Anda di halaman 1dari 33

LANDASAN TIORI

1.

PENGERTIAN
Diare adalah defekasi encer lebih dari tiga kali sehari dengan atau tanpa darah
dan atau lendir dalam tinja. Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak
dan berlangsung kurang dari 7 hari pada bayi dan anak yang belum sehat. (
Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ketiga jilid kedua )
Diare adalah Defekasi dengan feses cair atau lembek dengan / tanpa lendir
atau darah, dengan frekuensi tiga kali atau lebih sehari. Berlangsung belum lebih
dari, kurang dari empat episode / bulan. ( Standar Profesi Ilmu Kesehatan Anak
FK UNSRI / RSUP MH : 2000, 127 )
Diare adalah keadaan dimana individu mengalami perubahan dalam kebiasaan
buang air besar yang normal, ditandai dengan seringnya kehilangan cairan, feses
yang tidak terbentuk ( Standar Perawatan Pasien Volume 1. Edisi V : 8 )
Diare adalah Bab yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat, dalam
beberapa jam sampai 7 atau 14 hari. ( Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ke tiga
jilid pertama. 2001, 500 )
Dari keempat definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa gastroenteritis
adalah radang dari lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan
frekuensi tinja cair yang terjadi secara mendadak berlangsung kurang dari dua
minggu

2.

ETIOLOGI
Berdasrkan etiloginya dapat dibagi dalam beberapa faktor penyebabnya antara
lain :
1. Infeksi

: Virus ( Rotavirus, Adenovirus, Norwalk )

Bakteri

: Shigela, Salmonella, E. Coli, Vibrio

Parasit

: Protozoa, E. Histolytica, G. Lamblia,

Balantidium coli

Cacing Perut

: Askaris, Trikuris, Strongiloideus

Jamur

: Kandida

2. Malabsorbsi

: Karbohadrat (Intoleransi Laktosa , lemak atau protein)

3. Makanan

: Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan

4. Imunodefisiensi
5. Psikologis

: Rasa takut dan cemas

( Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ketiga jilid kedua : 2000. 470)


3.

PATOFISIOLOGI
Infeksi kuman kesaluran pencernaan
Iritasi usus
Peningkatan peristaltik susu
Mukosa intestinal menurun
Air dan elektrolit berpidah

Masukan tidak adekuat

kecairan ekstra seluler


perubahan nutrisi dari kebutuhan tubuh
diare dan muntah
kecemasan keluarga

Kekurangan volume cairan dan elektrolit

kurang pengetahuan tentang penyakit


kurang informasi tentang penanggulangan penyakit
keluarga banyak bertanya tentang

kecemasan keluarga
4.

TANDA DAN GEJALA


Mula mula anak atau bayi menjadi cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya
meningkat, nafsu makan menurun atau tidak ada, kemudian timbul diare. Ditandai
dengan tinja cair dan dapat disertai lendir atau darah. Warna tinja makin lama
berubah menjadi kehijau hijauan karena tercampur dengan empedu. Anus dan
sekitarnya lecet karena seringnya defekasi. Gejala muntah dapat terjadi sebelum
dan sesudah diare. ( Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ketiga jilid kedua : 2000.
470 )

5.

KOMPLIKASI
Sebagian akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak, dapat
terjadi berbagai komplikasi seperti dehidrasi ( ringan, sedang, berat ), syok
hipovolemik, hipokalsemia ( Dengan gejala meteorismus, hipotonus otot dan
bradikardia ), karena kerusakan villi mukosa usus halus, kejang terutama pada
dehidrasi hipotonik, alergi dan protein karena selama diare dan muntah penderita
juga mengalami kelaparan.

6.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan diagnostik penting dalam menegakkan diagnosa yang tepat
sehingga dapat memberikan pengobatan yang tepat. Pemeriksaan yang diperlukan
antara lain :
1. Pemeriksaan tinja : Untuk dicari penyebab infeksi ( bakteri parasit atau
jamur ), adanya sindrom malabsorbsi terhadap laktosa lemak dan lain
lain.
2. Pemeriksaan darah : Hemoglobin, eritrosit, hematotokrit untuk membantu
menentukan derajat dehidarasi dan infeksi, pemeriksaan PH, cadangan
alkali dan elektrolit untuk menentukan asam basa, kadar ureum
menentukan faal ginjal
3. Duodenal Intubation untuk mengetahui kuman penyebab secara kuatitatif
terutama pada diare kronis

4. Pemeriksaan urine : Periksa volume, berat jenis dan albuminuria


7.

