a.
Secara tematis structural dapat dibedakan seorang tokoh, roman yang mementingkan
profil dan perkembangan psikologis tokoh tokoh dan menggambarkan suasana pada
zaman tertentu atau disusun daerah tertentu.
b.
1)
Roman Sosial, roman kemasyarakatan. misalnya Atheis karya Achdiat Karta Miharja,
Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis.
2)
3)
Roman Detektif, biasanya membicarakan pengejaran mencari tanda bukti baik berupa
manusia atau enda untuk membongkar suatu kejahatan. Misalnya : Mencari Pencuri Anak
Perawan.
4)
Roman Kolektif, paling sukar dan banyak seluk beluknya, lebih mengutamakan cerita
masyarakat sebagai totalitas
5) Roman avontur, roman yang peristiwanya diceritakan secara berurutan, mulai titik A ke
B ke C dan ... Z. Biasanya persoalan B,C, D merupakan rintangan untuk mencapai titik Z
2. Cerita pendek
Cerita pendek adalah cerita yang pendek dan merupakan suatu kebulatan idea. Dalam
kesingkatan dan kepadatannya itu, sebuah cerpen adalah lengkap, bulat dan singkat. Semua
bagian dari sebuah cerpen mesti terikat pada suatu kesatuan jiwa : pendek, padat, dan
lengkap. Tak ada bagian bagian yang boleh dikatakan lebih dan bisa dibuang ( Rosidi,
1959:IX)
Dalam cerita pendek dikisahkan salah satu momen dalam kehidupan manusia. Pengarang
mengambil sari ceritanya saja. Kejadian kejadian perlu dibatasi, yakni kejadian yang
dianggap penting untuk membentuk kesatuan cerita. Disamping itu, cerita harus memiliki
kepaduan atau kebulatan yang tinggi. Maka dari itu tokoh yang digambarkan harus
diperhatikan agar tidak mengurangi kebulatan cerita dan biasanya berpusat pada tokoh utama
dari awal hingga akhir.
Terdapat tiga kualitas yang esensial dari cerita pendek, yaitu :
a.
c.
Harus menimbulkan perasaan pada pembaca bahwa jalan ceritalah yang pertama
tama menarik perasaan, dan baru kemudian menarik pikiran
g) Mengandung detail detail dan insiden insiden yang dipilih dengan sengaja, dan
yang bisa menimbulkan pertanyaan pertanyaan dalam pikiran pembaca
h) Dalam sebuah cerita pendek sebuah insiden yang terutama menguasai jaln cerita
i)
j)
4. Novelet
Kata Novelette diturunkan dari kata novel ditambah dengan suffiks ette yang berarti
kecil . Dengan singkat novelette adalah novel kecik. Pada umumnya unsure unsure
novelette sama saja dengan unsure novel.
Ditinjau dari jumlah katanya novelette berkisar antara 10.000-35.000 kata. Jadi novelette
ini merupakan penengah antara cerita pendek dan novel.
Memang secara tegas sulit untuk menentukan batas antara cerita pendek dengan novelette
di satu pihak, dan batas antara novelette dengan novel di pihak lain. Hal ini pulalah
1.
Unsur Intrinsik Prosa adalah unsur yang terdapat dalam prosa. Unsur Intrinsik Prosa
meliputi :
a)
Tema adalah Gagasan ide / pikiran utama di dalam sebuah karya sastra. Tema cerita
kadang-kadang dinyatakan secara eksplisit oleh pengarangnya, baik melalui dialog,
pemaparan, maupun judul karya, sehingga pembaca mudah memahami. Dari membaca
judulnya saja, misalnya Salah Asuhan, Sengsara Membawa Nikmat, Dua Dunia dan lainlain, dengan mudah pembaca dapat menebak temanya. Meskipun demikian, harus
disadari bahwa tidak semua judul menunjukkan tema cerita.
Ada pula judul-judul yang bersifat simbolik, misalnya Layar Terkembang, Belenggu
dan lain-lain. Dengan demikian, untuk menggali tema cerita tidak selalu mudah karena
banyak pula yang bersifat implisit (tersirat), sehingga seseorang perlu membaca lebih dahulu
seluruh cerita dengan tekun dan cermat. Contoh tema : Pagi,Cepatlah Datang. Cinta
Pertama. Rumah Pohon. Lukisan Sang Dewi. Dan sebagainya
b)
sebuah karya sastra. Ada dua macam karakterisasi, yaitu secara langsung dan tak langsung.
