Anda di halaman 1dari 39

HIPERTENSI

SHAMROTUL FUADIYAH (01.210.6275)


VIVI NOVITA (01.210.6294)

POKOK PEMBAHASAN

HIPERTENSI

Merupakan suatu penyakit kardiovaskular dan


merupakan salah satu faktor resiko utama
gangguan jantung.
Adalah suatu peningkatan tekanan darah
didalam arteri.
Hiper : Berlebihan
Tensi : Tekanan / tegangan
Hipertensi merupakan gangguan sistem
peredaran darah yang menyebabkan kenaikkan
tekanan darah diatas nilai normal

PADA PEMERIKSAAN DARAH AKAN


DIDAPAT 2 ANGKA :
1. Angka yang tinggi ( saat jantung
berkontraksi ) disebut SISTOLIK
2. Angka yang lebih rendah ( saat jantung
berelaksasi ) disebut DIASTOLIK

CONTOH : 120/80 mmHg,

Tekanan sistolik terus meningkat sampai


usia 80 tahun.
Tekanan diastolik terus meningkat sampai
usia 55-60 tahun
Kemudian berkurang perlahan-lahan atau
bahkan menurun dratis.
Bayi dan anak-anak secara normal
memiliki tekanan darah < dewasa

Peningkatan tekanan darah dalam


arteri dapat melalui beberapa cara
1. Jumlah cairan yang mengalir lebih banyak per
detiknya.
2. Arteri besar kehilangan kelenturan dan menjadi
kaku. Karena dinding menebal dan kaku (tjd
arteriosklerosis).
3. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi.
pada kelainan fungsi ginjal sehingga tidak
mampu membuang sejumlah garam dan air
dalam tubuh.

HIPERTENSI ESENSIAL (PRIMER)


Hipertensi yang penyebabnya tidak
diketahui. Terjadi pada sekitar 90 %
penderita hipertensi.
Sensitive garam
Genetik (turunan)
Homeostatis Renin
Umur
Resistansi Insulin
Obesitas
TIDAK DAPAT DISEMBUHKAN TETAPI
DAPAT DIKONTROL

HIPERTENSI SEKUNDER
*5 10 % penderita hipertensi, Penyebabnya
adalah penyakit ginjal dan penyakit
renovaskular.
*1 _ 2 % penderita hipertensi, Penyebabnya
adalah kelaianan hormonal dan pemakaian obat
tertentu.
Penyakit ginjal :
Stenosis arteri renalis
Penyakit ginjal polikista
Pielonefritis
Trauma pd ginjal (luka)
Glomerulonefritis
Penyinaran pada ginjal
Tumor-tumor ginjal

KLASIFIKASI PATOLOGIS
1.
HIPERTENSI BENIGNA ( >130-140 mmHg)
Bersifat lambat,sering tanpa gejala dan
ditemukan pada pemeriksaan fisik.
Tahanan pembuluh darah perifer meningkat
dan kerja jantung berlebihan dan akan
mengakibatkan hipertrofi ventrikel kiri. Akan
dapat dideteksi dengan EKG. Pada autopsi
ditemukan penebalan yg konsentrik pada
ventrikel kiri.
Akan mengakibatkan penyakit arteriol dan
terbentuknya aterosklerosis.

2. Hipertensi maligna

Merupakan hipertensi yang mengkwatirkan,


memerlukan pengobatan untuk mengurangi
resiko kerusakkan organ dan kematian
mendadak.
Perubahan pembuluh darah renal
menonjol,pendarahan akut dan edema papil.
Timbulnya proteinuria dan gagal ginjal.
Bentuk khas histologis yaitu nekrosis fibrinoid
pada arteri kecil dan arteriol

HIPERTENSI PULMONARIS
Sebab patologis dan perubahan fisiologis
1. Gagal ventrikel kiri akut dan kronis.
Naiknya tekanan ventrikel kiri, sehingga naiknya
tekanan vena.
2. Stenosi mitralis.
Naiknya tekanan atrium kiri, sehingga naiknya
tekanan vena pulmonaris.
3. Bronkitis kronis dan emfisema
Hipoksia, vasokontriksi pulmonaris
4. Rekuren emboli pulmonaris
Berkurangnya anyaman vaskuler pulmonaris

Faktor faktor yang memicu


terjadinya Hipertensi
1.

2.

3.
4.
5.

Meningkatnya aktifitas sistem saraf (


berhubungan dengan meningkatnya respon
terhadap stress psikososial.
Produk yang berlebihan pada hormon yang
menahan natrium dan vasokonstriktor.
Asupan natrium (garam) berlebihan.
Tidak cukupnya asupan kalium dan kalsium.
Meningkatnya sekresi renin sehingga
mengakibatkan meningkatnya produk
angiotensin II dan aldosteron.

6. Defisiensi vasodilator seperti prostasiklin, nitrik oxida


(NO) dan peptide natriuretik.
7. Perubahan dalam ekspresi sistem kliren yang
mempengaruhi tonus vaskular dan penanganan garam
oleh ginjal.
8. Abnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk
gangguan pada pembuluh darah kecil di ginjal.
9. Diabetes mellitus.
10. Resistensi insulin
11. Obesitas
12. Meningkatnya aktifitas vaskular growth faktor.
13. Perubahan reseptor adrenergik yang mempengaruhi
denyut jantung.

14. Berubahnya transpor ion dalam sel

Mekanisme Patofisilogi dari


Hipertensi

Kebanyakkan Asimptomatik
Pada sebagian besar hipertensi tidak
menimbulkan gejala, gejala yang mungkin
terjadi:

Sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing,


wajah kemerahan dan kelelahan.
(ini dapat terjadi pada penderita hipertensi atau
normal)

Gejala pada Hipertensi berat atau


menahun

Sakit kepala , kelelahan


Mual muntah
Sesak napas, gelisah
Pandangan menjadi kabur (terjadi karena
kerusakan pada otak, mata, jantung dan
ginjal).
Penurunan kesadaran dan koma karena
terjadi pembengkakkan otak.

