Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Halaman 96 - 106
Artikel Penelitian
ABSTRAK
ASI eksklusif direkomendasikan oleh WHO diberikan kepada bayi selama enam
bulan pertama. Walaupun ASI memiliki banyak manfaat, tetapi cakupan ASI eksklusif
di Indonesia masih rendah. Banyak penelitian tentang faktor determinan ASI eksklusif
telah dilakukan tetapi kebanyakan menggunakan regresi logistik padahal lebih tepat
menggunakan analisis jalur. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti faktor
determinan eksklusivitas pemberian ASI di wilayah kerja Puskesmas Payangan,
Gianyar.
Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional. Sampel berjumlah 113 ibu
yang memiliki bayi umur 0-6 bulan. Sampel dipilih dengan teknik cluster sampling.
Untuk menganalisis faktor determinan eksklusivitas pemberian ASI digunakan metode
analisis jalur. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner
penelitian.
Praktik pemberian ASI reponden penelitian ini terdiri dari ASI tidak eksklusif
54,9%, ASI eksklusif 24 jam 13,3%, dan ASI eksklusif sejak lahir 31,9%. Eksklusivitas
pemberian ASI tidak dipengaruhi oleh pengetahuan ibu, sikap ibu, peran keluarga dan
peran tenaga kesehatan. Tetapi terdapat hubungan antara variabel lain seperti
pengetahuan ibu yang berpengaruh terhadap sikap ibu dengan efek 0,362 dan p =
0,00. Peran keluarga berpengaruh terhadap pengetahuan ibu (efek = 0,271 dengan p
= 0,005) dan sikap ibu ( efek langsung = 0,280, efek tidak langsung = 0,098 dan total
efek = 0,378 dengan p = 0,002).
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa eksklusivitas pemberian ASI
tidak dipengaruhi oleh pengetahuan ibu, sikap ibu, peran keluarga dan peran tenaga
kesehatan, namun terdapat hubungan antara variabel lain yaitu pengaruh
pengetahuan ibu terhadap sikap ibu serta pengaruh peran keluarga terhadap
pengetahuan dan sikap ibu. Sehingga pemerintah perlu meningkatkan kegiatan
edukasi dan membuat program sejenis program suami siaga namun ditargetkan
kepada anggota keluarga untuk meningkatkan peran keluarga dalam praktik
pemberian ASI eksklusif.
Keywords: Eksklusivitas ASI, Analisis jalur, Peran Keluarga
PENDAHULUAN
ASI
eksklusif
pemberian
ASI
Durasi
pemberian
ASI
eksklusif
yang
bulan
keuntungan
memberikan
seperti
beberapa
menurunkan
infeksi
(2012),
Aisyah,
(2009),
dan
pemberian
ASI
eksklusif
menyusui
dini/IMD,
pengenalan
dalam
61,30%
eksklusif).
(Pusat
Kementerian
Data
Kesehatan
dan
Informasi
RI,
2012).
Kementerian
Kesehatan
RI,
sama
cakupan
ASI
Eksklusif
di Kecamatan Payangan
yang
menganjurkan
pemberian
ASI
analisis
sehingga
yang
dilihat
langsung
dari
terhadap
variabel
semua
regresi
adalah
logistik
pengaruh
variabel
tergantung.
bebas
Padahal
penggunaan
analisis
regresi
METODE
HASIL
analitik
dengan
desain
cross-sectional.
Populasi
terjangkau
dari
2009).
dengan
Pengambilan
cluster
sampel
sampling.
analisis
digunakan
penelitian
dalam
data
ini
yang
adalah
Penelitian
ini
mendapatkan
karakteristik orang
data
berpendidikan
SMA/sederajat
(54,9%)
dan
berprofesi
berdistribusi
secara
merata
untuk
Frekuensi
Presentase
22
84
7
19,5
74,3
6,2
15
28
54
16
13,3
24,8
47,8
14,2
59
11
29
13
1
52,2
9,7
25,7
11,5
0,9
94
19
83,2
16,8
22
86
5
19,5
76,1
4,4
15
17
13,3
15,0
SMA/Sederajat
Perguruan Tinggi
Pekerjaan
Belum Bekerja
Petani
Karyawan Swasta
Wiraswasta
Lainnya
BAYI
Umur
0 bulan
1 bulan
2 bulan
3 bulan
4 bulan
5 bulan
6 bulan
Tempat Lahir
Bidan
Puskesmas
RS Pemerintah
Klinik
&
RS
Swasta
Uji
validitas
yang
62
19
54,9
16,8
6
25
46
19
17
5,3
22,1
40,7
16,8
15,0
5
13
17
18
24
13
23
4,4
11,5
15,0
15,9
21,2
15,5
20,4
12
27
27
10,6
23,9
23,9
47
41,6
digunakan
dalam
62
15
54,9
13,3
36
31,9
4
40
69
3.5
35,4
61,1
7
73
33
6,2
64,6
29,2
7
41
65
6,2
36,3
57,5
4
23
86
3,5
20,4
76,1
Penilaian
eksklusif
Cronbach.
item
dari
suatu
instrumen.
Koefisien Alapha
Cronbach
0,684
0,451
0,388
0,610
0,539
sejak
lahir
berjumlah
31,9%.
dinyatakan reliabel.
ibu
tentang
ASI
eksklusif
berpengaruh
terhadap
eksklusivitas
pengetahuan
ibu,
sikap
ibu
terhadap
Variabel
Sikap Ibu
Tabel 5. Efek
Peran
Keluarga
Eksklusivitas Pemberian ASI
Efek langsung
Sikap Ibu
Eksklusivitas
0,362**
-0,009
0,068
Eksklusivitas
0,025
0,362**
0,105
0,068
Total efek
Sikap
Eksklusivitas
Variabel
terhadap
Peran
Keluarga
Efek langsung
Pengetahuan Ibu
Sikap Ibu
Eksklusivitas
Efek tidak langsung
Pengetahuan Ibu
Sikap Ibu
Eksklusivitas
Total efek
Pengetahuan Ibu
Sikap Ibu
Eksklusivitas
0,271**
0,280**
0,108
0,098
0,023
0,271**
0,378**
0,131
** signifikan p<0,01
** signifikan p<0,01
eksklusf
tidak
eksklusivitas.
berpengaruh
Efek
terhadap
pengetahuan
ibu
terhadap
tentang
pengetahuan
ASI
eksklusif.
dan
sikap
Pengaruh
ibu
peran
juga
tidak
berpengaruh
terhadap
tentang
efek
0,002.
ASI
eksklusif
terdiri
dari
dengan p = 0,970.
kesehatan
terhadap
tidak
eksklusivitas
berpengaruh
pemberian
ASI,
DISKUSI
Peran Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap
Eksklusivitas Pemberian ASI
eksklusif
berikut.
Tabel 5. Efek
Peran
Keluarga
Eksklusivitas Pemberian ASI
terhadap
Peran Tenaga
Kesehatan
Variabel
Efek langsung
Pengetahuan Ibu
Sikap Ibu
Eksklusivitas
Efek tidak langsung
Pengetahuan Ibu
Sikap Ibu
Eksklusivitas
Total efek
Pengetahuan Ibu
Sikap Ibu
Eksklusivitas
-0,008
0,003
0,105
-0,003
0,000
-0,008
0,000
0,105
tidak
memiliki
pengaruh
yang
tahap
setelah
persuasi
adalah
menyatakan
tidak
ada
hubungan
terhadap
ASI.
efek
Peran
eksklusivitas
tenaga
pemberian
kesehatan
memiliki
responden
bahwa
tidak
(durasi
pemberian
responden
kolostrum)
sikap
ibu
ASI
makanan
tentang
eksklusif
prelaktal
ASI
dan
atau
(Ludvigsson, 2003).
dan
berpengaruh
secara
eksklusivitas
pemberian
sikap
ibu
signifikan
ASI
tidak
terhadap
disebabkan
memberikan
yang
jawaban
memberikan
jawaban
Pengetahuan
dapat
yang
adalah
ibu
merasa
54,9%
responden
yang
diluar
memberikan
kepada
rumah
ASI
saja
bayinya,
tidak
mampu
selama
84,1%
bulan
responden
keluar
saat
bayi
lahir
perlu
Hasil
memiliki
kurang
salah
selama
satu
faktor
yang
mempengaruhi
tersebut
memiliki
kurang
sosial
formula.
untuk
menjalankan
atau
tidak
sampai
9.
Namun
terdapat
81,4%
pengetahuan
baik
ibu
tentang
bekerja.
baik
memberikan
sikap
ibu
yang
kemampuan
ibu
juga
dan
sikap
yang
mengenai pemberian
susu
Kedua
menganggap
dan
bahwa
Responden
pengetahuan
berhubungan
formula
menunjukan
hal
dimana
tersebut
jika
dirinya
ASI
menjadi
tidak
eksklusif
pilihan
ibu
sangat
bekerja
mampu
maka
utama
susu
karena
salah
komunitas
eksklusif.
sangat
terhadap eksklusivitas.