Disebut karakterisasi langsung apabila pengarang secara langsung menyebutkan watak tokohtokoh cerita, misalnya : Rini adalah seorang gadis yang amat sombong.
Dari contoh di atas nampak bahwa penulis menyebutkan watak tokoh Rini secara
langsung. Ini berbeda dengan karakterisasi tak langsung yang menggambarkan watak tokoh
melalui pendeskripsian tingkah laku dan pemikiran-pemikiran si tokoh. Contoh : Sejak
pindah di sekolah itu Rini tak pernah bergaul dengan kawan-kawannya. Bagi Rini, siswasiswi di sekolah barunya kurang level.
Tokoh Protagonis adalah tokoh dalam karya sastra yang memegang peranan baik.
Tokoh Antagonis adalah tokoh dalam karya sastra yang merupakan penantang dari tokoh
utama,biasanya memegang peranan jahat.
Confidant adalah tokoh confidant mempunyai peran sebagai tokoh pembantu yang
menjadi kepercayaan protagonis dan atau antagonis. Lewat tokoh ini pembaca dapat
mengenal watak dan niat-niat tokoh utama dengan lebih baik.
Tokoh Tambahan adalah tokoh yang tidak memegang peranan dan tidak mengucapkan
sepatah katapun, bahkan dianggap tidak penting sebagai individu.
c)
Latar / setting adalah bagian dari sebuah prosa yang isinya melukiskan tempat cerita
terjadi dan menjeaskan kapan cerita itu berlaku. Macam-macam Setting ada 3 yaitu :
d)
Alur adalah rangkaian peristiwa / jalinan cerita dari awal sampai kimaks serta
penyelesaian. Marjorie Boulton (1984 : 75) mengibaratkan alur sebagai rangka di dalam
tubuh manusia yang berfungsi menopang tubuh agar dapat berdiri. Di dalam cerita
rekaan, berbagai peristiwa disajikan dengan urutan tertentu. Rangkaian peristiwa itu
membangun tulang punggung cerita, yaitu alur.
Macam-macam Alur :
Alur mundur adalah jalinan peristiwa dari masa kini ke masa lalu.
Alur maju adalah jalinan peristiwa dari masa lalu ke masa kini
Alur gabungan adalah gabungan dari alur maju dan alur mundur secara bersama-sama.
Pengenalan situasi adalah memperkenalkan para tokoh, menata adegan, dan hubungan
antar tokoh.
b.
c.
Menuju adanya konflik adalah terjadi peningkatan perhatian ataupun keterlibatan situasi
yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh.
d. Puncak konflik adalah dapat disebut juga klimaks, dan pada bagian ini dapat ditentukan
perubahan nasib beberapa tokoh.
e.
Penyelesaian adalah sebagai akhir cerita dan berisi penjelasan tentang nasib para
tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak.
e) Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang terhadap pembaca melalui
karyanya, yang akan disimpan rapi dan disembunyikan pengarang dalam keseluruhan
cerita.
Penulis-penulis sekarang lebih sering menyiratkan pesan secara implisit melalui perilaku
tokoh, terutama menjelang cerita berakhir. Teknik demikian kecuali menghilangkan kesan
menggurui, juga memberi keleluasaan pada pembaca untuk mencari dan menemukan
sendiri pesan moral suatu cerita
f)
Gaya bahasa adalah bahasa yang digunakan pengarang dalam menulis cerita yang
berfungsi untuk menciptakan hubungan antara sesama tokoh dan dapat menimbulkan
suasana yang tepat guna, adegan seram, cinta ataupun peperangan maupun harapan.
g)
Sudut pandang adalah pandangan pengarang untuk melihat suatu kejadian cerita.
Macam-macam sudut pandang :
Orang pertama adalah pengarang menjadi pelaku utama dan memakai istilah Aku dan
Saya.
Orang ketiga adalah pengarang yang menceritakan ceritanya atau berperan sebagai
pengamat dan menggunakan itilah Dia,Ia,atau nama orang.
2. Unsur Ekstrinsik Prosa adalah Unsur yang terdapat di luar karya sastra. Unsur Ekstrinsik
Prosa meliputi :
a.