Anda di halaman 1dari 31

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1

Sejarah Singkat Perusahaan


PT. Mabua Harley-Davidson adalah dealer resmi yang mempunyai hak untuk

menjual produknya di Indonesia. Didirikan pada tahun 1997 oleh pengusaha


Indonesia bernama Soetikno Soedarjo yang juga sebagai pimpinan dari MRA (Mugi
Reksa Abadi) Group; perusahaan yang sudah berjasa membawa produk-produk kelas
satu seperti Ferrari, Maseratti, Hardrock Restaurant, Hagen-Daaz ice-cream, dan juga
beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang media seperti majalah
Cosmopolitan, Harpers Bazaar dan HardRock FM.
Dasar pendirian PT. Mabua Harley-Davidson di Indonesia adalah ingin
mewujudkan impian para pecinta sepeda motor Harley-Davidson di Indonesia dengan
menawarkan produk, aksesoris asli, pelayanan yang memuaskan serta memfasilitasi
komunitas para pecinta Harley-Davidson di Indonesia.
PT. Mabua Harley-Davidson menjalankan 2 (dua) dealers utama yang berada
di Bali (dibawah nama Dewata Harley-Davidson) dan di Jakarta (Kantor Pusat yang
terletah di T.B. Simatupang) dengan 3 (tiga) buah outlet pendukung (Automall
SCBD, Kelapa Gading dan PIM 2).
Dalam rangka meningkatkan penjualan serta layanan bagi konsumen terhadap
sepeda motor Harley-Davidson, PT. Mabua Harley-Davidson menerapkan strategi
yang unik yaitu experience strategy, dimana konsumen bisa melakukan test-ride

35

36

dengan sepeda motor pilihannya yang disesuaikan dengan selera pengendara motor
tersebut. Dengan cara itu, para calon pembeli ataupun calon pelanggan diharapkan
dapat merasakan kepuasan tersendiri sebelum mereka memutuskan untuk membeli
sepeda motor tersebut.

4.1.1 Visi dan Misi PT. Mabua Harley-Davidson


Visi : Menjadi market leader di Indonesia dengan menyediakan standard
kualitas pelayanan yang sangat baik bagi pelanggannya di area layanan purna jual,
pilihan sepeda motor terbaik, memiliki suku cadang dan aksesoris asli yang lengkap
dan atribut asli yang beragam.
Misi: Menjadi yang terdepan sebagai perusahaan pemegang hak paten
penyalur sepeda motor Harley-Davidson di Indonesia dengan mengusung nilai
kepercayaan yang diberikan oleh stakeholders dengan selalu menyediakan produk
terbaik yang didistribusikan kepada tiap outlet dan mengedepankan kepuasan
pelanggan dengan harga yang terjangkau.

37

4.1.2 Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan

4.1.3 Tugas dan Wewenang


Dalam menjalankan fungsi organisasi dalam rangka menjalankan proses
bisnis di PT. Mabua Harley-Davidson Indonesia, berikut ini adalah tugas dan
wewenang dari struktur organisasi di perusahaan tersebut:
1.

Managing Director: Bertanggung jawab atas segala aktivitas perusahaan


secara keseluruhan dengan selalu mengontrol aktivitas perusahaan dari mulai
tingkat paling atas sampai paling bawah.

2.

General Sales Manager: Bertanggung jawab atas semua aktivitas penjualan


di semua outlet yang ada di Indonesia dan selalu berkomunikasi dengan pihak
Harley-Davidson Amerika dalam hal impor produk produk HarleyDavidson.

38

3.

General Manager Operation: Bertanggung jawab atas semua kegiatan


operasi di setiap outlet di Indonesia, memberikan rekomendasi kepada
Managing Director apabila perusahaan tersebut ingin membuka outlet baru.

4.

Financing & Accounting: Mencatat dan menganalisa laporan keuangan di


perusahaan serta memberikan rekomendasi keuangan kepada Managing
Director mengenai alternatif keuangan yang paling baik di PT. Mabua HarleyDavidson Indonesia.

5.

Human

Resources

Development:

Merekrut

calon

karyawan

dan

memberikan pelatihan kepada karyawan serta mendesain sistem penggajian


kepada para karyawan secara baik.
6.

Purchasing: Melakukan pemesanan produk secara tepat dan cepat (special


order/ periodically order) kepada Harley-Davidson Motor Company. di
Amerika serikat serta menganalisa produk apa saja yang paling laku terjual di
pasaran dan produk apa saja yang harus dikurangi persediaannya.

