Anda di halaman 1dari 31

Laporan Kasus

Psoriasis Vulgaris

Anamnesis
ANAMNESIS

Autoanamnesis dilakukan di Poli klinik kulit dan


kelamin RSIJ Cempaka Putih
Keluhan Utama :

Pasien datang ke poli klinik karna mengeluh gatal pada


bagian kepala dan lengan
Keluhan Tambahan

Kemerahan,kering,bersisik

Riwayat Penyakit Sekarang


3 tahun yang lalu pasien merasa gatal pad bagian kepala,
terutama pada area perbatasan rambut dengan kulit, baik pada
bagian depan, damping kanan dan kiri mingga ke belakang.
Keluhan tersebut di sertai dengan warna kemerahan pada area
tersebut dan juga pasien mengeluh sebagian besar bagian
tersebut di sertai sisik yang tebal pada area yang mengalami
kemerahan tersebut. Menurut pasien keluhan tersebut di rasa
hilang timbul, biasanya keluhan tersebut timbul saat pasien
sedang dalam keadaan stress dan sedang sibuk. Saat timbul
biasanya di awali dengan keluhan gatal. Yang dimana setiap
kali pasien menggaruk biasanya bias timbul jenis luka yang
sama seperti di area kepala tersebut.

Riwayat Penyakit Sekarang


Selama ini pasien sering kali berobat untuk mengurangi
keluhan tersebut. Namun sejak 3 bulan yang lalu pasien
tinggal di luar negri dan tidak mendapatkan pengobatan
saat pasien sedang kamuh. Hingga 1 bulan yang lalu
pasien pasien mengalami kekambuhan lagi yang di awali
dengan gatal pada area kepala depan yang juga di sertai
dengan kemerakan pada area tersebut dan di bagian atas
dari kemerakan beberapa tempat di sertai dengan sisik
tebal, pada daerah lain yang terkena kelainan yang sama
adalah terutama pada bagian lengan belakang kanan dan
kiri.

Riwayat Penyakit
Riwayat Penyakit Dahulu :

Pasien menderita penyakit ini sejak 3 tahun yang lalu.


Riwayat alergi :

Alergi kulit (-)

Asma (-)
Alergi obat(-)
Riwayat Penyakit Keluarga :

90% keluarga menderita keluhan yang sama terutama pada


kelompok berjenis kelamin wanita.

Riwayat Penyakit
Riwayat Penyakit Higiene:

Pasien membersihkan diri 1 hari sebanyak 2 kali

Riwayat Kebiasaan:

Pasien memiliki kebiasaan menggaruk area gatal


hingga terkadang tersebar ke bagian tubuh lainnya.

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum

: Tampak sakit Sedang

Kesadaran

: Compos mentis

Tanda-tanda vital
:
Nadi
: 90x/menit
Pernapasan : 18 x/menit
Suhu
: 36,3oC
BB
: 90 kg
PB
: 150 m

Status Generalisata
Kepala
Mata
normal.
Hidung

: Normocephal
: konjungtiva anemis(-/-),sclera ikterik(-/-),secret
(-/-),palpebra inferior OD dan OS dalam batas

: Septum deviasi (-), sekret (-/-), terdapat krusta


pada nares nasi debris berwarna kekuningan.
Mulut
: mukosa bibir lembab.
Leher
: Pembesaran KGB (-)
Thorax
: Paru : Pergerakan dada simetris, vesikuler (+/+)
Jantung
: Ictus cordis teraba di ICS 5, BJ I dan II normal
Abdomen
: Tampak cembung, supel, bising usus (+) normal,
organomegali (-)
Ekstremitas : Deformitas (-/-), akral hangat (+/+), edema (-/-)

Status Dermatologikus:
1.

Pada regio Frontalis : terdapat macula eritematosa dengan ukuran


nummular, berbentuk tidak beraturan,sirkumskript,berkonfluens dengan lesi
yang lain. Serta pada bagian atas lesi terdapat skuama tebal berwarna putih
berlapis lapis.

2.

Pada regio glabella : terdapat macula eritematosa dengan ukuran lenticular,


berbentuk anular,sirkumskript,soliter dengan bagian atas lesi di sertai
skuama tebal berwarna putih.

3.

Pada regio antebrachii posterior dextra: terdapat macula eritematosa dengan


ukuran lenticular hingga plakat berbentuk anular,sirkumskript,diskret. Serta
pada lesi yang paling besar di sertai dengan skuama berwarna tebal
berwarna putih berlapis lapis.