Ada tiga tujuan evaluasi pasien dengan


hipertensi :
1.

2.

3.

Menilai gaya hidup dan identifikasi


faktor-faktor resiko yang mungkin
mempengaruhi.
Mencari penyebab tekanan darah tinggi.
Menentukan ada tidaknya kerusakkan
organ target dan penyakit kadiovaskular.

SUMBER DATA
1.
2.
3.
4.
5.

Anamnesis mengenai keluhan pasien.


Riwayat penyakit dahulu dan keluarga
Pemeriksaan fisik
Tes laboratorium rutin
Prosedur diagnostik lainnya

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fundoskopi
Perhitungan BMI ( Body mass index)
Pemeriksaan abdominal
Palpasi pada kelenjer tiroid
Pemeriksaan lengkap jantung dan paru-paru
Pemeriksaan abdomen untuk melihat ginjal
Palpasi ekstremitas bawah unt melihat Adanya
edema dan denyut nadi
Penilaian neurologis dan lain-lain

Hipertensi dalam jangka waktu lama menyebabkan


:
1. Rusaknya endotel artheri dan mempercepat
artherosklerosis.
2. Rusaknya organ tubuh spt jantung, mata, ginjal,
otak dan pembuluh darah besar.
3. Merupakan faktor resiko utama untuk penyakit
serebrovaskular (stroke ).
4. Mempunyai peningkatan resiko yang bermakna
untuk penyakit koroner, stroke, arteri perifer
dan gagal jantung.

Modifikasi Gaya hidup


1. Penurunan Berat Badan
2. Memperbaiki Pola makan
3. Diet rendah sodium
4. Aktifitas fisik (aerobik)
5. Tidak minum alkohol dan berhenti
merokok

Pengobatan
Tujuan:

ANGKA KESAKITAN
KERUSAKAN ORGAN TARGET
ANGKA KEMATIAN

Sasaran Pengelolaan
Menilai gaya hidup dan identifikasi faktor
risiko kardiovaskular lain atau gangguan
yang menyertai yang dapat
mempengaruhi prognosis & pengobatan

Mengetahui penyebab tekanan darah


yang tinggi
Menilai adanya kerusakan organ dan
penyakit kardiovaskular
29

BP TARGETS:

WITHOUT COMPLICATION : <140/80 mmHg


DIABETES

: < 130/80 mmHg

CKD

: < 130/80 mmHg

PROTEINURIA > 1 g/d

: <125/75 mmHg

Lifestyle Recommendations for


Hypertension: Physical Activity

Should be prescribed to reduce blood pressure

Frequency

- Four or five times per week

Intensity

- Moderate

Time

- 45-60 minutes

Type

Dynamic exercise
- Walking
- Cycling
- Non-competitive swimming

For patients who are prescribed pharmacological therapy: Exercise should be prescribed as adjunctive therapy

Treatment of Hypertension

Diuretic
ACE-Inh
ARB
Beta blocker
Alpha blocker
Direct renin inhibitor

Treatment Algorithm for Adults with Systolic-Diastolic


Hypertension without another compelling indication

TARGET <140/90
mmHg
INITIAL TREATMENT AND MONOTHERAPY
Lifestyle modification
therapy

Thiazide

ACE-I

ARB

Long-acting
DHP-CCB

Betablocker

Alpha-blocker
as initial
monotherapy

Diuretics

-blockers

AT1 receptor
blockers

-blockers

Ca Antagonist

ACE Inhibitors

2003 Guidelines for Management of


Hypertension,
J of Hypertension
C.I. : Verapamil
+ Blocker 2003
ESH-ESC 2003

JNC 7: Management of Hypertension by Blood


Pressure Classification
Initial Drug Therapy
BP Classification
Normal
<120/80 mm Hg

Lifestyle
Modification

Without Compelling
Indication

With Compelling
Indication

Encourage

Prehypertension
120-139/80-89 mm Hg

Yes

Stage 1 hypertension
140-159/90-99 mm Hg

Yes

Thiazide-type diuretics
for most; may consider
ACE-I, ARB, BB, CCB, or
combination

Drug(s) for the compelling


indications; other
antihypertensive drugs
(diuretics, ACE-I, ARB, BB,
CCB) as needed

Stage 2 hypertension

Yes

2-drug combination for most


(usually thiazide-type diuretic
and ACE-I, ARB, BB, or
CCB)

Drug(s) for the compelling


indications; other
antihypertensive drugs
(diuretics, ACE-I, ARB,
BB, CCB) as needed

160/100 mm Hg

No drug indicated

Drug(s) for the compelling


indications

ACE-I = angiotensin-converting enzyme inhibitor; ARB = angiotensin-receptor blocker; BB = beta blocker;


CCB = calcium channel blocker.
Chobanian AV et al. JAMA. 2003;289:2560-2572.

Compelling Indications for


Individual Drug Classes
Compelling
Indication

Initial Therapy
Options

Clinical Trial
Basis

Diabetes

THIAZ, BB, ACE,


ARB, CCB

NKF-ADA
Guideline, UKPDS,
ALLHAT

Chronic kidney
disease

ACEI, ARB

Recurrent stroke THIAZ, ACEI


prevention

NKF Guideline,
Captopril Trial,
RENAAL, IDNT,
REIN, AASK

PROGRESS

JNC 7 2003

Anda mungkin juga menyukai