Anda di halaman 1dari 3

CASE REPORT

ALERGI PROTEIN SUSU SAPI


Pendahuluan
Alergi protein susu sapi adalah

Laporan Kasus
Pasien bernama An. RCA dengan tanggal lahir Jakarta, 13 Juli 2014, berjenis kelamin
perempuan, beralamat di Jalan Kayu Manis 1 Baru 01/02 Kayu Manis, Agama Kristen
Protestan, masuk RS C melalui Poli pada tanggal 16 Agustus 2014.
Riwayat Perjalanan Penyakit
Pasien datang diantar oleh kedua orang tuanya ke Poli RS C dengan keluhan mencret
sejak 1 hari SMRS. Mencret sebanyak 10-15 kali selama 1 hari, sebanyak 1-2 sendok
makan setiap kali mencret. Mencret disertai lendir dan darah yang yang bercampur dengan
tinja, berampas, berwarna kuning kecoklatan, tidak berbau amis, tidak menyemprot. Sebelum
mencret, pasien mengganti susu formula SGM dengan lactogen 2 hari yang lalu. Sejak lahir,
pasien minum ASI dan susu formula SGM karena ASI sedikit. Pasien tidak mencret selama
mengonsumsi ASI dan susu SGM sebelumnya. Selain keluhan diatas, pasien juga mengeluh
lemas, bibir kering dan ketika menangis air matanya sedikit. BAK sulit dinilai karena
bercampur dengan popok, serta pasien merasa sering haus. Demam disangkal, muntah
disangkal. Tidak ada riwayat alergi. Pasien belum pernah mengalami keluhan yang sama.
Tidak ada anggota keluarga atau orang lain serumah yang mengalami keluhan yang sama
dengan pasien. Keluarga pasien memiliki riwayat asma dari pihak ibu.
Saat pasien diperiksa, didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran
composmentis, tekanan darah tidak diukur, nadi 140 kali per menit, suhu 37C, frekuensi
pernapasan 51 kali/menit. Berat badan pasien 4000 gram, panjang badan 52,5 cm.
Pemeriksaan kepala dalam batas normal, pemeriksaan mata dalam batas normal, pemeriksaan
tenggorokan dalam batas normal. Kelenjar getah bening tidak teraba membesar, pemeriksaan
toraks dalam batas normal, pemeriksaan abdomen didapatkan bising usus 9 kali/menit,
1

eritema natum ada. Pemeriksaan ekstremitas normotonus,

akral hangat, CRT <2 detik.

Pemeriksaan kulit didapatkan turgor kulit berkurang.


Diagnosis pasien adalah diare akut dehidrasi ringan sedang et causa bakteri. Terapi
yang diberikan adalah Kaen 3B 40 tetes/menit (mikro) selama 4 jam pertama, selanjutnya 30
tetes/menit (mikro), ASI ad libitum/nutrilon baby/ papty syrup tidak diberikan, L bio 1x1
sach, zinkid zinc 1x1s.d.o, zink zalf, iflacort.
Pada perawatan hari pertama tanggal 17 Agustus 2014, pasien dalam keadaan tampak
sakit sedang, diare masih ada. Kesadaran composmentis, suhu 37,9C, frekuensi pernapasan
30 kali/menit, frekuensi nadi 138 kali/menit, akral hangat, CRT<2 detik, turgor berkurang.
Tidak ada mual muntah.
Terapi yang diberikan adalah Kaen 3B 30 tetes/menit (mikro),

ASI ad

libitum/nutrilon baby/ papty syrup 1 sendok 35 cc, L bio 1x1 sach, zinkid zinc 1x1s.d.o, zink
zalf diganti bephanten dan ditambah mikasin 2x30 mg. Pada pemeriksaan laboratorium,
darah perifer lengkap didapatkan leukosit 12.000 per ul, eritrosit 3,43 juta per ul, Ht: 30%,
retikulosit 16 permil, eosinofil 6%, neutrofil batang 1%, neutrofil segmen 14%, limfosit 66%,
monosit 13%. Pada pemeriksaan feses lengkap, tidak ditemukan adanya kelainan.
Pada perawatan hari kedua tanggal 18 Agustus 2014 , pasien dalam keadaan tampak
sakit sedang, diare masih ada. Kesadaran composmentis, suhu 37,4C, frekuensi pernapasan
30 kali/menit, frekuensi nadi 136 kali/menit, akral hangat, CRT <2 detik, turgor cukup. Tidak
ada mual muntah.
Terapi yang diberikan adalah Kaen 3B 30 tetes/menit diganti dengan injection plug,
ASI ad libitum/nutrilon baby/ papty syrup 1 sendok 35 cc, L bio 1x1 sach, zinkid zinc
1x1s.d.o, bephanten dan mikasin 2x30 mg sudah hari kedua.
Pada perawatan hari ketiga tanggal 19 Agustus 2014, pasien dalam keadaan tampak
sakit ringan, diare tidak ada. Kesadaran composmentis, suhu 37,1C, frekuensi pernapasan 30
kali/menit, frekuensi nadi 128 kali/menit, akral hangat, CRT <2 detik, turgor cukup. Tidak
ada mual muntah.
Terapi yang diberikan adalah injection plug, ASI ad libitum/nutrilon baby/ papty
syrup 1 sendok 35 cc, L bio 1x1 sach, zinkid zinc 1x1s.d.o, bephanten dan mikasin 2x30 mg
sudah hari ketiga.

Landasan Teori

Anda mungkin juga menyukai