7.

Warehouse: Bertugas melakukan perhitungan/ rekapitulasi terhadap produk


yang Harley-Davidson di setiap outlet dan juga di gudang serta menjaga
pemeliharaan agar produk yang akan dijual selalu dalam keadaan prima.

8.

Parts & Accessories: Bertugas memberikan rekomendasi kepada pelanggan


yang sudah mempunyai motor jika pelanggan ingin memodifikasi motornya,
memberikan solusi teknis kepada pelanggan jika mereka mempunyai masalah
dengan motornya.

9.

Motorcycles Sales: Menjadi tula ng punggung dalam aktivitas penjualan di


setap outlet di Indonesia dengan selalu mengutamakan kepuasan bagi

39

pelanggan baik kepada calon pembeli dan pembeli yang sudah ada (after sales
service)
10.

Customer Relationship Management: Selalu memelihara hubungan baik


dengan pelangaan dengan melakukan pendekatan secara perorangan, sehingga
pelanggan merasa diperlakukan secara istimewa selain itu, Customer
Relationship Management juga bertugas untuk mengajukan kepada pihak
perusahaan untuk mengadakan kegiatan bagi pecinta Harley-Davidson
(Harley Gathering).

4.1.4 Outlet Kelapa Gading PT. Mabua Harley-Davidson Indonesia


Dalam rangka untuk meningkatkan penjualan sepeda motor Harley-Davidson
di Indonesia, maka pada bulan April 2003 , PT. Mabua Harley-Davidson Indonesia
membuka outlet yang ke-3 yang terletak di Kelapa Gading. Seperti diketahui
sebelumnya bahwa PT. Mabua Harley-Davidson Indonesia mempunyai dua outlet
terdahulu, yaitu outlet Fatmawati (sekarang Outlet T.B. Simatupang) dan outlet
Automall SCBD, outlet yang terakhir yang didirikan adalah terletak di Pondok Indah
Mall 2 (outlet teakhir yang diresmikan setelah pendirian outlet Kelapa Gading).
Produk-produk yang ditawarkan di setiap outlet ialah hampir sama dimana
setiap outlet: menjual sepeda motor, suku cadang, aksesoris dan layanan purna jual,
sehingga para calon konsumen, pencinta sepeda motor Harley-Davidson dan
konsumen terdahulu hampir dapat dipastikan tidak mengalami masalah ketika ingin
mendapatkan produk tersebut. Hal itulah yang menyebabkan dari waktu ke waktu
setiap outlet selalu mengalami peningkatan dalam hal penjualan produk.

40

Tetapi lain halnya dengan outlet Kelapa Gading, outlet yang didirikan di
kawasan strategis jika dilihat dari perputaran uang di kawasan Jakarta Utara, semula
diperkirakan akan mampu mendongkrak angka penjualan (sepeda motor, suku
cadang, aksesoris) Harley-Davidson. Tetapi pada kenyataannya, angka penjualan
produk Harley-Davidson tidak mengalami peningkatan yang berarti dan lebih
ironisnya lagi outlet Kelapa Gading adalah outlet dengan angka penjualan yang
paling rendah dibandingkan outlet lainnya (T.B. Simatupang dan Automall) dan
terakhir (Pondok Indah Mall 2) yang didirikan oleh PT. Mabua Harley-Davidson
Indonesia, sedangkan seperti diketahui sebelumnya bahwa kawasan Kelapa Gading
adalah kawasan yang cukup baik untuk meraih pangsa pasar baru dan tentu saja
diharapkan dapat meraih keuntungan yang lebih dari outlet-outlet yang lain.

Gambar 4.2 Outlet Kelapa Gading

41

4.2

Analisa SWOT dan Bauran Pemasaran (Tempat, Produk,


Promosi, Harga)
Tabel 4.1

Matrix SWOT Outlet Kelapa Gading

PRODUCT

PRICE

Harley-Davidson adalah produk


dengan merek yang sudah dikenal
oleh masyarakat internasional.

Harga yang ditawarkan untuk


sebuah sepeda motor masih
tergolong sangat mahal, hal ini
terkait dengan tarif impor yang tinggi
dan juga pajak kepemilikan sepeda
motor.

