Anda di halaman 1dari 10

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN KONDISI RUMAH


DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK UMUR 6 SAMPAI 12 TAHUN
DI NGAMPILAN KECAMATAN NGAMPILAN KOTA YOGYAKARTA

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Ahli Madya Kesehatan Lingkungan

Disusun Oleh :
DAH PITARIN AGISTA
NIM PO 7133107052

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2010

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KT.I)
yang berjudul Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Kondisi Rumah
Terhadap Kejadian ISPA Anak Umur 6 Sampai 12 Tahun Di Ngampilan
Kecamatan Ngampilan Kota Yogyakarta.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
persyaratan mencapai Derajat Diploma III Kesehatan Jurusan Kesehatan
Lingkungan. Peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Hj. DR. Lucky Herawati, SKM, M.Sc, selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Yogyakarta.
2. Agus Suwarni, SKM, M.Kes, selaku Pelaksana Tugas Ketua Jurusan
Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Yogyakarta.
3. Agus Kharmayana Rubaya, SKM, MPH selaku dosen pembimbing utama
penyususnan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. M. Mirza Fauzie, SST, M.Kes selaku dosen pembimbing pendamping
penyusun Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Siti Hani Istiqomah, SKM, M.Kes, selaku dosen penguji Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Dr. Fetty Fatiyah selaku Kepala Puskesmas Ngampilan Yogyakarta.
7. Terimakasih kepada Bapak dan Ibu yang telah memberikan bantuan baik
moril maupun materil.
8. Teman-teman yang telah banyak mendukung dalam penyusunan usulan
penelitian ini, sehingga dapat terselesaikan.

iv

Peneliti menyadari bahwa dalam penyususnan KTI ini masih banyak


kekurangan, untuk itu peneliti mengharap kritik dan saran untuk perbaikan usulan
penelitian ini.

Yogyakarta, 8 Agustus 2010

Peneliti

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .....................................................................................

PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH.....................................................

ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................

iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................

iv

DAFTAR ISI ...............................................................................................

DAFTAR TABEL ........................................................................................

vi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................

INTISARI ....................................................................................................

xi

ABSTRAK ..................................................................................................

xii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................

B. Rumusan Masalah ....................................................................

C. Tujuan Penelitian.......................................................................

D. Manfaat Penelitian .....................................................................

E. Ruang Lingkup Penelitian ..........................................................

F. Keaslian Penelitian ....................................................................

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Tinjauan Teori ...........................................................................

B. Kerangka Konsep ......................................................................

16

C. Hipotesis ...................................................................................

16

vii

BAB III. METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian .........................................................................

18

B. Populasi dan Sampel.................................................................

18

C. Variable PenelitianDan Definisi Operasional .............................

18

D. Hubungan Antar Variabel ..........................................................

21

E. Instrument Penelitian .................................................................

21

F. Tahap Penelitian .......................................................................

23

G. Cara Pengolahan Dan Analisi Data ...........................................

24

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil ..........................................................................................

27

B. Pembahasan .............................................................................

36

C. Keterbatasan Penelitian ............................................................

41

D. Factor Pendukung Dan Penghambat .........................................

41

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN ...........................................................................

43

B. SARAN ......................................................................................

43

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1 :

Tabel 2 :

Tabel 3 :

Tabel 5 :

Tabel 6 :

Tabel 7 :

Tabel 8 :

Tabel 9 :

Tabel 10:

Karakteristik anak umur 6-12 tahun di Kampung


Ngampilan,2010

28

Distribusi
anak
umur
6-12
tahun
berdasarkan
pengetahuannya tentang ISPA, Ngampilan 2010...

29

Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian


ISPA pada anak usia 6-12 tahun di kampung Ngampilan,
2010

31

Hubungan antara kondisi rumah dengan kejadian ISPA


pada anak usia 6-12 tahun di kampung Ngampilan, Tahun
2010

32

Hubungan antar pencahayaan dengan kejadian ISPA pada


anak usia 6-12 tahun di kampung Ngampilan,
2010

32

Hubungan antara suhu dengan kejadian ISPA pada anak


usia
6-12
tahun
di
kampung
Ngampilan,
2010

33

Hubungan antara kelembaban dengan kejadian ISPA pada


anak usia 6-12 tahun di kampong Ngampilan,
2010

34

Hubungan antara ventilasi dengan kejadian ISPA pada


anak usia 6-12 tahun di kampong Ngampilan,
2010

34

Hubunganantara kepadatan hunian dengan kejadian ISPA


pada anak usia 6-12tahun di kampong Ngampilan,
2010

35

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 :

Gambar 2 :

Distribusi tindak lanjut dari anak yang sakit ISPA di


Kampung Ngampilan, 2010..............................................

29

Distribusi perokok dalam rumah anak umur 6-12 tahun Di


Kampung Ngampilan, 2010.

30

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat izin penelitian


Lampiran 2. Tabel induk
Lampiran 3. Kuisioner
Lampiran 4. Formulir penulisan kondisi rumah
Lampiran 5. Hasil uji statistic dengan SPSS
Lampiran 6. Dokumentasi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) merupakan penyakit menular
yang menyerang saluran pernafasan bagian atas, mulai dari hidung hingga
alveoli termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah
dan pleura. ISPA dibagi menjadi 2 golongan yaitu pneumonia dan bukan
pneumonia. Pneumonia masih dibagi lagi derajatnya menjadi 2 yaitu
pneumonia berat dan ringan, sedangkan penyakit rhinitis, sinusitis, tonsillitis,
laryngitis dan influenza digolongkan sebagai bukan pneumonia (Depkes,
2008).
ISPA merupakan salah satu penyakit yang berbasi lingkungan, oleh
karena itu kondisi rumah merupakan salah

satu factor yang dapat

mempengaruhi penyakit ISPA. Keberadaan rumah yang sehat, aman, serasi


dan teratur sangat diperlukan agar kesehatan penghuni terjamin. Menurut
UU No 28 Tahun 2003 tentang bangunan dijelaskan keharusan adanya
perpaduan atau pengintegrasian antara segi rancang bangun agar
resikokesehatan penghuni bangunan dapat dihilangkan atau diminimalkan,
sedangkan menurut World Health Organitation (WHO), rumah adalah
struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung dimana lingkungan
bergunan untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik
untuk kesehatan keluarga dan individu (Keman, 2005). Ventilasi, suhu,
pencahayaan, kelembaban, tingkat kepadatan hunian merupakan faktorfaktor yang dapat menyebabkan ISPA terkait dengan kondisi rumah.

Selain kondisi rumah yang harus diperhatikan ialah pengetahuan.


Pengetahuan merupakan dominan yang sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang. Perilaku yang didasarkan oleh pengetahuan akan lebih
baik

daripada

perilaku

yang

tidak

didasarkan

oleh

pengetahuan

(Notoadmodjo, 1997), misalnya saja pengetahuan seseorang tentang


penyebab ISPA, cara penularan serta gejala ISPA dapat mempengaruhi
kejadian ISPA, antara lain bersin atau batuk dengan tidak menutup mulut,
mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah melakukan sesuatu (Chin,
2000).
WHO

Anda mungkin juga menyukai