PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Proyek
Sebagai Ibu Kota Provinsi, Pekanbaru mempunyai peranan utama sebagai
pusat pemerintahan, perdagangan, jasa, pendidikan, dan sebagai pusat pelayanan
bagi kawasan di sekitarnya. Pemerintah Pekanbaru saat ini sedang melakukan
pembangunan yang berkelanjutan guna mengikuti perkembangan seperti kota-kota
besar lainnya di Indonesia. Banyaknya potensi wisata dan sebagai jalur
perdagangan internasional membuat Dinas Pariwisata dan Dinas Pekerjaan Umum
saling bekerja sama dengan pemerintah Pekanbaru untuk memanfaatkan situasi ini
dengan melakukan pembangunan tempat-tempat sarana hiburan dan rekreasi
untuk menarik para wisatawan.
Dari banyaknya wisatawan yang akan berkunjung kekota Pekanbaru
tentunya semakin banyak pula dibutuhkan tempat tinggal untuk sementara waktu
seperti hotel, apartement, wisma, rumah, dan lain-lainnya. Dari sektor ini coba
dimanfaatkan oleh para investor untuk membangun tempat tinggal hotel. Salah
satunya yang dilakukan oleh PT Pegadaian (Persero) yang membangun hotel yang
diberi nama hotel Pesonna yang lokasi pembangunan hotel sangat strategis karena
terletak di tengah-tengah kota Pekanbaru.
PT
Pegadaian
(Persero)
sebagai
pemilik
proyek
merencanakan
BAB I
PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang proyek, tujuan proyek, lingkup kerja
praktek, metodologi pelaksanaan kerja praktek, serta sistematika
penulisan.
BAB II
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
Berisi tentang laporan pelaksanaan dan pembahasan pekerjaan dari
tinjauan khusus kerja praktek yang diipilih, yaitu pelaksanaan
pekerjaan balok dan plat lantai, serta analisa perhitungan pelat lantai.
BAB IV
PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari laporan kerja praktek serta
saran dari hal-hal yang dianggap penting selama pelaksanaan kerja
praktek ini.
BAB II
TINJAUAN UMUM KERJA PRAKTEK
Proyek adalah suatu aktivitas/kegiatan yang dilaksanakan oleh badan
tertentu yang dimulai dan diakhiri sesuai jadwal yang telah disepakati dalam suatu
perjanjian kerja/kontrak. Untuk melaksanakan suatu proyek yang besar maupun
yang kecil diperlukan suatu organisasi untuk mengelola dan mengontrol jalannya
proyek, serta tenaga kerja yang akan melaksanakan pekerjaan di lapangan.
Organisasi tersebut harus mempunyai badan hukum, sarana, dan personil yang
dapat bekerja secara kolektif agar mendapatkan hasil yang baik.Adanya
pembagian tugas serta pengorganisasian yang baik, maka segala sesuatu pekerjaan
proyek di lapangan dapat dikerjakan sesuai bidang dan tugas masing-masing serta
bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan.
Oleh karena itu, bab ini berisi tentang semua tinjauan umum proyek pada
Pekerjaan Fisik PembangunanHotel Pesonna Pekanbaru milik PT Pegadaian
(Persero).
2.1 Data Proyek
Berikut ini dijelaskan data-data yang menyangkut tentang proyek
pembangunan Hotel Pesonna Pekanbaru milik PT Pegadaian (Persero) :
2.1.1 Data Umum
1. Nama Proyek
Lokasi
Pemilik Proyek
: PT Pengadaian.(Persero)
Alamat
Grade Kontraktor
: Grade 7
: PT Artefak Arkindo
: Wijaya Graha Puri Blok C No. 41-42
KebayoranBaru, Jakarta Selatan
4. Konsultan Struktur
: PT Adhikara Mitracipta
6. Konsultan Eletrikal
Alamat
7. Surveyor
Alamat
8. Penanggung Jawab
: Dr.Ir.Yuskar Lase
Ir. Winny H. Waraouw
9. Deskripsi Proyek
Sebelah Barat
Sebelah Timur
: Jalan Sudirman
Sebelah Selatan
: 1.250,000m2
Luas Bangunan
: 11.689,997 m2
12. Kontrak
Jenis Kontrak
Pembayaran
: Monthly Certificate
:: Rp 46.450.000.000,-
Sumber Dana
: PT.Pegadaian (Persero)
: Rupiah
: 300hari kalender
: 19 Januari 2014
: 30Desember 2014
Hotel Pesonna
Pekanbarusebagai berikut:
1. Tinjauan pekerjaan struktur
Ruang lingkup pekerjaan proyek
Pekerjaan struktur dititikberatkan meninjau pelaksanaan pekerjaan balok dan
pelat lantai pada lantai 9.
