Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Angka kematian ibu di Indonesia menempati urutan pertama di kawasan Asia Tenggara
yaitu 307/100.000 kelahiran hidup sedangkan angka kematian bayi juga masih tinggi yaitu
35/100 kelahiran hidup (Survey Demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2007). Dari
berbagai factor yang berperan pada kematian ibu dan bayi, kemampuan kinerja petugas
kesehatan berdampak langsung pada peningkatan kualitas pelayanan maternal dan neonatal
terutama masalah yang bersifat kgawatdaruratan. Salah satu kelemahan pelayanan kesehatan
adalah pelaksanaan rujukan yang kurang cepat dan tepat. Rujukan bukan suatu kekurangan,
melainkan suatu tanggung jawab yang tinggi dan mendahulukan kebutuhan masyarakat. Kita
ketahui bersama bahwa tingginya kematian ibu dan bayi merupakan masalah kesehatan yang
dihadapi oleh bangsa kita. Masalah 3T (tiga terlambat) merupakan salah satu hal yang
melatar belakangi tingginya kematian ibu dan anak, terutama terlambat mencapai fasilitas
pelayanan kesehatan.
Dengan adanya system rujukan, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan
yang lebih bermutu karena tindakan rujukan ditunjukan pada kasus yang tergolong berisiko
tinggi. Oleh karena itu, kelancaran rujukan dapat menjadi faktor yang menentukan untuk
menurunkan angka kematian ibu dan perinatal, terutama dalam mengatasi keterlambatan.
Bidan sebagai tenaga kesehatan harus memiliki kesiapan untuk merujuk ibu atau bayi ke
fasilitas kesehatan rujukan secara optimal dan tepat waktu jika menghadapi penyulit. Jika
bidan lemah atau lalai dalam melakukannya, akan berakibat fatal bagi keselamatan ibu dan
bayi.
Untuk lebih lengkapnya materi mengenai pertolongan pertama kegawatdaruratan obstetri
dan noenatal akan dibahas pada pembahasan makalah ini.

Asuhan Komunitas

Page 1

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah pelayanan kontrasepsi dan rujukannya ?
2. Bagaimanakah sistem rujukan itu ?
3. Apakah tujuan dari pertolongan pertama kegawatdaruratan obstetric dan neonatal ?
4. Bagaimanakah jenis pertolongan pertama kegawatdaruratan obstetric dan neonatal ?
5. Bagaimanakah jenjang tingkat tempat rujukkan ?
6. Bagaimanakah jalur rujukan pertolongan pertama kegawatdaruratan obstetric dan
neonatal
7. Bagaimanakah mekanisme rujukan itu ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pelayanan kontrasepsi dan rujukannya.
2. Untuk mengetahui sistem rujukan.
3. Untuk mengetahui tujuan dari pertolongan pertama kegawatdaruratan obstetric dan
neonatal.
4. Untuk mengetahui jenis pertolongan pertama kegawatdaruratan obstetric dan
neonatal.
5. Untuk mengetahui jenjang tingkat tempat rujukkan .
6. Untuk mengetahui jalur rujukan pertolongan pertama kegawatdaruratan obstetric dan
neonatal.
7. Untuk mengetahui mekanisme rujukan itu.

Asuhan Komunitas

Page 2

Anda mungkin juga menyukai