Gastrointestinal
Gastrointestinal
1.
PENGERTIAN
Diare adalah defekasi encer lebih dari tiga kali sehari dengan atau tanpa darah
dan atau lendir dalam tinja. Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak
dan berlangsung kurang dari 7 hari pada bayi dan anak yang belum sehat. (
Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ketiga jilid kedua )
Diare adalah Defekasi dengan feses cair atau lembek dengan / tanpa lendir
atau darah, dengan frekuensi tiga kali atau lebih sehari. Berlangsung belum lebih
dari, kurang dari empat episode / bulan. ( Standar Profesi Ilmu Kesehatan Anak
FK UNSRI / RSUP MH : 2000, 127 )
Diare adalah keadaan dimana individu mengalami perubahan dalam kebiasaan
buang air besar yang normal, ditandai dengan seringnya kehilangan cairan, feses
yang tidak terbentuk ( Standar Perawatan Pasien Volume 1. Edisi V : 8 )
Diare adalah Bab yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat, dalam
beberapa jam sampai 7 atau 14 hari. ( Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ke tiga
jilid pertama. 2001, 500 )
Dari keempat definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa gastroenteritis
adalah radang dari lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan
frekuensi tinja cair yang terjadi secara mendadak berlangsung kurang dari dua
minggu
2.
ETIOLOGI
Berdasrkan etiloginya dapat dibagi dalam beberapa faktor penyebabnya antara
lain :
1. Infeksi
Bakteri
Parasit
Balantidium coli
Cacing Perut
Jamur
: Kandida
2. Malabsorbsi
3. Makanan
4. Imunodefisiensi
5. Psikologis
PATOFISIOLOGI
Infeksi kuman kesaluran pencernaan
Iritasi usus
Peningkatan peristaltik susu
Mukosa intestinal menurun
Air dan elektrolit berpidah
kecemasan keluarga
4.
5.
KOMPLIKASI
Sebagian akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak, dapat
terjadi berbagai komplikasi seperti dehidrasi ( ringan, sedang, berat ), syok
hipovolemik, hipokalsemia ( Dengan gejala meteorismus, hipotonus otot dan
bradikardia ), karena kerusakan villi mukosa usus halus, kejang terutama pada
dehidrasi hipotonik, alergi dan protein karena selama diare dan muntah penderita
juga mengalami kelaparan.
6.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan diagnostik penting dalam menegakkan diagnosa yang tepat
sehingga dapat memberikan pengobatan yang tepat. Pemeriksaan yang diperlukan
antara lain :
1. Pemeriksaan tinja : Untuk dicari penyebab infeksi ( bakteri parasit atau
jamur ), adanya sindrom malabsorbsi terhadap laktosa lemak dan lain
lain.
2. Pemeriksaan darah : Hemoglobin, eritrosit, hematotokrit untuk membantu
menentukan derajat dehidarasi dan infeksi, pemeriksaan PH, cadangan
alkali dan elektrolit untuk menentukan asam basa, kadar ureum
menentukan faal ginjal
3. Duodenal Intubation untuk mengetahui kuman penyebab secara kuatitatif
terutama pada diare kronis
PENATALAKSANAAN MEDIS
7. 1. Penatalaksanaan penderita dengan diare
1. Rehidrasi Parenteral
Cairan yang diberikan adalah Ringer Laktat, kecepatan cairan pada bayi
yaitu pada keadaan shok, tetesan dikocor sampai shok teratasi
selanjutnya ml / kg BB
2. Rehidrasi Oral
Cairan rehidrasi oral yaitu formula lengkap menurut WHO yang
mendukung Nacl, KCL, NaHO3 dan glukosa. Serta cairan rehidrasi oral
yang tidak mengandung keempat komponen diatas, misalnya larutan
garam, larutan tepung beras, air tajin, air kelapa dan lain lain yang
tersedia dirumah
3. Refooding
Peberian makanan sedini mungkin sesuai dengan kebutuhan bagi bayi
yang minum ASI. Frekuensi pemberiannya ditingkatkan. Makanan
tambahan diberikan pada fase penyembuhan
7. 2. Program pengobatan diare antara lain :
a.
Pengobatan kausal
Diberikan setelah mengetahui penyebab yang pasti, jika kausal diare
penyakit parenteral maka diberikan antibiotik sistemik
b.
Pengobatan simtomatik
Obat obat anti diare adalah obat yang berkhasiat menghetikan diare
secara cepat seperti : antispasmodik, pemberian cairan secepatnya,
pembrian antipiretik
c.
