1102105061
1102105063
1102105070
1102105073
1102105075
1102105077
b. Tiga hal yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi anak sakit kritis adalah
c. Rumus yang digunakan untuk memperkirakan kebutuhan anak sakit kritis
d.
e.
f.
g.
h.
adalah
Jelaskan komplikasi yang bisa terjadi pada pemberian nutrisi enteral
Jelaskan kontraindikasi pemberian nutrisi enteral
Buatlah algoritma pemberian nutrisi enteral
Jelaskan indikasi pemberian nutrisi parenteral
Bagaimana cara menghitung GIR (glucose infusion rate)
PEMBAHASAN
A. Tujuan Pemberian Nutrisi Pada Anak Sakit Kritis
Tujuan pemberian dukungan nutrisi pada kondisi sakit kritis adalah (ASPEN, 2005):
- Meminimalkan imbang negatif kalori dan protein dan kehilangan protein
- Mempertahankan fungsi jaringan, khususnya hati, sistem imun, sistem otot, dan
-
otot-otot pernafasan.
Memodifikasi perubahan-perubahan metabolik dan fungsi metabolik
Menyediakan dukungan nutrisi yang konsisten dengan kondisi medis pasien dan
Level yang terbaik untuk memulai pemberian nutrisi pada pasien sakit kritis adalah
25 kkal/kgbb dari berat badan ideal per hari. Harus diperhatikan bahwa pemberian
nutrisi yang kurang atau lebih dari kebutuhan, akan merugikan buat pasien.
Pemberian nutrisi yang cukup pada fase akut penyakit-penyakit berat dapat
memperbaikiakibat buruk yang bisa terjadi karena kekurangan gizi, terutama pada
anak usia dibawah 2 tahun yangmempunyai resiko untuk mengalami gangguan gizi
dan gangguan pertumbuhan otak yang tumbuhcepat pada usia ini. Apalagi anak
mempunyai kebutuhan yang besar untuk pertumbuhannya dengankemampuan
metabolisme terbatas dalam menghadapi stres, tanpa bantuan tambahan energi anak
akanmudah jatuh kedalam keadaan katabolik. Berbeda dengan malnutrisi dimana
cadangan glikogen sangat terbatas dan cepat habis dengansumber energi yang
dipakai adalah lemak, pada anak sakit berat sumber energi didapat daripemecahan
protein (Azis A.20012)
Luka bakar
1,20 2,00
(perkiraan BEE + % luas permukaan tubuh yang terbakar)
Koreksi Kebutuhan Energi (kkal/hari) = BEE x faktor stress
D. Komplikasi yang Bisa Terjadi pada Pemberian Nutrisi Enteral
Komplikasi pemberian nutrisi enteral, antara lain (Hartono, 2006, hal 220)
- Komplikasi gastrointestinal
Nausea dan muntah
Sekitar 20% dari pasien yang menerima pemberian makanan enteral tube
nutrisi enteral.
Malposisi Tabung (Tube malposition)
Penyumbatan tabung (Tube clogging)
Komplikasi metabolik akibat pemberian formula enteral
Refreeding syndrome
Komplikasi mekanis
nekrosis mukosa hidung
false route
(Hidajat, 2006)
(Gurnida, 2010)
G. Indikasi Pemberian Nutrisi Parenteral
Adapun indikasi pemberian nutrisi parenteral menurut Hartono, 2006 antara lain :
- Indikasi umum
a) Untuk pasien yang membutuhkan suplemen nutrisi jangka panjang (> 10
hari) karena tidak dapat menerima nutrisi baik secara oral maupun enteral.
Fistula gastrointestinal
Pankreatitis
Malabsorbsi berat
b) Pasien malnutrisi yang sedang menjalani kemoterapi dosis tinggi atau terapi
radiasi.
c) Pada bayi :
Bayi dengan berat badan < 1800 g yang kebutuhan nutrisi
apnea)
-
Enterokolitis netrotikans
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan
Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika