HD Indonesia
HD Indonesia
4.1
35
36
dengan sepeda motor pilihannya yang disesuaikan dengan selera pengendara motor
tersebut. Dengan cara itu, para calon pembeli ataupun calon pelanggan diharapkan
dapat merasakan kepuasan tersendiri sebelum mereka memutuskan untuk membeli
sepeda motor tersebut.
37
2.
38
3.
4.
5.
Human
Resources
Development:
Merekrut
calon
karyawan
dan
7.
8.
9.
39
pelanggan baik kepada calon pembeli dan pembeli yang sudah ada (after sales
service)
10.
40
Tetapi lain halnya dengan outlet Kelapa Gading, outlet yang didirikan di
kawasan strategis jika dilihat dari perputaran uang di kawasan Jakarta Utara, semula
diperkirakan akan mampu mendongkrak angka penjualan (sepeda motor, suku
cadang, aksesoris) Harley-Davidson. Tetapi pada kenyataannya, angka penjualan
produk Harley-Davidson tidak mengalami peningkatan yang berarti dan lebih
ironisnya lagi outlet Kelapa Gading adalah outlet dengan angka penjualan yang
paling rendah dibandingkan outlet lainnya (T.B. Simatupang dan Automall) dan
terakhir (Pondok Indah Mall 2) yang didirikan oleh PT. Mabua Harley-Davidson
Indonesia, sedangkan seperti diketahui sebelumnya bahwa kawasan Kelapa Gading
adalah kawasan yang cukup baik untuk meraih pangsa pasar baru dan tentu saja
diharapkan dapat meraih keuntungan yang lebih dari outlet-outlet yang lain.
41
4.2
PRODUCT
PRICE
PLACE
PROMOTION
Mabua Harley-Davidson tidak
memaksimalkan fungsi dari
promosinya dengan baik, sehingga
selalu mengalami kesulitan dalam
menarik konsumen baru.
Produk (Product)
Produk yang ditawarkan oleh outlet ini adalah adalah produk-produk yang
42
Produk-produk yang ditawarkan oleh outlet ini semua memiliki reputasi yang
sangat kuat sebagai produk berkualitas tinggi dengan karakteristik yang sangat unik
dan tidak dapat dibandingkan dengan merek- merek produk sejenis. Hampir semua
orang mengetahui sepeda motor Harley-Davidson dan gaya hidup yang dibawanya.
Karakter inilah yang membawa produk Harley-Davidson Motor Company
sebagai salah satu kekuatan (strengths) yang membuka peluang (opportunities) untuk
melakukan penjualan di Outlet Kelapa Gading.
2.
Harga (Price)
Dalam memasarkan produknya, PT. Mabua Harley-Davidson menerapkan
standar harga yang sama untuk semua produknya dan hal ini juga berlaku untuk
setiap outletnya. Perusahaan ini memiliki pricing structure yang cukup kuat sehingga
harga jualnya cukup bersaing.
Namun, dikarenakan semua barang yang dijual di PT. Mabua Harle yDavidson adalah barang-barang import, harga banderol yang ditawarkan terasa sangat
tinggi. Hal ini terutama dirasakan pada harga yang ditawarkan untuk unit sepeda
motor Harley-Davidson. Meskipun sudah melalui proses CKD (Completely Knock
Down) yang dilakukan untuk menekan nilai bea masuk, namun harga tersebut masih
dirasa cukup tinggi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Hal ini menyebabkan harga yang ditawarkan menjadi salah satu kelemahan
(weaknesses) yang ada di PT. Mabua Harley-Davidson. Namun di lain pihak, harga
yang cukup melambung ini menjadi salah satu peluang (opportunities) untuk masuk
ke dalam calon-calon pelanggan yang mengejar nilai eksklusif dan juga kebanggaan.
43
Sehingga masih ada peluang yang dapat dipergunakan dalam hal harga jual yang
ditawarkan.
3.
Tempat (Place)
Untuk melebarkan sayap dalam usaha penjualan, PT. Mabua Harley-Davidson
membuka outlet Kelapa Gading aga r dapat menjangkau target pasar yang ada di
Jakarta Utara dan sekitarnya. Pemilihan Kelapa Gading sebagai lokasi pilihan
bukanlah tanpa sebab. Tempat dengan tingkat perputaran uang yang cukup besar dan
daya beli konsumen yang cukup tinggi dinilai sebagai salah satu alasan untuk
membuka outlet di Kelapa Gading.
Namun, dengan lokasi yang berbeda, terdapat perbedaan dalam pola
konsumerisme yang ada di daerah Kelapa Gading. Calon konsumen yang ada di
daerah itu lebih sering berinteraksi dengan dunia otomotif roda empat, khususnya
mobil- mobil sport dan juga mobil mewah. Akibatnya, gaung keberadaan HarleyDavidson di Kelapa Gading belum mendapatkan perhatian maksimal dari calon
konsumennya.
Hal inlah yang membuat Kelapa Gading sebagai lokasi yang sangat kuat
(strengths) untuk dijadikan sebagai tempat usaha, namun juga menjadikan sebuah
ancaman (threats) jika tidak dimanfaatkan dengan tepat.
4.
Promosi (Promotion)
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam memasarkan suatu produk
adalah promosi. Hal inilah yang dirasa kurang dalam menyokong outlet Kelapa
Gading dalam mencari keuntungan.
44
4.3
sebanyak 200 (dua ratus) lembar kepada responden secara acak, dengan maksud agar
tools pada kuisioner tersebut dapat membantu memberikan informasi yang diperlukan
dalam melakukan analisa.
Analisa ini terbagi menjadi 4 (empat) bagian sesuai dengan kuisioner yang
dibagikan, yaitu :
1.
2.
3.
4.
45
Tujuan dari analisa ini adalah untuk mendapatkan informasi dari responden
mengapa pada outlet tersebut mengalami persentase penjualan yang lebih rendah
dibandingkan dengan outlet-outlet Harley-Davidson lainnya.
Wanita; 10.50%
Pria; 89.50%
46
USIA RESPONDEN
41th-47th; 9.50%
33th-40th;
25.50%
25h-32th;
65.00%
Pada Gambar 4.3 dan 4.4 menunjukkan bahwa responden yang mengisi
kuisioner ini dominan adalah kaum pria dalam usia yang produktif, karena menurut
kami mereka adalah target market yang pantas untuk Harley-Davidson.
PENDIDIKAN RESPONDEN
S2 dan lebih
tinggi; 16.00%
SMU &
setingkat;
7.00%
Diploma; 8.50%
S1; 68.50%
47
PEKERJAAN RESPONDEN
2%
2%
26%
Pelajar/mahasiswa
30%
Pegawai
Wiraswasta
Ibu Rumah Tangga
Tidak / Belum bekerja
40%
Pada Gambar 4.5 dan 4.6 Responden dominan adalah para pegawai dan
pengusaha dengan latar belakang yang memadai, sehingga mereka dapat memberikan
tanggapan yang positif untuk kuisioner ini.
PENGELUARAN RESPONDEN
2%
21%
31%
1.5jt-2.5jt
2.6jt-5jt
5.1jt-10jt
10jt>
46%
48
Pada Gambar 4.7 menunjukkan tingkat rata-rata pengeluaran per bulan dari
para responden, yang menunjukkan tingkat kemampuan belanja mereka setiap
bulannya.
DOMISILI RESPONDEN
7.50% 3.50%
Selatan
10.50%
9.00%
13.50%
Barat
Utara
Timur
Pusat
56.00%
Luar Jakarta
49
32.42%
35.00%
30.00%
25.00%
21.92%
23.29%
20.00%
10.05%
15.00%
12.32%
10.00%
Olahraga
5.00%
0.00%
Konsumsi harian
5%
Konsumsi hobi
18%
Lainnya
1%
Ditabung
40%
Investasi
36%
50
Tidak
11%
Ya
89%
51
8.95%
Mobil kompetisi
26.32%
2.63%
20.52%
Mobil mewah
Mobil offroad
3.16%
23.16%
14.21%
Lainnya
11.11%
16.67%
Olahraga
Travelling
13.89%
adventure
19.44%
Belanja
Musik
30.56%
8.33%
Lainnya
Gambar 4.11, 4.12, dan 4.13 menjabarkan tentang minat para responden
terhadap dunia otomotif. Untuk penjabaran lebih lanjut dapat terlihat penjabaran
tentang orientasi dari dunia otomotif yang menjadi pilihan para responden. Sebagai
pembanding, dapat terlihat juga persentase hobi responden yang tidak tertarik dengan
dunia otomotif.
52
Hampir sebagian besar responden yang kami temui tertarik dengan hobi
otomotif. Yang menarik untuk dipelajari adalah orientasi hobi otomotif tersebut
dominan berputar di dunia roda empat. Hal ini dapat dilihat dari pilihan mobil sport,
mobil kompetisi dan juga mobil mewah yang mendominasi hobby otomotif
responden kami di kelapa gading.
Bagi sebagian kecil dari responden kami yang tidak tertarik dengan dunia
otomotif, kegiatan seperti belanja dan juga traveling merupakan pilihan utama dalam
menghabiskan waktu.
