Anda di halaman 1dari 18

Landasan Teori

Irigasi Tambak

Landasan Teori

Pengertian Irigasi Tambak


Menurut UU no 7 tahun 2004 tentang sumber daya air, yang dimaksud dengan
irigasi adalah usaha penyediaan pengaturan dan pembuangan air untuk
menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa,
irigasi bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi tambak.
Tambak adalah suatu kolam di daerah pantai atau muara yang digunakan
untuk membudidayakan ikan atau udang.
Irigasi tambak adalah usaha penyediaan. Pengaturan dan, pembuangan air
pada kolam, yang digunakan untuk membudidayakan ikan atau udang.

Landasan Teori

Pengertian Irigasi Tambak


Sistem irigasi tambak hampir sama dengan jaringan irigasi yang ada di
pertanian.

Yang membedakan di dalam irigasi tambak ada pasokan air laut sedangkan
irigasi pertanian tidak.
Berdasarkan cara pengaturan, pengukuran aliran dan kelengkapan fasilitas,
jaringan irigasi tambak dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan (yang
diterapkan untuk budidaya udang) yaitu:
Irigasi tradisional
Irigasi semi teknis

Dan irigas teknis

Landasan Teori

Irigasi Tambak Tradisional


Sistem irigasi tambak tradisional hampir setingkat dengan irigasi pedesaan
dalam pertanian dengan jaringan irigasi masih sederhana dan mudah
diorganisasi.
Saluran pembawa air payau dan pembuang pada irigasi tambak tradisional
tidak terpisah, pencampuran air tawar dan laut secara alami, tidak teratur,
serta jumlah dan mutu air tidak terkendali.

Landasan Teori

Irigasi Tambak Tradisional

Irigasi Tradisional

Landasan Teori

Irigasi Tambak Semi Teknis


Perbedaan satu-satunya antara jaringan irigasi tradisional dan jaringan irigasi
semiteknis adalah :

Jaringan semiteknis telah mempunyai saluran pencampur air asin dengan


air tawar.
Jaringan irigasi semiteknis diterapkan untuk usaha budidaya udang
dengan menggunakan teknologi sederhana.

Landasan Teori

Irigasi Tambak Semi Teknis

Irigasi Tambak Semi Teknis

Landasan Teori

Irigasi Tambak Teknis


Jaringan irigasi teknis ini diterapkan untuk usaha budidaya tambak madya dan
budidaya tambak maju.

Ciri-ciri jaringan irigasi teknis adalah:


Saluran pembuang dan saluran pembawa terpisah.
Saluran pengambil air asin dan saluran pengambil air tawar terpisah
Pencampuran antara air asin dan air tawar dilakukan di bak pencampur.
Petak tersier menerima air payau dalam jumlah yang sudah terukur.

Landasan Teori

Irigasi Tambak Teknis

Irigasi Tambak Teknis

Landasan Teori

Sistim Budidaya
Berdasarkan cara pengelolaan dan teknologi yang dipakai, maka system
budidaya udang/ikan yang diterapkan di tambak yaitu:

Budidaya tradisional
Budidaya Semi Intensif
Budidaya intensif

Landasan Teori

Sistim Budidaya
A. Budidaya Tradisional
Pengelolaan tambak dilakukan secara tradisional tanpa memanfaatkan
penemuan atau cara baru yang lebih baik.
Usaha tidak berkembang kearah efisiensi kerja sebagaimana seharusanya
dalam usaha komersial, melainkan hanya mengikuti tradisi turun
temurun.

Landasan Teori

Sistim Budidaya
B. Budidaya Semi Intensif
Budidaya udang semi intensif dengan teknologi madya menggunakan
pengaturan tata air system irigasi teknis.
Saluran pembawa dan pembuang terpisah dan penggantian air teratur
Disamping pemberian pakan tambahan, budidaya semi intensif masih
melakukan pemupukan dasar.

Landasan Teori

Sistim Budidaya
C. Budidaya Intensif
Usaha tambak intensif sudah menggunakan teknologi maju dan dengan
pengaturan tata air menggunakan system irigasi teknis.
Petak-petak tambak, tanah dasar direkayasa agar sesuai dengan
kebutuhan udang yang dibudidayakan.
Kualitas dan kuantitas air diatur sesuai kondisi optimal untuk budidaya
udang.
Tidak dilakukan pemupukan pada system budidaya intensif.

Landasan Teori

Sistim Budidaya
Syarat budidaya ketiga sistem tambak

Landasan Teori

Pemilihan Lokasi
Lokasi tambak udang harus memenuhi persyaratan tambak yang ideal, baik
secara teknis maupun non teknis.

Persyaratan teknis adalah sebagai berikut:


1. Terletak dipinggir pantai dengan fluktuasi air pasang surut 1.5 -2.5 m
2. Jenis tanah berpasir untuk menghindari kebocoran air.
3. Mempunyai sumber air tawar dengan debit atau kapasitas besar sehingga
kebutuhan air tawar terpenuhi.
4. Lokasi tambak harus memiliki green-belt yang berupa hutan mangrove
diantara lokasi tambak dengan pantai dengan lebar minimum 200 m dari bibir
pantai.

Landasan Teori

Pemilihan Lokasi
Lokasi tambak udang harus memenuhi persyaratan tambak yang ideal, baik
secara teknis maupun non teknis.

Persyaratan nonteknis adalah sebagai berikut:


1. Dekat dengan produsen benih udang
2. Dekat dengan sumber tenaga kerja
3. Dekat sentra perekonomian sehingga mudah mendapatkan berbagai bahan
pokok untuk produksi udang
4. Lokasi bias dijangkau oleh saluran penerangan dan alat komunikasi

1 +

Thank You

Anda mungkin juga menyukai