2. Material struktur
Beton struktur : K-250 (ready mix) menggunakan batching plan PT Riau
Beton Mandiri (RBM).
Baja tulangan : Tulangan baja ulir D10
3. Ukuran struktur
Balok
a. Balok induk(untuk notasi lihat lampiran tabel pembalokan)
B35 ukuran 30 x 50 cm
b. Balok anak(untuk notasi lihat lampiran tabel pembalokan)
B24A ukuran 25 cm x 40 cm
B24 ukuran 20 cm x 40 cm
B23 ukuran 20 cm x 30 cm
B37A kuran 35 cm x 70 cm
Pelat lantai
Ketebalan pelat lantai 12 cm sama untuk semua elevasi, dengan spasi
tulangan atas-bawah sebesar 17,5 cm
10
Lantai sembilan
Lantai sepuluh
Lantai sebelas
Lantai top
f. Pekerjaan beton ramp ( basement )
g. Pekerjaan rangka atap ( baja )
2. Pekerjaan arsitektur
a. Lantai basement
b. Lantai dasar
c. Lantai dua
d. Lantai tiga
e. Lantai empat
f. Lantai lima
g. Lantai enam
h. Lantai tujuh
i. Lantai delapan
j. Lantai sembilan
k. Lantai sepuluh
l. Lantai sebelas
m. Lantai top
n. Kulit Luar./Atap
3. Pekerjaan mekanikal
a. Pekerjaan plumbing ( peralatan utama, instalasi pemipaan)
b. Siphonic system
c. Pekerjaan fire hydrant
d. Exhaust fan
e. Air conditioning
f. Sewage Treatment Plant ( STP )
g. Pekerjaan elevator
4. Pekerjaan elektrikal
a. Instalasi tegangan menengah dan panel tegangan menengah
11
b. Transformator
c. Panel
d. Kabel Feeder
e. Lampu penerangan, instalasi penerangan dan stop kontak
f. Pekerjaan kabel tray
g. Generator dan instalasi mekanik
h. Penangkal petir
i. Pekerjaan tata suara
j. Pekerjaan fire alarm
k. Pekerjaan sistem data
l. Pekerjaan telephone
m. Pekerjaan Closed Circuit TeleVision ( CCTV )
5. Landscape dan sarana luar
a. Pekerjaan taman
b. Pekerjaan perkerasan parkir, jalan, pendestrian dan kanstin
c. Drainase kawasan
d. Pekerjaan pos jaga
e. Pekerjaan pagar
6. Interior&Furniture gedung utama
a. Pekerjaan furniture ready made ( RM )
b. Pekerjaan furniture custome made ( CM )
c. Pekerjaan interior melekat &finishing
d. Pekerjaan signase
e. Pekerjaan roller shades
2.3 Pelaksanaan Proyek
Pelaksanaan suatu proyek memiliki
tahapan-tahapan
yang harus
dilaksanakan, tahap pertama adalah tahap pelelangan, pada tahap ini para
kontraktor akan diseleksi kemampuannya untuk melaksanakan sebuah proyek.
Setelah tahap pelelangan maka ditunjuk kontraktor pelaksana, yang akan
menjalankan proyek dengan diawasi oleh Manajemen Konstruksiyang juga
berperan sebagai konsultan pengawas.
12
untuk
mendapatkan
pihak
pelaksana
(kontraktor),
yang
akan
melaksanakan proyek tersebut sesuai keinginan pemilik proyek. Dalam proyek ini
pelelangan
dilakukan
Pegadaian(Persero)
oleh
langsung
konsultan
sebagai
pengawas,
konsultan
yang
pengawas
mana
dan
PT
pemilik
Penyedia
Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa
Lainnya
yang
memenuhi syarat.
2. Pelelangan terbatas
Pelelangan Terbatas adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi dengan jumlah Penyedia yang mampu melaksanakan diyakini
terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks.
3. Pemilihan langsung
Pemililhan langsung adalah metode pemilihan Penyedia Pekerjaan
Konstruksi
untuk
pekerjaan
yang
bernilai
paling
tinggi
adalah
metode
pemilihan
Penyedia
Jasa
yang
13
14
Penilaian
kompetensi
dilakukan
setelah
memasukkan
15
prakualifikasi dengan metode dua sampul dengan evaluasi sistem nilai atau
nilai penilaian biaya selama umur ekonomis. Metode ini merupakan
pelelangan yang terbatas untuk penyedia dengan syarat/ketentuan tertentu.
9. Pelelangan terbatas prakualifikasi metode dua sampul dengan evaluasi
sistem nilai dengan ambang batas.