PLACE

Banyak orang percaya bahwa


Kelapa Gading merupakan tempat
strategis untuk menjual produk
karena merupakan wilayah dengan
perputaran uang yang sangat tinggi.

PROMOTION
Mabua Harley-Davidson tidak
memaksimalkan fungsi dari
promosinya dengan baik, sehingga
selalu mengalami kesulitan dalam
menarik konsumen baru.

Dalam melakukan pembahasan mengena i outlet Kelapa Gading, kami


melakukan pendekatan analisa SWOT dalam pembahasan Bauran Pemasaran (4P),
sehingga dapat terlihat aspek-aspek yang berkaitan dengan strategi pemasaran.
1.

Produk (Product)
Produk yang ditawarkan oleh outlet ini adalah adalah produk-produk yang

dihasilkan oleh Harley-Davidson Motor Company, yaitu sepeda motor berkualitas


tinggi beserta kelengkapan pendukungnya seperti suku cadang, aksesoris, produk
pakaian dan juga layanan purna jual yang sangat memadai.

42

Produk-produk yang ditawarkan oleh outlet ini semua memiliki reputasi yang
sangat kuat sebagai produk berkualitas tinggi dengan karakteristik yang sangat unik
dan tidak dapat dibandingkan dengan merek- merek produk sejenis. Hampir semua
orang mengetahui sepeda motor Harley-Davidson dan gaya hidup yang dibawanya.
Karakter inilah yang membawa produk Harley-Davidson Motor Company
sebagai salah satu kekuatan (strengths) yang membuka peluang (opportunities) untuk
melakukan penjualan di Outlet Kelapa Gading.
2.

Harga (Price)
Dalam memasarkan produknya, PT. Mabua Harley-Davidson menerapkan

standar harga yang sama untuk semua produknya dan hal ini juga berlaku untuk
setiap outletnya. Perusahaan ini memiliki pricing structure yang cukup kuat sehingga
harga jualnya cukup bersaing.
Namun, dikarenakan semua barang yang dijual di PT. Mabua Harle yDavidson adalah barang-barang import, harga banderol yang ditawarkan terasa sangat
tinggi. Hal ini terutama dirasakan pada harga yang ditawarkan untuk unit sepeda
motor Harley-Davidson. Meskipun sudah melalui proses CKD (Completely Knock
Down) yang dilakukan untuk menekan nilai bea masuk, namun harga tersebut masih
dirasa cukup tinggi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Hal ini menyebabkan harga yang ditawarkan menjadi salah satu kelemahan
(weaknesses) yang ada di PT. Mabua Harley-Davidson. Namun di lain pihak, harga
yang cukup melambung ini menjadi salah satu peluang (opportunities) untuk masuk
ke dalam calon-calon pelanggan yang mengejar nilai eksklusif dan juga kebanggaan.

43

Sehingga masih ada peluang yang dapat dipergunakan dalam hal harga jual yang
ditawarkan.
3.

Tempat (Place)
Untuk melebarkan sayap dalam usaha penjualan, PT. Mabua Harley-Davidson

membuka outlet Kelapa Gading aga r dapat menjangkau target pasar yang ada di
Jakarta Utara dan sekitarnya. Pemilihan Kelapa Gading sebagai lokasi pilihan
bukanlah tanpa sebab. Tempat dengan tingkat perputaran uang yang cukup besar dan
daya beli konsumen yang cukup tinggi dinilai sebagai salah satu alasan untuk
membuka outlet di Kelapa Gading.
Namun, dengan lokasi yang berbeda, terdapat perbedaan dalam pola
konsumerisme yang ada di daerah Kelapa Gading. Calon konsumen yang ada di
daerah itu lebih sering berinteraksi dengan dunia otomotif roda empat, khususnya
mobil- mobil sport dan juga mobil mewah. Akibatnya, gaung keberadaan HarleyDavidson di Kelapa Gading belum mendapatkan perhatian maksimal dari calon
konsumennya.
Hal inlah yang membuat Kelapa Gading sebagai lokasi yang sangat kuat
(strengths) untuk dijadikan sebagai tempat usaha, namun juga menjadikan sebuah
ancaman (threats) jika tidak dimanfaatkan dengan tepat.
4.

Promosi (Promotion)
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam memasarkan suatu produk

adalah promosi. Hal inilah yang dirasa kurang dalam menyokong outlet Kelapa
Gading dalam mencari keuntungan.

44

Meskipun dengan banyaknya acara yang diadakan oleh outlet tersebut,


sepertinya belum mampu menarik perhatian dari para calon konsumen baru yang ada
di daerah Jakarta utara dan sekitarnya. Ramainya suatu acara yang sedang
berlangsung hanyalah efek dari konsumen-konsumen lama PT. Mabua Harley
Davidson yang diajak oleh pembuat acara untuk mengunjungi outlet yang berada di
Kelapa Gading tersebut.
Kekurangan inilah yang dirasa belum mampu untuk membuka market baru
yang ada di Kelapa Gading, dan menjadikannya sebagai kelemahan (weaknesses) dari
outlet ya ng berada di Kelapa Gading tersebut. Hal ini merupakan ancaman (threats)
bagi keberadaan Outlet Kelapa Gading, yang harus segera ditanggapi lebih lanjut.

4.3

Pengumpulan Data Primer


Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara membagikan kuisioner

sebanyak 200 (dua ratus) lembar kepada responden secara acak, dengan maksud agar
tools pada kuisioner tersebut dapat membantu memberikan informasi yang diperlukan
dalam melakukan analisa.
Analisa ini terbagi menjadi 4 (empat) bagian sesuai dengan kuisioner yang
dibagikan, yaitu :
1.

Mengenai data-data responden secara umum.

2.

Mengetahui arah minat responden.

3.

Mengenai keberadaan merek Harley-Davidson bagi responden.

4.

Mengenai keberadaan outlet Kelapa Gading dikalangan responden.

45

Tujuan dari analisa ini adalah untuk mendapatkan informasi dari responden
mengapa pada outlet tersebut mengalami persentase penjualan yang lebih rendah
dibandingkan dengan outlet-outlet Harley-Davidson lainnya.

4.3.1 Data Responden Secara Umum


Agar hasil analisa dapat mengenai sasaran dengan tepat, maka perlu diketahui
data umum dari responden yang mengisi kuisioner tersebut.

JENIS KELAMIN RESPODEN

Wanita; 10.50%

Pria; 89.50%

Gambar 4.3 Jenis Kelamin Responden

46

USIA RESPONDEN

41th-47th; 9.50%
33th-40th;
25.50%
25h-32th;
65.00%

Gambar 4.4 Usia Responden

Pada Gambar 4.3 dan 4.4 menunjukkan bahwa responden yang mengisi
kuisioner ini dominan adalah kaum pria dalam usia yang produktif, karena menurut
kami mereka adalah target market yang pantas untuk Harley-Davidson.

PENDIDIKAN RESPONDEN

S2 dan lebih
tinggi; 16.00%

SMU &
setingkat;
7.00%

Diploma; 8.50%

S1; 68.50%

Gambar 4.5 Pendidikan Responden

47

PEKERJAAN RESPONDEN

2%
2%

26%

Pelajar/mahasiswa

30%

Pegawai
Wiraswasta
Ibu Rumah Tangga
Tidak / Belum bekerja

40%

Gambar 4.6 Pekerjaan Responden

Pada Gambar 4.5 dan 4.6 Responden dominan adalah para pegawai dan
pengusaha dengan latar belakang yang memadai, sehingga mereka dapat memberikan
tanggapan yang positif untuk kuisioner ini.

PENGELUARAN RESPONDEN

2%

21%

31%
1.5jt-2.5jt
2.6jt-5jt
5.1jt-10jt
10jt>
46%

Gambar 4.7 Pengeluaran Responden

48

Pada Gambar 4.7 menunjukkan tingkat rata-rata pengeluaran per bulan dari
para responden, yang menunjukkan tingkat kemampuan belanja mereka setiap
bulannya.

DOMISILI RESPONDEN

7.50% 3.50%

Selatan

10.50%
9.00%

13.50%

Barat
Utara
Timur
Pusat

56.00%

Luar Jakarta

Gambar 4.8 Domisili Responden

Pada Gambar 4.8 menunjukkan domisili/ tempat tinggal responden yang


mengisi kuisioner yang dikhususkan kepada responden yang berdomisili di daerah
Jakarta Utara.

4.3.2 Minat Responden


Di dalam analisa ini, penulis ingin mengetahui hal- hal umum dari responden
seperti aktivitas mereka di waktu luang, hobi, alokasi uang lebih dan ketertarikan
responden pada dunia otomotif.