PENATALAKSANAAN MEDIS
7. 1. Penatalaksanaan penderita dengan diare
1. Rehidrasi Parenteral
Cairan yang diberikan adalah Ringer Laktat, kecepatan cairan pada bayi
yaitu pada keadaan shok, tetesan dikocor sampai shok teratasi
selanjutnya ml / kg BB
2. Rehidrasi Oral
Cairan rehidrasi oral yaitu formula lengkap menurut WHO yang
mendukung Nacl, KCL, NaHO3 dan glukosa. Serta cairan rehidrasi oral
yang tidak mengandung keempat komponen diatas, misalnya larutan
garam, larutan tepung beras, air tajin, air kelapa dan lain lain yang
tersedia dirumah
3. Refooding
Peberian makanan sedini mungkin sesuai dengan kebutuhan bagi bayi
yang minum ASI. Frekuensi pemberiannya ditingkatkan. Makanan
tambahan diberikan pada fase penyembuhan
7. 2. Program pengobatan diare antara lain :
a.

Pengobatan kausal
Diberikan setelah mengetahui penyebab yang pasti, jika kausal diare
penyakit parenteral maka diberikan antibiotik sistemik

b.

Pengobatan simtomatik
Obat obat anti diare adalah obat yang berkhasiat menghetikan diare
secara cepat seperti : antispasmodik, pemberian cairan secepatnya,
pembrian antipiretik

c.

Pengobatan cairan
Jumlah cairan yang diberikan sama dengan jumlah cairan yang hilang
melalui diare, muntah, keringat dan urine, yang masih terus berlangsung.

Jumlah yang diberikan tergantung pada derajat dehidrasi, serta berat


badan masing masing anak atau golongan umur
d.

Pengobatan dietenik
Hari pertama pada pengobatan oral sebaiknya tidak diberikan makanan,
sesudah rehidrasi tercapai pada hari kedua dapat diberikan makanan
( susu peroral ) kecuali masih muntah dan diare

e.

Pendidikan kesehatan
Diberikan pada orang tua penderita antara lain tentang rehidrasi oral,
pemberian ASI dan makanan, hygiene perorangan dan lingkungan

8. ASKEP TEORI
Adapun rencana keperawatan pada klien dengan Gastroenteritis ( Donall.
1996:406 ) adalah sebagai berikut :
1.

Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan dan elektrolit


berhubungan dengan buang air besar dan muntah-muntah yang berlebihan
Tujuan
Klien menunjukkan tanda-tanda rehidrasi dan mempertahakan hidrasi
yang adekuat
Kriteria hasil
Klien menunjukkan tanda-tanda yang adekuat
Rencana tindakan
1. Mempertahankan pencatatan pemasukan dan pengeluaran ( urin, feses
dan muntah )
2. Monitor pengeluaran urin setiap 8 jam
3. Timbang berat badan anak setiap hari
4. Kaji tanda-tanda vital, turgor, membrane mukosa, dan status mental
setiap 4 jam
5. Batasi pemasukan lemak sesuai indikasi
Rasionalisasi
1. Dapat mengevaluasi keefektipan intervensi

2. Dapat mengetahui indikasi untuk menilai hidrasi


3. Dengan menimbang berat badan anak setiap hari dapat menilai hidrasi
4. Berfungsi sebagai indikasi untuk menilai hidrasi
5. Menurunkan resiko feses cair dan membatasi keefektifan penurunan
absorbsi lemak
2.

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan diare,


pemasukan yang tidak adekuat
Tujuan
Klien akan mengkonsumsi makanan yang adekuat untuk mempertahankan
berat badan sesuai dengan usia
Kriteria hasil
Klien mau makan dan menunjukkan tanda-tanda pencapaian berat badan
yang memuaskan
Rencana tindakan
1. Anjurkan kepada ibu untuk melanjutkan menyusui anaknya
2. Anjurkan kepada ibu menghindari memberikan makanan seperti :
pisang, apel dan roti
3. Observasi dan catat respon menyusui
4. Pertahankan jadwal penimbangan berat badan teratur
Rasaionalisasi
1. Untuk mengurangi keparahan dan durasi penyakit
2. Dapat mengurangi keparahan penyakit karena makanan ini rendah
energi, dan protein, terlalu tinggi karbohidrat dan rendah elektrolit
3. Dapat menilai toleransi menyusui
4. Memberikan catatan lanjutan penurunan dan atau peningkatan berat
badan

3.

Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan mikroorganisme menyerang


gastrointestinal

Tujuan
Klien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi gastrointestinal
Kriteria hasil
Infeksi tidak menyebar kebagian lain
Rencana tindakan
1. Mempertahankan mencuci tangan
2. Pakaikan popok yang sempit
3. Usahakan untuk menjauhkan bayi anak-anak dari daerah kontaminasi
4. Anjurkan anggota keluarga klien dan pengunjung melakukan isolasi
terutama mencuci tangan
Rasinalisasi
1. Dapat mengurangi resiko penyebaran infeksi
2. Dapat mengurangi kemungkinan fekal
3. Dapat mencegah penyebaran infeksi, seperti mengajarkan anak
mencuci tangan sehabis dari toilet
4. Dapat mengurangi resiko tinggi penyebaran infeksi
4.

Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan iritasi oleh frekuensi


buang air besar yang sering
Tujuan
Kulit akan tetap utuh
Kriteria hasil
Anak tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan kulit
Rencana tindakan
1. Ganti popok secara teratur
2. Bersihkan bokong klien dengan lemah lembut dengan sabun dan air
3. Observasi dan perinium dari infeksi, seperti candida
Rasionalisasi
1. Agar kulit tetap bersih dan kering
2. dapat mencegah terjadinya iritasi pada kulit

3. Supaya bokong tetap kering sehingga terapi yang diberikan akan


mendapatkan hasil yang memuaskan
5.

Cemas berhubungan dengan krisis situasi : lingkungan yang tidak dikenal


klien
Tujuan
Klien akan menunjukkan tanda-tanda merasa nyaman
Kriteria hasil
Anak menunjukkan tanda-tanda minimal dari gangguan fisikal atau tidak
stress, keluarga berpartisipasi dalam perawatan anak
Rencana tindakan
1. Lakukan perawatan mulut dan dot bagi bayi
2. Anjurkan keluarga untuk berpartisipasi sedapat mungkin dalam
perawatan
3. Kolaborasi dengan keluarga untuk menyentuh, memeluk dan berbicara
kepada anak sesering mungkin
Rasionalisasi
1. Dapat memberikan rasa nyaman bagi bayi
2. Dapt mencegah Stress karena berpisah
3. Dapat memberikan kenyamanan dan menurunkan stress

6.

Kecemasan keluarga berhubungan dengan kurangnya pengetahuan


Tujuan
Keluarga mengerti tetang penyakit anak dan perawatannya
Kriteria hasil
Keluarga mempraktekkan kemampuan untuk merawat anak terutama
dirumah sakit dan dirumah
Rencana tindakan
1. Berikan informasi pada keluarga tentang penyakit dan langkah
terpeutik
2. Izinkan anggota keluarga untuk berpartisipsi se-optimal mungkin

Rasionalisasi
1. Supaya keluarga memahami penyakit yang diderita klien dan
mendorong penyembuhan melalui terapeutik, terutama dirumah
2. dapat memenuhi kebutuhan klien

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN AN D


DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : GASTROENTERITIS
DI INSTALASI RAWAT INAP ANAK RUMAH SAKIT UMUM SEKAYU

A.