Pengobatan cairan
Jumlah cairan yang diberikan sama dengan jumlah cairan yang hilang
melalui diare, muntah, keringat dan urine, yang masih terus berlangsung.
Pengobatan dietenik
Hari pertama pada pengobatan oral sebaiknya tidak diberikan makanan,
sesudah rehidrasi tercapai pada hari kedua dapat diberikan makanan
( susu peroral ) kecuali masih muntah dan diare
e.
Pendidikan kesehatan
Diberikan pada orang tua penderita antara lain tentang rehidrasi oral,
pemberian ASI dan makanan, hygiene perorangan dan lingkungan
8. ASKEP TEORI
Adapun rencana keperawatan pada klien dengan Gastroenteritis ( Donall.
1996:406 ) adalah sebagai berikut :
1.
3.
Tujuan
Klien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi gastrointestinal
Kriteria hasil
Infeksi tidak menyebar kebagian lain
Rencana tindakan
1. Mempertahankan mencuci tangan
2. Pakaikan popok yang sempit
3. Usahakan untuk menjauhkan bayi anak-anak dari daerah kontaminasi
4. Anjurkan anggota keluarga klien dan pengunjung melakukan isolasi
terutama mencuci tangan
Rasinalisasi
1. Dapat mengurangi resiko penyebaran infeksi
2. Dapat mengurangi kemungkinan fekal
3. Dapat mencegah penyebaran infeksi, seperti mengajarkan anak
mencuci tangan sehabis dari toilet
4. Dapat mengurangi resiko tinggi penyebaran infeksi
4.
6.
Rasionalisasi
1. Supaya keluarga memahami penyakit yang diderita klien dan
mendorong penyembuhan melalui terapeutik, terutama dirumah
2. dapat memenuhi kebutuhan klien
A.
Pengkajian
1. Identitas klien dan penanggung jawab
Identitas Klien
Nama
: An D
Umur
: 4 Bulan
Jenis kelamin
: Laki - laki
Suku / bangsa
: Sumatera / Indonesia
Agama
: Islam
Alamat
: Lingkungan 1 Sekayu
Tanggal MRS
: 19 maret 2007
Tanggal pengkajian
: 20 maret 2007
: 06 88 42
Diagnosa Medis
: Gastroenteritis
: Roy
Umur
: 50 Tahun
Agama
: Islam
Suku / bangsa
: Sumatera / Indonesia
Pendidikan
: SMU
Pekerjaan
Alamat
: Lingkungan 1 Sekayu
2. Riwayat keperawatan
2.1. Keluhan utama
BAB encer 6 kali
2.2. Riwayat kesehatan sekarang
1hari yang lalu klien BAB lebih dari 6 kali perhari, konsistensi encer,
warna kuning, badan lemas, nafsu makan tidak ada, muntah muntah
4 kali
2.3. Riwayat kehamilan dan kelahiran
2.3.1. Prenatal
Umur kehamilan sembilan bulan, penyulit tidak ada
2.3.2. Intranatal
Dalam persalinan ditolong oleh Dr. SPOG dengan berat 3, 1 kg
2.3.4. Posnatal
5 jam setelah lahir ibu segera menyusui anaknya, tidak ada
infeksi saat lahir, tidak ada kelaina bawaan, masa neonatus bayi
sehat
2.4. Riwayat masa lalu
2.4.1. Penyakit waktu kecil
Sebelum masuk rumah sakit klien sering batuk batuk, riwayat
aspiksia / BP tidak ada
2.4.2. Obat obat yang digunakan
Obat yang sering digunakan adalah obat obatan dari Dr. SPOG
2.4.3. Imunisasi
Klien mendapatkan imunisasi polio, BCG, Hepatitis I
2.5. Riwayat kesehatan keluarga
Keterangan :
: Laki laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal serumah
b.
Makan
Minum
Selama dirumah
( ASI )
30 cc tiap 2 jam
Pola eliminasi
a.
5 6 kali sehari
BAB
warna kuning
b.
BAK
kuning
kuning
5 6 jam sehahi
4 5 jam
9 10 jam semalam
8 9 jam semalam
Pola istirahat
a.
siang
b.
malam
pola aktivitas
personal hygiene
a.
b.
c.
d.
e.
dan shampoo
mandi
orang tuanya
1 kali seminggu potong
kuku
kuku
rambut
Kebersihan cukup
Kebesihan cukup
Hitam lurus
Kebersihan cukup
Selama dirawat
oral hygiene
genetalia
cukup
Tidak ada kelainan
Kebersihan cukup
Kebersihan cukup
Diagnosa medis
: gastroentrits
b.