49

AKTIVITAS RESPONDEN PADA WAKTU LUANG

32.42%

35.00%

Pergi berlibur ke luar kota

30.00%
25.00%

21.92%

23.29%

Menikmati hiburan dalam


kota

20.00%
10.05%

15.00%

12.32%

Berkumpul bersama temanteman


Menghabiskan waktu di
rumah

10.00%

Olahraga

5.00%
0.00%

Gambar 4.9 Aktivitas Responden Pada Waktu Luang

ALOKASI UANG BERLEBIH RESPONDEN

Konsumsi harian
5%
Konsumsi hobi
18%
Lainnya
1%

Ditabung
40%

Investasi
36%

Gambar 4.10 Alokasi Uang Berlebih Responden

50

Gambar 4.9 dan 4.10 menunjukkan kegiatan responden di waktu luang,


dimana dapat terlihat aktifitas mereka di luar lingkungan kerja dan juga alokasi uang
berlebih para responden.
Dalam menghabiskan waktu luang, para responden sebagia n besar memilih
untuk menghabiskan waktu bersama teman-teman sepergaulan mereka. Setelah itu,
para responden memilih untuk menikmati hiburan dalam kota yang mungkin mereka
lakukan di waktu akhir pekan. Di peringkat berikutnya, barulah para responden
memilih untuk berlibur ke luar kota.
Untuk masalah alokasi dana berlebih yang mereka miliki, para responden
cenderung untuk menabung uang mereka ataupun digunakan untuk investasi. Jika
nominal itu masih mencukupi, barulah para responden tersebut mengalokasikan dana
tersebut untuk konsumsi hobi mereka.

RESPONDEN TERTARIK DUNIA OTOMOTIF

Tidak
11%

Ya
89%

Gambar 4.11 Responden Tertarik Dunia Otomotif

51

ORIENTASI MINAT OTOMOTIF RESPONDEN


1.05%
Mobil sport

8.95%

Mobil kompetisi

26.32%

2.63%

Sepeda motor sport


Sepeda motor offroad

20.52%

Mobil mewah
Mobil offroad

3.16%

Sepeda motor besar

23.16%
14.21%

Lainnya

Gambar 4.12 Orientasi Minat Otomotif Responden

HOBI RESPONDEN YANG TIDAK TERTARIK OTOMOTIF

11.11%

16.67%

Olahraga
Travelling

13.89%

adventure
19.44%

Belanja
Musik

30.56%

8.33%

Lainnya

Gambar 4.13 Hobi Responden Yang Tidak Tertarik Otomotif

Gambar 4.11, 4.12, dan 4.13 menjabarkan tentang minat para responden
terhadap dunia otomotif. Untuk penjabaran lebih lanjut dapat terlihat penjabaran
tentang orientasi dari dunia otomotif yang menjadi pilihan para responden. Sebagai
pembanding, dapat terlihat juga persentase hobi responden yang tidak tertarik dengan
dunia otomotif.

52

Hampir sebagian besar responden yang kami temui tertarik dengan hobi
otomotif. Yang menarik untuk dipelajari adalah orientasi hobi otomotif tersebut
dominan berputar di dunia roda empat. Hal ini dapat dilihat dari pilihan mobil sport,
mobil kompetisi dan juga mobil mewah yang mendominasi hobby otomotif
responden kami di kelapa gading.
Bagi sebagian kecil dari responden kami yang tidak tertarik dengan dunia
otomotif, kegiatan seperti belanja dan juga traveling merupakan pilihan utama dalam
menghabiskan waktu.

4.3.3 Mengenai Harley Davidson


Apakah semua responden mengetahui tentang merek Harley-Davidson? Disini
kita berusaha mengetahui seberapa besar responden mengetahui mengenai
keberadaan Harley-Davidson, seperti apa yang diketahui oleh responden tentang
Harley-Davidson, model- model sepeda motor Harley-Davidson, apakah responden
tertarik untuk mencoba mengendarainya, bahkan membeli sepeda motor HarleyDavidson dan berapa harga yang sesuai untuk sebuah sepeda motor Harley-Davidson.

53

RESPONDEN MENGENAL HARLEY-DAVIDSON

4%

Ya
Tidak

96%

Gambar 4.14 Responden Mengenali Harley-Davidson

YANG DIKETAHUI TENTANG HARLEY-DAVIDSON


45.00%
40.00%
35.00%
30.00%
25.00%
20.00%
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%

39.53%

19.52%

16.67%

14.76%
9.52%

Motor Besar

Motor Touring Motor Classic

Motor Mahal

Motor Mewah

Gambar 4.15 Yang Diketahui Responden Tentang Harley-Davidson

54

YANG DIKENAL RESPONDEN DARI HARLEY-DAVIDSON


Gaya hidupnya;
8.54%
Para
pengendaranya;
13.06%
Gaya
berpakainnya;
23.12%

Sepeda
motornya;
55.28%

Gambar 4.16 Yang Dikenal Responden Dari Harley-Davidson

Gambar 4.14, 4.15 dan 4.16 menunjukkan tentang tingkat pengenalan para
responden tentang merek Harley-Davidson, apa persepsi mereka tentang merek
tersebut dan juga apa yang mereka paling ketahui tentang merek tersebut.
Mayoritas dari responden yang membantu kami dalam penelitian ini
mengenal merek Harley-Davidson. Mereka menganggap merek tersebut sangat
identik dengan sepeda motor besar dan juga lazimnya sepeda motor touring
digunakan untuk berpergian jarak jauh. Merek ini memang tidak dapat dipisahkan
dari image yang terbentuk oleh produk sepeda motornya dan juga gaya berpakaian
dari para pengendaranya.

55

RESPONDEN FAMILIAR DENGAN MODEL HARLEYDAVIDSON

48.50%

Ya
Tidak

51.50%

Gambar 4.17 Responden Familiar Dengan Model Harley-Davidson

MODEL MOTOR HARLEY-DAVIDSON YANG RESPONDEN


KENAL

V-rood; 18.95%

Sportser; 15.79%
Dyna; 13.68%

Sportser
Dyna
Softail

Touring; 18.95%

Touring
Softail; 32.63%

V-rood

Gambar 4.18 Model Sepeda Motor Harley Davidson Yang Responden Kenal

Gambar 4.17 dan 4.18 menunjukkan tingkat pengenalan para responden


dengan varian-varian yang dikeluarkan oleh Harley-Davidson dan juga varian mana
yang paling mereka kenal dengan baik.

56

Meskipun Harley-Davidson sangat dikenal oleh para responden kami namun


masih banyak dari mereka yang tidak familiar dengan model- model yang dikeluarkan
oleh perusahaan ini.
Sebagian besar responden kami belum mampu membedakan sebuah sepeda
motor tipe Softail, yang merupakan model yang paling dikenal, dengan sebuah sepeda
motor tipe Touring yang terkenal untuk berpergian jarak jauh. Tipe V-Rod yang juga
cukup dikenal oleh para responden kami, memang lebih mudah dibedakan karena
perbedaan desain yang cukup mencolok dibandingkan tipe-tipe konvensional yang
lain.

RESPONDEN TERTARIK MENCOBA MENGENDARAI HARLEYDAVIDSON

27.37%

Ya
Tidak

72.63%

Gambar 4.19 Responden Yang Tertarik Mencoba Mengendarai HarleyDavidson

57

RESPONDEN TIDAK TERTARIK MENCOBA MENGENDARAI


HARLEY-DAVIDSON
35.00%

Berat
Bentuknya besar
Tidak sesuai kepribadian
Takut berat

30.00%

32.74%
29.09%

25.00%
20.00%

18.18%

15.00%

Mobilitas rendah
Kondisi/fasilitas jalan
Lainnya

10.00%
5.00%

7.27%

5.45%
1.82%

5.45%

0.00%
ALASAN RESPONDEN

Gambar 4.20 Responden Yang Tidak Tertarik Mencoba Mengendarai HarleyDavidson

RESPONDEN BERMINAT MEMBELI HARLEY-DAVIDSON

42.76%
Ya
57.24%

Gambar 4.21 Responden Berminat Membeli Harley-Davidson

Tidak

58

RESPON TIDAK TERTARIK MEMBELI HARLEY-DAVIDSON

15.73%
Harga mahal
46.07%

17.98%

Tidak sesuai kepribadian


Biaya perawatan tinggi
Prioritas kebutuhan

20.22%

Gambar 4.22 Responden Tidak Tertarik Membeli Harley-Davidson

PERASAAN JIKA MEMILIKI HARLEY-DAVIDSON


1.47%
1.47%

Merasa bangga
Merasa macho

13.24%

25.00%

Merasa gagah
Biasa saja

13.23%

Self-esteem
Merasa mapan

11.76%

Show off

20.59%
13.24%

Lainnya

Gambar 4.23 Perasaan Responden Jika Memiliki Harley Davidson

Gambar 4.19, 4.20, 4.21,

4.22 dan 4.23 menunjukkan ketertarikan para

responden untuk mencoba dan menbeli sepeda motor Harley-Davidson dan juga
alasan-alasan yang melatar-belakangi pilihan mereka mengambil keputusankeputusan tersebut.

59

Mayoritas dari responden yang kami temui menyatakan ketertarikannya untuk


mencoba mengendarai sebuah sepeda motor Harley-Davidson. Kalaupun ada yang
menyatakan ketidak-tertarikan mereka, hal ini disebabkan ketakutan mereka atas
berat dan dimensi kendaraan yang cukup besar. Mereka cukup mengkhwatirkan
kerepotan yang dapat ditimbulkan waktu mengendarai sebuah sepeda motor yang
besar dan berat di jalanan ibukota.
Selain itu, ketertarikan yang ada dalam benak para responden hanya sejauh
keinginan untuk mencoba dan tidak berlanjut dengan keinginan untuk membeli
sebuah sepeda motor Harley-Davidson. Keengganan mereka untuk membeli dominan
dipengaruhi oleh harga jual yang dirasa cukup mahal oleh sebagian besar responden.
Selain itu, ada juga responden yang merasa bahwa memiliki sebuah Harley-Davidson
tidak sesuai dengan kepribadian mereka.
Di lain pihak, para responden menganggap bahwa meiliki sebuah HarleyDavidson mampu memberikan rasa bangga dan juga perasaan lebih macho.

HARGA YANG SESUAI UNTUK SEBUAH SEPEDA MOTOR


HARLEY-DAVIDSON MENURUT RESPONDEN
37.37%

40.00%

<100
30.00%

24.21%

100jt-150jt

20.53%
20.00%

150jt-200jt

12.63%

10.00%

200jt-250jt
4.21%

0.00%

1.05%

250jt-300jt
300jt-350jt

HARGA

Gambar 4.24 Harga Yang Sesuai Untuk Sebuah Sepeda Motor Harley-Davidson

60

Gambar 4.24 diatas menunjukkan tingkat harga yang dianggap pantas oleh
para responden untuk sebuah sepeda motor Harley Davidson. Bagi para responden
yang kami temui, tingkat willingness to pay bagi sebuah sepeda motor HarleyDavidson sebagian besar berkisar di rentang 100-150 juta Rupiah. Sebagian la gi
menganggap nominal 200 juta Rupiah masih merupakan harga yang pantas untuk
memiliki sepeda motor tersebut.

4.3.4 Mengenai Outlet Harley Davidson Kelapa Gading


Tujuan dari analisa thesis adalah untuk mengetahui permasalahan pada outlet
Harley-Davidson Kelapa Gading, sehingga disini penulis mencoba mencari jawaban
dari responden mengenai keberadaan outlet Harley-Davidson khususnya outlet
Kelapa Gading dan mengenai acara-acara yang diadakan di outlet Kelapa Gading
tersebut.

RESPONDEN MENGETAHUI KEBERADAAN HARLEY-DAVIDSON DI


INDONESIA

Tidak; 34.50%

Ya; 65.50%

Gambar 4.25

Responden Yang Mengetahui Keberadaan Outlet HarleyDavidson di Indonesia

61

OUTLET HARLEY-DAVIDSON YANG DIKETAHUI RESPONDEN

2.89%
21.39%

20.23%
Outlet Kelapa Gading
Outlet PIM2
14.45%

Outlet TB Simatupang
Outlet Automall
Outlet Dewata (Bali)

41.04%

Gambar 4.26 Outlet Harley-Davidson Yang Diketahui Responden

Gambar 4.25 dan 4.26 menunjukkan tingkat pengetahuan responden tentang


keberadaan ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) Harley-Davidson di Indonesia
beserta lokasi dari outlet-outletnya.
Keberadaan PT. Mabua Harley-Davidson di Indonesia sebagai ATPM HarleyDavidson di Indonesia cukup diketahui oleh para responden yang mengisi kuesioner
kami. Mereka cukup mengetahui keberadaan kantor pusat perusahaan yang terletak di
jalan T.B. Simatupang dan juga outlet Automall yang terletak di kompleks SCBD,
Jakarta.

62

RESPONDEN MENGETAHUI KEBERADAAN OUTLET HARLEYDAVIDSON KELAPA GADING

Tidak; 42.86%

Ya; 57.14%

Gambar 4.27 Responden Yang Mengetahui Outlet Kelapa Gading

CARA RESPONDEN MENGETAHUI OUTLET HARLEY-DAVIDSON


KELAPA GADING
48.68%
Iklan / Media Masa

50.00%

38.16%

40.00%

Teman / Kolega / Rekanan


Bisnis

30.00%
20.00%

10.53%

10.00%

2.63%

Melewati outlet pada saat


berkendara
Lainnya

0.00%

Gambar 4.28 Cara Responden Mengetahui Outlet Kelapa Gading

Grafik 4.27 dan 4.28 menunjukkan tentang pengetahuan responden tentang


keberadaan outlet Kelapa Gading dan juga media yang memungkinkan mereka untuk
mendapatkan informasi tersebut.
Di mata para responden kami, outlet Kelapa Gading cukup dikenal dan
diketahui keberadaannya. Namun ya ng menarik adalah, pengetahuan ini didapat dari

63

pengalaman menemani kolega atau rekanan bisnis dan juga pada saat berkendara
menuju tempat beraktifitas, bukan merupakan hasil dari iklan ataupun pemberitaan di
media massa.
RESPONDEN MENGETAHUI ACARA YANG DIADAKAN OUTLET
HARLEY-DAVIDSON KELAPA GADING

39.72%
Ya
Tidak
60.28%

Gambar 4.29 Responden Mengetahui Acara di Outlet Kelapa Gading

YANG DILAKUKAN RESPONDEN DI ACARA YANG DIADAKAN


OLEH OUTLET HARLEY-DAVIDSON KELAPA GADING
45.00%

Sekedar melihat

38.33%

40.00%
35.00%
30.00%

25.00%

25.00%
20.00%

Ingin mengetahui
komunity Harley
Menemani kerabat /
teman / kolega

18.33%
16.67%

Membeli aksesoris Harley

15.00%
10.00%
5.00%

1.67%

Lainnya

0.00%

Gambar 4.30

Yang Dilakukan Responden Di Acara Yang Diadakan Oleh


Outlet Kelapa Gading

64

ALASAN RESPONDEN TIDAK MENGETAHUI ACARA YANG


DIADAKAN OUTLET HARLEY-DAVIDSON KELAPA GADING

57.95%
60.00%
50.00%
40.00%

Tidak tertarik
Tidak sesuai kepribadian

26.14%

30.00%
13.64%

20.00%
10.00%

Tidak ada kepentingan


Lainnya

2.27%

0.00%

Gambar 4.31 Alasan Responden Tidak Mengetahui Acara Yang Diadakan Di


Outlet Kelapa Gading

Gambar 4.29, 4.30 dan 4.31 menjelaskan tentang tingkat pengetahuan


responden mengenai acara-acara yang diadakan di outlet Kelapa Gading dan juga apa
yang mereka lakukan pada acara tersebut.
Meskipun beberapa kali outlet Kelapa Gading mengadakan acara yang
bertujuan untuk meramaikan outlet tersebut, namun masih banyak responden yang
tidak mengetahui apa saja kegiatan yang terjadi di tempat tersebut. Mayoritas dari
responden tersebut merasa tidak ada kepentingan untuk mencari tahu kegiatankegiatan yang dilakukan Harley-Davidson di Kelapa Gading. Meskipun responden
mengetahui, mereka mendapat informasi hanya pada saat mengunjungi outlet tersebut
sambil menemani teman atau pada saat memang mereka membeli kebutuhan mereka
di outlet tersebut.

65

RESPONDEN BERMINAT MENDATANGI OUTLET HARLEYDAVIDSON KELAPA GADING

Tidak; 35.25%

Ya ; 64.75%

Gambar 4.32 Responden Berminat Mendatangi Outlet Kelapa Gading

Gambar 4.32 menunjukkan ketertarikan para responden untuk mengunjungi


outlet Kelapa Gading. Dapat dilihat, bahwa mayoritas responden memiliki
ketertarikan

untuk

keberadaannya.

mengunjungi

outlet

tersebut

jika

mereka

mengetahui

Anda mungkin juga menyukai