jenis yang kecil. Pada umumnya logam bersifat konduktif. Pada umumnya logam
bersifat konduktif. Emas, perak , tembaga, alumunium, zink, besi berturut-turut
memiliki tahanan jenis semakin besar. Jadi sebagai penghantar, emas adalah
yang terbaik, tetapi karena sangat mahal harganya, maka secara ekonomis
tembaga dan alumunium paling banyak di gunakan.
2.1.1.1. Karakteristik Konduktor
Ada dua jenis karakteristik konduktor, yaitu :
Page 5
R=.
dimana :
R : Hambatan dalam penghantar, satuanya ohm ()
: hambatan jenis bahan, dalam satuan ohm.mm/m
l : panjang penghantar, satuannya meter (m)
A : luas penampang kawat penghantar, satuanya mm
2. Koefisien Temperatur Hambatan
Kita telah mengetahui bahwa dalam suatu bahan akan mengalami
perubahan volume bila terjadi perubahan temperatur. Bahan akan
memuai jika temperatur suhu naik dan akan menyusut jika temperature
suhu turun. Besarnya perubahan hambatan akibat perubahan suhu dapat
diketahui dengan persamaan ;
R = R0 { 1 + (t t0)}
dimana :
R : besar hambatan setelah terjadinya perubahan suhu
R0 : besar hambatan awal, sebelum terjadinya perubahan
suhu.
T : temperatur suhu akhir, dalam 0 C
t0 : temperatur suhu awal, dalam 0 C
: koefisien temperatur tahanan
3. Daya Hantar Panas
Daya hantar panas menunjukkan jumlah panas yang melalui lapisan
bahan tiap satuan waktu. Diperhitungkan dalam satuan Kkal/jam 0C.
Terutama diperhitungkan dalam pemakaian mesin listrik beserta
perlengkapanya. Pada umumnya logam mempunyai daya hantar panas
yang tinggi.
Page 6
Material isolator memiliki konduktivitas yang sangat rendah, yaitu antara 10-10
sampai dengan 10-20 (ohm.m)-1. Diantara kedua sifat ekstrim tersebut, ada
material semi konduktor yang konduktivitasnya berkisar antara 10-6 sampai
dengan 10-4 (ohm.m)-1. Berbeda pada kabel tegangan rendah, pada kabel
tegangan menengah untuk pemenuhan fungsi penghantar dan pengaman
terhadap penggunaan, ketiga jenis atau sifat konduktivitas tersebut diatas
digunakan semuanya.
Ada beberapa resistivitas rendah logam yang dapat digunakan sebagai
konduktor untuk kabel listrik. Contoh ini sebagai peringkat oleh resistivitas
rendah pada 20oC
dan Aluminium adalah logam yang terpilih diantara jenis logam penghantar
lainnya yang memenuhi nilai kompromi teknis ekonomis termurah.
Dari jenisjenis logam penghantar pada tabel 1. diatas, tembaga
merupakan penghantar yang paling lama digunakan dalam bidang kelistrikan.
Pada tahun 1913, oleh International Electrochemical Comission (IEC) ditetapkan
suatu standar yang menunjukkan daya hantar kawat tembaga yang kemudian
dikenal sebagai International Annealed Copper Standard (IACS). Standar tersebut
menyebutkan bahwa untuk kawat tembaga yang telah dilunakkan dengan proses
anil (annealing), mempunyai panjang 1m dan luas penampang 1mm2, serta
mempunyai tahanan listrik (resistance) tidak lebih dari 0.017241 ohm pada suhu
20oC, dinyatakan mempunyai konduktivitas listrik 100% IACS.
Akan tetapi dengan kemajuan teknologi proses pembuatan tembaga yang
dicapai dewasa ini, dimana tingkat kemurnian tembaga pada kawat penghantar
jauh lebih tinggi jika dibandingkan pada tahun 1913, maka konduktivitas listrik
kawat tembaga sekarang ini bisa mencapai diatas 100% IACS.
Untuk kawat Aluminium, konduktivitas listriknya biasa dibandingkan
terhadap standar kawat tembaga. Menurut standar ASTM B 609 untuk kawat
aluminium dari jenis EC grade atau seri AA 1350(*), konduktivitas listriknya
berkisar antara 61.0 61.8% IACS, tergantung pada kondisi kekerasan atau
temper. Sedangkan untuk kawat penghantar dari paduan aluminium seri AA
6201, menurut standar ASTM B 3988 persaratan konduktivitas listriknya tidak
boleh kurang dari 52.5% IACS. Kawat penghantar 6201 ini biasanya digunakan
untuk bahan kabel dari jenis All Aluminium Alloy Conductor (AAAC).
Disamping persyaratan sifat listrik seperti konduktivitas listrik diatas,
kriteria mutu lainnya yang juga harus dipenuhi meliputi seluruh atau sebagian
dari sifat sifat atau kondisi berikut ini, yaitu:
1) Komposisi kimia.
Page 9
2) Sifat tarik seperti kekuatan tarik (tensile strength) dan regangan tarik
(elongation)
3) Sifat bending atau pembengkokan
4) Diameter dan variasi yang diijinkan.
5) Kondisi permukaan kawat harus bebas dari cacat, dan lain-lain.
Sedangkan pengertian kawat adalah sebuah penghantar masif ( single
solid conductor ) atau beberapa buah yang tergabung menjadi satu dan
terbungkus oleh bahan isolasi. kabel berisolasi atau disingkat kabel rakitan yang
terdiri atas :
1) Satu inti atau lebih
2) Selubung individual (jika ada)
3) Pelindung rakitan (jika ada)
4) Selubung kabel (jika ada)
Penghantar yang tidak berisolasi tambahan dapat digolongkan sebagai
kabel (insulated cable) IEV 461-06-01.
Kemampuan hantar sebuah kabel listrik
2.1.2. Semikonduktor
Bahan semikonduktor adalah bahan yang mempunyai level konduktivitas
diantara
2.1.3. Isolator
Dalam istilah elektronika, Isolator listrik adalah sesuatu benda yang
merupakan bukan benda penghantar listrik yang berguna untuk menahan
penghantar listrik. Isolator dapat berupa karet, kayu, kertas, dan biasanya adalah
benda-benda selain golongan logam. Isolator contohnya dapat kita lihat pada
setiap kabel yaitu berupa karet yang berguna untuk melapisi tembaga(logam)
agar arus tetap mengalir pada tembaga. Dengan kata lain berguna untuk
melindungi kita dari sengatan listrik.oleh sebab itu isolator merupakan
penghantar listrik yang paling buruk diantara konduktor maupun semikonduktor.
Isolator memiliki karakteristik lebih lunak daripada logam namun tidak
berair, karena sebagus apapun suatu isolator jika terkena air maka arus listrik
akan dapat mengalir. Isolator memiliki daya resistansi yang tinggi terhadap arus
listrik. Karena sifatnya yang resistan / menghambat aliran arus listrik maka
benda-benda tersebut disebut isolator.
Page 11
Page 12
Page 13
Page 14
Page 15
Sumber
:
http://www.panellistrik.org/?go=tum&tum=40&ktum=13
&q=Kabel%20%20%20Grounding%20%20Penangkal%20%2
0Petir
Page 16
Kode Kabel
AA
CE
CW
D
Contoh : NEKBA
2G
Gb
Page 17
N2XSEYFGby
KL
KWK
L
MK
N
NA
NAYFGbY,NAKBA
NF
NI
NO
NP
Page 18
NYFGbY-O
Jalinan (braid) dari kawat-kawat baja berselubung seng
Q
RR
: NKRRGbY
SE
2X
2Y
Sumber : http://technoku.blogspot.com/2009/01/jenis-jenis-kabel.html
2.4.
Jika
mengidentifikasi
diperlukan
bagian
satu
warna
pengawatan
tambahan
secara
terpisah,
lagi
untuk
dianjurkan
Netral N Biru
Kutub positif L+
Kutub negative L-
Kawat tengah m
Penyambungan solder.
Penyambungan las
semua sambungan listrik harus baik dan bebas dari gaya tarik
Cara dilas atau di solder. Sebelum dilas atau disolder, sambungan itu
harus dipuntir terlebih dahulu agar diperoleh sambungan yang baik
secara mekanis dan listrik.
bahan yang di gunakan seperti solder, fluks, dan pasta harus terbuat
dari jenis yang tidak berakibat buruk terhadap instalasi dan
perlengkapan listrik.
Turn back. Yaitu menyambung kabel yang berbentuk satu garis lurus.
Dimana kabel ditekuk balik, ,dimaksudkan untuk mendapatkan
sambungan yang lebih kuat.
Page 23
Page 24
2.6. Transformator
Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan bolak-balik (AC).
2.6.1. Hubungan Primer Sekunder
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Transformator
Rumus
adalah
sekunder adalah
untuk
Karena
maka
kedua
kumparan
dihubungkan
dengan
fluks
yang
sama,
didapat
sedemikian hingga
. Dengan kata lain,
hubungan antara tegangan primer dengan tegangan sekunder ditentukan oleh
perbandingan jumlah lilitan primer dengan lilitan sekunder.
Kerugian arus
eddy (arus
olak). Kerugian
yang
disebabkan
oleh GGL masukan yang menimbulkan arus dalam inti magnet yang
melawan perubahan fluks magnet yang membangkitkan GGL. Karena
adanya fluks magnet yang berubah-ubah, terjadi olakan fluks magnet pada
material inti. Kerugian ini berkurang kalau digunakan inti berlapis-lapis.
2.6.3. Efisiensi
Step-Up
Page 27
Step-Down
Autotransformator
dua
lilitan.
Tetapi
transformator
jenis
ini
tidak
dapat
Autotransformator variabel
yang
sadapan
tengahnya
bisa
diubah-ubah,
memberikan
Transformator isolasi
Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah
sama dengan lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan
tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat
sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian. Transformator
seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk
penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh
kopling kapasitor.
Transformator pulsa
Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus
untuk memberikan keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini
menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga setelah arus primer
mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah. Karena GGL
induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks
magnet, transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh,
yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah.
yang berlebihan. Penghantar sirkit akhir untuk motor dengan berbagai daur kerja
dapat menyimpang dari ketentuan di atas dengan ketentuan jenis dan penampang
penghantar serta pemansangannya disesuaikan dengan daur kerja tersebut
Factor-faktor yang mempengaruhi nilai arus KHA adalah:
1. Arus desai, yaitu kabel harus membawa arus penuh.
2. Tipe kabel seperti konduktor tembaga, atau konduktor alumunium.
3. Kondisi instalasi atau penempatan kabel tersebut.
4. Temperature lingkungan.
5. Tipe perlindungan, artinya berapa lama kabel harus membawa arus
besar.
Kemampuan Hantar Arus pada jenis-jenis kabel dapat dilihat dari tabel
berikut:
Table 2.2 Kemampuan Hantar ARus kabel instalasi pada suhu keliling 30 oC dengan
kondisi suhu kabel maksimum 70 oC
Luas
NYA
NYM
penampang
dalam
dalam
Nominal
instalasi
instalasi
Arus
Arus
Berurat 2
Di
AMP
AMP
1.5
10
20
2.5
20
25
Di
udara
Berurat 3 dan 4
Di
tanahka
n
Di
udara
AMP
AMP
AMP
AMP
25
36
39
32
25
35
47
38
41
34
Page 31
35
50
59
48
52
44
10
50
63
78
66
69
60
16
63
80
102
90
89
80
25
80
100
134
120
116
105
35
160
150
128
120
50
187
180
165
160
70
231
230
205
200
95
280
275
245
245
120
320
320
280
285
150
356
375
316
325
185
407
430
356
370
240
472
510
414
435
300
525
590
463
500
400
605
710
534
600
Sumber: alessioradhietyabouhadjirma.blogspot.com
Page 33