Anda di halaman 1dari 7

Tindak Lanjut Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


OPINI | 18 November 2014 | 10:56

Dibaca: 421

Komentar: 1

Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,


saat ini daerah mengalami implikasi dalam segala bidang, salah satunya adalah pelayanan
terhadap masyarakat. Peraturan Perundang-undangan tersebut, saat ini belum memiliki
regulasi teknis sehingga mempengaruhi sistem, tata kelola dan urusan pemerintahan dalam
penyelenggaraan pemerintahan, baik di Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah
Kabupaten/Kota. Urusan pemerintahan tersebut meliputi urusan pendidikan, urusan
perikanan dan kelautan, urusan ESDM dan urusan kehutanan, sehingga berdampak terhadap
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang melaksanakan urusan tersebut. Pemerintah
Provinsi Jawa Barat sedang dalam proses melaksanakan Tindaklanjut dari Undang-Undang
Nomor 23 Tahujn 2014, sebagai berikut:
1. Urusan Pendidikan
a. Ijin mendirikan Sekolah Menengah;
b. Persiapan dalam menghadapi kondisi banyaknya permintaan pengalihan dari guru
Sekolah Menengah Pertama (SMP) menjadi Sekolah Menengah Atas (SMA) sejak
diundangkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, yang berpengaruh pada
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi;
c. Dinas Pendidikan menyarankan sebaiknya di setiap Kabupaten/Kota dibangun kantor
perwakilan atau kantor cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan tujuan
agar pelayanan pendidikan menengah dapat dilaksanakan secara optimal; dan
d. Penambahan anggaran bagi Biaya Operasional Sekolah (BOS).
2. Urusan Perikanan dan Kelautan
a. Kebutuhan mengenai revisi tupoksi dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi;
b. Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bersertifikat khusus dalam
melaksanakan tugas Bidang Perikanan dan Kelautan; dan
c. Kebutuhan penganggaran Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) pada tahun 2015.
3. Urusan Kehutanan

a. Kebutuhan dalam penganggaran rehabilitasi hutan pada tahun 2015;


b. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) lintas Kabupaten/Kota; dan
c. Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Kehutanan.
4. Urusan ESDM
a. Kebutuhan mengenai dasar hukum dalam pelayanan perizinan pertambangan;
b. Kebutuhan mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sesuai dengan amanat
dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014;
c. Pemetaan lokasi pertambangan di wilayah Provinsi; dan
d. Pengelolaan retribusi dari hasil pertambangan di wilayah Provinsi.
5. Kondisi saat ini yang terjadi pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi adalah
beralihnya urusan terkait kemetrologian kepada Pemerintah Kabupaten/Kota
sejak diundangkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Dinas Perindustrian dan
Perdagangan membutuhkan dasar hukum yang jelas dalam pelaksanaan kewenangan dan
retribusi terkait kemetrologian
6.

Urusan Perizinan
a. Perlunya Peraturan Gubernur (Pergub) yang mengatur mengenai Pelayanan Perizinan ;
dan
b. Perlu adanya website yang dapat diakses dan dijangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat yang berada di Kabupaten/Kota di wilayah Pemerintah Provinsi dalam
melakukan perizinan.

7. Urusan Kepegawaian
a. Melakukan inventarisasi dan pemetaan terhadap pegawai yang berpindah dari pegawai
Kabupaten/Kota menjadi pegawai Provinsi sebagai tenaga pendidik;
b. Melakukan penghitungan pada pegawai yang memiliki jabatan fungsional dan staf pada
Balai yang terdapat di Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta melakukan
distribusi pegawai;

c. Melakukan penghitungan mengenai kebutuhan TPP bagi pegawai yang beralih status
dari Pegawai Kabupaten/Kota menjadi Pegawai Provinsi;
d. Menyiapkan penambahan serverr untuk melaksanakan pelayanan Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP) online bagi penambahan pegawai yang beralih status dari Pegawai
Kabupaten/Kota menjadi Pegawai Provinsi yang direncanakan sekitar 20.000
pegawai; dan
e. Menyediakan pelayanan bagi pegawai yang akan melaksanakan kenaikan pangkat,
akreditasi dan tugas belajar dan ijin belajar.

Biro Organisasi akan melakukan penataan pada kelembagaan Organisasi Perangkat


Daerah (OPD)/Biro yang berada di lingkungan pemerintah Provinsi Jawa Barat, setelah
revisi Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Saat ini Organisasi Perangkat Daerah (OPD)/Biro dapat menjalankan tugas tanpa ada
perubahan tupoksi.
Implikasi dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 yang berpengaruh pada anggaran,
untuk dilakukan penyesuaian melalui perubahan APBD Tahun 2015, sesuai dengan
arahan dari pimpinan.
Kesimpulan dari rapat Tindaklanjut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, sebagai berikut:

1. Penuntasan Peraturan Gubernur tentang Tupoksi, Peraturan Gubernur tentang Urusan,


Peraturan Gubernur tentang Perizinan dan Peraturan Gubernur tentang Tugas
Pembantuan serta Naskah Kesepakatan Bersama terkait penyelenggaraan urusan
pendidikan, urusan perikanan dan kelautan, urusan kehutanan, urusan ESDM dan urusan
kemetrologian dari Pemerintah Kabupaten/Kota ke Pemerintah Provinsi dan sebaliknya
dari Pemerintah Provinsi ke Pemerintah Kabupaten/Kota;
2. Dinas Pendidikan, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Kehutanan, Dinas ESDM dan
Dinas Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Provinsi, diharapkan
dapat melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan, Dinas Perikanan dan Kelautan,
Dinas Kehutanan, Dinas ESDM dan Dinas Badan Penanaman Modal dan Perizinan
Terpadu (BPMPT) Kabupaten/Kota; dan
3. Khusus untuk Dinas Pendidikan agar melakukan pendataan terhadap tenaga pendidik,
pendidik, sarana prasarana, aset/barang daerah dan dokumen yang akan dialihkan dari
Pemerintah Kabupaten/Kota ke Pemerintah Provinsi pada jenjang pendidikan menengah.
Selanjutnya agar inventarisasi dapat disampaikan kepada Badan Kepegawaian Daerah
(BKD), Biro Pengelolaan Barang Daerah (PBD), dan Biro Otonomi Daerah dan
Kerjasama.
Tags:

Laporkan
Tanggapi

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Penulis.

Rekomendasi

Ada Seks Bebas di Kos-kosan Campur Pria dan Wanita

Kalimantan Barat, Kaya Tapi Termiskinkan

Menelusuri Tante-tante Penyuka Brondong

Washington DC: Pendukung Jokowi Sangat Rasional


Recommended by
Siapa yang menilai tulisan ini?
1

lukman salendra
Bermanfaat
KOMENTAR BERDASARKAN :

24 November 2014 12:48:38


ini bermanfaat untuk referensi dan informasi

Laporkan Komentar

Balas

Lukman Salendra
Tulis Tanggapan Anda

adalah media warga.


Ayo ikut menulis bersama 265134 Kompasianer

HEADLINE ARTICLES
Nasib Buruh Migran di Pintu Akhir

Eddy Mesakh | | 19 December 2014 | 12:57


Dengan Google Street Kita Bisa

Daniel H.t. | | 19 December 2014 | 09:34


Tim Hantu Menpora Berpotensi

Erwin Alwazir | | 19 December 2014 | 12:47


Tiga Seniman Menguak Takdir

Ajinatha | | 19 December 2014 | 09:08


Tulis Ceritamu Membangun Percaya Diri Lewat

Kompasiana | | 24 November 2014 | 14:07

TRENDING ARTICLES
Menteri Rini Sasaran Tembak

Gunawan | 8 jam lalu


Inilah Drone Pesawat Nirawak yang Bikin

Tjiptadinata Effend... | 9 jam lalu


Seorang Manager Menjadi Korban Penipu

Fey Down | 14 jam lalu


Meramu Isu Menteri Rini Melarang

Irawan | 15 jam lalu


Luar Biasa, Kasus Lapindo Selesai di Tangan

Hanny Setiawan | 15 jam lalu

Subscribe and Follow Kompasiana:

Anda mungkin juga menyukai