Metode pelelangan ini
hampir
16
5.
6.
7.
Evaluasi kualifikasi
8.
9.
: PT Hutama Karya
17
Jakarta 13340
Penawaran Terkoreksi : Rp 46.450.000.000,11. Pengumuman pemenang
PT Hutama Karya ditetapkan panitia pengadaan barang/jasa proyek
Pembangunan Hotel PT Pegadaian (Persero) di 5 (lima) lokasi yaitu
Pekanbaru, Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, dan Makasar sebagai
pemenang lelang.
12. Sanggahan banding (apabila diperlukan)
Peserta dapat menyampaikan sanggahan secara tertulis atas penetapan
pemenang disertai bukti terjadinya penyimpangan.
13. Penunjukan penyedia barang/jasa.
2.3.2
Sistem Kontrak
Kontrak adalah perjanjian secara tertulis antara pemberi proyek dan
penerima proyek dimana kewajiban masing-masing pihak diatur dalam pasalpasal surat perjanjian. Suatu kontrak mulai berfungsi pada waktu kontrak tersebut
ditandatangani. Kontraktor baru boleh bekerja secara fisik setelah ada SPK (Surat
Perintah Kerja).
Ada berbagai macam jenis kontrak yang digunakan dalam proses
pengadaan barang/jasa pemerintah seperti kontrak lump sum, kontrak harga
satuan, kontrak gabungan lump sum dan harga satuan, kontrak persentase, dan
kontrak terima jadi (turnkey contract). Pejabat Pembuat Komitmen harus memilih
jenis kontrak yang tepat sesuai dengan jenis kegiatan/pekerjaan yang akan
dilaksanakan. Kesalahan dalam menentukan jenis kontrak bukan saja akan
menimbulkan
permasalahan
dalam
pelaksanaan
kontrak
terkait
dengan
18
yang
benar-benar
telah
dilaksanakan
oleh
penyedia
barang/jasa; dan
d. Kemungkinan adanya pekerjaan tambah kurang berdasarkan hasil
pengukuran bersama atas pekerjaan yang diperlukan.
19
3. Kontrak gabungan lump sum dan harga satuan diuraikan dalam pasal 51 ayat
(3) Perpres 70 yaitu kontrak yang merupakan gabungan lump sum dan harga
satuan dalam 1 (satu) pekerjaan yang diperjanjikan.
4. Kontrak persentase diuraikan dalam pasal 51 ayat (4) Perpres 70 yaitu
merupakan kontrak pengadaan konsultansi/jasa lainnya, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Penyedia jasa konsultansi/jasa lainnya menerima imbalan berdasarkan
persentase dari nilai pekerjaan tertentu; dan
b. Pembayarannya
didasarkan
pada
tahapan
produk/keluaran
yang
pengadaan
barang/pekerjaan
konstruksi/jasa
lainnya
atas
20
21
1. Pemilik Proyek
Pemilik proyek adalah yang memiliki dan menanggung pembiayaan
proyek.Pemilik proyek pada proyek ini adalah PT Pegadaian
(Persero), tugas pemilik proyek (owner) adalah:
a. Menyediakan seluruh biaya yang diperlukan selama perencanaan
dan pelaksanaan proyek,
b. Memberikan informasi yang diperlukan oleh konsultan sehubungan
dengan perencanaan proyek,
c. Memberikan pekerjaan dan surat perintah kerja (SPK).
Wewenang pemilik proyek adalah:
a. Menempatkan seorang ahli sebagai wakilnya untuk mengawasi
pekerjaan,
b. Menyetujui atau menolak perubahan kerja yang telah disepakati,
c. Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek
apabila tidak dapat melaksanakan proyek sesuai kontrak yang telah
disepakati.
2. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh PT Pegadaian
(Persero) untuk bertindak selaku perencana pekerjaan struktur,
arsitektur, mekanikal, elektrikal, interior dan landscape dalam batasbatas yang telah ditentukan baik teknis maupun administratif.
Konsultan perencana pada proyek ini adalah PTArtefak Arkindo
sebagai perencana pekerjaan arsitektur, PT Adhikara Mitracipta
sebagai perencana pekerjaan struktur, dan PTSkemanusa Consultama
Tekniksebagai perencana mekanikal dan eletrikal dan tugas konsultan
perencana adalah:
a. Merencanakan desain struktural, membuat gambar struktur serta
menghitung anggaran biaya proyek.
b. Menentukan standar dan peraturan struktur yang sesuai dengan
perencanaan sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan serta
22
semua
dokumen
pembayaran
kepada
pihak
kontraktor.
