Depkes 1995 Tentang Sistem Kesehatan Nasional
Depkes 1995 Tentang Sistem Kesehatan Nasional
Kesehatan
Nasional
Perpres 72 / 2012
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
RAKER LITBANGKES
PENGERTIAN SKN
Pengelolaan kesehatan yang
diselenggarakan oleh semua komponen
bangsa Indonesia secara terpadu dan
saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya.
(Perpres 72/2012 Pasal 1 angka 2)
Berjenjang di Pusat dan Daerah
Memperhatikan otonomi daerah dan otonomi fungsional di bidang kesehatan
Tujuan SKN
menjadi acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan
pembangunan kesehatan yang dimulai dari kegiatan
perencanaan sampai dengan kegiatan monitoring dan
evaluasi; (Pasal 5)
terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah
Daerah, dan/atau masyarakat termasuk badan hukum,
badan usaha, dan lembaga swasta secara sinergis,
berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
(Butir 96 Lampiran)
HISTORIS SKN
KEPMENKES
131/2004
disusun 02-03
PERPRES
72/2012
SKN 2004
2004
2012
disusun 10-12
SKN 2012
SKN 2009
disusun 08-09
1982
SKN 1982
disusun 80-82
KEPMENKES
99a/1982
2009
KEPMENKES
.../2009
P 167 (4)
UU 36 / 2009
ttg Kesehatan
SUB-SISTEM SKN
UPAYA KESEHATAN
LITBANG
PEMBIAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA
FARMASI, ALKES, MAKANAN
MANAJEMEN, INFORMASI, REGULASI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Gambar 1
ALUR PIKIR
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
PARADIGMA NASIONAL
(PANCASILA, UUD 1945,WASANTARA, TANNAS,)
KONDISI SAAT
INI
Derajat
Kesehatan
Masyarakat
Rendah
MASALAH MENDASAR
BANGKES:
- KETIDAKPASTIAN
HUKUM
(Arah, dasar,
bentuk dan cara
penyelenggaraan
Bangkes)
- PERILAKU
MASYARAKAT
BURUK
- INGKUNGAN BURUK.
- RAWAN PANGAN
DAN RAWAN GIZI
- AKSES PELAYANAN
PUBLIK BURUK
- SUMBER DAYA
KESEHATAN
TERBATAS
LINGKUNGAN STRATEGIS:
(Ideologi, Politik, Ekonomi Sosial Budaya
dan Pertahanan Keamanan)
GLOBAL, REGIONAL, NASIONAL, LOKAL
PELUANG/KENDALA
DERAJAT
KESMAS
YG
SETINGGITINGGINYA
RAKYAT
SEHAT
PRODUKTIF
TUJUAN
NASIONAL
(Pasal 4)
(Pasal 6 (1))
(Pasal 6 (3))
KEWENANGAN MELAKUKAN
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
TERHADAP PELAKSANAAN SKN
MENJADI TANGGUNG JAWAB MENKES
(Pasal 8)
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
BAB VII
BAB VIII
PENDAHULUAN
PERKEMBANGAN DAN TANTANGAN SKN
ASAS SKN
BENTUK POKOK SKN
CARA PENYELENGGARAAN SKN
DUKUNGAN PENYELENGGARAAN SKN
RINGKASAN SKN
PENUTUP
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
perikemanusiaan;
keseimbangan;
manfaat;
perlindungan;
keadilan;
penghormatan hak asasi manusia;
sinergisme dan kemitraan yang dinamis;
komitmen dan tata pemerintahan yang baik
legalitas;
antisipatif dan proaktif;
gender dan nondiskriminatif; dan
kearifan lokal.
KEDUDUKAN SKN
SISTEM KETAHANAN NASIONAL
SISDIKNAS
SKN
SISTEM KETAHANAN
PANGAN NASIONAL
SISTEM LAIN
UPAYA KESEHATAN
LITBANG
PENYELENGGARAAN
PEMBANGUNAN
KESEHATAN DAERAH
PEMBIAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA
FARMASI, ALKES, MAKANAN
MANAJEMEN, INFORMASI, REGULASI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
INPUTS
PROSES
OUTPUT
LITBANG
SUMBER DAYA
MANUSIA
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
FASYANKES
FARMASI,
ALKES,
MAKANAN
UPAYA
KESEHATAN
PERORANGAN &
MASYARAKAT
TUJUAN
SISTEM
MANAJEMEN
INFORMASI
REGULASI
PEMBIAYAAN
IPTEKS-KES
20
Unsur-Unsur
a. upaya kesehatan;
promotif sd rehabilitatif
POPULASI SEHAT
CALON PASIEN
NECESSITY
ETHICAL SENSIBILITY
INDIVIDU PASIEN
FEASIBILITY
Prinsip
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
SUBSISTEM LITBANG
Pengelolaan penelitian dan pengembangan
kesehatan terbagi atas
penelitian dan pengembangan biomedis dan
teknologi dasar kesehatan,
teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi
klinik,
teknologi intervensi kesehatan masyarakat,
humaniora, kebijakan kesehatan, dan
pemberdayaan masyarakat
Prinsip
SUBSISTEM PEMBIAYAAN
public good menjadi tanggung jawab
pemerintah, sedangkan untuk pelayanan
kesehatan perorangan pembiayaannya bersifat
privat, kecuali pembiayaan untuk masyarakat
miskin dan tidak mampu menjadi tanggung
jawab pemerintah.
diharapkan akan mencapai universal health
coverage sesuai dengan UU NO 40 /2004
tentang SJSN dan UU No 24 / 2011 tentang BPJS
Unsur
Dana digali dari sumber Pemerintah,
Pemerintah Daerah, dari masyarakat, maupun
swasta serta sumber lainnya
Sumber daya dari subsistem pembiayaan
kesehatan, meliputi: sumber daya manusia
pengelola, sarana, standar, regulasi, dan
kelembagaan
Prosedur/mekanisme pengelolaan
Prinsip
a. kecukupan;
b. efektif dan efisien; dan
c. adil dan transparan
BEYOND
HEALTH
BIOMEDIK
KONVENSIONAL
(ALLOPATHIC)
SJ
B
A
T
T
R
A
KETAHANAN
NASIONAL
SEHAT :
FISIK
MENTAL
SOSIAL
SPIRITUAL
KOMPLEMENTER
ALTERNATIF
INTEGRASI
KURATIF
Jamu medik
SINERGI
PROM-PREVJamu non medik
ESTETIK
RESTORATIF
REKREASI
Hak-Kewajiban
SDM kesehatan mempunyai hak untuk
memenuhi kebutuhan dasarnya (hak asasi)
sebagai makhluk sosial, wajib memiliki
kompetensi, kewenangan untuk mengabdikan
dirinya di bidang kesehatan, mempunyai etika,
berakhlak luhur, dan berdedikasi tinggi dalam
melakukan tugasnya
Prinsip
Unsur
a.
b.
c.
d.
e.
komoditi;
sumber daya;
pelayanan kefarmasian;
pengawasan; dan
pemberdayaan masyarakat
Prinsip
a. aman, berkhasiat, bermanfaat, dan
bermutu;
b. tersedia, merata, dan terjangkau;
c. rasional;
d. transparan dan bertanggung jawab; dan
e. kemandirian.
Unsur
a.
b.
c.
d.
e.
kebijakan kesehatan;
administrasi kesehatan;
hukum kesehatan;
informasi kesehatan; dan
sumber daya manajemen kesehatan
Prinsip
a. inovasi atau kreativitas;
b. kepemimpinan yang visioner bidang
kesehatan;
c. sinergisme yang dinamis; dan
d. kesesuaian dengan sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Unsur
a.
b.
c.
d.
penggerak pemberdayaan;
sasaran pemberdayaan;
kegiatan hidup sehat; dan
sumber daya.
Prinsip
a. berbasis masyarakat;
b. edukatif dan kemandirian;
c. kesempatan mengemukakan pendapat dan
memilih pelayanan kesehatan; dan
d. kemitraan dan gotong royong
TERIMA KASIH