4.

Pada region brachii posterior dextra : terdapat macula eritematosa dengan


ukuran 12x8 cm,sirkumskript, serta pada beberapa bagian di sertai dengan
lesi erosi berbentuk anular,sirkumskript,berukuran numular, dengan bagian
luar erosi terdapat skuama tebal berwarna putih.

Gambar 1. Pada regio Frontalis : terdapat


macula eritematosa dengan ukuran
nummular,
berbentuk
tidak
beraturan,sirkumskript,berkonfluens
dengan lesi yang lain. Serta pada bagian
atas lesi terdapat skuama tebal berwarna
putih berlapis lapis.

Gambar 2. Pada regio glabella :


terdapat
macula
eritematosa
dengan
ukuran
lenticular,
berbentuk
anular,sirkumskript,soliter dengan
bagian atas lesi di sertai skuama
tebal berwarna putih.

Gambar 3.Pada regio antebrachii


posterior dextra: terdapat macula
eritematosa dengan ukuran lenticular
hingga
plakat
berbentuk
anular,sirkumskript,diskret. Serta pada
lesi yang paling besar di sertai dengan
skuama berwarna tebal berwarna
putih berlapis lapis.

Gambar 4.Pada region brachii


posterior dextra : terdapat macula
eritematosa dengan ukuran 12x8
cm,sirkumskript,
serta
pada
beberapa bagian di sertai dengan
lesi
erosi
berbentuk
anular,sirkumskript,berukuran
numular, dengan bagian luar erosi
terdapat skuama tebal berwarna
putih.

Resume
Wanita 36 tahun dating ke poliklinik dengan keluhan pruritus
pada regio frontalis
dan brachii dextra sejak 1 bulang
sebeelum masuk RS keluhan tersebut di sertai dengan lesi
eritema yang di mana di bagian atas nya di sertai dengan
skuama berwarna putih, keluhan tersebut di rasa menyebar
yang di mana di rasa pasien menjalar ke bagian tubuh lain
sewaktu pasien sedang meggaruk. Pasie mengeluh keluhan
tersebut remisi baik saat pasien sedang mengalami stress
maupun sedang sibuk. Keluhan tersebut sudah di alami sejak 3
tahun yang lalu pasien juga mengeluh pada keluarga terutama
kelompok jenis kelamin wanita.

Resume
Pada status generalisata tidak di temukan adanya kelainan. Status
dermatologikus di temukan Pada regio Frontalis : terdapat macula
eritematosa
dengan
ukuran
nummular,
berbentuk
tidak
beraturan,sirkumskript,berkonfluens dengan lesi yang lain. Serta
pada bagian atas lesi terdapat skuama tebal berwarna putih berlapis
lapis. Pada regio glabella : terdapat macula eritematosa dengan
ukuran lenticular, berbentuk anular,sirkumskript,soliter dengan bagian
atas lesi di sertai skuama tebal berwarna putih. Pada regio
antebrachii posterior dextra: terdapat macula eritematosa dengan
ukuran lenticular hingga plakat berbentuk anular,sirkumskript,diskret.
Serta pada lesi yang paling besar di sertai dengan skuama berwarna
tebal berwarna putih berlapis lapis. Pada region brachii posterior
dextra : terdapat macula eritematosa dengan ukuran 12x8
cm,sirkumskript, serta pada beberapa bagian di sertai dengan lesi
erosi berbentuk anular,sirkumskript,berukuran numular, dengan
bagian luar erosi terdapat skuama tebal berwarna putih.

Diagnosis
DIAGNOSIS KERJA

Psoriasis Vulgaris
Diagnosa Banding

Sifilis Stadium II
Dermatitis Seboroik
RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG

Biopsi Kulit

Tatalaksana
Non-Medikamentosa:

Menghindari factor pencetus (stress).


Medikamentosa:
ORAL
Prednison 30 mg/hari(tappering off)
Obat Sitostatik : metroteksat dosisnya 3 x 2,5 mg, dengan
interval 12 jam dalam seminggu dengan dosis total 7,5 mg
Levodopa : dosisnya 2x250mg 3x500 mg.
PENGOBATAN TOPIKAL
Kortikosteroid topikal
Preparat ter

Prognosis
Quo Ad Vitam
: Ad Bonam
Quo Ad Functionam : Ad Bonam
Quo Ad Sanationam : Dubia Ad Bonam

Diskusi
Diagnosis Psoriasis vulgaris pada pasien ini ditegakkan
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis, meliputi :

keluhan pruritus pada regio


frontalis dan brachii dextra
sejak 1 bulang sebeelum
masuk RS keluhan tersebut di
sertai dengan lesi eritema
yang di mana di bagian atas
nya di sertai dengan skuama
berwarna
putih,
keluhan
tersebut di rasa menyebar
yang di mana di rasa pasien
menjalar ke bagian tubuh lain
sewaktu
pasien
sedang
meggaruk. Pasie mengeluh
keluhan tersebut remisi baik
saat
pasien
sedang
mengalami stress maupun
sedang
sibuk.
Keluhan
tersebut sudah di alami sejak 3
tahun yang lalu pasien juga
mengeluh
pada
keluarga
terutama
kelompok
jenis
kelamin wanita.

Psoriasis
adalah
penyakit
yang
penyebabnya autoimun, bersifat kronik
dan residif, ditandai dengan adanya
bercak-bercak eritema berbatas tegas
dengan skuama yang kasar, berlapislapis dan transparan. Onset usia pada
psoriasis tipe dini dengan puncak usia
22,5 tahun (pada anak, usia onset ratarata 8 tahun). Untuk tipe lambat, muncul
pada usia 55 tahun. Sekitar 1/3 orang
yang terkena psoriasis melaporkan
riwayat penyakit keluarga yang juga
menderita psoriasis. Pada kembar
monozigot resiko menderita psoriasis
adalah sebesar 70% bila salah seorang
menderita psoriasis.1 Bila orangtua tidak
menderita
psoriasis
maka
risiko
mendapat psoriasis sebesar 12%,
sedangkan bila salah satu orang tua
menderita psoriasis maka risiko terkena
psoriasis meningkat menjadi 34-39%.

Pada status generalisata tidak di temukan


adanya kelainan. Status dermatologikus di
temukan Pada regio Frontalis : terdapat macula
eritematosa
dengan
ukuran
nummular,
berbentuk
tidak
beraturan,sirkumskript,berkonfluens dengan lesi
yang lain. Serta pada bagian atas lesi terdapat
skuama tebal berwarna putih berlapis lapis.
Pada regio glabella : terdapat macula
eritematosa dengan ukuran lenticular, berbentuk
anular,sirkumskript,soliter dengan bagian atas
lesi di sertai skuama tebal berwarna putih. Pada
regio antebrachii posterior dextra: terdapat
macula eritematosa dengan ukuran lenticular
hingga
plakat
berbentuk
anular,sirkumskript,diskret. Serta pada lesi yang
paling besar di sertai dengan skuama berwarna
tebal berwarna putih berlapis lapis. Pada region
brachii posterior dextra : terdapat macula
eritematosa
dengan
ukuran
12x8
cm,sirkumskript, serta pada beberapa bagian di
sertai
dengan
lesi
erosi
berbentuk
anular,sirkumskript,berukuran numular, dengan
bagian luar erosi terdapat skuama tebal
berwarna putih.

Bentuk ini adalah yang lazim


terdapat karena itu disebut
psoriasis vulgaris. Dinamakan
juga tipe plak karena lesilesinya
pada
umumnya
berbentuk
plak.
Tempat
predileksinya
yaitu
pada
scalp,
perbatasan
scalp
dengan wajah, ekstremitas
terutama bagian ekstensor
yaitu lutut, siku dan daerah
lumbosakral.

Djuanda A, Ilmu Penyakit Kulit dan

Pendahuluan

Kelamin, edisi keenam, cetakan kedua FK


UI. Jakarta 2012: hal 189

PSORIASIS
??
Autoimun,
bersifat kronik
dan residif

Bercak eritema
berbatas tegas,
dengan skuama
kasar, berlapis
dan transparan

Termasuk dalam penyakit


Dermatosis Eritroskuamosa

Disertai
fenomena
tetesan lilin,
Auspitz, dan
Kobner

KASUS
Anak laki-laki usia 13
DISKUSI
tahun
TEORI

Insidens lebih
tinggi pada
orang kulit
putih
Eropa 3-7 %,
Amerika 1-2%

UMUM

USIA
Bisa terjadi
pada semua
usia,
khususnya
dewasa

Insidens pada
pria lebih
banyak
dibanding
wanita

JENIS
KELAMIN

Djuanda A, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, edisi keenam, cetakan