3. Konsultan Manajemen Konstruksi
Manajemen konstruksi dipercayakan oleh owner (pemilik) guna
mewakilinya untuk memimpin, mengkoordinir, dan mengawasi
pelaksanaan proyek di lapangan berdasarkan ketentuan-ketentuan
yang telah ditetapkan baik administratif maupun teknis. Dalam proyek
ini yang bertindak selaku konsultan manajemen konstruksi adalah PT
Pegadaian (Persero), tugas konsultan manajemen konstruksi adalah:
a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan yang
akan menjadi dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
b. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metoda pelaksanaan,
serta mengawasi ketepatan waktu dan biaya pekerjaan.
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari segi kualitas, kuantitas dan
laju pencapaian volume pekerjaan.
d. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan
persoalaan yang terjadi selama pekerjaan.
e. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat
laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawas, dengan
masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan
bulanan pekerjaan yang dibuat oleh kontraktor.
f. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk
pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan dan serah terima
pertama dan kedua pekerjaan.
23
daftar
cacat/kerusakan
sebelum
serah
terima,
pengelola
proyek
dalam
menyusun
petunjuk
ditunjuk
berdasarkan
pelelangan
untuk
melaksanakan
24
25
Adapun tugas dan tanggung jawab struktur organisasi proyek adalah sebagai
berikut:
1. Project Director
Tugas-tugasProject Director adalah:
a. Berkoordinasi dengan manajer proyek khususnya mengenai masalah
manajemen proyek.
b. Bertanggung jawab atas prosedur pelelangan dan mekanisme,
perjanjian kontrak, dan pembayarannya.
c. Sebagai perantara/penghubung antara kontraktor dengan owner.
2. Project Manager
Tugas-tugas Project Manager adalah:
a. Menetapkan asumsi-asumsi yang diperlukan untuk perencanaan dan
pelaksanaan pekerjaan.
b. Memberi pengarahan dalam tahap pembuatan RAP (Rencana
Anggaran Pelaksanaan).
c. Menguasai seluruh isi dokumen kontrak.
d. Menjamin tersedianya seluruh sumber daya yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan proyek.
e. Memberikan
pengarahan
dan
memantau
serta
mengevaluasi
pelaksanaan proyek.
f. Melakukan negosiasi dengan sub-kontraktor atau suplier.
3. Safety Manager
Safety Manager adalah orang yang ditunjuk oleh project manager
untukmelaksanakan kebijakan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (K3L) disuatu proyek. Safety manager memiliki tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut :
a. Menyiapkan dokumen-dokumen safety pada tahap tender pelaksanaan
K3L.
b. Membuat surat kebijakan K3L.
c. Membuar struktur organisasi K3L.
26
27
Surat
Penanggungjawab
Pelaksanaan
Anggaran
Pembangunan (SPJP),
f. Menyelenggarakan data kas simpanan yang bersangkutan dengan
bukti-bukti pembakuannya.
g. Melakanakan tugas lain sesuai dengan penugasan dari pemimpin
proyek,
h. Bertanggungjawab
kepada
pemimpin
proyek
atas
kelancaran
Arsitektur
Bertugas
untuk
melakukan
perancangan
28
b.
jawab
atas
kelancaran
pekerjaan
yang
menjadi
kewajibannya.
b. Mempelajari gambar dan spesifikasi proyek.
c. Melakukan persiapan lapangan, termasuk pengukuran.
d. Membuat laporan realisasi quantity pekerjaan yang telah dilaksanakan.
e. Memberikan perintah kepada pembantu pelaksana / mandor.
f. Dapat membuat opname borongan.
g. Membuat
rekapitulasi
kebutuhan
material
di
proyek.
29
jawab
langsung
kepada
construction
manager
30
31
g. Koordinasi pengelasan.
h. Maintance alat.
i. Penawaran Supplier.
j. Pemesanan alat.
k. Penerimaan alat.
Pada proyek pekerjaan pembangunan Hotel Pesonna Pekanbaru ini yang
ditunjuk sebagai kontraktor pelaksana utama adalah PT Hutama Karya (Persero).
2.3.3.2 Pengawasan
Pengawasan dilakukan oleh MK dari proyek tersebut yaitu PT Pegadaian
(Persero) untuk mengawasi jalannya proyek tersebut.
32
Manajemen Konstruksi
PT PEGADAIAN (PERSERO)
Konsultan Arsitek
PT ADHIKARA
MITRACIPTA
Konsultan Perencana
PT ARTEFAK
ARKINDO
Keterangan :
Kontraktor Pelaksana
PT HUTAMA KARYA
Konsultan Surveyor
PT JURUKUR
BAHAN INDONESIA
: Garis komando
: Garis koordinasi
33
34
35