53
4%
Ya
Tidak
96%
39.53%
19.52%
16.67%
14.76%
9.52%
Motor Besar
Motor Mahal
Motor Mewah
54
Sepeda
motornya;
55.28%
Gambar 4.14, 4.15 dan 4.16 menunjukkan tentang tingkat pengenalan para
responden tentang merek Harley-Davidson, apa persepsi mereka tentang merek
tersebut dan juga apa yang mereka paling ketahui tentang merek tersebut.
Mayoritas dari responden yang membantu kami dalam penelitian ini
mengenal merek Harley-Davidson. Mereka menganggap merek tersebut sangat
identik dengan sepeda motor besar dan juga lazimnya sepeda motor touring
digunakan untuk berpergian jarak jauh. Merek ini memang tidak dapat dipisahkan
dari image yang terbentuk oleh produk sepeda motornya dan juga gaya berpakaian
dari para pengendaranya.
55
48.50%
Ya
Tidak
51.50%
V-rood; 18.95%
Sportser; 15.79%
Dyna; 13.68%
Sportser
Dyna
Softail
Touring; 18.95%
Touring
Softail; 32.63%
V-rood
Gambar 4.18 Model Sepeda Motor Harley Davidson Yang Responden Kenal
56
27.37%
Ya
Tidak
72.63%
57
Berat
Bentuknya besar
Tidak sesuai kepribadian
Takut berat
30.00%
32.74%
29.09%
25.00%
20.00%
18.18%
15.00%
Mobilitas rendah
Kondisi/fasilitas jalan
Lainnya
10.00%
5.00%
7.27%
5.45%
1.82%
5.45%
0.00%
ALASAN RESPONDEN
42.76%
Ya
57.24%
Tidak
58
15.73%
Harga mahal
46.07%
17.98%
20.22%
Merasa bangga
Merasa macho
13.24%
25.00%
Merasa gagah
Biasa saja
13.23%
Self-esteem
Merasa mapan
11.76%
Show off
20.59%
13.24%
Lainnya
responden untuk mencoba dan menbeli sepeda motor Harley-Davidson dan juga
alasan-alasan yang melatar-belakangi pilihan mereka mengambil keputusankeputusan tersebut.
59
40.00%
<100
30.00%
24.21%
100jt-150jt
20.53%
20.00%
150jt-200jt
12.63%
10.00%
200jt-250jt
4.21%
0.00%
1.05%
250jt-300jt
300jt-350jt
HARGA
Gambar 4.24 Harga Yang Sesuai Untuk Sebuah Sepeda Motor Harley-Davidson
60
Gambar 4.24 diatas menunjukkan tingkat harga yang dianggap pantas oleh
para responden untuk sebuah sepeda motor Harley Davidson. Bagi para responden
yang kami temui, tingkat willingness to pay bagi sebuah sepeda motor HarleyDavidson sebagian besar berkisar di rentang 100-150 juta Rupiah. Sebagian la gi
menganggap nominal 200 juta Rupiah masih merupakan harga yang pantas untuk
memiliki sepeda motor tersebut.
Tidak; 34.50%
Ya; 65.50%
Gambar 4.25
61
2.89%
21.39%
20.23%
Outlet Kelapa Gading
Outlet PIM2
14.45%
Outlet TB Simatupang
Outlet Automall
Outlet Dewata (Bali)
41.04%
62
Tidak; 42.86%
Ya; 57.14%
50.00%
38.16%
40.00%
30.00%
20.00%
10.53%
10.00%
2.63%
0.00%
63
pengalaman menemani kolega atau rekanan bisnis dan juga pada saat berkendara
menuju tempat beraktifitas, bukan merupakan hasil dari iklan ataupun pemberitaan di
media massa.
RESPONDEN MENGETAHUI ACARA YANG DIADAKAN OUTLET
HARLEY-DAVIDSON KELAPA GADING
39.72%
Ya
Tidak
60.28%
Sekedar melihat
38.33%
40.00%
35.00%
30.00%
25.00%
25.00%
20.00%
Ingin mengetahui
komunity Harley
Menemani kerabat /
teman / kolega
18.33%
16.67%
15.00%
10.00%
5.00%
1.67%
Lainnya
0.00%
Gambar 4.30
64
57.95%
60.00%
50.00%
40.00%
Tidak tertarik
Tidak sesuai kepribadian
26.14%
30.00%
13.64%
20.00%
10.00%
2.27%
0.00%
65
Tidak; 35.25%
Ya ; 64.75%
untuk
keberadaannya.
mengunjungi
outlet
tersebut
jika
mereka
mengetahui