskular merupakan penyebab terbesar (39%), diikuti kanker (27%), sedangkan
penyakit pernafasan kronis, penyakit pencernaan dan penyakit tidak menular yang lain
bersama-sama menyebabkan sekitar 30% kematian, serta 4% kematian disebabkan diabetes.
Menurut WHO, kematian akibat penyakit tidak menular diperkirakan akan terus
meningkat diseluruh dunia, peningkatkan terbesar terjadi di negara-negara menengah dan
miskin. Lebih dari dua pertiga (70%) dari populasi global akan meninggal akibat penyakit
tdak menular seperti penyakit kanker, penyakit jantung, stroke dan diabetes. Dalam jumlah
total, pada tahun 2030 diprediksi akan ada 52 juta kematian per tahun karena penyakit tidak
menular, naik 9 juta jiwa dari 38 juta jiwa pada saat ini. Di sisi lain,kematian akibat penyakit
menular seperti malaria, TBC atau penyakit infeksi lainnya akan menurun, dari 18 juta jiwa
saat ini menjadi 16,5 juta jiwa pada tahun 2030. Pada negara-negara menengah dan miskin
penyakit tidak menular akan bertanggung jawab terhadap tiga kali dari tahun hidup yang
hilang dan disability (disability adjusted life years) dan hampir lima kali dari kematian
penyakit menular,maternal, perinatal dan masalah nutrisi.
Secara global, regional dan nasional pada tahun 2030 transisi epidemiologi dari
penyakit menular menjadi penyakit tidak menular semakin jelas. Diproyeksikan jumlah
kesakitan akibat penyakit tidak menular dan kecelakaan akan meningkat dan penyakit
menular akan menurun. Penyakit tidak menular seperti kanker, jantung, diabetes militus dan
paru obstruktif kronik, serta penyakit kronik lainnya akan mengalami peningkatan yang
signifikan pada tahun 2030. Peningkatan kejadian penyakit tidak menular berhubungan
dengan peningkatan faktor resiko akibat perubahan gaya hidup seiring dengan perkembangan
dunia yang makin modern, pertumbuhan populasi dan peningkatan usia harapan hidup.
BTKL PP KELAS I PALEMBANG 1

Kajian Penyakit Tidak Menular Delapan Puskesmas Kota Palembang

Tahun 2014

Hasil Riskesdas tahun 2007 menunjukkan tingginya prevalensi penyakit tidak


menular di Indonesia, seperti hipertensi (31,7 %), penyakit jantung (7,2%), stroke
(8,3), diabetes melitus (1,1%) dan diabetes melitus di perkotaan (5,7%), asma (3,5%),
penyakit sendi (30,3%), kanker/tumor (4,3), dan cedera lalu lintas darat (25,9%).
Adapun stroke merupakan penyebab utama kematian pada semua umur, jumlahnya
mencapai 15,4%, hipertensi 6,8%, cedera 6,5%, diabetes melitus 5,7%, kanker 5,7%,
penyakit saluran nafas bawah kronik (5,1%), penyakit jantung iskemik 5,1% dan
penyakit jantung lainnya 4,6%.
BTKLPP Kelas I Palembang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Palembang,
mengadakan kajian kasus baru penyakit tidak menular yang terjadi setiap bulannya khusus di
8 (delapan) Puskesmas Kota yang sudah ditunjuk, yaitu terdiri dari: Puskesmas Kenten,
Puskesmas Merdeka, Puskesmas Pakjo, Puskesmas Dempo, Puskesmas Kertapati, Puskesmas
sekip, Puskesmas Padang Selasa dan Puskesmas Makrayu. Adapun data yang sudah berhasil
dikumpulkan ini terdiri dari data dari triwulan pertama (Januari-Maret) 2014 hingga triwulan
keempat khususnya bulan Oktober hingga November dan kami tampilkan masing-masing per
Puskesmas.

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui tingkat prevalensi kasus penyakit tidak menular yang ada di 8
(delapan) Puskesmas di Kota Palembang.

1.3 Pelaksanaan
Kajian kasus penyakit tidak menular di 8 (delapan) Puskesmas yang telah ditunjuk
oleh Dinas Kesehatan Kota Palembang dilakukan secara terus menerus setiap bulannya
selama tahun 2014, dengan cara mengumpulkan data di 8 Puskesmas di Kota Palembang
yang telah menjalankan program PTM, yakni Puskesmas Dempo, Puskesmas Merdeka,
Puskesmas Pakjo,Puskesmas Kenten, Puskesmas Padang Selasa, Puskesmas Sekip,
Puskesmas Makrayu, dan Puskesmas Kertapati.