Pengkajian
1. Identitas klien dan penanggung jawab

Identitas Klien
Nama

: An D

Umur

: 4 Bulan

Jenis kelamin

: Laki - laki

Suku / bangsa

: Sumatera / Indonesia

Agama

: Islam

Alamat

: Lingkungan 1 Sekayu

Tanggal MRS

: 19 maret 2007

Tanggal pengkajian

: 20 maret 2007

No. Medical Record

: 06 88 42

Diagnosa Medis

: Gastroenteritis

Identitas penanggung jawab


Nama

: Roy

Umur

: 50 Tahun

Agama

: Islam

Suku / bangsa

: Sumatera / Indonesia

Pendidikan

: SMU

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Alamat

: Lingkungan 1 Sekayu

2. Riwayat keperawatan
2.1. Keluhan utama
BAB encer 6 kali
2.2. Riwayat kesehatan sekarang
1hari yang lalu klien BAB lebih dari 6 kali perhari, konsistensi encer,
warna kuning, badan lemas, nafsu makan tidak ada, muntah muntah
4 kali
2.3. Riwayat kehamilan dan kelahiran
2.3.1. Prenatal
Umur kehamilan sembilan bulan, penyulit tidak ada
2.3.2. Intranatal
Dalam persalinan ditolong oleh Dr. SPOG dengan berat 3, 1 kg
2.3.4. Posnatal
5 jam setelah lahir ibu segera menyusui anaknya, tidak ada
infeksi saat lahir, tidak ada kelaina bawaan, masa neonatus bayi
sehat
2.4. Riwayat masa lalu
2.4.1. Penyakit waktu kecil
Sebelum masuk rumah sakit klien sering batuk batuk, riwayat
aspiksia / BP tidak ada
2.4.2. Obat obat yang digunakan
Obat yang sering digunakan adalah obat obatan dari Dr. SPOG
2.4.3. Imunisasi
Klien mendapatkan imunisasi polio, BCG, Hepatitis I
2.5. Riwayat kesehatan keluarga

Keluarga klien tidak pernah mengalami penyakit keturunan seperti :


DM, jantung, hipertensi dan penyakit menular seperti : TBC, Hepatitis
atau penyakit alergi
GENOGRAM

Keterangan :
: Laki laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal serumah

2.6. Riwayat sosial


Klien adalah anak kandung, sejak pertama lahir klien diasuh oleh ibunya
sampai saat sekarang ini
3. Kebutuhan dasar ( aktivitas kehidupan sehari hari )
No
Pola Aktivitas
1. Pola nutrisi
a.

b.

Makan

Minum

Selama dirumah

Selama di rumah sakit

Makan 5 6 kali sehari

Klien minum susu botol

( ASI )

30 cc tiap 2 jam

Klien masih menyusui

Klien minum susu botol


30 cc tiap 2 jam

Pola eliminasi
a.

1 2 kali sehari dengan

5 6 kali sehari

BAB

kansisten padat dan

konsistensi encer kuning

warna kuning
b.

5 6 kali sehari warna

5 6 kali sehari warna

BAK

kuning

kuning

5 6 jam sehahi

4 5 jam

9 10 jam semalam

8 9 jam semalam

Klien bermain bersama

Klien tampak lemah,

ibu dan bapaknya

dan seluruh aktivitas

Pola istirahat
a.

siang

b.

malam

pola aktivitas

klien dibantu oleh

ibunya dan keluarganya

personal hygiene
a.

b.

c.

d.

e.

Klien mandi 2 kali

Kebersihan tubuh klien

sehari, memakai sabun

cukup, selama dirumah

dan shampoo

sakit klien dilap oleh

mandi

orang tuanya
1 kali seminggu potong

Selama dirawat belum

kuku

pernah potong kuku

kuku

rambut

Kebersihan cukup
Kebesihan cukup

Selama dirawat rambut

Hitam lurus

klien hanya dilap saja

Kebersihan cukup

tidak pernah dicuci

Gigi belum lengkap

Selama dirawat

Kebersihan mulut cukup

kebersihan mulut klien

oral hygiene

genetalia

cukup
Tidak ada kelainan

Tidak ada kelaianan

Kebersihan cukup

Kebersihan cukup

4. Keadaan kesehatan saat ini


a.

Diagnosa medis

: gastroentrits

b.

No. RM

: 06 88 42

c.

Tanggal MRS

: 19 Maret 2007

d.

Status cairan

: KA-EN 3B

e.

Obat obatan

: - Lakto B 2x1
- Oralit gelas tiap BAB
- Biosef 2x150 mg skin test

5. Pengkajian Fisik
a.

Keadaan umum

b.

Tanda tanda vital

Kesadran

: composmentis

Temperatur tubuh

: 36, 7 OC

Frekuensi nadi

: 114 x/menit

Pernafasan

: 32 x/menit

c.

d.

e.

: lemah

Pengukuran dan pertumbuhan

BB sebelum MRS

: 5 kg

BB MRS

: 4, 8 kg

BB saat pengkajian

: 4, 8 kg

Kulit
Warna

: pucat

Turgor

: tidak elastis

Kelembaban

: cukup

Suhu (rasa panas/dingin)

: teraba hangat

kebersihan

: cukup

Kepala
Bentuk

: simetris

Rambut

: distribusi rambut belum merata

Kebersihan

: cukup

Ubun-ubun

: cekung

f.

Mata
Konjungtiva

: anemis

Pupil

: isokor kanan / kiri

Sclera

: putih

Reaksi terhadap sinar

: - kanan + ( normal )
- kiri + ( normal )

Lain-lain
g.

: mata cekung

Telinga
Peradangan

: tidak ada

Pendengaran

: normal

Keadaan telinga

: cukup besih, tidak ada cerumen

h.

Hidung
Concha

: normal

Kebersihan

: cukup

Kelainan

: tidak ada

i.

Mulut dan tenggorokan


Warna bibir

: pucat

Gusi

: tidak ada peradangan

Lain-lain

: membrane mukosa kering

j.

Leher
Pergerakan

: normal

Pembesaran kelenjar

: tidak ada

Masalah

: tidak ada

k.

Dada
Bentuk
1.

: simetris
Paru-paru

a)

Inspeksi

Penafasan

: 32 x/menit

Irama pernafasan

: teratur

b)

Palpasi

: tidak ada kelainan

c)

Perkusi

: tidak ada kelainan

d)

Auskultasi
- Irama

: teratur

- Suara nafas

: normal

2. Jantung

l.

m.

n.

a)

Inspeksi

: normal

b)

Palpasi

c)

Perkusi

: normal

d)

Aukultasi

: irama teratur

: normal

Abdomen
a) Inspeksi

: datar

b) Palpasi

c) Perkusi

: kembung

d) Auskultasi

: hiperperistaltik

Genetalia
Kelainan

: tidak ada

Kebersihan

: cukup

Ekstermitas
a. Ekstrimitas atas

: jari lengkap, gerakan lemah

b. Ekstermitas bawah

: betuk simetris, gerakan lemah, pada


saat pengkajian tidak ada kelainan

6. Pengobatan :

IVFD KAEN 3B 15 x/menit

Lakto B 2x1

Oralit gelas tiap BAB

Fuzide syrup 2x1 cth

Biocef 2x150 mg

B.
Tgl/jam
20. 03. 07

Analisa data
Data fokus
Data subjektif :

Etiologi
Infeksi kuman kesaluran

Ibu klien mengatakan

pencernaan

anaknya buang air besar 6 x


dan muntah 4 x

iritasi usus
Kea

peningkatan peristaltik usus

Cen

mukosa intestinal menurun

Geli

Kekurangan cairan dan elektrolit

daan umum lemah


-

geng
-

sah
Mun

tah 4 x/hari
BAB

encer 6 x/hari
Kulit

pucat
Turg

or tidak elastis
Nadi

: 114 x/menit
RR

: 32 x/menit
-

Tem

volume
cairan dan

Data objektif :
-

Problem
Kekurangan

elektrolit

p : 36, 7 OC
Mata

: cekung
20. 03. 07

Ubu

Infeksi kuman kesaluran

n-ubun : cekung

pencernaan
Bibir

Perubahan
nutrisi
kurang dari

: pucat

Iritasi usus

kebutuhan
tubuh

Peningkatan peristaltik usus


Mukosa intestinal menurun
Air dan

Masukan tidak

elektrolit

adekuat

berpindah ke
cairan ektra selule
Data subjektif :
Ibu klien mengatakan klien
minum susu tidak sebanyak
waktu sebelum masuk rumah
sakit
Data objektif :
Kea

daan umum lemah


Men

ghabiskan susu 60 tiap 2


BB

MRS : 4, 8 kg
BB

SMRS 5 kg

Diare

Perubahan nutrisi kurang


dari kebutuhan tubuh

Bua

ng air besar encer 6


x/hari
20. 03. 07

Mun

tah 4 x/hari

Kurangnya pengetahuan tentang


penyakit

Nadi

Kurang informasi tetang

: 114 x/menit
-

RR

penanggulangan penyakit

Tem

Keluarga banyak bertanya tentang

: 32 x/menit
-

p : 36, 7 OC

kondisi anaknya
Turg

Ancaman kematian

or kulit tidak elastis


Mata

Kecemasan keluarga

: cekung
Ubu

n-ubun : cekung
Bibir

: pucat

Data subjektif :
Ibu klien sangat

Kecemasan
keluarga

mengkhawatirkan keadaan
klien dan selalu menanyakan
keadaan klien
Data Objektif :
Ekspresi wajah keluarga
tampak cemas dan gelisah

C.

Perumusan Diagnosa Keperawatan


1.

Kekurangan volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan


buang iar besar dan muntah yang berlebihan

2.

perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan diare, pemasukan tidak adekuat

3.

Kecemasan

keluarga

berhubungan

dengan

kurangnya

pengetahuan tentang penyakit anaknya

D.

Prioritas masalah keperawatan


1.

Kekurangan volume cairan dan elektrolit

2.

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

3.

Kecemasan keluarga

ASUHAN KEPERAWATAN

No

Nama Klien

: AN D

No. Register

: 06 88 42

Umur

: 4 Bulan

Diagnosa Medis

: Gastroenteritis

Ruang Di Rawat

: Cempaka

Alamat

: Lingkungan I Sekayu

Tgl/jam
20 Maret 2007

Diagnosa Keperawatan
Kekurangan volume cairan
dan elektrolit behubungan
dengan buang air besar dan
muntah yang berlebihan
Data subjektif :
Ibu klien mengatakan
anaknya buang air besar
encer 6 x dan muntah 4 x
Data objektif :
Kea

daan umum lemah


Cen

geng
Geli

sah

Tujuan
Dalam waktu 3x24 jam
kebutuhan cairan dan
elektrolit terpenuhi

Perencanaan
Intervensi

Paraf
Ka

Keadaan umum membaik


B Ob
ayi tenang
servasi tanda tanda
M
shok
untah tidak ada
B
AB 2 3 x/hari
M
konsisten lunak
onitor tanda tanda vital
T
urgor kulit
V
ital sign dalam batas
An
normal
jurkan kepada ibu klien
untuk memberikan
anaknya banyak minum

ji kedaan umum klien

Rasionalisasi
Untuk mengetahui
dengan cepat
penyimpangan dari
keadaan normalnya
Agar segera dapat
dilakukan tindakan
untuk mengatasi shok
yang dialami klien
Untuk mengidentifikasi
pekembangan yang
dicapai klien dan
memonitor keadaan
umum klien
Asupan cairan sangat
diperlukan untuk
menambah volume
cairan

Untuk menambah dan


mengganti cairan yang
hilang, untuk mengobati

Mun

tah 4 x/hari
BAB

encer 6 x/hari
Kulit

pucat
Turg

or tidak elastis
Nadi

: 114 x/menit
RR

: 32 x/menit
Tem

p : 36, 7 OC
Mata

: cekung
Ubu

n-ubun : cekung
Bibir

: pucat

Kolaborasi dengan tim


medis dalam pemberian
terapi : infuse KAEN 3B
dan terapi pengobatan

pathogen khusus yang


menyebabkan kehilangan
cairan yang berlebihan

No

Tgl/jam
20 Maret 2007

Diagnosa Keperawatan
Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan
dengan diare, pemasukan tidak

Tujuan
Dalam jangka waktu
3x24 jam kebutuhan
nutrisi terpenuhi dengan
kriteria hasil

Perencanaan
Intervensi

Kaji keluhan muntah yang


dialami klien

Paraf
Rasionalisasi

Untuk menentukan
tindakan selanjutnya

adekuat

eadaan umum
membaik

Data subjektif :
-

inum susu sesuai


dengan kebutuhan
tubuh

Kead
aan umum lemah

Men
ghabiskan susu 60 tiap 2

BB
MRS : 4, 8 kg

BB
SMRS 5 kg

Buan
g air besar encer 6 x/hari

Munt
ah 4 x/hari

Nadi
: 114 x/menit

RR
: 32 x/menit

Temp
O

: 36, 7 C
-

K Monitor berat badan

Mata

M
Berikan susu sesuai
kebutuhan bayi

B
AB 2 3 x/hari

dengan konsisten tidak Monitor tanda-tanda vital


ada
M
untah tidak ada
B
B bertambah
V
ital sign dalam batas
normal
-

Untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi bayi

Untuk mengidentifikasi
perkembangan yang
dicapai klien dan
memonitor keadaan
umum

: cekung
-

Ubun
-ubun : cekung

Bibir
: pucat

No

Tgl/jam

Diagnosa Keperawatan

20 maret 2007 Kecemasan keluarga


berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan
tentang penyakit anaknya
Data subjektif :
Ibu klien sangat
mengkhawatirkan keadaan
klien dan selalu menanyakan
keadaan klien
Data Objektif :
-

Eksp
resi wajah ibu dan nenek

Tujuan
Dalam jangka waktu
1x24 jam kecemasan
keluarga berkurag atau
berkurang
Dengan kriteria hasil :

Perencanaan
Intervensi

Berikan penjelasan tentang


penyakit klien dan
kondisi yang sedang
dialami klien
E
kspresi wajah keluarga Beri saran dan motivasi
tenang
I
bu dan nenek klien

tidak bertanya-tanya
Beri dorongan spiritual
lagi

Paraf
Rasionalisasi

Kelurga dapat mengerti


tantang penyakit klien
dan kondisi yang
dialami klien

Keluarga dapat optimis


bahwa anaknya dapat
sembuh

Untuk meningkatkan
keluarga bahwa manusia
biasa berusaha tetapi
tuhan yang menentukan
sehingga diharapkan
untuk tetep berusaha

Tanamkan kepercayaan
Merupakan modal dasar
kelurga terhadap perawatan untuk terapi selanjutnya
dan pengobatan yang

klien tampak cemas dan


gelisah
Ibu

dan nenek klien sering


bertanya-tanya mengenai
penyakit anaknya

diberikan

IMPLEMENTASI
Implementasi pada tanggal 20 Maret 2007
Tgl/jam
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
20 / 03 / 07 1.
kekurangan

Mengkaji
volume cairan dan
keadaan umum klien : klien cukup tenang
elektrolit

Mengobservasi
behubungan dengan
tanda-tanda shok : tidak tampak kebiruan
buang air besar dan

Memonitor vital
muntah yang
sign
berlebihan

Temp : 36, 7 OC

Nadi : 99
x/menit

Pols
: 30
x/menit

Menganjurkan
kepada ibu klien untuk memberikan anaknya banyak
minum : ibu memeberi susu pada klien 60 cc tiap 2
jam

Kolaborasi :
mempertahankan pemberian cairan parenteral ( Infus
KA-EN 3B 20x/menit ) dan pemberian obat :

Lakto B
:
2.
Perubahan
2x1
nutrisi kurang dari

Oralit
:
kebutuhan tubuh
gelas tiap BAB
berhubungan dengan

Fuzide syrup :
diare, pemasukan
2x1 cth
tidak adekuat

Biocef
:
2x150 mg

Mengkaji keluhan
muntah yang dialami klien, muntah 4 x/hari berupa
cairan warna putih
Memonitor berat
badan tiap hari ( 4, 8 kg )
Mencatat
pemasukan dan pengeluaran
Berikan susu
sesuai dengan kebutuhan bayi, memberikan susu tiap
2 jam sekali : 60 cc
Memonitor tandatanda vital

paraf

3.

Temp : 36, 7 OC
RR : 32

Kecemasan
keluarga
berhubungan dengan
kurangnya
pengetahuan tentang
penyakit anaknya

x/menit

Pols : 114
x/menit

Memberikan
saran bahwa ibu klien perlu juga menjaga kesehatan,
menjaga klien harus bergantian.