kedua FK UI. Jakarta 2012: hal 190

ETIOLOGI ??
GENETIK : Orang tua dengan
psoriasis faktor risiko meningkat 3439%
IMUNOLOGIK : Pembentukan epitel
dermis lebih cepat yaitu 3-4 hari
Nickoloff (1998): Psoriasis merupakan
penyakit autoimun
FAKTOR PENCETUS LAIN :
stres psikis, infeksi fokal, trauma, obat,
alkohol, merokok.
Djuanda A, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, edisi keenam, cetakan kedua FK UI. Jakarta 2012: hal 190

teori

Tempat predileksinya pada skalp, perbatasan daerah tersebut dengan


muka, ekstremitas bagian ekstensor terutama siku serta lutut, dan
daerah lumbosakral.
Djuanda A, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, edisi keenam, cetakan kedua FK UI. Jakarta 2012: hal 190

JENIS
PSORIASIS
Psoriasis dibagi dalan 7 bentuk klinis:

1. Psoriasis Vulgaris
2. Psoriasis Gutata
3. Psoriasis Inversa (psoriasis fleksural)
4. Psoriasis Eksudativa
5. Psoriasis Seboroik
6. Psoriasis Pustulosa
Ilmu
Kulit dan
Kelamin, edisi keenam, cetakan kedua FK UI. Jakarta
7. Penyakit
Eritroderma
Psoriatik
2012

Psoriasis
Vulgaris

Psoriasis Gutata

Psoriasis
Fleksural

Psoriasis
Eksudativa

Psoriasis
Seboroik

Psoriasis
Pustulosa

Eritroderma
Psoriatik

Psoriasis Nails

Diagnosis Banding

Dermatitis
Seboroik
Biasanya
menunjukkan kulit
yang berminyak tanpa
skuama yang berlapislapis.

Sifilis stad II
(sifilis
psoroasiformis)

Skuama berwarna coklat tembaga


dan sering disertai demam pada
malam hari (dolores nocturnal).
Lesi tidak gatal, dapat ditemukan
di telapak tangan dan telapak
kaki, terdapat pembesaran
kelenjar getah bening yang
generalista dan tes serologi untuk
sifilis (TSS) positif.

Ptiriasis rosea
Biasanya berjalan
subakut,lesi berbentuk oval,
tepi sedikit meninggi dan
ditutupi
skuama
halus. Predileksi biasanya
didaerah badan yang tertutup
pakaian.

KASUS
Pasien diberi terapi berupa dengan
racikan salep topikal dengan isi
(kloderma 10 g, vasselin alba 50
g), dioleskan tiap pagi dan sore
dan obat oral diberikan rihest tab
satu kali satu.

TEORI
PENGOBATAN SISTEMIK
1. Kortikosteroid :dapat mengontrol psoriasis,
menurut pengalaman penulis dosisnya kirakira ekuivalen dengan prednison 30 mg
perhari. Setelah membaik, dosis diturunkan
perlahan-lahan, kemudian diberikan dosis
pemeliharaan.
2. Obat Sitostatik : metroteksat dosisnya 3 x
2,5 mg, dengan interval 12 jam dalam
seminggu dengan dosis total 7,5 mg.
3. Levodopa : dosisnya 2x250mg 3x500
mg.
4. Etretinat (tegison, tigason) dan asitresin
(neotigason)
5. Siklosporin : efeknya ialah imunosupresif.
Dosisnya 6 mg/kgBB sehari.
6. Terapi biologik

PENGOBATAN TOPIKAL
1. Preparat tar : Preparat tar mempunyai efek sebagai antiradang serta dapat menghambat
proliferasi keratinosit.
Dibagi menjadi 3 yaitu :1. fosil, misalnya iktiol 2. kayu, misalnya olium cadini dan olium ruski 3.
batubara, misalnya liantral dan likuor karbonis detergens
2. Kortikosteroid topical : Mempunyai efek anti inflamasi dan anti mitosis. Dipakai kortikosteroid
potensi sedang sampai kuat. Jika telah terjadi perbaikan potensinya dan frekuensinya dikurangi.
3. Anthralin : Mempunyai efek antiinflamasi dan menghambat proliferasi keratinosit. Efek
sampingnya adalah bersifat iritasi dan mewarnai kulit dan pakaian.

Edukasi
Menjelaskan kepada pasien mengenai
penyakitnya yang bersifat kronik dan residif.
Penyakit memiliki kemungkinan untuk kambuh
disarankan untuk rutin kontrol berobat

Tidak menggaruk kulitnya saat gatal


Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Menyarankan pasien untuk menghindari stres
emosional yang dapat memperparah kondisi
pasien

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai