Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA KERJA KONSEPTUAL YANG MENDASARI AKUNTANSI

KEUANGAN
A. KERANGKA KERJA KONSEPTUAL
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) serupa dengan konstitusi, yaitu
suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling
berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan
penentuan sifat, fungsi, serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan, laporan
keuangan.
Kerangka kerja konseptual dibutuhkan agar bermanfaat, maka penetapan
standar harus berlandaskan dan berhubungan dengan serangkaian konsep serta tujuan
fundamental. Kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan
keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan dan akan menaikkan
komparabilitas antarlaporan keuangan perusahaan. Selain itu, kerangka kerja
konseptual dibutuhkan karena masalah-masalah praktis yang baru akan dapat
dipecahkan secara cepat jika mengacu pada kerangka teori dasar yang telah ada.
B. UNSUR-UNSUR DASAR LAPORAN KEUANGAN
a) Aktiva, adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang
diperoleh atau dikendalikan oleh sebuah entitas (perusahaan) senagai hasil dari
transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian di masa lalu.
b) Kewajiban, adalah pengorbanan ekonomis yang mungkin terjadi di masa depan,
yang timbul dari kewajiban berjalan sebuah entitas tertentu: kewajiban yang
ditimbulkan oleh transaksi atau kejadian masa lalu untuk mentransfer aktiva atau
menyediakan jasa kepada entitas-entitas lain di masa depan.
c) Ekuitas, adalah kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas, setelah dikurangi
dengan kewajibannya. Dalam sebuah entitas bisnis, ekuitas merupakan
kepentingan kepemilikan.
d) Investasi oleh pemilik, adalah kenaikan aktiva bersih sebuah perusahaan yang
ditimbulkan oleh transfer suatu yang bernilai dari entitas lain kepada perusahaan
tersebut untuk mendapatkan atau menaikkan kepentingan kepemilikan (ekuitas) di
dalamnya. Aktiva adalah bentuk yang paling umum diterima sebagai investasi oleh
pemilik, tetapi investasi ini juga bisa meliputi jasa atau kepuasan atau konversi
kewajiban perusahaan.
e) Distribusi kepada pemilik, adalah penurunan aktiva bersih sebuah perusahaan
yang diakibatkan oleh pemindahan aktiva, penyediaan jasa, atau penciptaan

kewajiban oleh perusahaan kepada pemilik. Distribusi kepada pemilik akan


menurunkan kepentingan kepemilikan (ekuitas) dalam perusahaan.
f) Laba komprehensif, adalah perubahan ekuitas (aktiva bersih) sebuah entitas
selama suatu periode yang diakibatkan oleh transaksi dan kejadian lain yang bukan
bersumber dari pemilik. Hal ini termasuk semua perubahan ekuitas selama suatu
periode kecuali perubahan yang diakibatkan oleh investasi oleh pemilik dan
distribusi kepada pemilik.
g) Pendapatan, adalah arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva sebuah
perusahaan atau pelunasan kewajiban atau kombinasi dari keduanya, selama suatu
periode dari pengiriman atau produksi barang, penyedia jasa, atau aktivitasaktivitas lain yang merupakan operasi utama atau operasi sentral perusahaan.
h) Beban, adalah arus keluar atau penggunaan lainnya atas aktiva sebuah entitas atau
terjadinya kewajiban atau kombinasi keduanya, selama satu periode dari
pengiriman atau produksi barang, penyedia jasa, atau aktivitas lain yang
merupakan operasi utama atau operasi sentral perusahaan.
i) Keuntungan, adalah kenaikan ekuitas (aktiva bersih) sebuah perusahaan yang
ditimbulkan oleh transaksi peripheral atau insidentil dan dari semua transaksi serta
kejadian lainnya dan situasi yang mempengaruhi perusahaan selama suatu periode
kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
j) Kerugian, adalah penurunan ekuitas (aktiva bersih) sebuah perusahaan yang
ditimbulkan oleh transaksi peripheral atau insidentil dan dari semua transaksi serta
kejadian lainnya dan situasi yang mempengaruhi perusahaan selama suatu periode
kecuali yang berasal dari beban atau distribusi kepada pemilik.

Anda mungkin juga menyukai