Hal
tersebut
dapat
satu
faktor
yang
yang
salah
mempengaruhi
satunya
adalah
yang
innovation
makanan
oleh
Everett
Rogers
yang
menyatakan
bahwa
sikap
suami,
prelaktal
atau
kuesioner
keluarga
sikap)(Orr, 2003).
eksklusif.
Selain
itu
terdapat
dapat
pengetahuan
membedakan
dan
sikap
antara
mengenai
ASI
Keluarga
terhadap
Eksklusivitas
penelitian
peran
keluarga
praktik
peran
pemberian
ASI
ada
salah
satu
anggota
memberikan
makanan
tambahan
Pemberian ASI
Hasil
dalam
bahwa
eksklusif.
Peran
menunjukan
ini
menunjukan
tidak
bermakna
bahwa
secara
memberikan
ASI
eksklusif.
Hal
yang
menyatakan
barrier)
sebagai
hambatan
salah
satu
tahapan
yang
harus
dilewati
sebelum
keluarga
merupakan
dalam
persepsi
penelitian
responden
ini
tentang
menyusui.
menimbulkan
Hal
perbedaan
tersebut
antara
peran
Menuju
Keberhasilan
Menyusui
450/MENKES/SK/IV/2004
menjelaskan
kepada
ibu
hamil
yaitu
tentang
Peran
Tenaga
Kesehatan
terhadap
penelitian
ini
menunjukan
bahwa
bermakna
terhadap
eksklusivitas
penyedia
kesehatan(Green
Sebuah
&
pelayanan
Rabinowitz,
penelitian
di
2013).
Bolivia
juga
penelitian
ini
menunjukan
bahwa
mempengaruhi
eksklusivitas
disebabkan
penelitian
ini.
olah
Peran
kelemahan
tenaga
dari
kesehatan
luas
informasi
tentang
ASI
memiliki
penelilitan ini.
terhadap
eksklusivitas
pemberian
ASI,
pengetahuan
dan
sikap
ibu.
4. Anonym.
(2010).
Program
Gizi
http://gizipayangan.wordpress.com/
sejenis
program
suami
siaga
namun
Retrieved
from
www.utwente.nl/cw/theorieenoverzicht/
Theory%20Clusters/Health%20Commu
nication/Health_Belief_Model.doc/
6. Dahlan, M. S. (2009). Besar Sampel dan
Cara
Salemba.
Pengambilan
Sampel.
Jakarta:
PRECEDE-PROCEED.
Retrieved
from
ini.
http://ctb.ku.edu/en/tablecontents/sub
_section_main_1008.aspx
DAFTAR PUSTAKA
Constraints
Breastfeeding
Breastfeeding
to
Exclusive
Practice
Among
Mothers
in
Optimal
Duration
of
Exclusive
Southwest
International
BMC Pediatrics, 3.
Breastfeeding
Journal,
7(5).
10. Maheswari,
E.,
Vishnu,
B.
B.,
&
Bekerja
(Studi
Kualitatif
di
Tempat
11. Marwati.
(2011).
Faktor-faktor
yang
Semarang.
Eksklusif
Bekerja
pada
di
Ibu-ibu
Desa
yang
Tempureja
Tidak
Kemiri
Moiosongo
Boyolali.
Kesehatan
Surakarta:
RI.
(2004).
Indonesia No.450/MENKES/SK/IV/2004
tentang Pemberian Air Susu Ibu Secara
Eksklusif Kepada Bayi di Indonesia.
13. Orr, G. (2003). Diffusion of Innovation,
by Everett Rogers (1995). Retrieved
from
http://www.stanford.edu/class/symbsys
205/Diffusion%20of%20Innovations.ht
m
14. Pusat Data dan Informasi Kementerian
Kesehatan RI. (2012). Data/Informasi
Kesehatan Provinsi Bali.
15. Streiner, D. L. (2005). Finding Our Way
: An Introduction to Path Analysis. The
Canadian Journal of Psychiatry, Volume
50(2), 115-122.
16. Utaminingrum, H., & Sartono, A. (2010).
Community Health
II:1 Januari 2014
dan
Praktek
Dukungan
Pemberian
Kelurahan
Suami
ASI
Muktiharjo
Semarang.
dengan
Eksklusif
Kidul
Semarang:
di
Kota
Universitas
Diponegoro.
17. Weber et al. (2011). Female employees
perceptions of organisational support for
breastfeeding at work: findings from an
Australian
health
International
service
workplace.
Breastfeeding
Journal,
6(19).
18. World
Health
Indicators
for
Organization.
Assessing
(2010).
Infant
and