No. RM
: 06 88 42
c.
Tanggal MRS
: 19 Maret 2007
d.
Status cairan
: KA-EN 3B
e.
Obat obatan
: - Lakto B 2x1
- Oralit gelas tiap BAB
- Biosef 2x150 mg skin test
5. Pengkajian Fisik
a.
Keadaan umum
b.
Kesadran
: composmentis
Temperatur tubuh
: 36, 7 OC
Frekuensi nadi
: 114 x/menit
Pernafasan
: 32 x/menit
c.
d.
e.
: lemah
BB sebelum MRS
: 5 kg
BB MRS
: 4, 8 kg
BB saat pengkajian
: 4, 8 kg
Kulit
Warna
: pucat
Turgor
: tidak elastis
Kelembaban
: cukup
: teraba hangat
kebersihan
: cukup
Kepala
Bentuk
: simetris
Rambut
Kebersihan
: cukup
Ubun-ubun
: cekung
f.
Mata
Konjungtiva
: anemis
Pupil
Sclera
: putih
: - kanan + ( normal )
- kiri + ( normal )
Lain-lain
g.
: mata cekung
Telinga
Peradangan
: tidak ada
Pendengaran
: normal
Keadaan telinga
h.
Hidung
Concha
: normal
Kebersihan
: cukup
Kelainan
: tidak ada
i.
: pucat
Gusi
Lain-lain
j.
Leher
Pergerakan
: normal
Pembesaran kelenjar
: tidak ada
Masalah
: tidak ada
k.
Dada
Bentuk
1.
: simetris
Paru-paru
a)
Inspeksi
Penafasan
: 32 x/menit
Irama pernafasan
: teratur
b)
Palpasi
c)
Perkusi
d)
Auskultasi
- Irama
: teratur
- Suara nafas
: normal
2. Jantung
l.
m.
n.
a)
Inspeksi
: normal
b)
Palpasi
c)
Perkusi
: normal
d)
Aukultasi
: irama teratur
: normal
Abdomen
a) Inspeksi
: datar
b) Palpasi
c) Perkusi
: kembung
d) Auskultasi
: hiperperistaltik
Genetalia
Kelainan
: tidak ada
Kebersihan
: cukup
Ekstermitas
a. Ekstrimitas atas
b. Ekstermitas bawah
6. Pengobatan :
Lakto B 2x1
Biocef 2x150 mg
B.
Tgl/jam
20. 03. 07
Analisa data
Data fokus
Data subjektif :
Etiologi
Infeksi kuman kesaluran
pencernaan
iritasi usus
Kea
Cen
Geli
geng
-
sah
Mun
tah 4 x/hari
BAB
encer 6 x/hari
Kulit
pucat
Turg
or tidak elastis
Nadi
: 114 x/menit
RR
: 32 x/menit
-
Tem
volume
cairan dan
Data objektif :
-
Problem
Kekurangan
elektrolit
p : 36, 7 OC
Mata
: cekung
20. 03. 07
Ubu
n-ubun : cekung
pencernaan
Bibir
Perubahan
nutrisi
kurang dari
: pucat
Iritasi usus
kebutuhan
tubuh
Masukan tidak
elektrolit
adekuat
berpindah ke
cairan ektra selule
Data subjektif :
Ibu klien mengatakan klien
minum susu tidak sebanyak
waktu sebelum masuk rumah
sakit
Data objektif :
Kea
MRS : 4, 8 kg
BB
SMRS 5 kg
Diare
Bua
Mun
tah 4 x/hari
Nadi
: 114 x/menit
-
RR
penanggulangan penyakit
Tem
: 32 x/menit
-
p : 36, 7 OC
kondisi anaknya
Turg
Ancaman kematian
Kecemasan keluarga
: cekung
Ubu
n-ubun : cekung
Bibir
: pucat
Data subjektif :
Ibu klien sangat
Kecemasan
keluarga
mengkhawatirkan keadaan
klien dan selalu menanyakan
keadaan klien
Data Objektif :
Ekspresi wajah keluarga
tampak cemas dan gelisah
C.
2.
3.
Kecemasan
keluarga
berhubungan
dengan
kurangnya
D.
2.
3.
Kecemasan keluarga
ASUHAN KEPERAWATAN
No
Nama Klien
: AN D
No. Register
: 06 88 42
Umur
: 4 Bulan
Diagnosa Medis
: Gastroenteritis
Ruang Di Rawat
: Cempaka
Alamat
: Lingkungan I Sekayu
Tgl/jam
20 Maret 2007
Diagnosa Keperawatan
Kekurangan volume cairan
dan elektrolit behubungan
dengan buang air besar dan
muntah yang berlebihan
Data subjektif :
Ibu klien mengatakan
anaknya buang air besar
encer 6 x dan muntah 4 x
Data objektif :
Kea
geng
Geli
sah
Tujuan
Dalam waktu 3x24 jam
kebutuhan cairan dan
elektrolit terpenuhi
Perencanaan
Intervensi
Paraf
Ka
Rasionalisasi
Untuk mengetahui
dengan cepat
penyimpangan dari
keadaan normalnya
Agar segera dapat
dilakukan tindakan
untuk mengatasi shok
yang dialami klien
Untuk mengidentifikasi
pekembangan yang
dicapai klien dan
memonitor keadaan
umum klien
Asupan cairan sangat
diperlukan untuk
menambah volume
cairan
Mun
tah 4 x/hari
BAB
encer 6 x/hari
Kulit
pucat
Turg
or tidak elastis
Nadi
: 114 x/menit
RR
: 32 x/menit
Tem
p : 36, 7 OC
Mata
: cekung
Ubu
n-ubun : cekung
Bibir
: pucat
No
Tgl/jam
20 Maret 2007
Diagnosa Keperawatan
Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan
dengan diare, pemasukan tidak
Tujuan
Dalam jangka waktu
3x24 jam kebutuhan
nutrisi terpenuhi dengan
kriteria hasil
Perencanaan
Intervensi
Paraf
Rasionalisasi
Untuk menentukan
tindakan selanjutnya
adekuat
eadaan umum
membaik
Data subjektif :
-
Kead
aan umum lemah
Men
ghabiskan susu 60 tiap 2
BB
MRS : 4, 8 kg
BB
SMRS 5 kg
Buan
g air besar encer 6 x/hari
Munt
ah 4 x/hari
Nadi
: 114 x/menit
RR
: 32 x/menit
Temp
O
: 36, 7 C
-
Mata
M
Berikan susu sesuai
kebutuhan bayi
B
AB 2 3 x/hari
Untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi bayi
Untuk mengidentifikasi
perkembangan yang
dicapai klien dan
memonitor keadaan
umum
: cekung
-
Ubun
-ubun : cekung
Bibir
: pucat
No
Tgl/jam
Diagnosa Keperawatan
Eksp
resi wajah ibu dan nenek
Tujuan
Dalam jangka waktu
1x24 jam kecemasan
keluarga berkurag atau
berkurang
Dengan kriteria hasil :
Perencanaan
Intervensi
tidak bertanya-tanya
Beri dorongan spiritual
lagi
Paraf
Rasionalisasi
Untuk meningkatkan
keluarga bahwa manusia
biasa berusaha tetapi
tuhan yang menentukan
sehingga diharapkan
untuk tetep berusaha
Tanamkan kepercayaan
Merupakan modal dasar
kelurga terhadap perawatan untuk terapi selanjutnya
dan pengobatan yang
diberikan
IMPLEMENTASI
Implementasi pada tanggal 20 Maret 2007
Tgl/jam
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
20 / 03 / 07 1.
kekurangan
Mengkaji
volume cairan dan
keadaan umum klien : klien cukup tenang
elektrolit
Mengobservasi
behubungan dengan
tanda-tanda shok : tidak tampak kebiruan
buang air besar dan
Memonitor vital
muntah yang
sign
berlebihan
Temp : 36, 7 OC
Nadi : 99
x/menit
Pols
: 30
x/menit
Menganjurkan
kepada ibu klien untuk memberikan anaknya banyak
minum : ibu memeberi susu pada klien 60 cc tiap 2
jam
Kolaborasi :
mempertahankan pemberian cairan parenteral ( Infus
KA-EN 3B 20x/menit ) dan pemberian obat :
Lakto B
:
2.
Perubahan
2x1
nutrisi kurang dari
Oralit
:
kebutuhan tubuh
gelas tiap BAB
berhubungan dengan
Fuzide syrup :
diare, pemasukan
2x1 cth
tidak adekuat
Biocef
:
2x150 mg
Mengkaji keluhan
muntah yang dialami klien, muntah 4 x/hari berupa
cairan warna putih
Memonitor berat
badan tiap hari ( 4, 8 kg )
Mencatat
pemasukan dan pengeluaran
Berikan susu
sesuai dengan kebutuhan bayi, memberikan susu tiap
2 jam sekali : 60 cc
Memonitor tandatanda vital
paraf
3.
Temp : 36, 7 OC
RR : 32
Kecemasan
keluarga
berhubungan dengan
kurangnya
pengetahuan tentang
penyakit anaknya
x/menit
Pols : 114
x/menit
Memberikan
saran bahwa ibu klien perlu juga menjaga kesehatan,
menjaga klien harus bergantian.
Menyarankan ibu
untuk tetap tenang, ibu dan keluarga klien tidak
bertanya lagi mengenai penyakit anaknya
Memberikan
dorongan spiritual kepada keluarga, seperti
waktunya untuk sholat keluarga diharapkan untuk
selalu berdoa untuk kesembuhan klien, ibu dan
nenek klien selalu mendoakan klien
Menanamkan
kepercayaan kepada keluarga bahwa semua petugas
yang ada akan berusaha memberikan yang terbaik
untuk klien
Keluarga klien ( ibu dan nenek ) tampak percaya
pada perawatnya
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama klien
Umur
Ruang di rawat
Tgl/jam
20 maret 2007
: AN D
: 4 Bulan
: Cempaka
No. Register
Diagnosa Medis
Alamat
: 06 88 42
: Gastroenteritis
: Lingk I Sekayu
Diagnosa Keperawatan
1. kekurangan volume
cairan dan elektrolit
berhubungan dengan
buang air besar dan
muntah yang berlebihan
Catatan Perkembangan
S : Ibu klien mengatakan klien buang air
besar 2 x/hari dengan konsisten masih
cair dan muntah 1 x/hari
O : - KU membaik
- BAB berkurang 2 x/hari
- Muntah berkurang 1 x/hari
A : Kekurangan volume cairan dan
elektrolit teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Kji keadaan umum klien
- Monitor tanda-tanda ital
- anjurkan kepada ibu klien untuk
memberikan anaknya banyak minum
2 Perubahan nutrisi
kurangdarikebutuhan
tubuh berhubungan
dengan diare,
pemasukan yang tidak
adekuat
3 Kecemasan keluarga
berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan
tentang penyakit
anaknya
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama klien
Umur
Ruang di rawat
Tgl/jam
21 maret 2007
: AN D
: 4 Bulan
: Cempaka
Diagnosa Keperawatan
1. kekurangan volume
cairan dan elektrolit
berhubungan dengan
buang air besar dan
muntah yang berlebihan
2.Perubahan nutrisi
Kurangdarikebutuhan
tubuh berhubungan
dengan diare, pemasukan
yang tidak adekuat
No. Register
Diagnosa Medis
Alamat
: 06 88 42
: Gastroenteritis
: Lingk I Sekayu
Catatan Perkembangan
S : Ibu klien mengatakan klien BAB 2 x/hari
dangan konsistensi lunak dan tidak muntah
lagi
O : - KU membaik
- BAB 2 x/hari kosistensi lunak
- Muntah tidak ada
- Turgor kulit elastis
A : Kekurangan volume cairan dan elektrolit
teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Kji keadaan umum klien
- Monitor tanda-tanda ital
- anjurkan kepada ibu klien untuk
memberikan anaknya banyak minum
minum susu
O : - KU membaik
- BAB 2 x/hari konsistensi lunak
- Muntah tidak ada lagi
A : Perubahan nutrisi teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Monitor berat badan
- berikan susu sesuai kebutuhan
- monitor tanda-tanda vital
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama klien
Umur
Ruang di rawat
Tgl/jam
22 maret 2007
: AN D
: 4 Bulan
: Cempaka
No. Register
Diagnosa Medis
Alamat
: 06 88 42
: Gastroenteritis
: Lingk I Sekayu
Diagnosa Keperawatan
1. kekurangan volume
cairan dan elektrolit
berhubungan dengan
buang air besar dan
muntah yang berlebihan
Catatan Perkembangan
S : Ibu klien mengatakan klien tidak mencret
lagi
O : - KU membaik
- BAB 2 x/hari kosistensi lunak
- Turgor kulit elastis
- Membran mukosa lembab
A : Masalah tertasi
P : Memberikan penyuluhan dan
pencegahannya
2.Perubahan nutrisi
kurangdarikebutuhan
tubuh berhubungan
dengan diare,
pemasukan yang tidak
adekuat