BTKL PP KELAS I PALEMBANG 2

Kajian Penyakit Tidak Menular Delapan Puskesmas Kota Palembang

Tahun 2014

BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Puskesmas Dempo


Puskesmas Dempo sebagai unit pelayanan kesehatan dalam pelaksanaan pelayanan
pembangunan kesehatan terdepan dan pelayanan tingkat dasar yang mandiri, dan
bertanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat yang optimal khususnya di Kecamatan Ilir
Timur I Palembang. Puskesmas Dempo diresmikan kembali pada tanggal 18 juni 1988, oleh
walikota Bapak Kholil Aziz setelah dilakukan rehab gedung untuk pertama kali.
Berdasarkan surat keputusan Walikota Palembang tahun 2001 wilayah kerja
Puskesmas Dempo meliputi 8 Kelurahan, yaitu: Kelurahan 13 Ilir, Kelurahan 14 Ilir,
Kelurahan 15 Ilir, Kelurahan 16 Ilir, Kelurahan 17 Ilir, Kelurahan 18 Ilir, Kelurahan
Kepandean Baru, dan Kelurahan 20 Ilir.

2.2 Puskesmas Merdeka


Puskesmas Merdeka Palembang merupakan Puskesmas Kecamatan pada tahun 1988
ditetapkan sebagai salah satu Puskesmas induk di Kecamatan Bukit Kecil sekaligus
Puskesmas koordinator untuk Kecamatan Bukit Kecil dengan luas wilayah kerja 619 Ha.
Puskesmas Merdeka mempunyai 3 Puskesmas Pembantu dan 16 Posyandu. Wilayah kerja
Puskesmas Merdeka meliputi 4 Kelurahan, yaitu Kelurahan 26 Ilir, Kelurahan 22 Ilir,
Kelurahan 19 Ilir, Kelurahan Talang Semut.
Puskesmas Merdeka terletak di tepi jalan untuk mencapai Puskesmas Merdeka
relatif lebih mudah karena dilalui oleh kendaraan umum (becak,oplet, bus), kendaraan
pribadi, dan juga dengan berjalan kaki sehingga transportasi ke puskesmas merdeka relatif
mudah karena letaknya sangat strategis di pusat kota.

2.3 Puskesmas Pakjo


Puskesmas Pakjo atau sering disebut Puskesmas Bambu Kuning merupakan salah
satu Puskesmas di wilayah Kecamatan Ilir Barat I. Terletak di Jalan Inspektur Marzuki.
Wilayah kerjanya membawahi 1 (satu) kelurahan yaitu Kelurahan Siring Agung.
Puskesmas Pakjo didirikan tahun 1971 merupakan Puskesmas non inpres, tanah
wakaf Bapak Soleh dan diusahakan oleh Ibu Suprapti (anggota BPH). Dalam pelaksanaan
kegiatan, dibantu oleh 2 (dua) Puskesmas Pembantu, yaitu: Puskesmas Pembantu (Pustu)
Talang Masketip dan Puskesmas Pembantu (Pustu) Siring Agung.
BTKL PP KELAS I PALEMBANG 3

Kajian Penyakit Tidak Menular Delapan Puskesmas Kota Palembang

Tahun 2014

2.4 Puskesmas Kenten


Puskesmas Kenten terletak di Jalan Mangkunegara No. 1 Kenten Kecamatan Ilir
Timur II. Luas wilayah : 377,978 Ha, dengan luas tanah 700 m2 dan luas bangunan pada
Puskesmas Kenten 253,875 m2, Puskesmas ini didirikan pada tahun 1972. Wilayah kerja
Puskesmas Kenten ini meliputi Kelurahan Kuta Batu dan Kelurahan 8 Ilir, jumlah Pustu
Puskesmas Kenten ada 2 yaitu Tunanetra dan 8 Ilir.

2.5 Puskesmas Padang Selasa


Puskesmas Padang Selasa terletak di Jalan Padang Selasa Bukit Besar Kecamatan
Ilir Barat I. Puskesmas Padang Selasa didirikan pada tahun 1986 dan pada tahun 2006
Puskesmas tersebut direhab. Luas wilayah Puskesmas Padang Selasa 3194,188 Ha dengan
luas tanah 420 m2, dan luas bangunan 141,3 m2. Wilayah kerja Puskesmas Padang Selasa
Kelurahan Bukit Lama dan Kelurahan Bukit Baru. Jumlah Pustu di Puskesmas Padang Selasa
ada 2 yaitu Pustu Bukit Lama dan Pustu Talang Karang Anyar.

2.6 Puskesmas Sekip


Puskesmas Sekip awal berdiri pada tahun 1962 yang masih merupakan KIA,
berlokasi di Jalan Madang RT 39. Kemudian tahun 1964 pindah ke daerah Sekip Ujung dan
pelayanan

pun

bertambah

menjadi

balai

pengobatan

(BP)

dan

KIA.

Seiring

perkembangannya, berubah menjadi Pustu (Puskesmas Pembantu) dengan menginduk ke


Puskesmas Dempo. Selanjutnya berubah menginduk ke Puskesmas Basuki Rahmat. Tahun
1983, barulah menjadi Puskesmas Induk. Sedangkan pada tahun 2007 Puskesmas Sekip ini di
rehab dengan luas wilayah kerja 315,900 ha, luas tanah 585 m2, luas bangunan 330 m2.
Wilayah kerja Puskesmas ini Kelurahan Sekip Jaya, Kelurahan Pahlawan dan Kelurahan 20
Ilir D-II.
Puskesmas Sekip berkembang dengan memiliki 3 Pustu antara lain: Pustu Kebun
Semai (berdiri tahun 1983), Pustu IAIN (berdiri tahun 1985), Pustu Cambai Agung (berdiri
tahun 1993). Sejak tahun 2003, Puskesmas Sekip pun dipercaya sebagai Puskesmas
Swakelola berdasarkan SK Walikota No 22 tahun 2003.

2.7 Puskesmas Makrayu


Puskesmas Makrayu terletak di Jalan Makrayu 32 Ilir Kecamatan Ilir Barat II.
Puskesmas Makrayu didirikan tahun 1976 dan bangunan Puskesmas itu di rehab pada tahun
2006. Luas wilayah kerja 500 ha, luas tanah 720 m2, luas bangunan 250 m2. Wilayah kerja
BTKL PP KELAS I PALEMBANG 4

Kajian Penyakit Tidak Menular Delapan Puskesmas Kota Palembang

Tahun 2014

Puskesmas Makrayu adalah Kelurahan 35 Ilir, Kelurahan 32 Ilir, Kelurahan 30 Ilir, Kelurahan
Kemang Manis, Kelurahan 29 Ilir, Kelurahan 28 Ilir, Kelurahan 27 Ilir. Jumlah Puskesmas
Pembantu Puskesmas Makrayu 4, Pustu 35 Ilir, Pustu 32 Ilir, Pustu 30 Ilir, Pustu Kemang
Manis.

2.8 Puskesmas Kertapati


Puskesmas Kertapati didirikan pada tahun 1971, Puskesmas ini direhab pada tahun
2000, luas wilayah kerja Puskesmas Kertapati ini 855,575, ha, luas tanah 213 m2, luas
bangunan 144 m2. Wilayah kerja Puskesmas Kertapati meliputi Kelurahan Kertapati,
Kelurahan Ogan Baru, Kelurahan Kemas Rindo, Kelurahan Kertapati. Jumlah Pustu yang ada
di Puskesmas Kertapati 4, Pustu Sungki Pangkal, Pustu Sungki Ujung, Pustu Jalan Mataram,
Pustu Terapung.

BTKL PP KELAS I PALEMBANG 5

39

40
34

35
30
25

21

Hipertensi

20
15

DM Tipe II
1110

Asma Bronkiale

11

10

1010

Cedera akibat kecelakaan

3
0

0
Triwulan I

Triwulan II

0
Triwulan III

20
16
15

15

Hipertensi

10
6
5

DM Tipe II

6
12

0
Oktober

1 2

Cedera akibat kecelakaan


lalu lintas

November

6
5
4
3
2
1
0

Triwulan I
1 1

2
0

Triwulan II
Triwulan III

1
0

55+
45-54
18-44

2 2

2 2

1.5
1

Triwulan I
Triwulan II

0.5
Triwulan III

0
0

0 0
55+

45-54
18-44

39

40
35

31

30

Hipertensi pada Kehamilan

24

25

DM Tipe II

20

20
15

Hipertensi

20

Asma Bronchiale

14

Cidera akibat Kecelakaan


PPOK

10
4

33

0
0

Jantung Koroner
Hipertiroid

001

Triwulan I

01 0

Triwulan II
Triwulan III

17

18
16
14
12
10
8
6
4
2
0

16

15

13
9
Triwulan I
7

Triwulan II
Triwulan III

4
3
1
55+
45-54
18-44

10
10

10
9

9
8
7
6
5
4
3
2
1
0

Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
1
0

55+
45-54
18-44

39

40

Hipertensi

35
35

Diabetes Melitus
30
Penyakit Jantung Koroner

25
21

20

Asma Bronkhiale

15
15

15
10
5

7 7

Penyakit Tiroid

5 5

5 5
0

PPOK

Oktober
November

5
2

Cedera Akibat Kecelakaan


Lalu Lintas
Hipertensi pada kehamilan

40

39

37

39
35

35

Hipertensi

30
Hipertensi Pada Kehamilan

25
20
15
10
5
0

16
Jantung Koroner

14
8
100 211
0
01

14

10
23

11
Diabetes Melitus

5
00 0 0

Triwulan I

0 0 0 1 1
00 0

Triwulan II
Triwulan III

DM Tipe II

12

11

10
8
Hipertensi

Diabetes Melitus

Asma Bronkhiale
1

PPOK

0
Oktober
November

23
25
20

14
Triwulan I

15
4

10
5

21

16

Triwulan II

10
5

Triwulan III

Triwulan II

0
18-45 Tahun

Triwulan I
45-54 Tahun

55+

Triwulan III

2.5
2

Hipertensi

1.5
1

111

Hipertensi pada
Kehamilan
DM Tipe II

0.5
0
0

0
Triwulan I

Triwulan II

00

Triwulan III

PPOK
Cidera akibat Kecelakaan

8
6
4
2
0

hipertensi
5

DM Tipe II
4

Asma Bronkhiale
2 2

1
0 0

Hipertiroid
0

oktober
november

Cedera akibat kekerasan


rumah tangga

4
3.5

3
2.5

DM Tipe II
Hipertiroid

0 00 0
Triwulan I

Asma Bronchiale
PPOK

1
0.5

2
1.5

Hipertensi

1 11 1
0 00 0

Triwulan II

Ca Mamae
Osteoporesis

0 0

Cidera akibat Kecelakaan

Triwulan III

3
3
2.5
2

Hipertensi

1.5

DM Tipe II

1
0.5

Hipertiroid
Asma Bronkhiale

0
0

Oktober
November

60

53

50

Hipertensi

40
30
20
10
0

Hipertensi pada
Kehamilan
Penyakit Jantung Koroner

26
24
20
13
4
00

23

1111
12
3 1 66 4 3
5 7 775
0 0 00 0
4
00 1 000
002 2
Triwulan I

16
11
8 8
5
6
2 1
0 0 0 04 32 2
0 00

Triwulan II
Triwulan III

DM Tipe I
DM Tipe II
DM Gestasional

10

10

Hipertensi

8
8
6

Hipertensi pada
kehamilan

3
22 2

4
3

Jantung Koroner

3 3
2

1 111 1

Diabetes Melitus

1 111 1

Penyakit Tiroid

Oktober
November

15

15

13
10

10

10

7
5

Triwulan I
Triwulan II

4
Triwulan III

2
0
18-45

45-54

55+

42

45
40
35

Hipertensi

30

Hipertensi pada
Kehamilan
DM Tipe II

25
21

20
15
10
5

Hipertiroid

13
5 4
1 1 12

Ashma Bronchial
0

232

3
0

4
1

32

Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III

PPOK
0

Cidera akibat
Kecelakaan
Cidera akibat KDRT

60

54

Hipertensi

50
40

Hipertensi pada
Kehamilan

33

30

Diabetes Melitus

20
10
0

16
25 1 16

Hipertiroid
1110

13

0030101 5

Oktober
November

Stroke Non Haemoragik

4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0

Hipertensi
2 2

DM Tipe II

Cedera akibat kecelakaan


lalu lintas

1 1
0

Cedera akibat lain

Oktober
November

2 2 2

1.5
1 1
1

Triwulan I
Triwulan II

0.5

Triwulan III

0
18-45 Tahun

45-54 Tahun

55+

Kajian Penyakit Tidak Menular Delapan Puskesmas Kota Palembang

Tahun 2014

Berdasar data diatas dapat dilihat bahwa penyakit hipertensi terjadi di golongan
umur 55 tahun keatas. Peningkatan jumlah kasus penyakit hipertensi terjadi di triwulan I
sampai triwulan III. Dan memang hipertensi sudah menjadi masalah kesehatan yang sangat
serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer. Di Amerika,
diperkirakan 1 dari 4 orang dewasa menderita hipertensi (CDC, 2002, cit. Rahajeng &
Tuminah 2009). Apabila penyakit ini tidak terkontrol, akan menyerang target organ, dan
dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, gangguan ginjal, serta kebutaan. Dari beberapa
penelitian dilaporkan bahwa penyakit hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan
peluang 7 kali lebih besar terkena stroke, 6 kali lebih besar terkena congestive heart failure,
dan 3 kali lebih besar terkena serangan jantung (WHO, 2005; CDC, 2002; WHO-ISH, 2003;
JNC-7, 2003, cit. Rahajeng & Tuminah 2009).

BTKL PP KELAS I PALEMBANG 22

Kajian Penyakit Tidak Menular Delapan Puskesmas Kota Palembang

Tahun 2014

BAB IV
PENUTUP

Data distribusi kasus baru PTM di 8 Puskesmas yang ada di Kota Palembang, tampak
bahwa kasus baru Hipertensi tinggi dan hampir selalu masuk dalam 10 penyakit terbanyak.
Belum lagi bila digabungkan dengan kasus lama yang sudah menahun maka jumlahnya akan
makin banyak lagi. Ini harus menjadi perhatian serius.
Hampir 70% orang tidak mengetahui dirinya mengalami hipertensi dan mendapatkan
pengobatan. Namun hampir separuh tidak mengontrol dengan baik. Padahal jika tekanan
darah terkontrol dengan stabil maka akan memberi hasil terbaik untuk mencegah pasien
terkena komplikasi seperti stroke dan penyakit jantung koroner. Pasien yang hanya sesaat
minum obat tidak memberi hasil yang baik. Selain itu pasien juga harus diedukasi dengan
baik mengenai pengobatan agar pasien dapat lebih paham. Beberapa masalah lainnya seperti
kesalahpahaman pasien bahwa minum obat hipertensi jangka panjang dapat menyebabkan
gagal ginjal, padahal hal ini tidak benar. Artinya harus terus ingkatkan usaha edukasi dan
promosi kesehatan.
Data laporan kejadian PTM yang dilaporkan ke Dinas Kota Palembang ada baiknya
disertakan dengan data pasien PTM secara keseluruhan bukan hanya pasien baru saja. Terus
dilakukan pembinaan dari Dinas Kesehatan Kota Palembang kepada petugas PTM yang ada
di Puskesmas perlu ditingkatkan terutama terkait promosi dan preventifnya, sebab PTM
makin meningkat dari waktu ke waktu jadi harus ada usaha serius dari pihak terkait dan yang
berwenang.

BTKL PP KELAS I PALEMBANG 23

Kajian Penyakit Tidak Menular Delapan Puskesmas Kota Palembang

Tahun 2014

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, A. C. 2012. Asuhan Gizi Nutritional Care Process. Yogyakarta: Graha Ilmu
Boedhi, Darmojo. 2001. Mengamati Perjalanan Epidemiologi Hipertensi diIndonesia.Jakarta:
Medika
Departemen Kesehatan R.I, 2002.
Berisiko Terpadu. Jakarta

Panduan Pengembangan Sistem Surveilans Perilaku

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Buletin Penyakit Tidak Menular, Tahun 2012,
Semester II. Jakarta
www.Scribd.com/doc/151700295/Bab III
www.academia.edu/4643388/Data dasar kesehatan 2008
www. Scribd.com/183485863/Profil-Puskesmas-Pakjo-lady

BTKL PP KELAS I PALEMBANG 24

Kajian Penyakit Tidak Menular Delapan Puskesmas Kota Palembang

Tahun 2014

TIM KERJA

Penanggung Jawam Tim


dr. Rahmayani, M. Kes

Tim Survey Lapangan: dr. Artineke, M. Kes, Khusnul Khotimah, SKM, Ena Juhaina, SKM,
Amalia, SKM, Jimmy Tiarlina, SKM
Tim Pembuat Laporan: dr. Artineke, M. Kes, Khusnul Khotimah, SKM, Amalia, SKM

BTKL PP KELAS I PALEMBANG 25

LAMPIRAN FOTO KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai