Puji syukur pertama-tama dan sudah sepatutnya saya ucapkan atas kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan ridho-Nya lah. Tugas Laporan Makalah
yang berjudul Analisa Lokasi & Keruangan Penentuan Lokasi Fasilitas Pendidikan Studi Kasus :
SMA Komplek Surabaya. ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar mata kuliah
Analisa Lokasi & Keruangan ,yaitu :
1. Dr.Ir. Eko Budi Santoso, Lic.Rer.Reg
2. Surya Hadi Kusuma, ST.MT.
3. Ajeng Nugrahaning Dewanti, ST.M.Sc.
Tak lupa juga kami sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi dalam terselesaikannya makalah ini yang tidah dapat kami sebutkan
satu persatu. Penyusun berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada
umumnya. Demikian beberapa kata yang penyusun tulis untuk mengantar para pembaca
menjelajahi makalah ini. Kami sebagai penyusun hanyalah manusia biasa yang tentu tak luput
dari kesalahan. Kritik dan saran sangat kami butuhkan demi tercipta yang lebih baik. Jika
terdapat banyak kesalahan dalam makalah ini, kami sebagai penyusun memohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL , GRAFIK & GAMBAR ................................................................................... iii
BAB I ................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 4
1.1
1.2
TUJUAN ............................................................................................................... 5
1.3
SASARAN ............................................................................................................. 5
1.4
BAB II ............................................................................................................................... 7
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................... 7
2.1
2.2
2.3.
2.3.1
STANDAR
DAN
KETENTUAN
MENGENAI
DAERAH
LAYANAN FASILITAS
2.4.1
2.4.2
2.4.3
BAB III.............................................................................................................................19
METODE ANALISIS............................................................................................................19
3.1
3.2
3.3
3.4
3.3.1
ii
3.3.2
3.4
3.5
BAB IV .............................................................................................................................27
KESIMPULAN & REKOMENDASI ..........................................................................................27
4.1
KESIMPULAN .......................................................................................................27
4.2
REKOMENDASI ....................................................................................................27
LAMPIRAN ........................................................................................................................29
Grafik 1. AHP Penentuan Lokasi fasilitas Pendidikan SMA KOMPLEKS Kota Surabaya ...............24
Grafik 2. Hasil Analisa AHP Penentuan Lokasi Berdasarkan Variabel .......................................25
Grafik 3. Hasil Analisa AHP Aksesbilitas Lokasi .....................................................................26
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang ( spatial order) kegiatan
ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang
langka, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap lokasi berbagai
macam usaha atau kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial. Dalam mempelajari
lokasi berbagai kegiatan, ahli ekonomi regional atau geografi terlebih dahulu
membuat asumsi bahwa ruang yang dianalisis adalah datar dan kondisinya di semua
arah adalah sama. Salah satu unsur ruang adalah jarak. Jarak menciptakan
gangguan ketika manusia berhubungan atau berpegian dari satu tempat ke tempat
lainnya. Salah satu hal yang banyak dibahas dalam teori lokasi adalah pengaruh
jarak terhadap intensitas orang bepergian dari satu lokasi kelokasi lainnya. Studi
tentang lokasi adalah melihat kedekatan atau jauhnya satu kegiatan dengan kegiatan
lain dan apa dampaknya atas kegiatan masing-masing karena lokasi yang
berdekatan (berjauhan) tersebut.
Pengertian pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pelayanan pendidikan yang baik tentunya harus didukung oleh penyediaan
fasilitas pendidikan yang
bisa
menjangkau
dan
melayani
seluruh
penduduk
dengan merata. Letak suatu sekolah, diharapkan dalam suatu lokasi yang baik
atau optimal. Lokasi optimal adalah lokasi yang terbaik secara ekonomis. Model
yang
sederhana
dari
teori lokasi
adalah memperoleh
keuntungan
ekonomi
pada
benda
lagi.
atau
gejala
geografi
yang
bersangkutan
secara
lebih
jauh
(Sumaadmaja 1982:118).
Pertumbuhan masyarakat yang pesat di perkotaan tak terkecuali di Kota
Surabaya mendorong meningkatkan kebutuhan akan sekolah
1.2
TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menentukan faktor-faktor
lokasi fasilitas pendidikan dan kesesuaian pemilihan lokasi fasilitas pendidikan
berdasarkan preferensi masyarakat..
1.3
SASARAN
Untuk mencapai tujuan, sasaran yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Menentukan faktor-faktor penentuan lokasi perumahan berdasarkan preferensi
masyarakat
2) Mengidentifikasi kesesuaian antara faktor-faktor penentu lokasi Fasilitas
Pendidikan berdasarkan preferensi masyarakat
3) Mengidentifikasi kesesuaian lokas Fasilitas Pendidikan
dengan
faktor-faktor
SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun penyusunan makalah ini akan dibahas sesuai dengan sistematika
penulisan yang disajikan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, tujuan penulisan, serta sistematika
pelaporan dalam penyusunan faktor-faktor penentuan lokasi fasilitas pendidikan
berdasarkan preferensi masyarakat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka berisi landasan teori yang digunakan atau dijadikan
pedoman dalam melakukan suatu proses analisa. Tinjauan pustaka pada
penelitian ini menyangkut teori dan konsep mengenai penentuan lokasi
perumahan
BAB III METODE STUDI
Bab ini berisi bagan alir studi, metode pengambilan data, dan metode
analisis yang digunakan dalam melakukan analisis dalam studi ini.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini berisi gambaran umum pada penelitian ini mendeskripsikan
berbagai aspek dalam fasilitas pendidikan yang menjadi kawasan studi dan
analisa untuk mengetahui faktor-faktor penentuan lokasi asilitas pendidikan
serta kesesuaian faktor-faktor lokasi tersebut dengan kondisi eksisting dan teori
lokasi fasilitas pendidikan yang ada.
Analisa Lokasi & Keruangan | PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Meja
dan
kursi
untuk
belajar,
rak,
papan
tulis,
alat peraga, almari, buku buku, media pendidikan (jika diperlukan merupakan
contoh sarana pendidikan.
2.2
prasarana
perhubungan,
ketersediaan
berbagai
sarana
penghubung
termasuk frekuensinya dan tingkat keamanan serta kenyamanan untuk melalui jalur
tersebut. Dalam analisis kota yang telah ada atau rencana kota, dikenal standar
lokasi (standard for location requirement) atau standar jarak (Jayadinata, 1999: 160)
Teori Christaller mengasumsikan kondisi ideal dimana sebuah dataran
homogen yang sama dengan kepadatan populasi dan daya beli yang sama. Dalam
hal ini, teori central place mirip dengan teor lokasi Weber dan Von Thunen, dimana
lokasi diasumsikan euclidean, dataran isotropic dengan kemampuan daya beli
konsumen yang sama besar ke segala arah. Christaller menyarankan bahwa barang
dan jasa dapat dikategorikan menjadi rangkaian tingkatan dari kekhususan rendah
atau orde dasar (seperti produk pangan) sampai orde tinggi atau memiliki
kekhususan tinggi (seperti sebuah tingkatan layanan kesehatan atau tingkatan alatalat rumah tangga maupun kendaraan). Misal: dilakukan kategorisasi atau
pengelompokan produk.
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Semakin tinggi kelompok barang, range dan threshold nya semakin luas.
Dalam konsep ruang, makin luas wilayah pemasaran suatu barang, ordenya semakin
tinggi. Pada contoh diatas, barang kelompok 4 termasuk pada orde I, barang
kelompok 3 sebagai orde II, dst. Masing-masing item atau jasa memiliki optimal
market areanya masing-masing dan dapat digambarkan sebagai sebuah radius
lingkaran. Untuk memastikan bahwa seluruh bagian dataran terlayani, maka seluruh
Analisa Lokasi & Keruangan | TINJAUAN PUSTAKA
lingkaran market area harus tumpang tindih. Hasil polanya dapat digambarkan
menggunakan bentuk geometrik lingkaran, segi enam, dan segitiga.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait teori Christaller adalah terori
tersebut berdasar pada sebuah asumsi dimana model tersebut tidak dapat
diterapkan pada situasi yang realistis. Asumsi yang digunakan adalah :
1) Permukaan bumi datar, tak terbatas, dan memiliki sumber daya yang
homogen dimana tersebar secara merata atau dengan kata lain tidak
terdapat perbedaan kondisi geografis;
2) Tidak
terdapat
batasan
administrasi
dan
politis
yang
dapat
buku
teks
pelajaran,
buku
referensi,
alat
peraga,
alat-alat
laboratorium dan alat-alat praktik. Sedangkan prasarana adalah fasilitas dasar yang
diperlukan untuk menjalankan fungsi satuan pendidikan yang meliputi ketersediaan
lahan, bangunan gedung, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, ruang pimpinan,
ruang guru, ruang tata usaha, tempat ibadah, ruang konseling, ruang UKS, ruang
organisasi
kesiswaan,
jamban,
gudang,
ruang
sirkulasi
serta
tempat
2.3.1
Tahun 2007. Standar mencakup sarana dan prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs, dan
SMA/MA. Ketentuan yang diatur dalam standar ini meliputi satuan: satuan
pendidikan, luasan lahan, bangunan gedung, prasarana dan sarana yang harus
dimiliki fasilitas pendidikan beserta ketentuannya. Penelitian ini hanya akan meninjau
mengenai satuan pendidikan saja yang di dalamnya diatur mengenai banyaknya
rombongan belajar, batas maksimum jumlah penduduk yang dilayani, dan area
pelayanan satu fasilitas pendidikan. Standar satuan pendidikan SMA dan MA, yaitu :
1) Satu SMA/MA memiliki minimum 3 rombel dan maksimum 27 rombel.
2) Satu SMA/MA dengan 3 rombel melayani maksimum 6000 jiwa penduduk.
Untuk
pelayanan
penduduk
lebih
dari
6000
jiwa
dapat
dilakukan
STANDAR
DAN
KETENTUAN
MENGENAI
DAERAH
LAYANAN
sarana dan
prasarana Departemen
Pendidikan
Nasional
kondisi
umum
sarana
dan
kriteria batasan
tidak diuraikan
prasarana
jarak dan
dalam
standar
fasilitas pendidikan
waktu
ini.
tempuh
Sehingga
Departemen
sekolah
menengah
umum
direncanakan
dengan
10
2. Kepadatan
dan
potensi
penduduk
(%
penduduk
usia
sekolah)
lingkungan
sangat
Lingkungan dibedakan
topografi,
menentukan
dalam
klimatologi,flora
lingkungan
dan
fauna,
lokasi
alami,
dan
fisik
sekolah.
yaitu:
geografi,
lingkungan
buatan
ekonomi).
Syarat
lokasi
bangunan sekolah
terhadap
pemerintahan
yang
dipergunakan
dalam
standar
11
2.3.4
2.4
12
FAKTOR AKSESIBILITAS
Perencanaan fasilitas pendidikan harus dilandasi kepada mudahnya
jangkauan antara tempat tinggal dan fasilitas pendidikan itu sendiri yang
menyangkut akan kebutuhan pelayanan. Maka fasilitas pendidikan sendiri
didasarkan
dilengkapi
kepada
pendekatan
dengan
faktor
kemudahan
ketersediaan
(accessibility),
infrastruktur
kemudian
(availability)
dan
aksesibilitas
wilayah
Srour
(2003)
dalam
jurnalnya
menyebutkan
bahwa
13
Dalam kondisi yang ideal bahwa suatu aksesibilitas yang baik di suatu lokasi
diukur berdasarkan seberapa baik jaringan
Angkutan
Rute
Kota/Bemo/Lyn
Kodya
Ambengan
1.
Ambengan
Ngemplak
Gentengkali - Siola - Praban - Pirngadi Pawiyatan - Semarang - Ps. Turi - Dupak Demak.
Joyoboyo Pegirian Endrosono
PP : Joyoboyo Pasar Wonokromo Raya
Ngagel Gubeng Sumatra St. Gubeng
2.
Anggrek
Kusumabangsa
Kaliondo
Simokerto
Kapasari
Sidotopo
Lor
3.
GS
14
Kusuma
Ambengan
Jagung
Suprapto
Walikota
Ambengan
Mustajab
Jagung
Wijayakusuma
4.
MLK
5.
Krampung
Karangan
Bronggalan
15
Tambaksari
Ambengan
Sisingamangaraja
Petekan
Ambengan
Wijayakusuma
6.
UBB
Kotamdya
Wijayakusuma
Jagung.
Urip
Sumaharjo
Basuki
Rachmat
7.
Besar
Kapas
Krampung
8.
16
Terminal
Kenjeran
Kalijudan
Tambaksari
Ambengan
2.4.2
FAKTOR LINGKUNGAN
Lingkungan
mengandung
unsur-unsur
fisik
dan
sosial
yang
rentan
menimbulkan
menimbulkan
alergi,
berbagai
penyakit
penyakit.
paru-paru,
Polusi
penyakit
udara
tenggorokan
dapat
dan
yang
bebas
dari
berbagai
kebisingan
dan
keramaian.
17
2.4.3
FAKTOR KEPENDUDUKAN
Struktur pemerintahan yang digunakan dalam standar perencanaan
kebutuhan sarana kota Depdagri ini didasarkan pada jumlah penduduk:
kelurahan
(30.000
jiwa),
kecamatan
(200.000
jiwa).
Pola
sebaran
18
BAB III
METODE ANALISIS
3.1
: Jl. Ambengan
Sebelah Selatan
: Jl. Jimerto
Sebelah Barat
Sebelah timur
19
20
3.2
JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif agar lebih cenderung
kepada
penelitian
yangeksplotarif
yang
akan
digunakan
untuk
menentkan
VARIABEL PENELITIAN
Berdasarkan faktor-faktor penentu lokasi fasilitas pendidikan tersebut,
kemudian dapat disimpulkan beberapa variabel dan indikator untuk menentukan
pemilihan lokasi fasilitas pendidikan :
No
Variabel
Indikator
Keterangan
mudahnya
dilandasi
kepada
jangkauan
antara
Aksesibilitas
ke lokasi sekolah
Kemudahan
mendapatkan
dengan
tempat
bimbingan belajar.
Lingkungan
Kebersihan
suatu
Tingkat polusi
Tingkat Kebisingan
Ketenangan
kelompok
Kemanan
wilayah
yang
penduduk.
secara
Dalam
kegiatan
belajar
dan
kependudukan
21
3.4
SURVEI PRIMER
Survei primer dilakukan untuk mendapatkan data primer otentik dari
kawasan studi. Teknik pengambilan data yang dilakukan antara lain adalah
sebagai berikut :
1) Teknik observasi atau pengamatan langsung
Teknik observasi atau pengamatan langsung dilakukan dengan cara
melakukan pengamatan secara langsung dengan menggunakan alat
bantu kamera dan catatan. Alat bantu kamera memudahkan peneliti
dalam perekaman situasi atau kondisi eksisting di kawasan studi, yakni
kawasan SMA kompleks di Surabaya.
2) Kuisioner
Survey kuisiner terhadap stakeholder terkait dalam penentuan lokasi
pendidikan. Dengan kuisioner ini diharapkan mampu memberikan data
sehingga dapat mengetahui faktor yang paling berpengaruh dalam
penentuan lokasi pendidikan yaitu SMA kompleks di Surabaya. Sampel
yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari ketiga unsur sampel
penelitian kualitatif yaitu dari pihak masyarakat, pemerintah dan
swasta.
3.3.2
SURVEY SEKUNDER
Survey sekunder dilakukan untuk memperoleh data yang berasal dari
kepustakaan yang berkaitan dengan penurunan vitalitas kawasan Pecinan
kembang jepun. Untuk memperooleh data sekunder itu dapat dilakukan
dengan melakukan studi, yaitu :
22
1) Studi literatur/pustaka, dilakukan melalui studi kepustakaan di bukubuku, hasil penelitian dan peraturan yang berhubungan dengan tema
penelitian
2) Tinjauan media yaitu informasi-informasi yang diperoleh sebbagai
input dalam penelitian ini diperoleh dari internet, media cetak dan
media elektronik.
3.4
dari
kriteria yang dipilih, sampai kepada sub-sub criteria yang paling mendetail.
Dalam penelitian kali ini analisis AHP digunakan untuk mengetahui nilai bobot faktor
penentuan lokasi fasilitas pendidikan, yang datanya didapatkan dari hasil wawancara
dan pengisian kuisioner kepada stakeholder terkait.
23
Penentuan Lokasi
Fasilitas Pendidikan
SMA KOMPLEKS Kota
Surabaya
Aksesbilitas
Lingkungan
Penduduk
Kedekatan dengan
tempat bimbingan
belajar.
Keamanan
Partisipasi penduduk
dalam bidang
pendidikan
Kemudahan
mendapatkan sarana
transportasi umum
Ketenangan
Kepadatan
penduduk
Tingkat Kebisingan
Tingkat polusi
Kenyamanan dalam
belajar
Kebersihan
Grafik 1. AHP Penentuan Lokasi fasilitas Pendidikan SMA KOMPLEKS Kota
Surabaya
Kemudian
setelah
terbentuk
grafik
tersebut dibuat
kuisioner
dalam
24
25
26
BAB IV
KESIMPULAN & REKOMENDASI
4.1
KESIMPULAN
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang bahkan terkadang
menjadi kewajiban dalam kehidupan masyarakat. Tidak jarang, kemajuan suatu kota
atau bahkan Negara sangat dipenagaruhi oleh pendidikan di dalam Negara tersebut.
Untuk itu, diperlukan adanya fasilitas pendidikan untuk melayani kebutuhan
masyarakat akan tempat untuk mengembangkan potensi dirinya. Aspek penentuan
lokasi suatu sekolah diharapkan dapat optimal.
Berdasarkan studi yang telah dilakukan, diketahui bahwa diantara faktor
aksesibilitas,
lingkungan,
dan
kependudukan,
masyarakat
cenderung
lebih
serta
kepadatan
penduduk
merupakan
beberapa
hal
yang
REKOMENDASI
Berikut beberapa poin rekomedasi yang dapat dipertimbangkan dari hasil studi
yang telah dilakukan;
Peletakan lokasi yang dekat dengan jalan raya dan dilalui oleh angkutan
umum akan memberi kemudahan dalam mengakses fasilitas pendidikan
27
Untuk meningkatkan rasa aman, baik bagi peserta didik maupun pengajar
dan akademisi di lingkungan pendidikan, penambahan staff pengamanan
ekstra dapat dipertimbangkan untuk diimplementasikan.
28
LAMPIRAN
KUSIONER
Saya mahasiswa Program Sarjana (S-1) Perencanaan Wilayah dan Kota ITS
sedang mengadakan penelitian Penentuan Lokasi Fasilitas Pendidikan SMA
KOMPLEKS Kota Surabaya. Dalam menentukan lokasi fasilitsa pendidikan SMA
KOMPLEKS Kota Surabaya, terlebih dahulu dilakukan perumusan kriteria-kriteria
lokasi sehingga lokasi tersebut layak dan strategis untuk dikembangkan.
Pembobotan kriteria ini dilakukan denganmenggunakan alat analisis AHP
(Analytical Hierarchy Process). AHP merupakan salah satu metode yang biasa
digunakan untuk memecahkan masalah yang kompleks dan tidak terstruktur ke
dalam kelompok-kelompok, dan mengatur kelompok tersebut ke dalam suatu
hierarki. Alat ini memerlukan suatu nilai numeric sebagai pengganti persepsi
seseorang untuk mendapatkan perbandingan relatif sehingga diperoleh nilai
prioritas kriteria.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini, Kami mengharapkan bantuan Bapak/Ibu
untuk
menjawab
beberapa
pertanyaan
di
bawah
ini
sesuai
dengan
Alamat
Umur
No Hp
Jenis Kelamin :
Analisa Lokasi & Keruangan | LAMPIRAN
29
PETUNJUK
Dalam melakukan pembandingan tingkat kepentingan antara 2 kriteria/subkriteria
ditentukan nilai kepentingan 1 sampai 9. Jawaban pertanyaan dengan memilih nilai
perbandingan yang menurut Bapak/Ibu paling tepat dengan arti penilaian sebagai berikut:
Nilai
Keterangan
2,4,6,8
Barat
Hal ini berarti bahwa Daerah Timut lebih membutuhkan penambahan jalan baru
daripada Daerah Barat (berdasarkan persepsi responden).
30
PERTANYAAN I
Lingkungan
Aksesbilitas 9
Penduduk
Lingkungan 9
Penduduk
PERTANYAN II
Pertanyaan II berisi tentang pembandingan tingkat kepentingan antar kriteria masingmasing Aspek Penentuan Lokasi Fasilitas Pendidikan SMA KOMPLEKS Kota Surabaya.
Aspek Aksesbilitas
Kedekatan
Kemudahan
dengan
mendapatkan
tempat
bimbingan
sarana
transportasi
belajar.
umum
Kedekatan
Waktu capai
dengan
tempat
bimbingan
dari lokasi
2
9
belajar.
Kedekatan
dengan
bimbingan
belajar.
lokasi
sekolah
Kedekatan
tempat
murid ke
fisik lokasi
9
sekolah
terhadap
lokasi murid
Kemudahan
Waktu capai
mendapatkan
sarana
transportasi
dari lokasi
9
lokasi
umum
sekolah
Kemudahan
Kedekatan
mendapatkan
sarana
transportasi
fisik lokasi
9
lokasi murid
Waktu capai
Kedekatan
dari lokasi
lokasi
sekolah
terhadap
umum
murid ke
murid ke
fisik lokasi
9
sekolah
terhadap
sekolah
lokasi murid
Aspek Lingkungan
Keamanan
9 Ketenangan
Keamanan
Keamanan
Tingkat
Kebisingan
Tingkat
polusi
Kenyamanan
Keamanan
dalam
belajar
Keamanan
Ketenangan
Kebersihan
Tingkat
Kebisingan
Ketenangan
Tingkat
polusi
Kenyamanan
Ketenangan
dalam
belajar
Ketenangan
Tingkat
Kebisingan
Kebersihan
Tingkat
polusi
Kenyamanan
Tingkat
Kebisingan
dalam
belajar
Tingkat
Kebisingan
Kebersihan
Kenyamanan
Tingkat
polusi
dalam
belajar
Tingkat
polusi
Kebersihan
Kebersihan
Kenyamanan
dalam
belajar
ASPEK PENDUDUK
artisipasi
penduduk
dalam
bidang
Kepadatan
penduduk
pendidikan