Menyarankan ibu
untuk tetap tenang, ibu dan keluarga klien tidak
bertanya lagi mengenai penyakit anaknya

Memberikan
dorongan spiritual kepada keluarga, seperti
waktunya untuk sholat keluarga diharapkan untuk
selalu berdoa untuk kesembuhan klien, ibu dan
nenek klien selalu mendoakan klien

Menanamkan
kepercayaan kepada keluarga bahwa semua petugas
yang ada akan berusaha memberikan yang terbaik
untuk klien
Keluarga klien ( ibu dan nenek ) tampak percaya
pada perawatnya

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama klien
Umur
Ruang di rawat
Tgl/jam
20 maret 2007

: AN D
: 4 Bulan
: Cempaka

No. Register
Diagnosa Medis
Alamat

: 06 88 42
: Gastroenteritis
: Lingk I Sekayu

Diagnosa Keperawatan
1. kekurangan volume
cairan dan elektrolit
berhubungan dengan
buang air besar dan
muntah yang berlebihan

Catatan Perkembangan
S : Ibu klien mengatakan klien buang air
besar 2 x/hari dengan konsisten masih
cair dan muntah 1 x/hari
O : - KU membaik
- BAB berkurang 2 x/hari
- Muntah berkurang 1 x/hari
A : Kekurangan volume cairan dan
elektrolit teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Kji keadaan umum klien
- Monitor tanda-tanda ital
- anjurkan kepada ibu klien untuk
memberikan anaknya banyak minum

2 Perubahan nutrisi

S : Ibu klien mengatakan klien sudah cukup

kurangdarikebutuhan
tubuh berhubungan
dengan diare,
pemasukan yang tidak
adekuat

3 Kecemasan keluarga
berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan
tentang penyakit
anaknya

banyak menghabiskan susunya


O : - KU membaik
- BAB 2 x/hari konsistensi encer
- Muntah berkurang 2 x/hari
A : Kebutuhan nutrisi teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Monitor berat badan
- berikan susu sesuai kebutuhan
- monitor tanda-tanda vital
S : Ibu klien mengatakan sudah mengerti
tentang penyakit yang diderita anaknya
dan tidak cemas dengan keadaannya
O : wajah klien tampak tenang
A : Kecemasan keluarga teratasi
P : Intervensi dihentikan

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama klien
Umur
Ruang di rawat
Tgl/jam
21 maret 2007

: AN D
: 4 Bulan
: Cempaka

Diagnosa Keperawatan
1. kekurangan volume
cairan dan elektrolit
berhubungan dengan
buang air besar dan
muntah yang berlebihan

2.Perubahan nutrisi
Kurangdarikebutuhan
tubuh berhubungan
dengan diare, pemasukan
yang tidak adekuat

No. Register
Diagnosa Medis
Alamat

: 06 88 42
: Gastroenteritis
: Lingk I Sekayu

Catatan Perkembangan
S : Ibu klien mengatakan klien BAB 2 x/hari
dangan konsistensi lunak dan tidak muntah
lagi
O : - KU membaik
- BAB 2 x/hari kosistensi lunak
- Muntah tidak ada
- Turgor kulit elastis
A : Kekurangan volume cairan dan elektrolit
teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Kji keadaan umum klien
- Monitor tanda-tanda ital
- anjurkan kepada ibu klien untuk
memberikan anaknya banyak minum

S : Ibu klien mengatakan klien sudah banyak

minum susu
O : - KU membaik
- BAB 2 x/hari konsistensi lunak
- Muntah tidak ada lagi
A : Perubahan nutrisi teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Monitor berat badan
- berikan susu sesuai kebutuhan
- monitor tanda-tanda vital

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama klien
Umur
Ruang di rawat
Tgl/jam
22 maret 2007

: AN D
: 4 Bulan
: Cempaka

No. Register
Diagnosa Medis
Alamat

: 06 88 42
: Gastroenteritis
: Lingk I Sekayu

Diagnosa Keperawatan
1. kekurangan volume
cairan dan elektrolit
berhubungan dengan
buang air besar dan
muntah yang berlebihan

Catatan Perkembangan
S : Ibu klien mengatakan klien tidak mencret
lagi
O : - KU membaik
- BAB 2 x/hari kosistensi lunak
- Turgor kulit elastis
- Membran mukosa lembab
A : Masalah tertasi
P : Memberikan penyuluhan dan
pencegahannya

2.Perubahan nutrisi
kurangdarikebutuhan
tubuh berhubungan
dengan diare,
pemasukan yang tidak
adekuat

S : Ibu klien mengatakan klien banyak minum


susu
O : - KU membaik
- BAB 2 x/hari konsistensi lunak
A : Masalah tertasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai