Anda di halaman 1dari 24

PENGARUH PEMBELAJARAN MATERI GRAFIK PERTIDAKSAMAAN

LINIER MENGGUNAKAN
(APLIKASI GEOGEBRA) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
Dwi Puspandari
Program Studi Tadris Matematika
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung
e-mail: puspa.dwi94@gmail.com
ABSTRAK
Karya ilmiah ini membahas tentang analisis pemecahan kesulitan siswa
dalam materi menentukan daerah penyelesaian suatu grafik pertidaksamaan linier
dengan solusi menggunakan media komputer yaitu aplikasi geogebra. Penggunaan
aplikasi geogebra ini dilakukan dalam pembelajaran di kelas bersama siswa dalam
materi pertidaksamaan linier kelas X SMA. Pembelajaran menggunakan media
komputer ini bertujuan agar dapat meningkatkan motivasi siswa, pemahaman dan
hasil belajar dalam mempelajari materi tersebut. Penggunaan media komputer
yang sesuai dengan perkembangan zaman dalam pembelajaran ini, dapat menarik
motivasi siswa untuk terus belajar walaupun menghadapi kesulitan. Pembelajaran
geogebra dalam materi pertidaksamaan linier ini tidak digunakan sebagai
penanaman konsep tentang materi tersebut, pemahaman konsep tetap dijelaskan
dengan metode ceramah oleh guru atau ditemukan oleh siswa sendiri, sedangkan
aplikasi geogebra ini berfungsi hanya untuk mengecek keakuratan pengerjaan
siswa dalam menggambar grafik dan menentukan daerah penyelesaian grafik yang
dihasilkan dari soal pertidaksamaan linier. Pembelajaran dilakukan dengan
praktek langsung secara individual oleh siswa atau secara kelompok kelompok
dalam kelas agar lebih efektif dan siswa cepat menguasai materi tersebut.
Yang menjadi fokus masalah dalam karya ilmiah ini adalah 1) Bagaimana
kesulitan siswa dalam materi pertidaksamaan linier menentukan daerah
penyelesaian grafik 2) Bagaimana menggunakan Aplikasi Geogebra dalam materi
pertidaksamaan linier menentukan daerah penyelesain grafik 3) Apakah ada
pengaruh penggunaan media pembelajaran Matematika yang berbasis komputer
(Aplikasi Geogebra) untuk materi pertidaksamaan linier terhadap hasil belajar
siswa
Kata kunci : Geogebra, menentukan daerah penyelesaian grafik pertidaksamaan
linier
ABSTRACT
This paper discusses the analysis of students solving difficulties in determining
the material completion of a chart area with a solution of linear inequalities using
computer media that GeoGebra application . The use of GeoGebra application is
done in class with students in class X SMA material inequality . Learning using
computer media aims to increase student motivation , understanding and learning
outcomes in learning the material . The use of computer media in accordance with
the times in this study , can attract students' motivation to continue learning even
if the face of adversity . GeoGebra learning in linear inequalities material is not
used as a planting concept of such material , understanding the concept remains

Dwi Puspandari

described by a lecture by teachers or discovered by students themselves , while


the GeoGebra application serves only to check the accuracy of the work of
students in drawing graphs and determine the settlement area chart resulting from
a matter of linear inequalities . Learning is done by direct practice by students
individually or in groups - groups to be more effective in the classroom and the
students quickly master the material.
Which became the focus of a problem in this paper is 1 ) How difficult students in
the material of linear inequalities determine the settlement area chart 2 ) How to
use GeoGebra in material applications of linear inequalities determine a
settlement area chart 3 ) Is there any influence of media use computer -based
learning mathematics ( Applications GeoGebra ) for linear inequalities material on
student learning outcomes
Keywords : GeoGebra , determines the settlement area graph linear inequalities
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Matematika

berfungsi

mengembangkan

kemampuan

menghitung,

mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan


dalam kehidupan sehari hari melalui materi aljabar, geometri, logika
matematika,

linier,

mengembangkan

peluang

dan

statistika.

Matematika

kemampuan mengkomunikasikan

juga

berfungsi

gagasan mulai

model

matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan matematika, diagram,


grafik dan tabel.
Tujuan belajar matematika menurut Moh. Asikin (2004:3) adalah : Melatih
cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misal melalui kegiatan
penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan,
konsisten, dan inkonsisten. Agar kemampuan berfikir matematis tingkat tinggi
berkembang, maka pembelajaran harus terjun langsung dalam lingkungan dimana
siswa dapat terlibat secara aktif dalam banyak hal kegiatan matematis (belajar
matematika) yang bermanfaat pada pelaksanaan pembelajaran.
Matematika sangat penting dalam kehidupan sehari sehari, matematika
juga mempunyai ciri khas sebagai ilmu yang memiliki objek abstrak, berpola pada
pemikiran deduktif akasiomatik, dan juga berlandaskan pada kebenaran. Dengan
adanya ciri khas tersebut, matematika berguna sekali dalam menumbuh
kembangkan kemampuan serta membentuk pribadi siswa dalam ilmu pengetahuan
teknologi (IPTEK). Matematika sebagai ilmu dasar juga diperlukan untuk

Seminar Problematika Matematika

Pembelajaran materi grafik pertidaksaman linier menggunakan aplikasi geogebra

mencapai keberhasilan yang berkualtas tinggi. Oleh karena itu, sudah seharusnya
matematika diajarkan sedini mungkin. Dalam hal ini guru mempunyai peranan
penting dalam mencapai keberhasilan proses belajar, termasuk keberhasilan dalam
pendidikan secara global. Keberhasilan tersebut dapat ditunjukkan dengan
kemampuan siswa memahami dan mengerti materi yang diajarkan.
Matematika diperlukan para pelajar untuk memenuhi kebutuhan praktis
dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari hari, misalnya dapat
menghitung isi dan berat, dapat mengolah, menyajikan dan menafsirkan data.
Selain itu agar siswa mampu mengikuti pelajaran matematika lebih lanjutm untuk
membantu memahami bidang studi lain seperti fisika, kimia, farmasi ekonomi dan
sebagainya. Matematika sebagai cabang ilmu pengetahuan tidak kecil perananya
dalam perkembangan ilmu pengetahuan teknologi, alur pikir dalam matematika
sangat membantu seseorang dalam mengkaji permasalahan. Memecahkan suatu
masalah

merupakan

suatu

aktivitas

dasar

bagi

manusia.

Kenyataanya

menunjukkan, sebagian besar kehidupan manusia adalah berhadapan dengan


masalah- masalah, sehingga kita perlu mencari penyelesaiannya.
Salah satu cabang matematika yang mempunyai banyak permasalahanpermasalahan yang membutuhkan pemecahan masalah yaitu materi Program
Linier. Program linear mempunyai peranan yang sangat penting dalam
matematika dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh
dalam dunia usaha, seorang pengusaha pada umumnya ingin memperoleh
keuntungan sebanyak-banyaknya dari bidang usaha yang digelutinya. Untuk itu,
pengusaha tersebut membuat perencanaan untuk mengoptimalisasi sumber daya
yang tersedia, bahan baku dan lain-lain. Upaya optimalisasi ini akan dimodelkan
dengan program linear yang kemudian akan menjawab permasalahannya.
Berdasarkan pengalaman mengajar, program linear merupakan salah satu materi
yang sulit dipahami siswa. Ini terkait materi prasyarat yang harus dikuasai siswa
untuk mempelajari program linear. Misalnya sistem pertidaksamaan linear. Siswa
kadang berdalih mengatakan bahwa materi prasyarat belum dipahami padahal
materi itu sebenarnya telah ada di jenjang sebelumnya (SMP). Namun yang paling
dominan

muncul

adalah

penerapan

dalam

soala,

khususnya

mencari

penyelesaianya, seperti hal nya ketika sudah masuk penggunaan grafik dalam

Jurusan Matematika IAIN Tulungagung

Dwi Puspandari

pertidaksamaan linier ini, siswa mulai mengalami beberapa kesulitan yang


sebenarnya cukup mudah, apabila pemahaman konsep dan aturannya mereka
kuasai maka akan lancar dalam pengerjaanya, diantara kesulitan siswa dalam
materi pertidaksamaan linier yaitu: 1) Siswa sulit dalam menentukan daerah
penyelesaian pada grafik yang telah di tentukan dalam soal latihan, 2) Siswa
mengalami kesulitan dalam menggambar grafik dari soal pertidaksamaan linier, 3)
Siswa sulit untuk menemukan soal pertidaksamaan (soal masalah) pada grafik
yang disediakan.
Berdasarkan penemuan kesulitan siswa diatas, untuk mengatasinya perlu
sebuah strategi pembelajaran yang dapat menarik siswa untuk meningkatkan
pemahaman siswa, sebelum meningkatkan pemahaman, perlu adanya sebuah
peningkatan motivasi siswa untuk tidak menyepelekan suatu materi yang ada
dalam Matematika, karena matematika itu adalah ilmu abstrak yang semuanya
membutuhakan urutan konsep yang teratur. Untuk menunjang dan mengatasi
kesulitan siswa tersebut, peneliti memberikan usulan strategi pembelajaran
penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran pada dasarnya berfungsi
sebagai alat untuk mencapai tujuan yaitu dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik karena hasil belajar sebagai salah satu indikator kualitas pendidikan. Hasil
belajar dapat menggambarkan kemampuan-kemampuan yang telah dicapai selama
proses pembelajaran. Baik buruknya media ditentukan oleh patokan yaitu tujuan,
kriteria peserta didik, situasi, kemampuan guru dan juga media itu tepat atau tidak
dalam materi tersebut. Penggunaan media pembelajaran yang cocok dan menarik
dapat meningkatkan motivasi dan menurunkan kebosanan peserta didik dalam
materi tersebut, peserta didik akan lebih memperhatikan dan cepat memahami
urutan konsep, teorema, langkah pembuktian dan penyelesaian masalah.
Media pembelajaran selain dapat meningkatkan motivasi belajar juga
memainkan peranan dalam pencapaian hasil belajar. Motivasi belajar dapat
diperoleh melalui berbagai cara. Saat ini perkembangan teknologi terutama
komputer (laptop) sangat pesat, dan ditambah kan berkembangnya internet dan
gadget di dunia ini. Hampir seluruh siswa dari tingkat SD, SMP dan SMA sampai
kejenjang yang lebih tinggi sudah mengenal dan memiliki media tersebut. Dengan
penggunaan media pembelajaran ini bisa berperan sebagai pembantu tambahan

Seminar Problematika Matematika

Pembelajaran materi grafik pertidaksaman linier menggunakan aplikasi geogebra

pengetahuan dalam belajar, pemanfaatanya meliputi penyajian informasi isi


materi, latihan, bahkan forum tanya jawabpun sudah disediakan dalam media
tersebut. Peran ini dikenal dengan Computer Assisted Intruction (CAI). Melalui
alat bantu ini diharapkan peserta didik mempunyai motivasi yang lebih tinggi
sehingga belajar mereka lebih baik.
Berdasarkan ulasan diatas tentang permasalah dan ulasan pemecahan
masalah yang mungkin akan digunakan, dalam makalah ini akan di susun
pengaruh penggunaan media pembelajaran untuk materi pertidaksamaan linier
yang berkaitan dengan penentuan grafik dalam proses belajar mengajar dalam
kelas, media yang digunakan adalah media komputer aplikasi Geogebra. Media
ini bukan untuk mencari penyelesaian secara langsung, tetapi untuk mengoreksi
pekerjaan siswa yang dikerjakan dulu secara manual, dengan pemanfaatan media
tersebut siswa diharapkan memiliki motivasi untuk segera menyelesaikan soal dan
mengaplikasikan dalam media tersebut secara individual. Oleh karena itu penulis
akan mengambil judul Pengaruh pembelajaran dalam materi menentukan
daerah penyelesaian grafik pertidaksamaan linier menggunakan media
pembelajaran Matematika berbasis komputer (Aplikasi Geogebra) terhadap
hasil belajar

KAJIAN TEORI
1.

Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan atau keterampilan


peserta didik sehingga mendorong terjadinya proses belajar pada diri peserta
didik. Menurut Scharman (1977) media pembelajaran adalah teknologi
pembawaan pesan (informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran. Jadi, Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat
merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan peserta didik dalam kegiatan
belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar.
Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar
interaksi guru dan peserta didik, dengan maksud untuk membantu peserta didik

Jurusan Matematika IAIN Tulungagung

Dwi Puspandari

belajar secara optimak. Menurut kemp dan Dayton dalam Suwarna (2006:127)
dikemukakan

manfaat

media

sebagai

berikut:

1)

penyampaian

materi

pembelajaran dapat seragam, 2) proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan


menarik, 3) proses pembelajaran lebih interaktif, 4) efisiensi dalam waktu dan
tenaga, 5) meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik, 5) Media
memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, 6)
Media dapat menumbuhkan sikap positif peserta didik terhadap materi dan proses
belajar, 7) Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Kelebihan Media pembelajaran menurut Gerlach & Ely (2007: 3) media
pembelajaran mempunyai beberapa kelebihan diantaranya: 1) kemampuan fiksatif
artinya dapat menangkap , menyimpan dan menampilkan kembali suatu obyek
atau kejadian, 2) kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan
kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi)
sesuai keperluan, misalnya diubah ukuran, kecepatan, warna, serta dapat diulang
penyajianya dan 3) kemampuan Distributif, artinya media mampu menjangkau
audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak.
2.

Media Berbasis Komputer


Pembalajaran yang dibantu komputer dikenal dengan nama Computer

Assited Instruction (CAI). Prinsip pembelajaran menggunakan komputer sebagai


alat bantu menyampaikan pelajaran kepada user secara interaktif. Pembelajaran
CAI menggunakan komputer secara lansung untuk menyampaikan isi pelajaran
kepada peserta didik, memberikan latihan dna mengetes kemajuan belajar peserta
didik. Pembelajaran ini dikembangkan dengan beberapa format antara lain drills
and practice, tutorial, simulasi, permainan dan discovery.
Kelebihan komputer sebagai media: 1) komputer dapat mengakomodasi
peserta didik yang lamban menerima pelajaran, 2) dapat merangsang peserta didik
untuk mengerjakan latihan, karena komputer terdapat hal yang menarik, 3)
kemampuan merekam aktivitas peserta didik selama menggunakan suatu program
pembelajaran. Kelemahan komputer sebagai media: 1) untuk menggunakan
komputer diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus tentang komputer, 2)
program yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreatifitas peserta didik,
sehingga hal tersebut tentu tidak akan dapat mengembangkan kreativitas peserta

Seminar Problematika Matematika

Pembelajaran materi grafik pertidaksaman linier menggunakan aplikasi geogebra

didik, 3) komputer hanya efektif bila digunakan oleh satu orang atau beberapa
orang dalam kelompok kecil, jadi lebih efektif penerapanya peserta didik masing
masing menggunakan satu komputer biar praktek langsung.
3.

Geogebra

a.

Sejarah
GeoGebra = Geometri + Aljabar. Oleh pengembangnya, GeoGebra diberi

sebutan Dynamic Mathematics for Schools (dalam Sahid), maksudnya sebagai


software untuk mengerjakan matematika secara dinamis di sekolah. Semula
GeoGebra ditulis oleh Markus Hohenwarter(sejak 2001) dari Universitas Atlantik
di Florida (FAU), kemudian secara bersama-sama oleh Yves Kreis (Universitas
Luxembourg, sejak2005), Loic Le Coq (Perancis, 2006), Joan Carles Naranjo,
Victor Franco, Eloi Puertas (Universitas Barcelona, 2007), dan Philipp
Weissenbacher (Austria, 2007).
GeoGebra adalah software komputer untuk pendidikan matematika. Sesuai
namanya, GeoGebra dapat digunakan untuk belajar (visualisasi, komputasi,
ekplorasi dan eksperimen) dan mengajar materi geometri, aljabar, dan kalkulus.
Hal paling sederhana yang dapat dilakukan dengan GeoGebra adalah menggambar
titik, ruas garis, vektor, garis, poligon, irisan kerucut, dan kurva dua dimensi.
Selanjutnya kita dapat mengubah gambar secara dinamis dengan menggunakan
mouse atau mengubah persamaan atau koordinat titik. GeoGebra dapat
menggambar

menggunakan

mouse

atau

dengan

menuliskan

persamaan

metematika atau perintah. GeoGebra menyediakan perintah-perintah yang


berkaitan dengan perhitungan aljabar, geometri, maupun kalkulus (misalnya
mencari turunan dan integral).
Dalam pembelajaran, GeoGebra dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan, misalnya: 1) Membuat dokumen terkait pembelajaran matematika,
misalnya untuk penyiapan bahan ajar, modul belajar, makalah, bahan presentasi
dll. Sebagai contoh GeoGebra digunakan untuk melukis bangun geometri.
Gambar yang dihasilkan ini dapat disalin ke aplikasi lain semisal ke aplikasi
pengolah kata (misalnya MS Word), aplikasi presentasi (misalnya MS
Powerpoint), atau aplikasi lain untuk diolah lebih lanjut, 2) membuat media
pembelajaran atau alat bantu pengajaran matematika. Media ini dapat digunakan

