Apbndanapbd 140116071338 Phpapp02
Apbndanapbd 140116071338 Phpapp02
Fungsi APBN
Prinsip Penyusunan
APBN
Penyusunan,
Pelaksanaan, dan
Pertanggungjawaban
Asumsi APBN
Pembiayaan Negara
Penerimaan dan
Pengeluaran
Pembelanjaan
Pemerintah Pusat
Penyusunan APBN
Pemerintah mengajukan Rancangan APBN dalam bentuk RUU tentang APBN kepada DPR.
Setelah melalui pembahasan, DPR menetapkan Undang-Undang tentang APBN selambatlambatnya 2 bulan[1] sebelum tahun anggaran dilaksanakan.
Pelaksanaan APBN
Dalam keadaan darurat (misalnya terjadi bencana alam), Pemerintah dapat melakukan
pengeluaran yang belum tersedia anggarannya.
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN
I. Dalam Negeri
1.Perbankan Dalam Negeri
2.Non Perbankan Dalam Negeri
Privatisasi
Penjualan Aset Program Restrukturisasi Perbankan
Obligasi Negara (Netto)
i. Penerbitan Obligasi Pemerintah
ii. Pembayaran Cicilan Pokok Hutang/Obligasi DN
II. Luar Negeri
1.Pinjaman Proyek
2.Pembayaran Cicilan Pokok Hutang CN
3.Pinjaman Program dan Penundaan Cicilan Hutang
Jenis APBD
APBD terdiri atas:
Anggaran pendapatan, terdiri atas
Anggaran
belanja,
yang
digunakan
untuk
keperluan
penyelenggaraan tugas pemerintahan di daerah.
Pembiayaan, yaitu setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran
berikutnya.
STRUKTUR APBD
Struktur APBD merupakan satu kesatuan yang
terdiri dari :
a. Pendapatan Daerah;
b. Belanja Daerah;
c. Pembiayaan Daerah