Anda di halaman 1dari 5

Analisa Transien dengan SPICE

Praktikan: Budi Sutrisno (16510275)


Waktu Percobaan: 9 Mei 2011
EL1092
Laboratorium Dasar Teknik Elektro
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB
Abstrak

VA : tegangan puncak
FREQ : frekuensi
TD :waktu delay saat sinyal sinusoidal
mulai muncul
THETA : digunakan jika sinyal sinusoidal
memiliki redaman
-MEG/meg untuk satuan mega
- M/m untuk satuan mili

Laporan praktikum kali ini akan membahas


tentang analisa transien menggunakan software
SPICE. Praktikum dilakukan dengan software
WinSpice pada sistem operasi Windows 7 Home
Premium. Dari hasil praktikum yang praktikan
lakukan dapat disimpulkan bahwa seperti apapun
bentuk sinyal sumber, konsep pembagi tegangan
tetap berlaku.
Kata kunci: Analisa transien dan Spice
1.

Pendahuluan

Pada mata kuliah Dasar Rangkain Elektrik


seringkali analisa rangkaian secara manual sangat
tidak efisien dan kemungkinan kesalahan
penganalisaan terutama dalam perhitungan cukup
besar. Untuk menghindari hal sperti itu, maka
digunakan suatu perangkat lunak yang dapat
memudahkan analisa terhadap suatu rangkaian,
yaitu SPICE. SPICE (Simulation Program with
Integrated Circuit Emphasis) merupakan software
simulator sirkuit elektronik yang digunakan untuk
menganalisa rangkaian dengan analisa DC, analisa
AC, analisa transien, dan lain-lain. Pada
percobaan kali ini, SPICE akan digunakan untuk
melakukan analisa transien pada rangkaian dengan
sumber sinyal sinusoidal dan sumber sinyal pulsa.
2.

1.4 Sinyal Pulsa


Sinyal pulsa dideskripsikan dengan perintah:
PULSE VINIT VFINAL TD TR TF PW PER
VINIT : tegangan paling rendah
VFINAL : tegangan paling tinggi/
tegangan pulsa
TD : waktu pulsa dimulai
TR : waktu tegangan naik
TF : waktu tegangan turun
PW : lebar pulsa
PER : periode sinyal
1.5 Switch
Switch pada percobaan kali ini menggunakan switch
yang dikontrol tegangan. Switch ini dideskripsikan
dengan perintah:
Sxx N+ N- NC+ NC- MODEL <ON><OFF>
xx : nama saklar
N+ : simpul positif saklar (biasanya yang
berhubungan langsung dengan input)
N- : simpul negatif saklar
NC+ : simpul positif tegangan pengatur
NC- : simpul negatif tegangan pengatur
MODEL : model saklar saat on dan off
<ON><OFF> : keadaan awal saklar

Dasar Teori

Analisa transien adalah analisa rangkaian pada


domain waktu. Maka dari itu ada beberapa
perintah yang akan digunakana keperluan analisa
transien, yaitu deskripsi resistor, kapasitor, sinyal
sinusoidal, sinyal pulsa dan switch.
1.1 Resistor
Resistor dideskripsikan dengan perintah:
Rxx N+ N- Nilai
xx: Nama resistor
N+ dan N-: Node posisi resistor
Nilai: Resistansi
1.2 Kapasitor
Kapasistor dideskripsikan dengan perintah:
Cxx N+ N- Nilai
xx: Nama kapasitor
N+ dan N-: Node posisi kapasitor
Nilai: Kapasitansi
1.3 Sinyal Sinusoidal
Sinyal sinusoidal dideskripsikan dengan perintah:
SIN VO VA FREQ <TD> <THETA>
VO : tegangan offset

3.

Metodologi

Dalam praktikum kali ini, software SPICE yang


digunakan adalah WinSpice 1.06, siftware ini
dioperasikan pada sistem operasi Windows 7 Home
Premium. Pertama percobaan dilakukan dengan
membuat berkas
script rangkaian.sp pada
folder G:\praktikum\EL1092. Kemudian Script
dijalankan pada prompt WinSpice seperti dibawah
ini.
WinSpice 1 rangkaian.sp
Setelah itu asil analisa diambil screenshot-nya.
Script rangkaian yang digunakan praktikan
berdasarkan rangkaian yang ada pada Modul
Praktikum SPICE 2.

Rangkaian 01 Sinyal Sinusoidal

Rangkaian 03

* Komponen Pasif
R1 1 2 1k
R2 2 0 2k

* Komponen Pasif
R1 2 3 1k
R2 3 0 1E8
C1 3 0 1p
V1 1 0 DC 5
S1 1 2 10 0 SMOD of

* Sumber Sinusoidal
Vin 1 0 DC 0 SIN 0 1 1MEG
.control
tran 1n 3u
plot v(1) v(2)
.endc
.end
Rangkaian 01 dengan R2 diganti C1
* Komponen Pasif
R1 1 2 1k
C1 2 0 1p
* Sumber Sinusoidal
Vin 1 0 DC 0 SIN 0 1 1MEG
.control
tran 1n 3u
plot v(1) v(2)
.endc
.end

* Sumber sinyal pulsa


Vx 10 0 pulse 0 1 6n 1p 1p 3n 10n
Rx 10 0 1meg
* Model switch
.MODEL
SMOD VSWITCH
(RON=5M
ROFF=100E9
VON=0.9
VOFF=0.1)
.control
tran 10n 50n
plot v(2) v(3) v(10)
.endc
.end
4.

Hasil dan Analisis

Hasil plot rangkaian 1:

Rangkaian 02 Sinyal Pulsa


* Komponen Pasif
R1 1 2 1k
R2 2 0 2k
* Sumber sinyal pulsa
Vin 1 0 DC 0 pulse 0 1 6n 0 0 3n
10n
.control
tran 1n 100n
plot v(1) v(2)
.endc
.end
Rangkaian 02 dengan R2 diganti C1
* Komponen Pasif
R1 1 2 1k
C1 2 0 1p

Dari hasil plot ini dapat dilihat bahwa tegangan


pada node 1 dan 2 berubah terhadap waktu
mengikuti pola gelombang sinusoidal. Keduanya
memiliki frekuensi yang sama, tetapi memiliki
titik puncak atau tegangan maksimum yang
berbeda karena tegangan pada node 2 (Vout)
adalah 2/3 dari tegangan input yang disebabkan
oleh resistor R2.
Hasil plot rangkaian 1 dengan resistor R2
diganti kapasitor C1:

* Sumber sinyal pulsa


Vin 1 0 DC 0 pulse 0 1 6n 0 0 3n
10n
.control
tran 1n 100n
plot v(1) v(2)
.endc
.end

Pada hasil plot ini juga dapat dilihat bahwa


tegangan pada node 1 dan node 2 berubah
terhadap waktu mengikuti pola gelombang
sinusoidal. Keduanya memiliki frekuensi dan
tegangan maksimum sama, hal ini disebabkan

oleh keberadaan apasitor.


2

Hasil plot rangkaian 2:

dengan Vout. Ketika kedua kalinya tersambung (V


pulsa 1), tegangan pada node 2 kembali ke 5
volt dan mengisi muatan pada kapasitor hingga
akhirnya kapasitor berada pada kondisi steadystate. Setelah itu, walaupun saklar terbuka atau
tertutup, tegangan tetap berada pada 5 volt karena
saat saklar terbuka, tidak ada muatan yang keluar
dari kapasitor (sirkuit tidak lagi merupakan sirkuit
tertutup).
5.

Dapat dilihat dari hasil plot ini menunjukkan


bahwa tegangan pada node 1 dan 2 berubah
terhadap waktu. Keduanya memiliki frekuensi dan
lebar pulsa yang sama. Tetapi, tegangan
maksimum keduanya berbeda karena tegangan
pada node 2 (Vout) adalah 2/3 dari tegangan input
yang disebabkan oleh resistor R2.

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan


diatas:
1. Software SPICE dapat digunakan
untuk analisa rangkaian dengan analisa
transien.
2. Apapun sinyal sumber yang digunakan,
DC, sinusoidal, ataupun pulsa, konsep
pembagi tegangan tetap berlaku.
3. Kapasitor
mempengaruhi
tegangan
karena sifatnya yang menyimpan muatan,
sehingga tegangan
tidak
akan
berubah
secara
mendadak.

Hasil plot rangkaian 2 dengan resistor R2 diganti


kapasitor C1:

6.

Pustaka
Alexander, Charles K. et.al., Fundamental of
Electric Circuit, McGraw-Hill, New York,
2011

Pada hasil plot ini menunjukkan bahwa tegangan


pada node 1 dan 2 memiliki frekuensi dan
lebar pulsa yang sama. Tetapi, ada perbedaan
bentuk grafik antara node 1 (Vin, tegangan input)
dan node 2 (Vout) yang dipengaruhi kapasitor
C1. Hal ini disebabkan sifat kapasitor
yang menyimpan muatan sehingga tegangan pada
kapasitor tidak dapat berubah mendadak, tetapi
perlahan.
Hasil plot rangkaian 3:

Pada hasil plot ini menunjukkan, saat awalnya


saklar terbuka, tidak ada tegangan sama sekali di
node 3 (Vout). Pada kondisi ini, kapasitor belum
bermuatan. Saat saklar pertama kali tersambung (V
pulsa 1), tegangan pada node 2 (Vin) langsung
menuju ke 5 volt, dan mengisi muatan pada
kapasitor sehingga tegangan pada Vout perlahan
naik. Tetapi, sebelum mencapai tegangan
maksimum 5 volt, saklar terbuka lagi (V pulsa 0)
namun tegangan pada node 2 tidak langsung 0,
tapi bertahan di tegangan yang sama

Anda mungkin juga menyukai