Jurusan Matematika IAIN Tulungagung

Dwi Puspandari

untuk menjelaskan konsep matematika atau dapat juga digunakan untuk


eksplorasi, baik untuk ditayangkan di depan kelas oleh guru atau siswa
bereksplorasi menggunakan komputer sendiri, 3) membuat lembar kerja digital
dan interaktif, 4) menyelesaikan atau mem-verifikasi permasalahan matematika.
Dalam hal ini dapat dimanfaatkan untuk mengecek jawaban soal. Namun, perlu
diperhatikan bahwa siswa jangan diarahkan untuk mencari jawaban dengan
GeoGebra tapi lebih kepada mengecek jawaban, penekanannya adalah kepada
proses yang benar.
b. Mengenal geogebra
GeoGebra merupakan salah satu aplikasi yang berjalan pada Java Runtime
sehingga sebelum melakukan instalasi GeoGebra komputer harus terlebih dahulu
diinstal program Java Runtime Environtment (JRE). Jika komputer belum
terpasang JRE ini maka aplikasi GeoGebra tidak dapat dijalankan. JRE dapat
didownload dari situs http://java.com
Setelah Java JRE selesai di-download dan diinstal, langkah selanjutnya
adalah menginstal aplikasi GeoGebra. Installer aplikasi GeoGebra tersedia di situs
http://www.geogebra.org/.
Pembahasan dalam makalah ini penyelesaian masalah tentang menentukan
daerah himpunan penyelesaian grafik pertidaksamaan linier, menggunakan
GeoGebra Versi 5.0, setelah di instal kemudian dibuka, maka akan muncul
tampilan sebagai berikut:

Tampilan Geogebra sangat sederhana, yang terdiri dari: 1) Menu, terletak


pada bagian atas sendiri, 2) Tool Bar, terletak pada baris kedua setelah menu,

Seminar Problematika Matematika

Pembelajaran materi grafik pertidaksaman linier menggunakan aplikasi geogebra

berisi icon icon (simbol), 3) Jendela Kanan, tempat untuk tampilan aljabar, 4)
Jendela kiri, tempat untuk tampilan grafik, 5) Bilah masukan
4.

Motivasi, Pemahaman Dan Hasil Belajar

a.

Motivasi
Motivasi adalah suatu perubahan yang terdapat pada diri seorang untuk

melakukan sesuatu guna mencapai tujuan. Sehingga menurut Sadirman (2007:74)


dalam motivasi terdapat tiga unsur penting, yaitu: 1) motivasi itu mengawali
terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia, 2) motivasi
ditandai dengan munculnya rasa feeling, afeksi seseorang, 3) motivasi akan
dirangsang karena adanya tujuan, jadi motivasi sebenarnya merupakan respons
dari suatu aksi yakni tujuan. Dengan demikian yang dimaksud dengan motivasi
belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri peserta didik yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar
dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Motivasi sangat berperan dalam belajar, peserta didik yang dalam proses
belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil
belajarnya. Makin tepat pemberian motivasi, makin berhasil pelajaran yang
disampaikan. Maka motivasi senantiasa akan menentukan intensitas usaha belajar
bagi peserta didik.
Adapaun fungsi motivasi ada tiga, yaitu: 1) mendorong manusia untuk
berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi, 2)
menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai, 3)
menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan perbuatan apa yang harus
dijalankan yang serasu guna mencapai tujuan itu dengan menyisihkan perbuatan
yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Jadi adanya motivasi yang baik dalam
belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, adanya usaha yang
tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu
akan dapat menghasilkan hasil belajar yang baik. Intensitas motivasi seseorang
peserta didik akan sangat menentukan tingkat pencapaian hasil belajar dari peserta
didik tersebut.

Jurusan Matematika IAIN Tulungagung

Dwi Puspandari

b. Pemahaman
Pemahaman diartikan sebagai perihal menguasai (mengerti, memahami).
Pemahaman adalah proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan.
Pemahaman (understanding) yaitu kedalaman kognitif, dan afektif yang dimiliki
oleh individu. Selanjutnya, Dubinsky menyatakan pemahaman tentang konsep
matematika merupakan hasil konstruksi dan rekonstruksi dari objek objek
matematika yang dilakukan melalui aktivitas aksi, proses dan objek yang
dikoordinasi dalam suatu skema.
Pemahaman masalah pertidaksamaan ini, siswa diberi pemahaman konsep
arah grafik jika ada tanda berikut ( > : lebih dari, < : kurang dari, : lebih dari
sama dengan, : kurang dari sama dengan) dan memberikan penjelasan
bagaimana menentukan daerah himpunan penyelesaian pada grafik secara manual
dan menggunakan geogebra. Pemahaman konsep dalam matematika, sangat
diperlukan sebab jika konsep sebelumnya belum dipahami maka akan sulit untuk
memahami materi selanjutnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Herman Hudojo
yang mengatakan bahwa: matematika merupakan ide ide abstrak yang diberi
simbol, maka konsep matematika harus dipahami lebih dahulu sebelum
memanipulasi simbol simbol itu. Seseorang akan lebih mudah mempelajari
sesuatu, apabila ia belajar berdasarkan apa yang telah diketahui orang itu
sebelumnya. Untuk mempelajari suatu materi matematika yang baru, pengalaman
belajar yang lalu dari seseorang itu akan mempengaruhi terjadinya proses belajar
materi matematika tersebut.
c.

Hasil Belajar
Soedijarto (dalam purwanto, 2009) mendefinisikan hasil belajar adalah

tingkat penguasaan yang dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti proses
belajar mengajar dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. munadir
mendefinisikan belajar sebagai perubahan dalam disposisi atau kepabilitas
manusia selama periode waktu tertentu yang disebabkan oleh proses perubahan,
dan perubahan itu dapat diamati dalam bentuk perubahan tingkah laku yang dapat
bertahan selama beberapa periode waktu.
Klasifikasi hasil belajar secara garis besat dibagi menjadi tiga ranah, yakti:
1) ranah kognitif adalah berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

Seminar Problematika Matematika

Pembelajaran materi grafik pertidaksaman linier menggunakan aplikasi geogebra

dari enam aspek, yakni pengetahuan (CI), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis
(C4), sintesis (C5) dan evaluasi (C6), 2) ranah afektif berkenaan dengan sikap
yang tediri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaianm
organisasi dan internalisasi, 3) ranah psikomotorik berjenaan dengan hasil belajar
ketrampilan dan kemampuan bertindak yang terdiri dari enam aspek, yakni
gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual (termasuk
membedakan visual, auditif, motoris dan lain lain) kemampuan di bidang fisik,
gerakan gerakan skil dan kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non
decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretative.
5.

Sistem Pertidaksamaan Linier

a.

Pengertian
Sistem pertidaksamaan linear adalah himpunan pertidaksamaan linear

yang saling terkait dengan koefisien variabelnya bilangan-bilangan real. Sistem


pertidaksamaan linear dua variabel adalah suatu sistem pertidak-samaan linear
yang memuat dua variabel dengan koefisien bilangan real. Penyelesaian sistem
pertidaksamaan linear dua peubah adalah himpunan semua pasangan titik
(x,y) yang memenuhi sistem pertidaksamaan linear tersebut. Daerah penyelesaian
sistem pertidaksamaan linear adalah daerah tempat kedudukan titik-titik yang
memenuhi sistem pertidaksamaan linear tersebut.
b. Langkah menggambar grafik
menggambar grafik pertidaksamaan linear yang tersedia dengan langkahlangkah berikut: 1) Tentukan titik potong terhadap sumbu-x dan sumbu-y untuk
tiap - tiap pertidaksamaan, 3) gambarkan grafik persamaan garis pada sistem
koordinat, 4) tentukan titik potong kedua grafik

persamaan garis lurus, 5)

arsirlah daerah yang memenuhi sistem pertidaksamaan tersebut, yaitu daerah


tempat kedudukan titik-titik yang memenuhi sistem pertidaksamaan
c.

Langkah Menggambar Grafik Menggunakan Geogebra


Langkah menentukan daerah penyelesaian pada grafik menggunakan

geogebra: 1) Masukkan pertidaksamaan pada bar masukan, kemudian tekan


enter. Masukkan berulang untuk pertidaksamaan yang lain, maka akan muncul
gambar seperti berikut ini:

Jurusan Matematika IAIN Tulungagung

Dwi Puspandari

Pada gambar diatas, daerah himpunan penyelesaiannya adalah daerah yang diarsir
tebal (warna biru yang lebih tua). Untuk menggeser, memperbesar atau
memperkecil tampilan klik icon geser tampilan grafik. 2) untuk mengatur
tampilan grafik, klik kanan pada gambar kemudian klik properti: a) pada icon
dasar pilih tampilkan label nilai, b) pada icon warna, boleh dipilih warna
apa saja untuk masing-masing pertidaksamaan. Misal pilih merah, ungu, hijau
untuk masing-masing pertidaksamaan, untuk sumbu koordinat dibiarkan hitam
agar gambar dapat lebih jelas, c) pada icon format, pewarnaan total dapat
diubah menjadi arsiran dengan mengubah pengisian:hatch. Sudut kemiringan
dan spasi bisa diatur disini. Kemudian klik bagian invers pengisian warna. Hal
ini dimaksudkan untuk memperjelas bahwa tampilan irisan pertidaksamaan adalah
daerah yang tidak diarsir. Jika memilih untuk tidak mengklik invers pengisian
warna, maka daerah himpunan penyelesaian adalah daerah yang memuat lima
kali arsiran pertidaksamaan.

PEMBAHASAN
1.

Kesulitan yang dialamai siswa dan faktor penyebab kesulitan siswa


dalam menentukan daerah penyelesaian grafik Pertidaksamaan Linier
Menurut Nini subini (2011:42) bahwa kesulitan belajar anak disebabkan

oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor intenal adalah faktor yang
mempengruhi dari dalam diri anak, faktor internal sangat terantung pada daya
ingat otak, misal dikaitkan dengan kesulitan siswa dalam materi pertidaksamaan
linier

adalah

lemahnya

pemahaman

konsep

dalam

memahami

grafik

pertidaksamaan dan menentukan daerah penyelesaian jika operasi di ganti beda

Seminar Problematika Matematika

Pembelajaran materi grafik pertidaksaman linier menggunakan aplikasi geogebra

beda. Faktor eksternal adalah faktor yang berpengaruh pada kondisi dari sekitar
anak tinggal. Yang termasuk faktor eksternal disini diantaranya adalah : faktor
lingkungan sekolah, faktor lingkungan keluarga, metode pembelajaran. Metode
pembelajaran yang cocok sangat berpengaruh dalam mengatasi kesulitan belajar
ataupun pemahaman siswa, karena jika metode pembelajaran yang digunakan
salah maka proses pembelajaran tidak akan berjalan maksimal, begitupun
sebaliknya jika metode pembelajaran yang digunakan tepat untuk siswa,
pembelajaran yang berlangsung akan sangat efektif, dan siswa yang mengikuti
pembelajaran akan senang dan sangat termotivasi untuk mempelajari materi yang
diajarkan.
Diantaranya macam-macam kesulitan siswa yang di keluhkan ketika
mempelajari materi pertidaksamaan linier ini adalah : 1) Siswa kurang memahami
konsep pertidaksamaan linier yang sebenarnya , 2) siswa sulit menentukan daerah
penyelesaian pada grafik yang telah ditentukan dalam soal latihan, 3) siswa
mengalami kesulitan dalam menggambar grafik dari soal pertidaksamaan linier, 4)
siswa sulit untuk menemukan soal pertidaksamaan (soal masalah) pada grafik
yang sudah ada latihan, 5) siswa sulit membedakan daerah penyelesaian yang
dihasilkan dari operasi , , <, >, =
Faktor faktor yang menjadi penyebab kesulitan siswa memahami atau
menemukan penyelesaian masalah yang benar yaitu: 1) kurangnya motivasi
belajar dari diri siswa, 2) kurangnya pemahaman atau lemahnya pemahaman
konsep dari siswa, 3) metode pembelajaran yang kurang menarik sehingga siswa
kurang termotivasi untuk belajar sungguh sungguh dan memahami konsep yang
di berikan sebelumnya, 4) kurangnya latihan soal soal tentang pertidaksamaan
linier menentukan daerah penyelesaian grafik
2.

Pembelajaran

menentukan

daerah

penyelesaian

pada

grafik

Pertidaksamaan Linier menggunakan Aplikasi Geogebra


Peneliti sebelum mengenalkan konsep pertidaksamaan linier dalam
menentukan daerah penyelesaian yang ada digrafik dan menggambar grafik soal
pertidaksamaan linier serta membaca grafik untuk menentukan soal penyelesaian
pertidaksamaan

linier,

peneliti

terlebih

dahulu

menyampaikan

tujuan

pembelajaran dan strategi pembelajaran yang akan dilakukan untuk mempelajari

Jurusan Matematika IAIN Tulungagung

Dwi Puspandari

materi pertidaksamaan linier. Penyampaian itu akan memberikan motivasi dan


menimbulkan rasa penasaran siswa untuk mempelajari materi tersebut,
menjadikan siswa aktif, konsentrasi penuh dan fokus berfikir pada satu tujuan
yang akan dicapai yaitu paham dengan materi yang akan dipelajari dan mampu
mengaplikasikan dalam macam macam soal pertidaksamaan lainya yang lebih
rumit.
Pembelajaran

sistem

pertidaksamaan

menentukan

grafik

ini

menggunakan LKS dan media komputer yaitu menggunakan aplikasi Geogebra.


LKS digunakan siswa untuk acuan pembelajaran konsep konsep pertidaksamaan
linier serta contoh contoh dan latihan soal tentang sistem pertidaksamaan linier,
aplikasi Geogebra digunakan siswa untuk membandingkan penentuan hasil daerah
penyelesaian grafik dari konsep yang ada di LKS, contoh contoh di LKS dan
yang diberikan guru serta pengerjaan latihan soal yang siswa lakukan.
Pembelajaran ini dilakukan secara kelompok dan individual, pembelajaran
kelompok bertujuan agar siswa kompak dalam menemukan suatu permasalahan
dan pembelajaran individual untuk menguji pemahaman siswa dan hasil belajar
siswa secara individual.
a.

Pembelajaran penentuan daerah penyelesaian grafik pertidaksamaan linier


soal sederhana.
Contoh: Tentukan daerah penyelesaian dari:
a) x 0
b) y 0
c) x < 2
d) 2 x < 4
Penyelesaian manual:
a) x 0 mempunyai persamaan x = 0, ini merupakan garis lurus yang
berimpit dengan sumbu y. Daerah penyelesaianya yaitu daerah disebelah
kanan titik pusat (0,0) atau sebelah kanan sumbu y karena x 0 adalah x
bilangan positif

Seminar Problematika Matematika

Pembelajaran materi grafik pertidaksaman linier menggunakan aplikasi geogebra

Cek di geogebra:

Setelah memasukan x 0 pada bilah masukan, akan muncul langsung


daerah grafik yang merupakan daerah penyelesaian yaitu pada gambar
diatas berwarna biru (sebelah kanan sumbu y)
b) y 0 mempunyai persamaan y = 0, ini merupakan garis lurus yang
berimpit dengan sumbu x. Daerah penyelesaianya yaitu daerah disebelah
atas sumbu x, karena y 0 adalah y bilangan positif
cek di geogebra:

Setelah memasukan y 0 pada bilah masukan, akan muncul langsung


daerah grafik yang merupakan daerah penyelesaian yaitu pada gambar
diatas berwarna biru (sebelah atas sumbu x)
c) x < 2 mempunyai persamaan x = 2. Daerah penyelesaianya yaitu sebelah
kiri garis lurus yang sejajar sumbu y, yang ditarik dari sumbu x yaitu 2,
karena x < 2 daerah penyelesaian bilangan sebelum 2.

Jurusan Matematika IAIN Tulungagung

Dwi Puspandari

cek di geogebra:

Pada gambar diatas adalah grafik daerah hasil x < 2 yang berwarna biru
(arsiran biru sejajar sumbu y dari x = 2)
d) 2 x 4 mempunyai persamaan x = 2 dan x = 4. Daerah penyelesaianya
yaitu daerah antara sumbu x = 2 dan x = 4, yang sejajarnya dengan
sumbu y.
cek di geogebra:

Grafik daerah hasil 2 x 4, di tujukan pada gambar di atas pada arsiran


warna biru tebal. (sejajar sumbu y terdapat diatara x = 2 dan x = 4)
b.

Pembelajaran menggambar grafik dan menentukan daerah penyelesaian


pertidaksamaan linier pada grafik

Seminar Problematika Matematika

Pembelajaran materi grafik pertidaksaman linier menggunakan aplikasi geogebra

Contoh:
Gambarlah

grafik

dan

tentukan

daerah

penyelesaian

pada

soal

pertidaksamaan berikut!
a) 4x + 3y 400
x + y 125
Penyelesaian Manual:
Langkah 1
Menggambar garis dengan persamaan 4x + 3y = 400 dan garis x + y = 125.
Terlebih dahulu kita cari titik potong dengan sumbu x yang terjadi jika y =
0 dan titik potong dengan sumbu y yang terjadi jika x = 0.
Untuk garis 4x + 3y = 400, jika y = 0, maka x = 100. jika x = 0, maka y =
133,3.
Maka garis 4x + 3y = 400 memotong sumbu y di titik (0, 133,3) dan
memotong sumbu y di titik
(100, 0).
Untuk garis x + y = 125,

jika y = 0 maka x = 125 jika x = 0 maka y =

125
Maka gari x + y = 125 memotong sumbu y di titik (0,125) dan memotong
sumbu x di titik (125,0).
Langkah 2
Menentukan daerah penyelesaian pertidaksamaan 4x + 3y 400 dan x + y
125.
Daerah penyelesaian pertidaksamaan 4x + 3y 400. Jika garis 4x + 3y =
400 digambar pada diagram kartesius maka garis tersebut akan membagi
dua daerah, yaitu daerah 4x + 3y < 400 dan daerah 4x + 3y > 400.
Selanjutnya menyelidiki daerah mana yang menjadi daerah penyelesaian
dari pertidaksamaan 4x + 3y 400, dengan cara mengambil sebarang titik
misal P(x,y) pada salah satu daerah, kemudian mensubstitusikan titik
tersebut ke pertidaksamaan 4x + 3y 400. Jika pertidaksamaan tersebut
bernilai benar maka daerah yang memuat titik P(x,y) merupakan daerah
penyelesaiannya, jika bernilai salah maka daerah tersebut bukan daerah
penyelesaian pertidaksamaan 4x + 3y 400. Dengan cara yang sama maka

Jurusan Matematika IAIN Tulungagung

Dwi Puspandari

daerah penyelesaian pertidaksamaan x + y 125 juga dapat diketahui.


Langkah 3
Mengarsir daerah yang merupakan daerah penyelesaian masing-masing
pertidaksamaan. Daerah yang diarsir dua kali merupakan daerah
penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linier.
Setelah langkah 1, 2, dan 3 di atas dilakukan, maka daerah penyelesaian
sistem pertidaksamaan digambarkan sebagai berikut.
133,3
125
100 125

Arsiran warna merah adalah daerah penyelesaian pertidaksamaan linier.


Penyelesaian menggunakan geogebra (pengecekan manual):

HP

Dari gambar hasil geogebra diatas, daerah penyelesaian grafik yaitu


arsiran yang berwarna biru lebih tebal dari lainya.
b) x 0, y 0, x + y 3, dan 3x + y 6
penyelesaian manual:
x + y 3 mempunyai persamaan x + y = 3 dan titik potong grafik dengan
sumbu koordinat dapat dicari dengan tabel sbb:
x
0 3
y
3 0
Dengan demikian titik potong dengan sumbu x dan y adalan (0,3) dan
(3,0)
Seminar Problematika Matematika

Pembelajaran materi grafik pertidaksaman linier menggunakan aplikasi geogebra

Ambil titik P (0,0) untuk titik uji pada x + y 3 dan diperoleh 0 + 0 3


adalah salah. Karena salah daerah yang terdapat pada titik P (0,0) bukan
merupakan daerah penyelesaian. Dengan cara yang sama maka daerah
pertidaksamaan 3x + y 6 akan diperoleh dengan titik potong (2,0) dan
(6,0), sehingga diperoleh grafik.

Pada gambar diatas daerah HP adalah daerah yang tidak ada arsiranya
:

HP

Dari gambar hasil geogebra diatas, daerah penyelesaian grafik yaitu


arsiran yang berwarna biru lebih tebal dari lainya.
c.

Pembelajaran membaca grafik untuk menentukan soal pertidaksamaan linier


Daerah

HP

dari

grafik

disamping

merupakan himpunan penyelesaian dari


suatu

sistem

pertidaksamaan

linier.

Tentukan sistem pertidaksamaan grafik


tersebut

Jurusan Matematika IAIN Tulungagung

Dwi Puspandari

Penyelesaian manual:

Persamaan garis

melalui titik (2,0) dan (0,4) adalah:

a = 2 dan b = 4 maka bx + ay = ab 4x + 2y = 8 atau 2x + y = 4

Persamaan garis

melalui titik (3,0) dan (0,2) adalah:

a = 3 dan b = 2 maka bx + ay = ab 2x + 3y = 6

Dan dibatasi oleh garis x = 0 dan y = 0

Penentuan daerah yang diarsir:


-

Arsiran sebelah kiri sumbu y berarti daerah HP sebelah kanan sumbu


y maka x 0

Arsiran sebelah bawah sumbu x berarti daerah HP sebelah atas


sumbu x maka y 0

Arsiran sebelah bawah garis

berarti daerah HP atas garis

atau

menjauhi titik P (0,0) maka 2x + y 4


-

Arsilan sebelah bawah garis

berarti daerah HP atas garis

atau

menjauhi titik P (0,0) maka 2x + 3y 6


Maka soal sistem pertidaksamaan yang diperoleh dari penyelesaian manual
dari grafik diatas adalah x 0, y 0, 2x + y 4 dan 2x + 3y 6
Penyelesaian Geogebra (pengecekan sistem pertidaksamaan yang didapat
dari penyelesaian manual, perbandingan grafik apakah sama atau tidak):

HP

Dari gambar hasil geogebra diatas, daerah penyelesaian grafik yaitu arsiran
yang berwarna biru lebih tebal dari lainya.
Dari penyajian materi di atas, selanjutnya melakukan evaluasi
wawancara kepada masing - masing siswa bagaimana pendaptnya
Seminar Problematika Matematika

Pembelajaran materi grafik pertidaksaman linier menggunakan aplikasi geogebra

pembelajaran materi pertidakamaan linier ini menggunakan media geogebra


dan evaluasi tes tulis berupa pemberian soal latihan untuk mengetahui
besarnya pemahaman siswa dan aplikasi soal dari contoh yang di pelajari
sebelumnya, peneliti perlu memastikan bahwa semua siswa dapat memahami
materi yang baru dipelajari. Setelah pengarahan dan bimbingan diberikan,
siswa harus membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari, hal ini
didukung dari pendapat Degeng bahwa membuat rangkuman atau kesimpulan
dari apa yang telah dipelajari perlu dilakukan untuk mempertahankan retensi.

3.

Hasil Belajar Siswa dalam menentukan daerah penyelesaian grafik


pertidaksamaan linier
Pembelajaran menggunakan media komputer (aplikasi geogebra) ini

bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam menentukan daerah


penyelesaian grafik pertidaksamaan linier. Setelah pembelajaran dan praktek
langsung menggunakan geogebra dilakukan, maka akan diadakan tes wawancara
dan tes tulis. Pembelajaran menggunakan aplikasi geogebra ini memiliki pengaruh
yang besar dalam pembelajaran yaitu dapat meningkatkan hasil belajar
kemampuan kreatif siswa. Berdasarkan hasil penelitian Risqi Rahman mahasiswa
salah satu Universitas Muhammadiyah Indonesia Mengadakan Studi Kuasi
Eksperimen pada Siswa Suatu SMPN di Jakarta tentang Pengaruh Pembelajaran
Berbantuan Geogebra Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif mendapatkan hasil
bahwa Kemampuan berpikir kreatif siswa yang memperoleh pembelajaran
berbantuan Geogebra lebih baik dari siswa yang memperoleh pembelajaran
konvensional.
Jadi penggunaan media geogebra ini memberikan motivasi untuk
meningkatkan kemampuan berfikir kreatif, kemampuan berfikir yang baik, akan
meningkatkan hasil belajar yang baik juga. Partisipasi siswa dalam menggunakan
media ini sangat positif dan banyak siswa yang tertarik untuk mempelajari lebih
lanjut keunikan gambar grafik yang geogebra hasilkan. Tetapi penggunaan media
ini perlu adanya perangkat komputer yang wajib siswa punya, agar dapat
mempraktekan langsung dan menemukan sendiri daerah penyelesaian tersebut.

Jurusan Matematika IAIN Tulungagung

Dwi Puspandari

PENUTUP
1.

KESIMPULAN
Kesulitan kesulitan siswa dalam pembelajaran materi penentuan daerah

penyelesaian grafik pertidaksamaan linier ini diantaranya: siswa kurang


termotivasi untuk menengerjakan soal karena soal pertidaksamaan terlalu panjang,
siswa sulit dalam menentukan daerah penyelesaian pada grafik yang telah di
tentukan dalam soal latihan, siswa mengalami kesulitan dalam menggambar grafik
dari soal pertidaksamaan dan sisiwa sulit untuk menemukan soal pertidaksamaan
(soal masalah) pada grafik yang disediakan.
Solusi pemecahan masalah yang diajukan oleh penulis yaitu penggunakan
media komputer (Aplikasi Geogebra), Aplikasi Geogebra ini di gunakan untuk
menunjukkan letak daerah pertidaksamaan yang umum digunakan sebagai batasan
atau patokan yang sering digunakan dan digunakan untuk mengecek dan
membandingkan gambar grafik yang di hasilkan dari hitung manual yang
sebelumnya siswa lakukan.
Penggunaan media komputer (Aplikasi Geogebra) ini di harapkan dapat
meningkatkan motivasi siswa ketika mendapatkan soal pertidaksamaan tentang
grafik untuk segera dapat menyelesaian dan menentukan daerah penyelesaiannya,
serta dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, agar melebihi Standar Nilai
Kompetensi yang telah di tentukan di Sekolahan.
2.

SARAN
Berdasarkan simpulan diatas, saran yang dapat disampaikan adalah: 1)

bagi guru yang akan menggunakan media komputer (aplikasi geogebra) ini,
diharapkan menguasai fungsi dan manfaat media geogebra ini untuk materi yang
akan disampaikan dan menguasai langkah langkah penggunaan geogebra untuk
materi tersebut, meskipun hanya dasar, 2) bagi siswa yang ingin bisa
mempraktikan langsung aplikasi geogebra untuk menemukan daerah penyelesaian
sistem pertidaksamaan linier, harus mempunyai komputer sendiri atau menunggu
pergantian temanya yang memiliki komputer yang sudah di instal aplikasi
geogebra itu

Seminar Problematika Matematika

Pembelajaran materi grafik pertidaksaman linier menggunakan aplikasi geogebra

DAFTAR RUJUKAN
Asikin, Moch. 2004. dasar dasar Proses Pembelajaran Matematika 1.
(Semarang: Pend. Matematika FMIPA Unnes)
Hudojo, Herma. 1988. Mengajar Belajar Matematika. (Jakarta: P2LPTK/UPBT)
Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada)
Sudiyono, dkk. 2006. Strategi Pembelajaran Partisipatori di Perguruan Tinggi.
(Malang: UIN Malang Press)
Suwarna, dkk,. 2006. Pengajaran Mikro Pendekatan Praktis dalam menyiapkan
Pendidik Profesional, (Yogyakarta: Tiara Wacana, Cet. II)
I Wayan Santyasa, Landasan Konseptual Media Pembelajaran (Makalah
disajikan dalam Workshop Media Pembelajaran bagi Guru guru SMA
Negeri Banjar Angkatan pada tanggal 10 Januari 2007 di Banjanr Angkan
Klungkung)
Dhini

oktariayu.

Sejarah

geogebra.

http://dhinioktariayudoraemon.wordpress.com/2013/11/02/sejarahgeogebra/ . diakses pada tanggal 20/10/14.10:23


Moch. Fatkoer Rohman. Panduan GeoGebra. Software Alat Bantu Pembelajaran
Matematika. Http://www.zonamatematika.tk. 15/10/2014. 17.00
Muh. Tamimuddin H. Muda Nurul Khikmawati. Pemanfaatan Software Aplikaksi
GeoGebra I. P4TK Matematika. Yogyakarta
Sardiman A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: C. V.
Rajawali)
E, Mulyasa. 2010. Kurikulum Berbasis Kompetensi. (Bandung: Remaja
Rosdakarya)
Soejadi. 1999/2000. Kiat Pendidikan Matematika Di Indonesia, (Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional)
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. (Surakarta: Pustaka Pelajar)
W.S Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo)
Mohammad Nuh. 2014. (Menteri Pendidikan dan kebudayaan). Buku Guru
Matematika X SMA/MA. (Jakarta : Kementrian Pendidikan dan kebudayaan)

Jurusan Matematika IAIN Tulungagung

Dwi Puspandari

Sulfiatyidris.

Penggunaan

geogebra

pda

program

linier.

http://edukasi.kompasiana.com/2013/10/25/geogebra-pada-program-linear604848.html. Diakse tanggal 27/09/2014. 09.36


Degeng, I. N. 1997. Strategi Pembelajaraan Mengorganisasikan Isi Dengan
Elaborasi, (Malang: IKIP Malang)
Riski rahman. Pengaruh pembelajaran geogebra terhadap kemampuan kreatif
siswa.

http://risqirahman.wordpress.com/2011/10/11/pengaruh-pembelajaran-

berbantuan-geogebra-terhadap-kemampuan-berpikir-kreatif/.
tanggal 29/11/2014. Pkl 09.14

Seminar Problematika Matematika

Diakses

pada

Anda mungkin juga menyukai